64

haiii

author lagi semangaattt

karena author mau keluar kota

jadi bakal update banyak

.

.

.

chanyeol memasak makanan untuk putri dan membereskan rumah. saat dia sedang memasak makanan kesukaan untuk putri, dia menangis mengingat bagaimana keteledoran dan kebodohannya memperlakukan putri semalam.

'harusnya aku nanyain dia'

'harusnya aku bales pelukannya'

'harusnya aku makan bareng dia'

'harusnya aku gak diemin dia'

'harusnya aku gak marah sama dia'

dan banyak lagi penyesalan yang berada di hatinya. dibandingkan dengan apapun juga, melihat putri sakit aja udah bikin chanyeol sakit banget. apalagi ini, dia sakit gara gara kecerobohan seorang park chanyeol.

disaat dia sedang berada di ruang cuci baju, chanyeol duduk sambil menunduk. merutuki dirinya sendiri dan menangis mengingat bagaimana putri kedinginan semalaman tergeletak di luar, mimisan, kepalanya pasti sakit.

ya Tuhan... bayangan itu sudah membuat chanyeol ingin memukul dirinya sendiri.

.

.

"sayang..."

suara putri terdengar oleh chanyeol, dia langsung mendongakkan kepalanya dan menemukan putri tengah menatapnya sayu di pintu.

wajahnya yang masih pucat dan rambutnya acak acakan. putri mendekati chanyeol

"masih sakit? capek banget ya..."-ucap putri mengusap tangan chanyeol, dia bahkan tak menyadari jika chanyeol semalam tengah marah pada dirinya. senyum lembutnya terukir di wajah nya yang pucat.

grepp

"bobok aja kalo masih sakit... udah makan?"

chanyeol masih memeluk putri, menahan air matanya. bagaimana bisa gadis itu justru mengkhawatirkan orang lain disaat dirinya sendiri justru sedang butuh perhatian.

"kamu... yang sakit..."

"aku? aku gak apa kok, cuma kecapekan aja sedikit"

chanyeol melepas pelukannya, matanya menatap mata putri intens

"kamu nangis karena aku sakit?"

chanyeol mengangguk

"aku gak sakit sayang, cuma capek aja. nanti kalo udah istirahat juga ilang kok capeknya... jangan nangis lagi ya"

putri mengusap air mata chanyeol, memeluk chanyeol. membuat wajah chanyeol terbenam di dada putri karena mereka pelukan dengan posisi duduk.

"maaf, aku gak tahu kamu semalem..."

"gak papa sayang.. aku tahu kamu juga capek kok"

chanyeol mengeratkan pelukannya. dia semakin terisak saat putri mencoba menenangkan dirinya dengan mengusap lembut punggung lebar lelaki itu.

chanyeol lalu mengeluarkan ponselnya, dia menunjukkan foto dimana putri di infus dan di beri oksigen

"ini... gak sakit?"

putri yang terdiam, tak mampu menjawab pertanyaan chanyeol

"itu... kok bisa..."

"aku marah sama kamu tahu gak semalem. gara gara ini..."

degg

ahh... putri baru sadar semalam kenapa chanyeol judesnya setengah mati sama dia, gak lebih karena foto yang dilihatnya

"kenapa kamu sampe begini? kenapa gak ke rumah sakit? kenapa malah maksain diri kayak gini?"

"kamu tahu kan, sekarang lagi kayak apa?"

"iya aku tahu, aku ngerti tapi aku gak suka kalo kamu bahkan gak peduli sama diri kamu sendiri. gimana mau bikin aku tenang ninggalin kamu sendirian kalo kamu sendiri malah kayak gini"

"aku salah, aku minta maaf gak cerita ke kamu"

"puu, kamu tahu... liat kamu kayak gini bikin aku sakit... sakiitt banget, disini puu..."-ucap chanyeol sambil menunjuk ke dadanya.

putri hanya menunduk, tangan yang tadinya memegang tangan chanyeol kini terlepas

"aku harus gimana biar kamu gak kayak gini lagi? biar kamu mau jaga kesehatan kamu?"

"aku..."

chanyeol menarik putri ke dalam pelukannya. 

"entah apa yang terjadi tentang perusahaan atau apapun itu. tolong, jaga diri kamu... buat aku, buat semuanya. kalo kamu tumbang, gimana sama yang lain? gimana sama aku?"

"biarin mereka tahu kamu sakit, kamu manusia puu bukan robot yang gak boleh sakit."

"kita bakal hidup bareng sampe kita mati. jadi aku mohon, terbuka sama aku tentang hal begini. bagi semua kesulitan kamu dan sakit kamu ke aku... walaupun sesulit apapun, kalo kamu bagi itu ke aku. sekalipun mungkin aku gak bisa kasih kamu solusi apapun... tapi, paling tidak aku bisa ngurangin beban kamu, bisa jadi tempat kamu bersandar. penyembuh sakit kamu..."

"maafin aku... maaf..."

"aku juga minta maaf, aku semalem bener bener gak tahu... maaf... aku bakal lebih baik lagi jagain kamu... maafin aku ya..."

.

.

LANJUT?

VOMMENT JUSEYO

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top