16

haiiii

author kembaliii

mana suaranyaaaaa

wkwkwkwkwk

.

.

.

.

fariz memasangkan selang oksigen ke putri, dia memeriksa dengan seksama.

tak lama, dia menghela nafas lega karena putri hanya kelelahan, dia kekurangan cairan dan tekanan darah nya rendah.

"riz, kok kamu pegang pasien ini? dia kan bukan pasien syaraf"

"dia kembaran aku"

"kamu kembar? kok aku gak tahu"

"kamu gak nanya"

"dia...bukannya dia itu sajangnim dari"

"hem... tolong rahasia in ini"

yong suk yang juga teman fariz hanya mengangguk. dia tak menyangka kalau teman seprofesinya yang dikenal sederhana itu punya kembaran yang seorang sajangnim. terlebih lagi cantik kayak gini.

.

.

.

"dia akan segera dibawa ke ruang rawat inap, tolong jaga dia baik - baik. kawal dia jangan sampai ada kesalahan"

"baik tuan muda"

fariz meninggalkan ruang gawat darurat dan kembali ke ruang kerjanya.

"dibilangin susah banget dasar"

ponsel putri yang dipegang fariz pun dibuka oleh fariz, itu menjadi hal yang lumrah diantara mereka karena baik putri maupun fariz tak pernah saling tertutup untuk hal apapun.

dia memicingkan matanya karena terdapat ratusan pesan masuk yang berasal dari satu nama

'CHANYEOL'

"chanyeol? siapa nih?"

fariz mendial nomor chanyeol yang dengan cepat diangkat oleh chanyeol

'gercep banget nih'

"halo puu, kamu gak papa? dimana sekarang?"

"halo..."-fariz berpikir dia harus mengakui sebagai saudara nya atau apa

"i-ini... nomor nya..."

"ada hubungan apa kamu sama putri?"

"aku..."

"dokter fariz, pasien putri sudah sadar."

"oh oke aku kesana sekarang"

"riz, kembaran mu dia udah siuman tuh"

"iya tahu, diem deh"

fariz menutup teleponnya, dan segera memakai jas dokternya menuju ke ruangan inap adik kembarnya dengan tergesa.

.

.

.

"dokter fariz? pacarnya? tapi tadi kok"

chanyeol langsung membuka internet dan mencari informasi mengenai dokter fariz

Nama                     : MUHAMMAD FARIZ MAULANA

Tempat, Tgl lahir : Pekalongan, 27 Agustus 1993

Pekerjaan               : Dokter Spesialis Bedah Syaraf Rumah Sakit Universitas Seoul

Jabatan                  : Kepala Bagian Bedah Syaraf Rumah Sakit Universitas Seoul

dan saat melihat foto fariz yang terpampang disana. chanyeol sekilas seperti melihat wajah putri juga ada disana. mereka mirip hanya ini versi laki - lakinya.

"apa mereka saudaraan ya?"

chanyeol belum yakin dengan ini, hanya satu yang dia tahu. putri dirawat di rumah sakit seoul. karena dokter fariz adalah dokter disana.

tapi dia dokter syaraf, apa sakit kepalanya putri berhubungan dengan itu atau apa. chanyeol pusing memikirkan hal ini. chanyeol sendiri saat ini bingung dengan dirinya sendiri. kenapa dia begitumengkhawatirkan putri yang bahkan baru dikenalnya beberapa hari lalu.

bahkan mereka jarang berkomunikasi yang banyak.

'sebenernya aku kenapa?'

'dia kan belum kenal deket sama aku'

'kenapa aku sepanik ini... ya Tuhan.'

chanyeol menatap foto putri di ponselnya. foto candid yang selalu diambilnya

saat di ruang rapat, pertama kali mereka bertemu

saat di lokasi syuting iklan, mereka makan siang bersama dan mengobrol panjang untuk pertama kalinya

dan di ruang tunggu acara launching kemarin, saat pertama kalinya chanyeol benar benar menyentuh putri. berada sangat dekat dengan gadis itu.

setiap gerakan yang dibuat oleh putri, setiap lekuk wajahnya terus berada di kepala chanyeol. entah apa dan bagaimana, semua tentang gadis itu memenuhi isi kepalanya sekarang

namun, chanyeol sendiri belum bisa memastikan dan meyakinkan dirinya sendiri apa yang dirasakan oleh hatinya saat ini.

hanya suka

sayang

cinta

atau kagum semata

.

.

.

maaf pendek dan agak gaje kayaknya

author lagi banyak pikiran

.

.

.

VOMMENT JUSEYO








Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top