14
Haiii
Balik lagi ahhh
Mana suaranya...
.
.
.
Sebenarnya hari ini Putri ingin beristirahat, tapi hari ini adalah perkenalan brand ambassador perusahaan nya, dimana ada EXO disana
"Dek, gak usah ikut lah... Muka kamu pucet gitu"
"Gak papa, aku disana cuma duduk aja kok"
"duduk aja gimana? emang kamu gak kasih sambutan apa?"
"aku gak papa mas"
"batu deh kamu kadang - kadang. bilang aja pengen ketemu EXO"
putri menyunggingkan seyumnya
"tau ajah nih kembaran aku"
"huu dasar"
.
.
"SIALAN! BAGAIMANA BISA SEPERTI INI?"
"maafkan kami presdir"
"MAAF??? MAAF KATAMU???? BAGAIMANA MUNGKIN WAKTU SEBULAN YANG KITA LALUI HANYA KALAH DALAM SEMALAM?! KALIAN GILA????!!!!"
"BERAPA BESAR KERUGIAN YANG HARUS KITA TANGGUNG SEKARANG?"
"kita... mempertaruhkan hampir 60 % aset kita saat berusaha untuk mengambil alih perusahaan - perusahaan itu. tapi..."
"tapi kita kalah presdir, kita kehilangan..."
BRAKKK!!!
"KURANG AJAR! GADIS SIALAN!!!"
"presdir..."
"APA?!"
"maaf presdir, tuan moon ingin bertemu"
"moon?"
"benar, beliau adalah mantan direktur dari..."
"aahh... ya ya biarkan dia masuk"
.
.
.
"halo tuan moon"
"selamat siang presdir, kelihatannya anda sedang tak bersemangat pagi ini"
"mck, tak usah dibahas. ada apa anda kemari?"
"aku ingin menawarkan kerjasama dengan mu"
"kerjasama untuk apa?"
"untuk menghancurkan putri sajangnim"
presdir kang tertawa terbahak bahak
"aku yakin kau akan datang dan berkata seperti ini padaku. ini adalah yang paling aku tunggu"
.
.
.
--Skiipp--
di tempat launching, sudah dipenuhi oleh para wartawan dan fans EXO. hal ini sudah masuk ke dalam perhitungan pihak panitia. karena seluruh member EXO yang hadir pasti akan membuat jumlah fans yang datang juga fans menggila seperti sekarang
"apa semua baik - baik saja?"
"iya sajangnim"
"pastikan jangan sampai ada yang terluka. entah fans atau EXO dan juga diri kalian sendiri."-ucap putri pada pihak keamanan disana
"kami menegrti sajangnim"
.
.
"sajangnim"
"ya ahjussi"
"anda nampak pucat. apa tak sebaiknya anda beristirahat?"
"aniyo... aku baik - baik saja"
putri memang merasakan kepala sedikit terasa sakit, mungkin efek dari dia yang tak istirahat semalaman ditambah dengan perangnya di malam sebelumnya. dia merogoh tas kecilnya, mengeluarkan pil merah muda.
obat anti sakit
obat itu ampuh untuk menghilangkan rasa sakit di bagian tubuhnya terutama di kepalanya. awalnya, ibunya memberikan itu untuk menghilangkan pusing yang sering dialaminya saa masih kuliah. tentunya dengan pengawasan ketat sang ibu yang seorang dokter
tapi, sejak dia tinggal terpisah dari ibunya,. putri sering mengkonsumsi obat itu kapanpun dia merasa lelah, kalau fariz sampai tahu mungkin fariz sudah memarahinya habis-habisan sekarang.
putri kembali menghela nafasnya panjang
puu993 : oppa udah sampek belum?
real_pcy : ini mau sampek. kamu dimana?
puu993 : di ruang tunggu
real_pcy : aahh,... kamu udah sampek duluan?
puu993 : hemm... sepi oppa...
real_pcy : tunggu ya... sebentar lagi aku sampek kok
entah kenapa putri bisa mengirimkan pesan dengan nada manja seperti itu pada chanyeol, biasanya dia hanya mengirim atau mengucapkan dengan nada begitu pada fariz atau ayahnya.
putri kembali mengulum senyumnya saat membaca balasan dari chanyeol
sedekat itukah mereka?
sampai bertukar pesan seperti ini?
sejak kapan?
kenapa?
pikiran itu buyar saat pintu ruangan itu tiba - tiba diketuk
"masuk"
"haii..."
"oppa!"-putri melonjak dari tempat duduknya dan menghampiri chanyeol
"nih, kamu suka minum kopi kan?"
"makasih oppa..."
"lama nunggunya?"
"gak juga, yang lain mana?"
"ganti baju siap -siap"
"oppa gak ganti dan siap - siap juga?"
"udah kok, makanya aku bisa kesini"
"hemm gitu"
"kok gak diminum kopinya? masih panas?"
putri menggeleng "gak kok, aku baru minum obat. jadi nanti aja minum kopinya"-ucap putri sambil tersenyum manis
"mwo???"-chanyeol segera mengambil gelas kopi yang ada di tangan putri lalu membuangnya ke tempat sampah
"oppa, kok dibuang?"
"kamu lagi sakit. gak boleh minum kopi"
"aku gak sakit oppa"
"tadi kamu bilang habis minum obat"
"iya, tapi aku cuma sakit kepala aja dikiiittt. makanya aku minum obat biar gak keterusan"
chanyeol kemudian melirik bungkusan obat yang tergeletak di meja rias putri
'mefinal 500mg'
"itu namanya kamu lagi sakit puu..."
"gak sakit oppa. oppa pernah sakit kepala kan? ya gitu aja kok"
chanyeol lalu mendekatkan badannya ke putri, membuat putri membeku di tempat. dia menyentuh dahi putri sambil sebelah tangannya lagi memegang pergelangan tangan putri
"masih sakit gak?"
putri menggeleng kecil
"kalo sakit bilang ya.. jangan paksain badan kamu"
"i-iya oppa"
"aku gak suka dan gak mau kamu sakit"
putri kembali mengangguk kecil
tampa mereka sadari ada sehun dan kai yang mengintip mereka di balik pintu. memperhatikan setiap interaksi keduanya
"hyung suka sama sajangnim?"
"gila dia"
"gak ada yang gak mungkin dalam cinta hun"
"tapi ini sajangnim hyung sajangnim"
"sajangnim juga manusia biasa. kamu gak liat reaksinya tadi?"
"semoga aja gak ada apa - apa"
"hemm semoga semua baik - baik aja"
mereka meninggalkan pintu itu. dengan chanyeol yang mulai mengusap lembut kepala putri.
berharap itu bisa sedikit mengurangi rasa sakit yang dirasakan gadis itu.
.
.
.
.
LANJUUTT???
VOMMENT JUSEYOOO
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top