36
author galau
gelisaahhh
sedih
nano nano rasanya
.
.
.
.
hari yang paling dibenci oleh chanyeol tiba
hari dimana dia harus berpisah dari putri, untuk waktu yang tak bisa ditentukan
'tok tok tok'
"maaf sajangnim, satu jam lagi kita siap berangkat"
"iya.. ehhmm... apa chanyeol sudah datang?"
"belum sajangnim..."
"hemm.. ya udah kamu boleh keluar"
"baik, permisi sajangnim"
putri melihat ponselnya, dari pagi ini chanyeol sama sekali belum menghubungi dirinya
Entah Chanyeol lupa atau memang terlalu sibuk dengan jadwalnya. Putri berharap bisa melihat wajahnya sebentar sebelum dia pergi
.
.
.
.
"Kalo disini? Kenapa gak masuk? Dia pasti nunggu kamu di dalem"
"Aku takut..."
"Yeol, dia pasti baik baik aja"
"Tapi gak dengan aku, aku gak akan baik baik aja"
"Temui dia, suatu saat kamu akan tahu bagaimana cara dia mencintai kamu"-dokter Yoon menepuk pundak chanyeol pekan lalu pergi meninggalkan lelaki itu.
Chanyeol menghela nafas sesaat sebelum masuk ke kamar inap putri
"Say-..."
"Chanyeol!" -putri berlari dan menghambur ke pelukan Chanyeol. Tubuhnya terhuyung dan hampir jatuh kalau saja Chanyeol tak sigap menangkap nya saat itu juga
"Jangan lari2 aku disini kok.. "
"Kenapa baru dateng? Aku nungguin kamu daritadi"
"Maaf ya, aku tadi ada jadwal sebentar baru kesini"
"Hemm iya gak papa"-putri tersenyum dan kembali memeluk chanyeol dengan erat
"Gini dulu yaa... Jangan dilepas"-ucap chanyeol lirih, air matanya menetes tapi dia tetap diam
"Aku pasti kangen banget sama kamu"
"Hmm aku juga"
Chanyeol mengecup kening, hidung pipi dan kemudian bibir mungil kekasihnya itu sangat lama... Ciuman ringan yang penuh cinta dan sayang
Walaupun tetap membuat bibir Putri akhirnya sedikit bengkak.
"Sayang..."
"Yaa..."
"Jangan nakal kalo aku gak ada ya, jangan lirik cewek lain jangan godain cewek lain, jangan..."
"Gak akan pernah"-ucap Chanyeol, telunjuk nya menempel di bibir Putri dan putri mengecupnya singkat
"Jaga kesehatan kamu, jangan capek2 jangan tidur malem2 dan... Ini.."-chanyeol memberikan sebuah handphone pada Putri
"Ini... Kenapa?"-putri memang tidak akan dijinkan untuk menghubungi orang luar termasuk Chanyeol sementara waktu, jadi ponsel itu membuatnya sedikit bingung
"Disini, ada foto dan video aku ada lagu yang aku ciptain dan nyanyiin buat kamu, kamu bisa liat itu kalo kamu kangen sama aku"
"Dan.. ada satu nomor disini..."-chanyeol mendial angka 1 cukup lama dan langsung terhubung ke ponselnya, yang tertulis nama 'takdirku'
"Kapanpun kamu udah selesai sama urusan kamu dan siap kembali ke pelukan aku... Tekan nomor ini dan aku pasti langsung datang untuk jemput kamu saat itu juga"
Putri menangis, Chanyeol benar bahkan wallpaper dan tema ponsel itu seluruhnya adalah Chanyeol
"Makasih, tapi aku gak siapin apapun yang kayak gini ke kamu"
"Aku udah siapin kok"-chanyeol membuka ponselnya dan menunjukkan berbagai foto putri yang diambil secara candid dan beberapa video juga
"Kamj kayak stalker."
"Kan aku cuma stalker buat kamu"
Putri tersenyum getir, rasa sakit dan sesak menghujam dadanya. Dia tak pernah siap dengan perpisahan ini. Walaupun dia tahu ini harus dilakukan.
"Tunggu aku ya oppa..."
"Iya, aku bakal tunggu kamu dan jemput kamu kalo udah waktunya tiba"
Mereka kembali berciuman tapi dengan air mata yang mengalir deras dari kedua nya.
Baik Chanyeol atau putri tak ada yang mampu menahan sakitnya saat ini.
.
.
.
.
"Udah waktunya puu"-fariz melongokkan kepalanya
"Ya.. bentar"-putri menunduk, tangan kecilnya memilih ujung baju Chanyeol, dia menggigit bibir nya untuk menahan tangisnya.
"Liat aku puu"
Kedua manik mata mereka bertemu
"Kamu tau aku sangat mencintai kamu kan?"
Putri mengangguk kecil
"Percaya aku, aku pasti jemput kamu dan kita akan bersama lagi. Setelah ini, gak akan pernah ada yang bisa misahin kita kecuali kematian"
Putri mengangguk lagi dan memeluk Chanyeol, dia tak ingin melepas pria ini.sungguh
"I love u my last love"
"I love u too"
.
.
.
.
Sediihh gueee
Pisaaaahh
Lanjut?..
VOMMENT JUSEYO
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top