115

lanjut yaa

gimana part sebelumnya?

ternyata, puu udah sayang banget ya sama chanyeol dari dulu

huhuhu

kebayang gak sih, dilindungi dari bahaya dua kali sama  orang yang sama

dan kamu gak tahu apa apa soal itu????

.

.

.

.

sepasang tangan menangkup tangan mungil yang ada di genggaman nya. wajahnya menunduk tak mampu menatap wajah wanita yang terlelap dalam mimpinya. wanita yang  dengan mudahnya mempertaruhkan dirinya, nyawanya hanya untuk melindungi chanyeol. hanya demi keselamatan nya, gadis mungil itu terluka begitu dalam.

hati chanyeol hancur berkeping mengingat itu semua. dia merutuki segala kebodohan dan ketidaktahuan nya, dia pikir dia tahu segalanya tentang gadisnya. tapi kenyataannya...  

"sshh..." 

"sayang... kamu bangun?"

putri yang melihat chanyeol ada dihadapan nya langsung memeluk chanyeol dengan erat, selang infusnya sampai terlepas karena gerakannya yang mendadak.

"aku takuuutt... kamu-... sayang kamu-"

"sayang, aku minta maaf"

putri melepaskan pelukan nya dan melihat chanyeol

"seharusnya aku liat kamu dulu... harusnya, aku gak masuk mobil dan pergi gitu aja"

"gak chaann... aku yang salah kok... aku cuma gak mau kamu luka"

"tapi gara gara aku kamu luka sayang"

"enggak chanyeol enggaakkk..."

putri mulai nangis sesenggukan, dadanya naik turun menahan semua emosi yang ada dalam dirinya. dengan segera, chanyeol merengkuh tubuh istrinya ke dalam dekapannya

"maaf, aku gak tahu kalo kamu segitu sayangnya sama aku. sampe kamu-"

chanyeol tak mampu lagi melanjutkan ucapannya, lidahnya kelu

"dulu itu aku bingung mau apa. aku refleks"

"aku mohon, jangan kayak gitu lagi. jangan buat gerakan refleks apapun yang membahayakan diri kamu meskipun itu buat ngelindungin aku sekalipun. aku mohon... aku gak mau kehilangan kamu puu... aku takut kamu pergi... aku takut..."

putri mengangguk kecil dalam pelukan chanyeol sambil menangis

.

.

.

.

--Skipp--

"astaga hyung... jadi, noona?"

"daebak! aku beneran pengen punya istri kayak putri noona. sayang banget ya dia sama kamu"

"apa aku nikahin noona aja ya?"

PLETAKK!!

sipp...

centong sayur dengan sukses mendarat di kepala jongin yang langsung mengaduh dengan suara cukup keras.

"aduhh!!! apasih hyung?" 

"apa apa... kalo ngomong di filter dulu. istri orang mau nikah nikahin aja"

"hehehehe... ya siapa tahu noona nerima kan?"

"mau aku gaplok lagi ha?"

"ah elaahh hyung, cemburuan nya ya Tuhan..."

.

.

.

hari ini, putri sudah diijinkan pulang oleh dokter park. satu bulan lebih dia di rumah sakit menjalani therapi yang menguras tenaga dan pikirannya. tapi juga membuatnya bisa tersenyum lebih cerah.

chanyeol mebereskan pakaian putri dan membereskan administrasi sebelum putri pulang

"puu... siap siap pulang ya?"

"hehe.. iya dokter"

"eh.. pagi dokter park.."

"pagi juga tuan park. kamu semangat banget hari ini ya"

"heheh... dokter bisa aja. makasih ya dok, sudah berusaha keras menyembuhkan putri. saya berharap ini akan lebih baik lagi ke depannya"

"sama sama. saya salut sama kamu, ngeliat kondisi istri kamu begitu masih bisa tahan disampingnya. saya aja, mungkin gak akan sanggup liat istri saya kalo sampek kaya putri kemarin"

"kekuatann cinta itu dok"

"hahahahha... bisa aja ya kamu. tapi saya percaya kok"

.

.

.

sampai dirumah mereka, chanyeol tak mengijinkan putri untuk capek sedikitpun. begitu sampai, chanyeol langsung menggendong putri ke kamar dan menyuruh istrinya untuk istirahat

"sayaaaanggg... boseeeeennnn"

"terus maunya apa? aku gak mau kamu capek"

"aku kan udah gak apa apa"

"kamu baru keluar rumah sakit sayang"

"tapi aku boseeennn"

"mau jalan jalan?"

putri mengangguk cepat. dia membayangkan jalan jalan berdua sama chanyeol dan ternyata..

chanyeol justru menggendong putri di punggung nya, lagi. persis seperti saat chanyeol mau berangkat wajib militer dulu

"chaann... dingiinn"

chanyeol menghentikan langkahnya, dia menurunkan putri dan merengkuh putri dalam dekapannya, memasukkan tubuh mungil itu ke dalam jaketnya dan memeluknya erat

"masih dingin?"

"enggak... anget banget aku suka"

chanyeol kembali mengeratkan pelukannya. mengecup pucuk kepala putri cukup lama

"park chanyeol cinta banget sama putri"-ucap chanyeol sambil menahan tangis

"putri juga cinta banget sama chanyeol"

"jangan pernah tinggalin aku ya sayang, apapun yang terjadi jangan pernah sekalipun berpikir buat lepasin pelukan kamu dari aku. aku memang bukan laki laki sempurna yang buat kamu selalu senyum dan ketawa, ada kalanya aku mungkin nyakitin hati kamu atau melukai kamu. tapi, aku mohon... jangan pernah raguin cinta aku ke kamu. kamu, adalah hidup aku... "

"bertahan disisi aku, sampai nafas terakhir kita berdua."

air mata putri tak terbendung mendengar ucapan chanyeol yang lembut di telinganya

chanyeol melepas pelukannya dan mengecup punggung tangan putri sangat lama,

"istri aku..."

dan kembali memeluk putri lagi dalam dekapan hangatnya

.

.

.

LANJUT?

VOMMENT JUSEYO

kenapa author nangis ya ngetik bagian akhirnya

haduuhhh

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top