WITHOUT YOU 💗

Hai

Lanjut

.

.

.

Akhirnya putri benar benar pergi meninggalkan Chanyeol seperti yang sudah di rencanakan sebelumnya. Bahkan saat ini, baik cahnyeol atau pihak perusahaan putri sendiri dan sekretaris Ahn sama sekali tak tahu kemana putri pergi. Karena.. putri hanya mengatakan bahwa dia akan pergi ke Singapura untuk melakukan pengobatan dan memulihkan kondisi nya setelah kecelakaan yang terjadi.

Tapi..

Tanpa Chanyeol ketahui, putri sebenarnya sudah menyiapkan banyak orang yang akan menjaga Chanyeol selama putri jauh dari sisi lelaki itu. Bukan menjaga Chanyeol dari godaan wanita lain, tapi menjaga lelaki itu dan seluruh member EXO dari serangan musuh musuhnya yang berada di korea. Yang mana mereka bisa sajaenyerang Chanyeol karena tak bisa menyentuh putri.

"Hyung.."

"Apa Yeol."

"Hyung ngerasain gak?"

"Apa sih?"

"Aku tuh akhir akhir ngerasa kalau kita tuh ada yang ngawasin dari jauh. Kayak semacam ada yang melindungi kita tanpa kita tahu"

Tanya Baekhyun pada Suho yang memang cukup peka terhadap keadaan sekitarnya.

"Masa sih? Perasaan kamu aja mungkin"

Jawab Suho asal, karena dia sudah tahu kalau memang selama ini ada penjagaan khusus dari putri untuk mereka terutama Chanyeol. Manager, pihak management, dan Suho sudah tahu tentang penjagaan ini. Namun.. untuk kenyamanan yang lainnya. Diputuskan untuk tidak memberitahu kan ini pada member lainnya.

"Masa sih? Aku yakin kok. Aku kemarin gak sengaja lihat sekilas. Ada orang yang ngawasin kita terus. Apa dari pihak management?"

"Mungkin.. biarin aja lah, selagi gak ganggu kita kan gak masalah Baek"

"Ya udah lah.."

Baekhyun berlalu pergi meninggalkan Suho yang menghembuskan nafas lega.

'untung aja gak di perpanjang'

.

.

--meanwhile--
--paris, perancis--

Putri masih di sibukkan dengan berbagai berkas yang ada di hadapannya dan juga komputer yang menampilkan laporan keuangan juga beberapa grafik saham yang naik turun disana.

Sudah 3 bulan sejak kepergian nya dari Korea menuju ke Paris. Tepatnya untuk mengambil alih kepemimpinan nya dan menjalan kan perusahaan nya lewat cabang utama perusahaan nya di Paris. Yang merupakan cabang besar dan cukup berpengaruh.

Mengumpulkan bukti penyelewengan dana dan segala penggelapan yang di lakukan oleh anak buah nya baik di Korea ataupun di negara yang lainnya

'tok tok tok'

"Masuk"

"Maaf nona, ada laporan baru yang dikirimkan oleh cabang di Italia"

Daniel..

Salah satu orang kepercayaan putri yang juga sekaligus menjadi mata mata, pengawal dan juga sebagai salah satu ahli di beberapa bidang yang menjadi pendamping putri selama di Perancis

"Hmm.. taruh saja di meja"

"Kalau begitu saya permisi dulu"

"Tunggu sebentar, aku mau tanya sesuatu dulu.. duduk dulu sebentar"

"Baik nona.."

Putri membereskan beberapa berkas dan dokumen yang ada di atas meja kerja nya sebelum akhirnya mengambil nafas sejenak dan mulai bicara dengan serius

"Apa.. memang belum ada jalan untuk menyelesaikan urusan kita di Korea?"

Tanya putri dengan penuh harap

"Seharusnya ada nona.. tapi, ini juga terlalu beresiko untuk perusahaan maupun untuk diri nona sendiri. Juga untuk Chanyeol.. ini juga akan sulit nantinya.."

"Maksud kamu.. aku akan berubah?"

Daniel mengangguk

"Nona.. saya khawatir kalau Chanyeol sendiri tahu bagaimana nona akan menghancurkan mereka. Justru nantinya Chanyeol yang akan merasa tak nyaman dengan sikap nona atau apa.. kita sendiri belum tahu nona. Itu yang di inginkan oleh banyak musuh kita, musuh nona.. agar nama nona hancur di depan orang yang nona cintai.. sehingga nona hancur dengan sendirinya karena keputusan nona"

"Siapkan semuanya, jangan makan banyak waktu.. aku harus segera kembali ke Korea apapun resiko nya nanti"

Ucap putri akhirnya.

