Sumpah ya

Asli author baru aja sampe rumah

Capek banget, tapi tangan pengen banget nulis ini part

Kalo pendek maaf ya

Juga kalo kurang feel ya
.
.
.

Chanyeol datang ke gedung SM dan minta waktu Suho dan manager Hyung sebentar untuk membicarakan tentang masalah pernikahannya dengan putri

Awalnya baik Suho maupun manager EXO cukup terkejut dan mengira ini desakan dari pihak putri.

"Kamu yakin Yeol? Gak kecepatan? Takutnya ntar kayak Sungmin Hyung"

"Makanya aku bicarain ini dulu ke kalian. Putri juga malah mikir yang sama kayak kalian berdua"

"Jadi ini bukan maunya putri? Tapi kemauan kamu?"

Chanyeol mengangguk

"Kalo nunggu abis wamil aja gimana emangnya? Kamu udah gak sabar apa gimana?"

"Aku khawatir aja Hyung, hyung tahu sendiri kan sikon nya putri bisa berubah-ubah, aku gak mau aja nantinya ada sesuatu yang terjadi dan mempengaruhi hubungan kita. Aku gak bisa pisah atau jauh dari dia hyung"

Suho mengangguk kecil memahami situasi yang dihadapi chanyeol dan putri. Pasangan ini cobaannya emang luar biasa dan sulit

Itu sebabnya Suho dengan entengnya bilang iya aja setelah denger penjelasan dari chanyeol

Sedangkan manager Hyung masih setengah hati untuk mempertimbangkan lagi usulan itu.

Buka apa2 kejadian yang dialami Super Junior dan membernya Sungmin yang diboikot oleh fans nya sendiri karena keputusan sepihaknya itu membuat seluruh artis SM berhati-hati lagi dalam bertindak

Termasuk manager dan staff juga pihak agensi sendiri. Mereka harus memikirkan dampak ke depannya dari idol asuhannya.

"Aku bicarain dulu sama perusahaan"

Ucap manager EXO mengakhiri pembicaraan mereka, walaupun chanyeol gak yakin akan dapat ijin atau lampu hijau. Paling tidak dia sudah mengungkapkan apa keinginannya

Terlebih lagi putri yang sudah siap mendampingi dia apapun yang terjadi nantinya, membuat dia bisa sedikit bernafas lega

Terkadang dia memahami posisi Sungmin Hyung, Sunbae nya saat itu. Bagaimana rasa cinta bisa mengalahkan segalanya

Dulu, mungkin chanyeol akan berpikir dua kali untuk ini. Tapi dengan putri disampingnya. Dia merasa semua akan baik baik saja selama dia bersama dengan gadisnya

.
.
.
.

"Masak apa?"

"Astaga, chaannn.. ngagetin aja sih kamu"

"Abisnya, aku pulang bukan disambut malah asik di dapur"

"Aku gak denger kamu dateng, lagian aku juga masak kan buat kamu"

"Gimana mau denger itu kuping di sumpel headset"

"Hehehe..."

Chanyeol membenamkan wajahnya di ceruk leher putri, menghirup aroma vanilla tubuh gadis kesayangan nya yang memabukkan dan sekaligus memenangkan dirinya persis seperti candu untuknya

"Aku tadi udah bilang sama Suho sama Hyung juga"

"Terus..."

"Suho gak papa, tapi Hyung... Mau ngomong ini dulu ke mereka"

"Hmm ya udah, tunggu aja dulu. Kamu tenang donk"

"Kita yang mau nikah tapi kenapa begini ya"

"Itu resiko sayang, kan emang gitu. Ya harus diterima"

"Kamu... Gak apa aku begini?"

"Dari awal aku nerima kamu artinya aku Nerima semua kekurangan dan kelebihan kamu juga semua resiko yang harus aku jalanin buat bisa sama kamu. So, its okay for me... Selagi kamu gak nakal dan setia sama aku"

Samar samar chanyeol tersenyum mendengar jawaban putri, dia menciumi leher gadis itu dengan hidung dan bibirnya

"Ehmm.. Yeol, gelii"

"Aku suka, kamu wangi"

"Wangi sih Wangi tapi kalo dicium terus gini kapan aku selesai masaknya"

"I don't care.. aku lagi mau manja2an sama kamu"

Putri membalikan badannya, sambil pinggangnya terus dipeluk chanyeol erat

"Tapi aku peduli sayang, aku gak mau calon suami aku yang manja ini kelaperan atau sakit gara2 telat makan. Kamu gak mau kan bikin orang mikir aku bukan calon istri yang baik buat kamu gara2 hal sepele kayak gini?"

Chanyeol menggeleng

"Aku cinta kamu, itu yang penting. Jangan pikirin kata orang lain"

"I know about that hunny..."

Putri mencium sekilas bibir chanyeol dan berkata

"Cepet mandi atau aku gak mau kamu gelendotan malem ini"

"Mck... Why you do this to me babe..."

Ucap Chanyeol kesal tapi tetap berjalan ke arah kamar mandinya.

Membuat putri tersenyum dengan tingkah nya

.
.
.

LANJUT?

VOMMENT JUSEYO