106
no sider plis
author sedih kalo pada sider gini
tolong hargai karyaku
makasih
.
.
.
--Rumah Sakit Seoul--
'tok.. tok.. tok...'
"halo puu... apa kabar?"
dokter Park tersenyum menyambut kedatangan putri dan chanyeol di ruangannya dengan sangat ramah, senyum merekah di wajahnya dan tangannya terulur menyambut tangan putri untuk berjabat tangan
"baik dokter"
"ayo duduk"
chanyeol sedikitpun tak beranjak dari sisi putri, tangannya menggenggam erat tangan istrinya. dia masih bisa tersenyum meski sedikit dipaksakan. dokter park melihat itu sambil terus tersenyum
"to the point aja dok, kapan saya bisa mulai perawatannya?"
seperti sudah tahu watak dan karakter putri sebelumnya, dokter park pun berkata dengan lembut
"kapan kamu siap?"
"se-karang?"-ucap putri sambil memandang chanyeol
dokter park sendiri menatap mata putri dan melihat ada sedikit ke khawatiran di matanya begitu juga chanyeol. tapi keyakinan putri rupanya jauh lebih besar.
"keinginan mu untuk sembuh akan membantu ku melakukan tugasku dan kehadiran suami mu juga akan sangat membantu proses penyembuhanmu nantinya."
"aku tahu kamu kemungkinan besar akan meminta dia menjauh tapi percaya padaku. meminta suamimu menjauh darimu justru akan memperburuk kondisimu"
segala kalimat bantahan yang akan diucapkan putri langsung sirna, tangannya bergetar di genggaman suaminya
"jadi?"
"apa... ini akan berpengaruh pada pernikahan kami?"
"maksudnya?"
"anak..."
chanyeol cukup terkejut mendengar pertanyaan dari putri, dia bahkan belum berpikir sejauh itu. hanya kesembuhan putri yang ada di otaknya
"tentu kamu akan memiliki banyak anak puu. jangan khawatirkan itu"
"kalau begitu, kita mulai sekarang saja dokter"
dokter park memandang chanyeol, mencari persetujuan dari lelaki itu
"lakukan dokter"
.
.
.
setelah mengurus administrasi dan segala persiapan yang ada, putri memasuki ruang rawatnya. sebuah ruangan VIP khusus. tak ada selang infus atau semacamnya. ini lebih seperti kamar hotel bagi putri
chanyeol meletakkan tas kopernya dan berjalan ke arah putri
"kamu istirahat aja ya"
"bisa gak aku nginep di rumah aja? aku gak suka disini"
"kenapa? ruangannya kurang nyaman?"
putri menggeleng
"gak ada kamu. aku gak bisa tidur sama kamu"
chanyeol terkekeh
"bisa sayang, liat disana.. ada ruangan khusus untuk penunggu. kita bisa tidur disana"
"boleh?"
chanyeol mengangguk
"aku akan meminta ijin dokter park untuk itu"
"hmm..."
chanyeol mengecup bibir putri lembut, menyesap rasa manis dari bibir mungil istrinya. ciumannya berubah menjadi lumatan yang sedikit ketat, tangan putri pun mengalung di leher jenjang chanyeol.
karena perbedaan tinggi mereka chanyeol akhirnya menggendong putri seperti bayi koala sambil terus mencium bibirnya. chanyeol yang tahu putri mulai kehabisan nafas, melepaskan ciuman nya. dia mengusap bekas saliva yang ada di bibir putri yang sedikit bengkak karena ciumannya
"jangan pikirin apapun ya, aku disini... oke?"
putri mengangguk kecil dan memeluk chanyeol dengan posisi masih digendong
sampai...
"astaga!"
fariz, dokter park dan dokter yoon yang masuk tanpa mengetuk pintu langsung kaget dan seketika menutup pintunya lagi dengan tiba - tiba
"mereka liat tuh, gimana?"
"biarin aja"
chanyeol menurunkan putri dan menuju ke pintu
"kok keluar lagi?"-ucap chanyeol dengan polosnya membuat fariz seketika melotot ke arahnya
"gimana kita gak keluar kalo kamu lagi adegan 17++ disini yeol"
"aku meluk istriku, salah?"
"meluk nya sih gak salah, tapi posisi kalian berdua itu bisa bikin orang mikir yang iya iya"
"hahahah.... maaf maaf"
"hai puu..."
"iya dokter"
"sore ini kita mulai therapi nya ya?"
putri memandang chanyeol yang dibalas dengan senyuman lembut
"iya gak apa dok, saya dampingi dia nanti"
"oke kalo gitu, kamu istirahat dulu"
fariz memeluk putri erat sebelum keluar ruangan dia membisikkan sesuatu yang membuat mata putri memerah
"i'll be here. promise..."
.
.
.
SPOILERR CHAPT SELANJUTNYA
"AAARRRGGGHHHHH"
putri berontak, dia terus berteriak dan berusaha melukai dirinya sendiri
"PERGIIII!!!!"
"sayang.... sayang tenang, sayang aku mohon"
rahang chanyeol mengeras, air matanya terus mengalir melihat putri melawan trauma nya
LANJUT?
VOMMENT JUSEYO
TOLONG JANGAN SIDER
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top