113

Haii

Lanjut yaaaa
.
.
.

"Gimana kondisi putri dok?"

"Perkembangannya lumayan bagus, tapi aku rasa masih harus diawasi betul2"

Chanyeol mengangguk mengerti, saat dia hendak masuk ke dalam ruangan putri langkahnya terhenti

"Lepasin aja ya dek"

"Terus nanti siapa yang megang?"

"Aku, aku yang harusnya dari awal tanggung jawab tentang ini semua. Bukan kamu"

Fariz ternyata serius dengan ucapannya kemarin, dia akan mengambil alih perusahaan dan menempatkan putri hanya sebagai pemegang saham terbesar

Chanyeol memilih untuk berjalan ke kantin, dia tak ingin ikut campur untuk urusan ini, putri nantinya akan cerita ke dia.

"Sandwich satu ya"

"Heh Yeol!"

"Omo, Sunbae nim?"

Ada beberapa personel Suju dan tvxq yang datang untuk menjenguk putri

"Kok kamu disini? Putri mana?"

"Di ruangannya tadi aku dari ruang dokter"

"Gimana kondisi istrimu?"

"Baik Hyung... Udah mendingan"

"Kita udah tahu semua dari junmyeon. Kamu yang sabar ya"

Chanyeol tersenyum

.
.
.

--skiipp--

"Halooo putriii"

Mereka menyapa putri dengan hangat begitu masuk ke ruangan inap putri saat itu

"Oh oppa deul"

"Udah enakan badannya?"

Putri mengangguk kecil, senyum terukir di wajah manisnya

"Puu, kemarin waktu kalian nikah. Aku belum sempat kasih hadiah kan buat kalian?"

"Gak usah Hyung, gak apa kok"

"Heh gak boleh nolak rejeki Yeol"

"Jadi... Kita semua kasih kado ke kalian... Ini, taraaa!!!"

Leeteuk menyerahkan sebuah amplop yang begitu dibuka ternyata isinya adalah

"Tiket honeymoon? Ke Bora Bora?"

Chanyeol mendekat dan mendelik tak percaya dengan apa yang dilihatnya

"Hyung ini kan?"

"Ssttt siwon yang sponsorin kita kan gak tau kau disini sampe kapan. Itu tiket bisa kami pake kapanpun kalian siap berangkat"

"Ini serius?"

"Kalo main main sih, ngapain juga kita kesini rame2 begini"

"Tapi.. ada syaratnya yaa"

"Apa syarat nya oppa?"

"Kita pesen keponakan yang banyak , mau cewek atau cowok terserah yang penting banyak. Biar bisa diajak main"

"Ohh siap Hyung... Aku bakal usaha sekuat tenaga buat-"

Ctukk

"Chanyeol!!!"
.
.
.
.

Selepas kedatangan Sunbae nim nya, putri dan chanyeol kini hanya berdua. Seperti dugaan chanyeol...

"Sayang... Tadi Fariz minta aku buat mundur dari jabatan aku"

Chanyeol tak menjawab, dia gaya dia sambil memegang tangan putri

"Menurut kamu, aku harus gimana?"

"Kamu mau aku jawab jujur atau bohong?"

"Jujur..."

"Kalo gitu kamu lepasin aja jabatan kamu sebagai sajangnim"

Putri hanya diam menatap suaminya

"Dulu, sebelum nikah aku setuju kamu buat tetep kerja karena aku gak mau kamu merasa terkekang dan aku juga mau kamu kembangin karier kamu. Tapi, kalo jabatan itu justru buat kamu jadi tersiksa kayak sekarang. Aku gak mau"

"Tapi.. aku gak mau maksa kehendak aku dan jadi suami yang egois buat kamu. Kamu pikirin dulu baik baik apa yang mau kamu lakuin"

"Apapun keputusan kamu, aku akan menghargai itu, dan aku akan tetap selalu dampingi kamu jagain kamu dan mencintai kamu. Cuma satu yang aku minta, pikirin kebahagiaan kamu saat kamu mau mutusin ini. Aku cuma mau kamu bahagia"

"Iya... Aku tahu"

Chanyeol kemudian duduk disebelah pada Putri dan memeluk istrinya itu

"Sekarang kamu bobok ya sayang..."

"Yeol, besok aku-"

"Iya aku tahu, therapy terakhir sama dokter Park kan?"

"Takuutt"

"Aku kan disini. Jangan takut ya sayang"
.
.
.

LANJUT?

VOMMENT JUSEYO

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top