15

wooahhh

author rajiiinnnn

wkwkwkwk

mana ya suaranya...

sepi amat

.

.

.

.

"op-oppa..."

"ha... ehmm.. ehem... maaf aku tadi..."

"iya gak apa kok oppa"

"udah gak sakit beneran kan?"

"iya.. gak papa oppa"

"ehmm aku balik dulu ya. takut dicariin"

"iya oppa"

.

.

.

acara launching itu berlangsung sangat sukses dan luar biasa meriah. EXO mempersembahkan dua lagu di acara itu. putri yang melihat dari backstage tersenyum sambil memegang kamera ponselnya dan merekam penampilan mereka.

bagaimanapun juga dia tetap seorang EXO-L

selesai perform, sesi wawancara bersama EXO pun dimulai. MC mulai mengundang kepala divisi periklanan untuk maju sebagai perwakilan perusahaan.

di saat yang sama, di belakang panggung puri merasakan kepalanya semakin sakit. dia memegang kepalanya sambil meringis kesakitan

"sajangnim, sajangnim"

"ak-aku..."'

"cepat panggil ambulans cepat!"-perintah sekretaris Ahn pada pengawal disana

beberapa di antaranya membopong tubuh putri, masuk ke ruang tunggu nya sembari menunggu ambulans datang

"sajangnim, bertahanlah. ambulans akan datang"

putri sama sekali tak menjawab, dia hanya memegangi kepalanya meremas rambutnya kasar untuk mengurangi rasa sakit yang dirasakannya.

"fariizz..."

sekretaris Ahn lalu merogoh ponselnya dan menekan nomor fariz

"tuan fariz, nona putri. beliau kesakitan"

"mwo? oke, bawa dia kesini secepatnya"

"baik tuan"

ambulans datang dan segera melarikan putri ke rumah sakit.

.

.

.

di panggung, suara teriakkan fans sangat riuh. membuat member EXO dan semua yang di panggung tak menyadari keributan dibelakang panggung

sampai ada seorang staff panggung yang membisikkan sesuatu ke arah MC, suho dan kepala divisi. membuat ketiganya mengerutkan keningnya. ada sedikit kekhawatiran disana tapi suho langsung tersenyum setelahnya.

chanyeol sendiri malah tak mengerti karena sampai sesia akhir wawancara mereka, putri sama sekali tak diundang naik ke panggung. padahal, seharusnya dia ikut naik untuk memberikan sambutan

"hyung, sajangnim kemana?"-tanya kai pada suho

"dia sakit, tadi mendadak dibawa ambulans ke rumah sakit"

"mwo????"

chanyeol melotot mendengar ucapan suho. dia tak percaya, beberapa waktu lalu gadis itu meyakinkan dirinya bahwa di baik - baik saja. tapi yang terjadi justru sebaliknya

chanyeol mengutak atik ponselnya sedari tadi, mengirimkan pesan untuk putri walau ia yakin gadis itu tak akan menjawab pesannya dalam kondisi seperti ini. tapi, apa salahnya mencoba kan? perasaan chanyeol yang campur aduk itu disadari oleh member lain

"dia kenapa?"

"kawatir sama sajangnim"-sehun menjawab dengan santai

"ha? kawatir? kok sampek gitu?"

"aku rasa mereka saling menyukai"

"uhuk uhuk...  mwo?"-suho chen dan xiumin sama - sama tersedak mendengar ucapan kai

"kalian jangann bercanda"

"kami serius hyung"

"kita liat sendiri interaksi mereka tadi."

"aku rasa mereka sering berkomunikasi sendiri"

suho yang mendengar itu menatap chanyeol, ekspresinya sulit untuk diartikan. bukan dia tak suka jika chanyeol jatuh cinta pada putri. tapi, posisi keduanya saat ini.

"aiishhh... kenapa gak bilang dari kemaren?"

"kita juga baru yakin tadi. setelah liat langsung"

"aku harap mereka baik - baik aja. kalo pun benar mereka saling menyukai satu sama lain toh kita juga gak bisa ngelarang perasaan yang ada di antara mereka"-xiumin menjawab dengan bijak

"nee hyung, ku harap juga begitu"

.

.

.

chanyeol terus memegangi ponselnya, melihat notifnya dan menghembuskan nafasnya kasar

ingin ia berlari ke rumah sakit tempat putri dirawat, tapi dia tak tahu dimana itu. pihak perusahaan tak mungkin memberitahu hal ini ke sembarang orang termasuk dirinya. bahkan kondisi putri saat ini pun harus dirahasiakan.

'puu... aku kawatiiir... '

'kamu dimana?'

'kamu gak kenapa kenapa kan?'

tak terasa air mata chanyeol jatuh, membayangkan putri yang tergeletak lemah di rumah sakit membuat hatinya sakit. ingin dia disana untuk menggenggam erat tangan putri supaya mengurangi rasa sakitnya. atau paling tidak, dia ingin melihat putri sekejap hanya untuk memastikan gadis yang disayanginya itu baik - baik saja.

.

.

.

.

OKEE...

VOMMENT JUSEYO...

VOMMENT

VOMMENT

VOMMENT 

PLISSS

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top