116 (menuju ending)
Haii.
Author lagi sedih
.
.
.
Keberadaan chanyeol yang menggendong Putri sambil berjalan di tengah salju tentu saja menarik perhatian beberapa orang terutama fans
'ya ampun... Aku mauuu digituin'
'sayang banget sama istrinya'
'jaranv keliatan bareng, sekalinya keluar bikin orang pengen nangis liatnya'
Kira2 hal semacam itu yang keluar dari bibir mereka yang melihat bagaimana chanyeol memperlakukan putri
"Chaannn kita diliatin... Aku turun aja ya"
"Gak usah, aku masih kuat"
"Iya tapi kaann"
"Aku kan suami kamu, wajar kalau suami gendong istrinya sendiri"
"Iya sih tapi.."
"Kamu nunduk aja kalo malu, kita pulang ko bentar lagi"
Putri pun menuruti ucapan suaminya. Dia membenamkan wajahnya ke ceruk leher chanyeol sambil tangannya memeluk suaminya itu.
"Sayang..."
"Hmm?"
"Mau punya anak berapa?"
"Dua, cowok sama cewek. Aku pengen anakku punya kakak atau adik laki2 biar bisa jagain dia"
"Ya udah nanti kita bikin anak cowok sama cewek ya"
"Sekarang?"
"Engga... Aku ngerti juga kali kondisi istri aku. Gak mungkin juga kan ya aku terkam kamu sekarang"
BLUSSHHHH
"Chaannn jangan vulgar donk, aku kan malu"
Chanyeol terkekeh mendengar jawaban istrinya
"Apa yang mesti malu sih sayang... Kamu udah jadi milik aku seutuhnya. Gak inget kemaren pas malem pertama kita gimana?"
"Chanyeol!!! Malu tahu"
.
.
.
.
.
Seperti yang diduga chanyeol sebelum nya. Berita tentang dirinya dan putri tersebar. Banyak komentar yang muncul dengan pemberitaan itu.
Tapi chanyeol tak ambil pusing, putri kamu istrinya
Tapi putri sendiri punya reaksi yang berbeda
"Chaannn..."
"Hmm..."
"Bangun ihh..."
"Wait.. 5 minutes okay. Aku ngantuk"
Putri diam, dia tak membangunkan chanyeol lagi atau apapun. Yang justru membuat chanyeol membuka matanya dengan lebar
"Kamu kenapa? Sakit?"
"Foto kita nyebar"
Putri menunjukkan foto yang memperlihatkan chanyeol menggendong dirinya
"Ya udah biarin aja"
Putri masih mengerutkan keningnya
"Aku tahu kamu belum terbiasa sayang, tapi tolong jangan begini. Tenang aja, wajar itu kan resiko kerjaan aku"
"Bukan gitu"
"Terus?"
"Nih.. masa aku kecil banget sih? Berasa kayak anak koala nemplok ke induknya kan aneh jadinya. Aku keliatan kecil banget"
Tubuh putri memang masuk ukuran mungil, tinggi badannya yang bedanya hampir semistar sama Chanyeol bikin dia keliatan kecil. Apalagi emang badannya juga kecil
"Hahahaha.... Kirain apa, lah kamu kan emang kecil sayang. Makanya aku kuat gendong kamu lama. Kamu enteng sih"
"Ishh chaaan seriusss"
"Iya aku juga serius..."
"Aku mau minum susu nya kamu ah"
"Buat apaan?"
"Biar tinggi"
Chanyeol memeluk jidatnya dan kembali terkekeh
"Kalo udah mungil ya mungil aja sayang... Makanya dulu waktu di perut mami pas Tuhan ngadain pembagian tinggi badan tuh ikut donk, jangan main sendiri jadi pendek kan?"
"Chan... "
"Hmm"
"Puasa 2 bulan gak usah bobok bareng aku ya"
Sipp
Chanyeol langsung kicep
"Ya ampun sayang gitu banget sama suami sih"
"Nyebelin"
"Jangan doonk, kalo aku mati atau sekarat karena kepisah sama kamu gimana?"
"Chanyeol!! Jangan bilang mati2 bisa kan? Sebel!!"
Chanyeol kembali merengkuh putri dalam pelukannya
"Gak boleh marah, mau bentuk kamu kayak apa juga aku kan tetep cinta kamu. Gak usah dipikirin ya"
"Tapi kamu ngatain aku tahu"
"Siapa?? Aku cuma bilang berdasarkan fakta"
"Tuuuuhh kaaannn"
"Hehehe iyaa gak kok enggak"
.
.
.
.
LANJUT?
VOMMENT JUSEYO
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top