21

assalamuallaikummm

wkwkwk

author comeback...

masih kobam gue sama abs suami sendiri

dedek gak kuat maz...

.

.

.

.

malam ini seperti yang dijanjikan sebelumnya, chanyeol melakukan VC dengan putri untuk menemani dirinya membuat lagu di studio nya.

chanyeol sengaja meminta putri untuk tidur lebih dulu sebelumnya, karena dia baru akan masuk ke studionya jam 12 malam. chanyeol gak mau nantinya putri ngantuk atau kecapekan karena kurang istirahat.

setengah jam sebelum ke studio nya chanyeol mengirim pesan ke putri kalau dia akan menghubungi putri tepat jam 12 malam

#VC Start

"puu..."

"ehhmm oppa..."-putri masih setengah tertidur karena benar benar baru bangun

"masih ngantuk ya? kamu tid-" 

"gak oppa, tunggu bentar"-putri lalu meletakkan ponselnya dan segera menuju kamar mandi untuk membasuh wajahnya, dia juga mengambil minuman dan beberapa cemilan. sementara itu chanyeol sibuk mengatur posisi kamera ponselnya supaya lebih nyaman saat melakukan VC.

selang beberapa menit putri kembali dengan wajah yang lebih cerah

dengan rambut yang digerai dan agak berantakan serta lampu kamar yang lebih terang membuat chanyeol lebih mudah melihat wajah putri.

tanpa make up atau apapun, wajah khas natural nya sukses membuat seorang park chanyeol terdiam dan terpesona.

"oppa..." 

"opppaaaaa????"

"eehh... i-iya... kenapa?"

"kok kenapa? harusnya aku yang nanya, oppa kenapa diem aja?"

"oh... gak kok, gak apa2"

"ada yang salah di muka aku?"

"ha? gak kok, gak ada"

'kamu cuma cantik banget'-batin chanyeol

"hem... ya udah, oppa ayo buat lagu..."

"oke, mau bikin yang genre nya apa?"

"lagu balad... yang sedih2 gitu"

chanyeol mengernyitkan keningnya

"kok sedih? kenapa? kamu lagi sedih?"

putri mengangguk kecil

"wae? ada masalah?"

putri menggeleng pelan sambil menatap chanyeol lewat layar ponselnya

"coba cerita sama aku, biar aku bisa pikirin liriknya"-sebenarnya bukan itu maksud chanyeol, dia hanya ingin gadis itu mengungkapkan kesedihan nya. paling tidak itu bisa sedikit mengurangi beban gadis yang berhasil memenjarakan hatinya itu sekarang.

"harus ya?" 

chanyeol mengangguk

"tapi kalo kamu gak mau juga gak apa, aku bakal coba buat lirik yang-..."

"hiks...hiks..."

chanyeol yang melihat putri tiba-tiba mengeluarkan air matanya sangat terkejut

"puu..."

"a-ku..hiks... apa aku salah oppa? hiks..."

"pelan pelan, coba cerita sama aku"

putri pun menceritakan semua yang dialaminya, dari mulai dia yang menemukan kecurangan dalam perusahaannya dan berusaha mengambil tindakan tegas untuk menyelamatkan perusahaannya dari kehancuran akibat korupsi. justru mendapat tekanan dan kebencian dari berbagai pihak. dia yang tak dipercaya oleh para direktur karena usianya yang terlalu muda.

"a-ku...hiks...cu-..hiks...ma...hiks...hiks...pengen ... hikss...hikss.."-putri tak mampu melanjutkan kalimatnya lagi

mata chanyeol begitu teduh menatap putri saat itu, ingin rasanya dia berlari menuju ke gadis itu sekarang. memeluknya dan menenangkan gadis bertubuh mungil itu, memberikan nya kekuatan yang sangat dibutuhkan putri sekarang.

dia mendengarkan dengan seksama apapun yang putri ucapkan, detil di setiap kalimatnya tanpa menyela sedikitpun.

"kamu boleh nangis kok, keluarin aja semua yang ada di hati kamu sekarang..."

"aku disini puu.. aku ada sama kamu... nangis aja..."

putri pun semakin menangis mendengar ucapan chanyeol, entah apa yang ada di pikiran nya sampai dia bisa se terbuka ini pada chanyeol, dia merasa bisa mempercayai chanyeol.

chanyeol yang melihat itu tak terasa juga meneteskan air matanya. dia mengusap layar ponselnya dengan ibu jarinya seolah dia sedang mengusap wajah putri,wajah gadis yang begitu disayanginya.

"op-paaa...hiks...hikss...oppaa...hiks"

sebelah tangan chanyeol meremas bawah kaosnya

'aku pengen peluk kamu puu...'

'aku gak tahan liat kamu nangis'  

disana chanyeol melihat sisi putri yang lain dari yang biasa dilihatnya, putri... gadis itu, tak hanya kuat dan tegar, tak hanya tegas dan berwibawa, tak hanya ceria dan penuh senyum, tak hanya lembut dan penuh kasih sayang, tapi juga.... lemah... rapuh...

sangat rapuh sampai chanyeol sendiri ingin menopang gadis itu dengan kedua tangannya.

sangat rapuh sampai chanyeol ingin mendekap gadis itu dalam pelukan hangatnya

melindunginya dari siapapun yang menyakiti nya

hatinya terasa sakit melihat gadisnya begitu lemah.

air mata chanyeol terus mengalir. dia menangis dalam diam.

.

.

.

.

LANJUTT...???

BAPER GAK SIH?

VOMMENT JUSEYOO

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top