35

haiii

author lagi rajin

tapi kok malah sepiii

sedih aku tuh diginiin

.

.

.

.

mereka menjalani kencan mereka dengan lancar, sama halnya dengan pasangan lainnya yang berkencan. mereka datang ke sungai han dan menikmati malam disana.

"ahh... aku kalah..."-ucap chanyeol lemas

mereka sedang main game di pinggir sungai han, ingat game yang pertama kali mereka mainkan waktu pertama kali mereka bertegur sapa?

sebenarnya chanyeol bisa saja memenangkan permainan itu dengan mudah, dia sudah ribuan kali memainkan permainan ini. tapi, dia sengaja mengalah untuk putri hari ini. dia ingin mendengar teriakan kemenangan putri dan senyum lebar yang menghiasi wajah putri malam ini.

"yeyyy!! aku menaaanggg... hhehehe... yesss!!!"

diam - diam chanyeol ikut tersenyum melihat reaksi gadis kesayangannya itu, sangat menggemaskan di matanya.

ckrekk..

"oppa... kalo mau ambil foto aku bilang dulu donk, kan aku belum siap"

"kenapa? cantik kok"

"cantik apanya? jelek tahu. hapus ah"

"gak mau, buat aku ini cantik. lagian cuma aku ini yang liat"

"kalo yang lain liat gimana? kan kita gak tahu"

"aku gak akan ijinin. cuma aku yang boleh liat senyum kamu"

"protektif"

"biarin. aku emang bakal protektif banget buat kamu"

"kenapa gitu?"

"karena kamu perempuan yang paling aku sayang dan cinta di dunia ini. perempuan yang aku prioritasin setelah mamah dan kakak aku, kalian itu penting buat aku."

putri tersenyum, tangannya menyentuh wajah chanyeol. 

"aku sayang kamu..."

"aku juga..."

"aku bakalan kangen banget sama kamu"

"aku bakalan gila malah karena harus jauh dari kamu"

"sama kayak kamu yang gak mau aku terluka... aku juga gak mau kamu luka."

"aku tahu, aku percaya kamu"

.

.

.

.

putri tertidur disamping chanyeol yang tengah mengemudi. waktu berlalu begitu cepat saat kita bahagia, terlebih bersama orang yang kita cintai.

chanyeol merasakan itu sekarang, dia tahu waktunya bersama dengan putri semakin menipis. fariz sudah mempersiapkan segalanya, lusa putri akan pergi. dia akan dipindahkan ke sebuah tempat yang bahkan chanyeol sendiri tak tahu ada dimana.

orang - orang suruhan para pengkhianat itu bisa kapan saja dan dengan berbagai cara menyakiti putri untuk membalaskan dendam tuannya. dan itu tak boleh terjadi, putri dan fariz harus mempersiapkan diri secara matang untuk menghadapi mereka.

bukan dengan otot tapi dengan otak. bukan dengan cara melukai atau membunuh, tapi mungkin lebih kejam walaupun tak melukai fisiknya.

chanyeol menatap gadis yang terlelap disampingnya, dia menepikan mobilnya sebentar untuk bisa menikmati pahatan wajah milik putri yang telah menawan hatinya.

'pasti sulit menjadi kamu sayang'

melihat wajah damai itu, tak terbayangkan bagi chanyeol bahwa gadisnya harus menghadapi banyak pengkhianatan dan kebencian dari banyak orang. terlebih lagi, alasan dibalik itu semua karena kebijakan putri mengenai korupsi.

kenapa orang yang berbuat benar justru dibenci dan terpojok?

chanyeol membelai wajah putri, diam - diam dia mengambil foto dan video putri saat itu. untuk mengobati kerinduannya pada gadis itu, karena mereka sendiri tak tahu sampai kapan mereka akan terpisah. apakah mereka masih bisa berkomunikasi atau tidak.

chanyeol sama sekali tak tahu

bahkan putri pun mungkin sama

sekarang, hanya kekuatan cinta mereka dan kepercayaan dari mereka masing - masing yang menjadi kekuatan mereka.

'aku yakin benar kalau kau adalah takdir ku...' 

'Tuhan tahu itu...'

.

.

.

.

maaf pendek...

VOMMENT JUSEYOOO

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top