19
ya Allah...
ABS SUAMI GUEEE
WKWKWKW
gumoh deh udah ini gumoh
.
.
.
.
keesokkan harinya putri sudah bersiap menghadiri rapat terbatas pemegang saham utama DHANOEWINOTO Corp. dan fariz ada disana.
yuupp
sebagai anak tertua, tentu saja fariz juga merupakan salah satu pemegang saham yang sangat berpengaruh di perusahaan. alasan kenapa perusahaan mereka sangat kuat salah satunya adalah hal ini.
mereka tidak ribut memperebutkan posisi tertinggi di perusahaan. dan masing - masing dari mereka memiliki bagian saham nya masing - masing
saat putri tengah memakai heels nya. ponselnya berdering, nama yang muncul di laayr membuat putri tersenyum
"oppa... udah mau berangkat ya?"
"ahahahah... iya, ini mau ke bandara"
"woaaahh... ati ati ya oppa, member yang lain juga tolong sampein salam aku ke mereka"
"iya nanti aku sampein"
"oppa udah sarapan kan?"
"udah tuan putri..."
"oppa, pagi pagi udah gombal"
"aku serius kok"
"iya deh iya, terserah oppa"
"kamu lagi apa?"
"pake sepatu mau berangkat juga"
"sukses ya acaranya"
"iya oppa makasih"
"jangan lupa sarapan, jangan kecapekan."
"iya oppaku"
"hehe, ya udah nanti aku sms lagi ya... aku berangkat dulu"
"ya oppa, bye ati2 oppa"
percakapan mereka berdua yang ternyata didengar oleh suho membuat suho mengernyitkan keningnya, siapa yang chanyeol telepon pagi - pagi begini? yoora noona? atau...
"siapa yeol?"
"puu"
"puu? siapa?"
"sajangnim hyung, putri sajangnim. siapa lagi"
"ha?? kok kamu bisa telepon2an sama dia?"
"hemm, bisa aja dari semalem juga gitu kali"
"kamu deket sama dia yeol?"
"iya"
"kalian... pacaran?"
chanyeol memandang ke arah suho sebentar, lalu menjawab dengan ringan
"calon masa depan aku"
"yeol, aku serius"
"aku juga lebih serius hyung"
"apa kamu kemarin juga pergi sama dia seharian?"
chanyeol mengangguk mantap
"jadi kalian janjian kencan di paris? sekalian kita tour gitu?"
"ya nggak lah hyung. ceritanya panjang banget. nanti aja aku bakal ceritain semuanya"
"harus, kamu harus cerita semua ke kita begitu kita sampek ke korea"
"iyaaa"
suho terdiam, feelingnya tentang chanyeol dan putri dirasakan benar, dari awal dia sudah merasakan kalau chanyeol punya ketertarikan sendiri terhadap putri. dari cara chanyeol menatap putri dan reaksi chanyeol saat nama putri disebutkan. terlebih saat mendengar penuturan sehun dan kai waktu itu.
tapi, sikap chanyeol yang mulai wajar dengan putri akhir - akhir ini menepis sedikit demi sedikit prasangka suho. dan sekarang, semuanya kembali ke semula.
dia tepat dengan prasangkanya selama ini.
ada rasa khawatir terselip dihatinya, tentang hubungan mereka berdua.
.
.
.
.
--Skiippp--
"presdir putri, tindakan anda baru baru ini sungguh luar biasa mengagumkan tapi juga membahayakan"
"itu benar presdir, memberhentikan direktur senior seperti direktur moon yang memiliki banyak koneksi diluar sana merupakan kerugian tersendiri untuk perusahaan kita"
"jika saja anda mau memberinya kesempatan untuk..."
"sudah aku katakan berkali kali pada kalian. aku tidak memecat dia, dirinya sendiri yang mengundurkan diri dari perusahaan"
"dia tak mungkin mengundurkan diri jika anda tak menekan posisinya presdir"
"lalu, aku harus mempertahankan koruptor seperti dia, begitu?"
"anda bisa memberinya sanksi lain"
"aku bahkan memberhentikan hampir 30% karyawan ku yang terlibat kasus korupsi. apakah hanya karena jabatannya dan kesenioritasan yang beliau miliki juga koneksi yang dimiliki olehnya membuat aku harus membedakan perlakuanku padanya?"
"entah siapapun dia, jika dia melakukan tindakan korupsi dalam bentuk apapun. aku akan menindak dengan tegas. sudah dari awal aku mengatakan hal ini pada kalian"
"tapi, presdir... para pemegang saham banyak yang menjadi khawatir dengan mundurnya direktur moon. mereka takut kalau perusahaan nantinya..."
"perusahaan akan jatuh karena dipimpin oleh gadis yang usianya sama dengan anak2 mereka? yang bahkan belum pernah makan asam garam kehidupan? gadis yang seenaknya sendiri?"
"apa kalian yang ada disini juga memiliki kekhawatiran yang sama?"
"kalian takut aku akan menghancurkan perusahaan ku sendiri?"
"maafkan kami presdir"
"aku akan buktikan bahwa keputusanku tepat. walau dengan taruhan jabatanku sekalipun aku akan mempertahankan perusahaan ini. jika sampai keputusanku membawa masalah di masa depan. aku siap untuk mundur dari jabatanku saat itu juga."
"presdir... anda..."
"ini yang ingin kalian dengar dariku kan?"
putri kemudian meninggalkan rapat tersebut, hatinya terasa panas. airmata nya mendesak ingin keluar. apa yang salah dengan keputusannya?
dia hanya ingin perusahaan nya sehat tanpa korupsi dan sebagainya
kenapa ini menjadi salah di mata orang lain?
hanya karena usianya, lalu mereka mau menimpakan semua kesalahan pada nya?
'ya Allah... kuatkan aku...'
.
.
.
.
VOMMENT JUSEYO
VOMMENT JUSEYO
VOMMENT JUSEYO
VOMMENT JUSEYO
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top