24
putri mati deh
hiks...
.
.
.
Putri segera dilarikan ke rumah sakit dengan Fariz yang mendampingi nya. seluruh tubuh fariz sudah penuh dengan darah putri
"bertahan dek... mas mohon... ya Allah"
sampai di rumah sakit, putri langsung dibawa ke ruang gawat darurat dan ditangani oleh dokter yoon sahabat fariz.
"tolong selametin adek aku.."
"kamu tenang, biar aku tangani dia dulu"
.
.
sementara itu, di mobil chanyeol terus meronta dan menangis
"hyuuuung... plis... aku mohon..."
"aku mau ketemu dia..."
"aku harus ketemu putri..."
"puu... putri....hiks... puu...hiks..."
"yeol, kondisinya sekarang terlalu bahaya"
"DIA SEKARAT HYUNG!!! DIA SEKARANG SEKARAT!"
"BAHAYA? DIA PERTARUHIN NYAWANYA BUAT AKU!!!!"
"BAWA AKU KESANA ATAU AKU LONCAT DARI SINI SEKARANG!"
chanyeol berusaha membuka pintu mobil dengan paksa, yang ada di pikirannya hanya putri hanya gadisnya. bayangan putri yang penuh darah membuat nya frustasi. dia hanya ingin ada disisi gadisnya.
"CHANYEOL!"
"dengerin aku yeol, putri pengen kamu selamat. kita bakal kesana aku janji, tapi setelah keadaan kondusif."
"jangan bikin pengorbanan putri sia - sia dengan bahayain diri kamu sendiri yeol!"
"enggaakkk... putriii...enggaaaakkk...."
"AAARRRGGGHHHH PUTRIIIII!!!!!"-chanyeol menjambak rambutnya kasar
"aku mau putri hyung... aku mau diaaa..."
"tolong bawa aku ke putri... aku mohon hyuuungg..."
"aku cuma mau putriii hyuuunggg...."
"puuu.... hikss...puu..."
"hyung.... bawa aku ke dia... aku mohoonn..."
air mata chanyeol deras mengalir membasahi pipinya. dia memegang kaki suho dan memohon pada suho untuk membawanya bertemu gadisnya.
permintaan suho sedikitpun tak bisa menenangkan chanyeol, hanya putri.
"tolong putar balik mobilnya. kerumah sakit sekarang"-ucap suho pasrah
"pu...trii...."
.
.
.
.
--Skiipp--
"gimana kondisi adikku?"
"ada pendarahan di perutnya, darah yang keluar juga cukup banyak. dia kritis sekarang"
fariz melemas, tubuhnya melorot tangisnya pecah.
"adeekk... ya Allah... adeekk..."
"kamu harus kuat riz..."
"aku bisa ketemu dia kan?"
dokter yoon mengangguk
"dia akan dibawa ke ruang ICU sebentar lagi"
.
.
.
.
begitu mobil masuk ke area parkir, chanyeol langsung menghambur masuk ke rumah sakit mencari keberadaan putri. kepanikan terlihat jelas dari wajahnya. dia terlihat seperti orang gila
sekretaris Ahn yang sebelumnya sudah dihubungi oleh suho pun menghampiri chanyeol, mengantarkan chanyeol ke ruang ICU tempat putri dirawat
.
.
chanyeol membeku, matanya menatap nanar tubuh putri yang tergeletak di ranjang dingin rumah sakit. wajahnya yang tampak pucat, dan tangan kecilnya yang di penuhi jarum dan selang. dengan alat yang menempel disekujur tubuhnya.
membuat hati chanyeol terasa tertusuk, tangannya menggapai tangan mungil putri yang terasa dingin. chanyeol berlutut disamping ranjang gadis yang dicintainya. dia tak berhenti memanggil nama gadis itu sambil mengecup tangan putri.
sesekali diusap lembut telapak tangan putri agar terasa hangat
"puu... aku disini..."
"bangun sayang..."
"aku disini sayang..."
"buka mata kamu.... yaa..."
"jangan tinggalin aku..."
"aku mohon puu..."
"aku belum bahagiain kamu..."
"bangun yaa..."
"putri... sayang... banguuunnn..."
tangan chanyeol beralih ke kening putri, merasakan sekujur tubuh putri yang dingin.
"dingin ya sayang..."
"bentar ya..."
chanyeol melepaskan jas yang dipakainya. memakaikan nya pada tubuh putri lalu memeluk putri sangat erat. air matanya terus mengalir
"masih dingin gak?"
"jangan takut ya, aku disini..."
"aku sama kamu..."
"aku peluk kamu..."
"kamu gak akan kedinginan..."
"bangun ya sayang..."
"banguuunnn.... puu...."
chanyeol mendekatkan kepalanya ke dada putri, mendengarkan detak jantung gadis itu. tangannya terus menggenggam erat tangan gadisnya
"aku cinta kamu..."
"aku cinta kamu..."
"aku cinta kamu..."
.
.
.
hanya kalimat itu yang chanyeol ucapkan untuk putri, bahwa dia sangat mencintai gadis itu.
.
.
.
VOMMENT JUSEYOOO
PLISSS
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top