"Baik nona.."

"Kamu boleh keluar.."

Daniel memberi hormat dan akhirnya keluar dari ruangan putri.

Tangan putri mulai meraih ponsel yang di berikan cahnyeol dan menyalakan ponsel itu yang seketika menampilkan wajah Chanyeol sebagai wallpaper nya. Jari kecil putri pun mengusap layar ponsel itu.

"Maafin aku oppa.."

.

.

--skiipp--
--5 bulan, 12 hari kemudian--
--seoul, Korea Selatan--

EXO sekarang sedang di sibukkan dengan banyak sekali kegiatan seperti konser, award dan lain lainnya.

Chanyeol..

Lelaki itu terus menyibukkan diri dengan banyak hal, dari mulai latihan dance yang 3 kali lebih banyak dari sebelumnya, latihan vokal, mengasah kemampuan musiknya dengan menciptakan beberapa lagu baru untuk EXO dan juga bahkan dia sampai pergi ke gym dengan Sehun ataupun Suho dan Xiumin. Sesuatu yang tak pernah dia lakukan sebelumnya.

Semua itu dia lakukan untuk mengusir rasa sepi dan mengusir rasa khawatirnya pada putri. Dia juga sudah menciptakan sebuah lagu indah untuk putri jika suatu saat nanti putri kembali pada dirinya.

Klik

Suara musik di ruang latihan di matikan secara tiba tiba oleh pelatih dance EXO. Hingga, gerakan Chanyeol pun terhenti.

"Udah cukup Yeol"

Chanyeol berbalik dan menjatuhkan tubuhnya yang penuh peluh dengan nafas tersengal.

"Minum dulu.."

.

.

"Aku senang kalau kamu banyak latihan dan meningkatkan diri kamu seperti ini"

"..."

"Tapi jangan kamu tekan diri kamu terlalu jauh kayak sekarang. Aku tahu kenapa kamu bisa jadi seperti ini. Tapi, kalau putri nya sendiri juga gak akan suka kalau kamu kayak gini.. dia gak suka kalau kamu sampai sakit atau terluka.. kamu gak lihat, luka di kaki kamu itu? Coba bayangin kalau putri lihat itu dan tanya sama kamu. Kenapa kamu dan kenapa kamu bisa terluka.. coba?"

Mendengar nama putri disebut oleh pelatih dance nya. Air mata Chanyeol langsung tumpah dan menangis tldengan cukup kencang.

Selama ini..

Sejak kepergian putri beberapa bulan yang lalu memang tak ada lagi yang berani menyebutkan nama putri di hadapan Chanyeol untuk menjaga perasaan Chanyeol dan juga mood Chanyeol yang semakin sering berubah ubah tanpa alasan yang jelas

"Nangis aja Yeol.. gak apa apa, kamu bukan lelaki yang lemah hanya karena kamu nangisin putri. Karena aku tahu ada di posisi kamu ataupun putri itu bukan perkara yang gampang dan pasti juga sakit"

"..."

"Aku tahu kamu lakukan semua ini untuk melampiaskan rasa sakit kamu dan rasa sedih kamu.. tapi tokong, jangan buat ini jadi nyakitin diri kamu sendiri Yeol. Putri gak akan suka kalau kamu begini."

Chanyeol terus menangis hingga tubuhnya di rengkuh dalam pelukan pelatih dance nya dan terus menangis terisak.

"Aku kangen banget sama dia Hyung, aku kangen.. aku pengen ketemu dia. Sebentar aja hyung, cuma sebentar.. cukup beberapa menit aja Hyung. Aku pengen bisa peluk dia sebentar.."

"Aku paham Yeol.. Percaya deh, perjuangan kamu dan putri juga kesabaran kalian gak akan sia sia.. kalian pasti akan menemukan sebuah kebahagiaan suatu saat nanti. Aku yakin itu.. percaya sama aku. Percaya sama putri.. dia pasti kembali sama kamu.."

.

.

--meanwhile--

"Sajangnim, anda bisa pulang ke Korea minggu depan. Semua persiapan selesai, dan akan segera kami siapkan untuk kepulangan anda kembali..."

.

.

.

LANJUT?

VOMMENT JUSEYO

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top