11
haiii...
wuaahhh
author lagi rajiiinnn
wkwkwkwkwk
story ini aku bikin pendek2 tiap part
penting tiap hari aku update kok
.
.
.
.
putri membuka pintu balkonnya dia menatap langit. ponselnya sengaja dimatikan karena banyaknya notif yang masuk tentang kondisi perusahaannya.
'tiiinn tiinn'
"PUUU... AYO TURUUUNN"
putri melihat ke bawah dan terlihat fariz di abwah mengemudikan mobilnya, menyuruhnya turun
"KEMANAAA???"
"TURUN AJA, GANTI BAJU BURUAAANNN"
"OKE TUNGGU!"
fariz sudah melihat semua pemberitaan yang ada, dia segera meminta ijin jaga dengan dokter lainnya. dia mau melihat kondisi adik kembarnya itu. dia khawatir apakah putri baik baik saja atau gak. kondisi ponsel putri yang tak aktif, membuat fariz yakin kembarannya sedang gak baik sekarang
putri segera mengganti bajunya casual, memakai sneaker dan rambut yang di kuncir kuda. lalu turun ke bawah denan kecepatan kilat, ponselnya? dibiarkannya tergeletak di kasur. dia tak berminat pada benda itu saat ini, membuatnya tambah kacau
.
.
.
.
"mau kemana mas?"
"kamu belum makan kan?"
putri menggeleng "gak pengen makan"
"ya udah"- fariz melajukan mobilnya, dia tahu apa yang harus dilakukannya menghadapi adiknya dengan kondisi seperti ini
.
.
"nih..."-fariz mengangsurkan burger ke tangan putri
mereka sekarang ada di pinggiran sungai han, duduk di sana sambil makan burger. faris duduk di sebelah putri, tak ada percakapan di antara mereka berdua.
sampai...
"hiks... hiks..."
fariz benar, putri menangis sambil memakan burger nya. air matanya mengalir, sementara mulutnya terus mengunyah. fariz tak melakukan apapun. hanya diam dan membiarkan putri menangis sampai perasaannya lega. hanya itu, yang harus dilakukan
putri, kembaran nya itu punya sifat yang cukup tertutup. dia bukan tipe orang yang akan dengan mudah mengungkapkan perasaan atau curhat tentang segala yang dialaminya, sekalipun dia bisa dengan mudah mengekspresikan suasana hatinya. seperti tertawa dan bertepuk tangan saat bahagia, dll
dibalik sikapnya yang tegas dan cenderung agak galak di kantor, putri punya hati yang sangat sensitif. itu sebabnya, disaat seperti ini bukan pertanyaan kenapa atau bagaimana bisa atau bahkan apa kamu baik - baik saja yang bisa dilontarkan fariz untuk adiknya. hanya memberikan putri waktu untuk mengeluarkan seluruh isi hatinya. dalam diam.
cukup menunggu untuk putri bisa tenang dan dengan sendirinya dia akan mencurahkan semuanya. semua yang ada di hatinya.
.
.
.
malam itu, fariz menemani putri sampai adik nya itu tertidur di pundaknya setelah menangis dan menceritakan betapa dia berat mengambil keputusan ini. meskipun orang itu sendiri lah yang mundur. pemberitaan yang beredar, cukup menekan putri karena posisinya yang masih muda. dia dianggap kurang ajar dan tak tahu terima kasih karena berani mengambil tindakan tegas pada orang yang lebih senior darinya.
fariz meletakkan tubuh putri perlahan di ranjang nya, mengecup singkat kening putri, dan menyelimuti tubuh nya
"met bobok dek..."
.
.
.
.
.
--Skipp--
chanyeol terbangun dari tidurnya, dia segera mengecek ponselnya dan lagi - lagi harapannya terhempas saat dilihatnya tak ada balasan apapun dari putri
pikirannya melayang, dia berharap gadis itu baik - baik saja dimanapun dia sekarang dan sedang apapun dia disana.
chanyeol melangkah gontai masuk ke dorm
"yeol, ayo siap- siap kita harus lanjutin syuting kemarin"
chanyeol hanya mengangguk lemah, dia segera masuk kamar mandi untuk mandi dan bersiap
'pagi puu... lagi apa?'
pesan terakhir yang dikirimkan chanyeol sesaat sebelum dia mandi. bahkan dia membawa masuk ponselnya ke kamar mandi, membuat baekhyun geleng - geleng kepala melihat kelakuan sahabatnya itu.
