45

Lagi yaaa...

Kurang feel kayaknya

Author lagi galau soalnya
.
.
.
.

"Ehmm..."

"Puu..."

Chanyeol yang merasakan pergerakan kecil dari tangan putri langsung terbangun dari tidurnya

Fariz dan dokter Yoon yang juga ada diruangan itu menjaga putri semalaman ikut terjaga dan mendekat ke arah putri

"Biar aku periksa"

"Gimana?"

Yoon mengulas senyuman lega di wajahnya

"Dia sudah melewati masa kritisnya"

Baik Fariz maupun chanyeol hanya bisa menghela nafas lega.

"Chaannn..."

"Iya sayang, aku disini"

Perlahan putri membuka matanya, yang pertama kali terlihat olehnya adalah wajah kekasihnya chanyeol

"Makasih karena udah bertahan hidup puu"-chanyeol memeluk putri erat, wajahnya dibenamkan ke ceruk leher putri

"Jangan nangis..."

Putri kemudian menatap ke arah fariz yang sudah menangis juga sambil menatapnya
Tangannya meregang, mengharap dari, juga memeluknya

"Jangan pergi dek..."-ucap Fariz yang juga sambil memeluk putri

"Makasih oppa"-ucap putri pada dokter Yoon sambil tersenyum dan memeluk dua lelaki yang sangat dicintainya itu.

.
.
.
.
.

"Mck, jangan keras kepala... Ayo buka mulutnya"

"Aku gak suka bubur sayang"

"Terus kamu gak mau makan kalo gitu?"

"Hemm.. selagi makanan dari rumah sakit ada buburnya, aku gak mau"

"Astaga sayang... Kamu harus minum obat, berat badan kamu juga turun terus. Aku gak mau kamu sakit lagi"

"Tapi aku gak mau bubur oppaaaaa"

Sifat putri yang manja keluar lagi, sudah seharian ini chanyeol terus memohon dan membujuk gadis itu untuk makan

Tapi, dia sama sekali tak menyentuh makanan nya. Bahkan melirik saja tidak.

"Sekaliii aja... Buat minum obat sayang"

"Gak mau.."

Chanyeol menghela nafas kasar. Gak tahu apa gimana khawatir nya dia pada kekasih nya itu?

Tok tok tok

"Haiii"

"Maaassss..."

Fariz masuk ke kamar putri dan menaruh semangkuk sup ayam tanpa sayur, yupp

Hanya ada daging ayam dan kuah didalam sup itu

"Kasih dia makan ini"-bisiknya pada Chanyeol

"Kalian ngomong apa?"

"Gak, gak papa... Udah ya, aku gak.mau ganggu kalian pacaran... Daahh"

Fariz keluar ruangan itu dan kembali ke tugas nya sebagai dokter

.
.
.
.

"Nyuruh kamu makan itu kayak nyuruh anak TK yang lagi ngambek gak dibeliin mainan. Susaaaah banget"

"Aku kan gak suka..."

"Ssstt udah, makan aja... Aaaakkk... Buka mulut kamu"

Chanyeol dengan telaten menyuapi Putri dan membantunya meminum obatnya.

"Kamu disini, nanti gak dicariin emang?"

"Aku lagi masa liburan"

"Gak pulang ke rumah mamah?"

"Dan ninggalin kamu disini??? Gak akan"

"Aku kan udah sembuh"

"Belum sembuh"

"Mamah emang gak nanyain kamu?"

"Nanyain... Tapi mamah udah tahu"

"Tahu apa?"

"Kalo aku bakal dateng kerumah bawa calon istri aku"

"Ohh.. haaa?? Apa??"

"Ya ampun sayang, gak usah teriak gitu"

"Tadi kamu bilang apa?"

"Ke rumah mamah"

"Bukan yang satunya"

"Calon istri?"

"Iya itu .. emang kamu mau bawa siapa? Kamu udah punya calon? Siapa calonnya? Kenapa gak bilang sih sama aku kalo kamu udah punya calon istri?"

Chanyeol mengernyitkan keningnya, bagaimana bisa putri mengira ada perempuan lain yang jadi calon istri nya. Saat Putri sendiri lah yang dengan sangat kejam telah menawan hatinya

Gadisnya itu mencuri segala yang Chanyeol miliki. Hatinya, pikirannya, cintanya,kasih sayangnya, tubuhnya, sentuhannya, bahkan hasratnya.

Chanyeol tersenyum dan memandang putri yang tengah menatapnya dengan tatapan polos dan lugu nya

"Calon istri aku namanya putri Anisya, dia itu cewek manja yang keras kepala, polos dan kadang nyebelin, dia juga suka banget bikin aku khawatir."

"Dia perempuan yang kuat dan tegar, dia gampang nangis, tapi dia juga bisa bikin banyak orang senyum... dia punya banyak kekurangan dan dia memang gak sempurna. Karena aku park chanyeol yang akan menyempurnakan putri anisya"

"Dengan cinta dan kasih sayang ku... Juga dengan seluruh kekurangan dan kelebihan yang aku miliki"

Chanyeol kemudian mendekat dan mencium bibir Putri lembut

"I love u... Forever"

"I love u too"
.
.
.
.
.

Maaf kalo kurang feel

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top