31

Repackaged

Konser 4th

Siapin duit thorr

Siapin duit...
.
.
.
.
.
Cahaya matahari yang menembus melewati jendela mengusik tidur putri yang dipeluk erat oleh chanyeol

"Hmhh..."

"Udah bangun tuan putri?"

"Oppa? Kok disini?"

"Aku kelonin kamu semaleman tahu"

"Hehehe"-putri mengeratkan pelukannya menenggelamkan wajahnya ke dada bidang chanyeol

"Mau mandi gak?"

"Mauuu... Tapi belum boleh mandi sama dokter, padahal aku pengen cuci rambut aku juga"

"Kenapa rambut nya?"

"Rambut aku bau"

"Gak kok, wangi kok..."-chanyeol mencium kepala putri

"Jangan dicium cium sayang, bau"

"Gak bau kok..."-chanyeol bangkit

"Mau kemana"

"Sebentar yaaa"

Chanyeol mulai menyiapkan air mandi yang hangat untuk putri di kamar mandi, dia juga menyiapkan sabun dan perlengkapan mandi lainnya disana juga sebuah kursi di dekat bath up

.
.
.
.

"Sayang ..."

"Ya..."

"Sini.."
Chanyeol menggendong Putri turun dari ranjang dan memapahnya menuju kamar mandi

"Kamu mau..."

"Kamu mau aku mandiin sekarang? Gak papa kalo kamu mau"

"Chanyeol! -___-"

"Hehehe... Ini air anget nya, kamu bisa lap badan kamu disini, udah ada sabun juga tapi pelan2 dan ati2"

"Sikat giginya bawain sini"

"No, sikat gigi dan cuci rambut nya nanti nunggu aku"

"Kenapa nunggu kamu?"

"Udah nurut aja, baju kamu disebelah sini ya sayang. Kalo butuh apa2 bilang aja sama aku, teriak aja"

"Iya sayang, makasih"

Chanyeol keluar dari kamar mandi dan menutup pintunya pelan. Dia bahkan merapihkan ranjang rumah sakit dan menata letak selimut dan bantal yang dipakai putri

Chanyeol juga menyiapkan sisir dan kuncir rambut, juga body lotiin di meja sebelah ranjang putri

"Sayaaangg..."

"Yaaa sayang"

Chanyeol segera masuk ke kamar mandi dan Putri sedang berusaha untuk berdiri dan berjalan sendiri keluar dari kamar mandi, dengan tangan menahan ke dinding

"Sayang!!! Jangan jalan sendiri donk"

Dengan cepat Chanyeol memapah badan kekasih nya itu dan membawanya duduk kembali ke kursi di dekat wastafel

"Kok kesini?"

"Buka mulutnya"-chanyeol menyikat gigi putri dengan telaten

"Kamu... Gak jijik ya"

"Jijik kenapa?"

"Ini..."-sambil menunjuk mulutnya yang masih ada sisa busa pasta gigi

"Aku bisa cium bibir kamu sekarang bahkan kalo aku gak inget ini dikamar mandi"

Plakk

"Chanyeol nakal"

Selesai menyikat gigi, Chanyeol membasuh wajah putri dengan pembersih wajah milik Putri yang ada disana

"Sekarang aku cuci rambut kamu ya"

"Kamu mau cuciin rambut aku?"

"Yup"

Dengan cekatan dan telaten Chanyeol mulai membasahi rambut putri dia mengatur suhu air nya, memberikan shampoo dan conditioner ke rambut putri

"Sayang"

"Yaaa"

"Makasih ya"

"Buat ngeramasin rambut kamu?"

"Buat semuanya, oh ya.... Nanti kalo aku udah keluar rumah sakit aku bakal masakin makanan yang enak buat kamu"

Degg...

Hati chanyeol nyeri mengingat kalau putri akan keluar dari rumah sakit maka dia harus siap berpisah dari gadis itu untuk sementara waktu

"Ma..Sakin apa?"-ucap chanyeol terbata menahan air matanya

"Kamu mau aku masakin apa? Suka makan apa? Nanti aku bakal masakin buat kamu. Gini 2 juga aku jago masak lo"

Chanyeol tersenyum getir sambil membilas rambut kekasihnya
"Apa aja, asal kamu yang buat aku suka"

"Hmm.. oke... Aku bakal masakin yang banyak buat kau sama member yang lain juga mereka pasti suka"

Chanyeol hanya mengangguk dan kembali tersenyum dengan agak dipaksakan

"Udah selesai, ayo"
.
.
.
.

Kembali duduk di ranjang rumah sakit, Chanyeol mulai mengeringkan rambut putri dan menyisir rambut hitam panjang milik Putri

"Aku kuncir ya, biar rapih"

Putri mengangguk kecil, badannya membelakangi Chanyeol membuatnya tak menyadari jika lelaki itu tengah menangis dalam diam sambil menguncir rambutnya

"Nanti, kalo aku lagi gak disamping kamu jangan pernah lupa buat makan dan minum obat kamu ya"

"Jangan kecapekan dan jangan tidur terlalu malem. Nurut aja apa kata Fariz.. "

"Emang kamu mau kemana?"

"Aku...gak akan kemana2"

Putri membalikkan badannya dan melihat Chanyeol sudah penuh air mata

"Sayang kenapa?"

Chanyeol memeluk tubuh mungil Putri menenggelamkan wajahnya ke ceruk leher gadisnya, menghirup aroma tubuh putri yang nanti akan dirindukannya

Dan menangis sejadi-jadinya

"Aku cinta kamu... Sangat mencintai kamu"

"Kamu harus percaya, kalo gak ada perempuan lain selain kamu"

.
.
.
.
LANJUTT???
VOMMENT JUSEYO

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top