68
Kobam repackaged
Astaghfirullah
Pengen cepet2 peluk album nyaaa
.
.
.
"ANDWEEE!!!"
tubuh putri lemas, Daniel sekarat di hadapannya. Tubuhnya penuh darah karena menghalau tembakan yang ditujukan ke arah putri
"Daniel !!! Bangun..."
Putri mencoba mendekat ke arah Daniel tapi Daniel dengan sedikit sisa tenaganya memerintahkan anak buahnya untuk segera mengevakuasi putri dari tempat itu
"Jung ahjussi... "
"Tolong ikut kami sajangnim, ini untuk keselamatan anda"
Beberapa di antara pengawal pengawal itu mencoba membawa Daniel ke rumah sakit dan sebagian lagi membawa putri keluar dari area itu.
.
.
.
.
.
Inspektur Yoo segera mensterilkan TKP, dia telah mengetahui tentang yang dialami oleh Daniel
"Putri sajangnim, apa dia baik saja?"
"Beliau di evakuasi ke tempat yang aman inspektur"
Penyergapan belum sepenuhnya selesai, aktor utama dari pembunuhan keluarga besar putri belum muncul
Dengan segera pihak kepolisian mengambil alih rencana penyergapan seluruh nya.
"Kembali siaga dan berjaga untuk sniper yang dikirim oleh putri sajangnim juga siapkan seluruhnya. Tunggu perintah dari ku"
.
.
.
.
Sementara itu
"Sajangnim, tunggulah disini. "
Tubuh Putri gemetar, dia masih teringat bagaimana Daniel berlari ke hadapan nya dan tertembak.
Keringat dingin sudah keluar dari sekujur tubuh putri sekarang
"Aku... Pembunuh Daniel, aku pembunuh nya..."-gumam putri lirih sambil menggigit kukunya
.
.
.
.
Sekretaris Jung menghubungi fariz untuk menyusul putri.
"Ulangi sekali lagi, apa yang dilakukan putri sekarang?"
"Beliau berusaha meringkus orang orang yang membunuh keluarga besar dhanoewinoto tuan muda"
Tangan Fariz mengepal, tapi dia tidak segera menuju ke tempat putri, melainkan ke tempat penyergapan
.
.
.
Chanyeol terus bergumam, sudah hampir 2 jam dia tak bisa menghubungi putri sama sekali bahkan nomor nya tidak aktif, sekretaris Jung yang biasanya mudah dihubungi juga ikut sulit untuk di telepon
"Dia kan udah bilang lagi ada urusan , belum kelar kali Yeol... Jaga khawatir kan ada pengawalan juga"
"Aku takut dia kenapa2"
"Tenang aja Yeol"
Dia terus berusaha menelepon sekretaris Jung, sampai akhirnya terhubung
"Maafkan saya tuan"
Chanyeol segera menuju ke lokasi yang diberikan oleh sekretaris Jung.
.
.
.
"Sayang.."
Chanyeol melihat putri sedang duduk di sudut ruangan
Tatapan matanya kosong dan tubuhnya gemetar ketakutan
"Sayang..."
Chanyeol perlahan merengkuh tubuh putri ke dalam pelukannya
"Aku pembunuh Chan... Aku pembunuhnya..."
"Ssttt jangan bilang gitu sayang... Enggak"
"Daniel.. dia..."-ucap putri sambil menunjukkan tangannya
Chanyeol melihat ada bekas darah di tangan putri yang kemungkinan besar adalah darah milik Daniel
Chanyeol lalu mengambil sapu tangannya dan mengusap bekas darah itu.
"Aku disini... Sayang.... Tenang... Aku mohon"
"Jangan takut, jangan takut sayang..."
Chanyeol terus menciumi tangan putri dia menaruh kedua tangan putri di wajahnya
"Aku disini aku sama kamu.. jangan takut, kamu bukan pembunuh... Ini kecelakaan sayang... "
Rengkuhan chanyeol semakin erat, tapi tetap tak mampu membuat putri tenang, gadisnya menangis semakin kencang
"Chann...aku takut..."
Jantung chanyeol berdegup lebih kencang saat dirasakan nya putri menyimpan pistol di balik punggungnya
Perlahan chanyeol mengambil pistol itu dan menyingkirkan nya.
"Aku disini.. aku disini"
.
.
.
.
LANJUT?
VOMMENT JUSEYO
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top