"maniak hape banget sih"
.
.
.
di tempat lain, putri yang selesai bersiap dan akan berangkat akhirnya mengaktifkan kembali ponselnya setelah semalam dia mengabaikan benda persegi itu.
semua notif yang berhubungan dengan pemberitaan itu hanya dilihat sekilas tanpa di baca dan langsung dihapus, sampai pada sebuah notif
'1 pesan suara'
putri segera membuka pesan suara yang diterima olehnya
"puu... lagi apa? aku jadi gak bisa tidur sekarang, temenin buat lagu yuk"
putri tersenyum
"hehehe... maaf oppa, aku gak tahu"-gumamnya lirih
dia lalu menelpon seseorang disana
"hari ini kosongkan jadwalku ya..."
setelah itu putri segera mengganti pakaian kantornya dengan pakaian yang casual. dia ingin menghibur dirinya sendiri. sudah beberapa waktu dia tak melakukan kegiatan yang sangat disukainya. FANGIRLING AN
jadi setelah memastikan tak ada rapat penting hari ini, putri memutuskan untuk datang lokasi syuting EXO untuk mendukung idolanya. dia datang bukan sebagai sajangnim, tapi sebagai putri yang seorang EXO-L
.
.
.
.
"oppa-deul!"-putri melambaikan tangannya ke arah member EXO yang baru turun dari mobil, termasuk chanyeol.
"OPPAA FIGHTING!!!"
chanyeol melihat dan tersenyum ke arahnya. sebenarnya dia ingin menghampiri gadis itu, tapi manager sudah keburu memanggilnya
"putri sajangnim masih bisa tersenyum. artinya dia baik - baik aja"-ucap sehun
"aku harap gitu"
"dia gak kerja kayak nya ya, dia pakai baju gitu"
"hmm mungkin..."
.
.
putri sengaja tak masuk ke lokasi syuting karena tak mau mengganggu, dia hanya duduk di taman di sekitar lokasi. dan kelihatannya tak ada orang yang mengenalinya karena dengan pakaian casualnya dia terlihat seperti anak SMA yang menunggu kekasihnya.
terlebih dengan es krim dan gula kapas yang ada di tangannya.
tak akan ada yang tahu dan percaya, bahwa gadis cantik itu adalah sajangnim yang baru saja membuat seorang direktur mengundurkan diri dari jabatannya.
"hei..."
"op-pa?"
"kenapa gak masuk?"
"ehmm.. aku fans oppa, gak di ijinin buat ke dalem"
"maksudnya?"
"sekarang ini aku lagi gak bertindak sebagai sajangnim. tapi sebagai EXO-L"
"kamu..."
"aku cuma libur hari ini, aku pengen liburan aja"
"oohh..."
"oppa mau?"-putri memberikan gula kapasnya yang masih setengah, yang langsung dimakan oleh chanyeol
"enak..."
"udah makan oppa?"
chanyeol mengangguk kecil, matanya menatap ke arah putri yang tengah sibuk dengan es krimnya
"oppa tadi malem maaf ya"
"buat apa?"
"aku gak tahu kalo oppa telpon aku dan gak bisa tidur. aku juga gak tahu oppa ajakin aku bikin lagu"
"gak apa"
"aku gak jadi nemenin oppa bikin lagu donk..."
"nanti malem gimana?"
"ha? apanya?"
"buat lagunya"
"yeyyy!!! beneran oppa?"
"iya..."
"iya iya aku mau"
"ya udah, tapi kamu tidur dulu. jam 12 malem an aku hubungin kamu buat bikin lagu, gimana?"
"kenapa gitu?"
"aku gak mau kamu ngantuk atau kecapekan"
"aaahhh... ooke oppa"
"kamu lucu banget"-chanyeol mencubit gemas pipi putri, membuat pipi gadis itu memerah karena malu.
.
.
.
.
spoilerr : part depan ada kencan tapi mulai konflik lagi kayak nya yaaa
wkwkwkwk
VOMMENT JUSEYOOO
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top