WEAKNESS TO BE MONSTER
Hai
Lanjutkan lagi
.
.
.
Putri mulai membuka laptop nya yang berisi khusus aplikasi IT eksklusif yang di miliki olehnya. Puri memegang beberapa lisensi khusus di bidang IT seperti aplikasi aplikasi dan literatur tertentu yang hanya di miliki oleh orang orang pemilik lesensi resmi dari perusahaan pembuat aplikasi itu secara langsung.
'tuutt tuutt'
"Ada apa?"
"Sajangnim, ada jadwal kunjungan kerja yang harus kita lakukan 1 jam lagi"
"Oke, aku mengerti"
.
Putri segera mempercepat pekerjaan di laptop nya. Dia hanya punya waktu kurang dari 1 jam untuk menyelesaikan ini semua dan kembali pada pekerjaan nya. Dia harus cepat, tak ada waktu lagi.
Srrettt
Pintu rahasia terbuka dan salah satu anggota secret team mendekat ke arah putri yang sedang berkonsentrasi
"Ada apa?"
Tanya putri tanpa mengalihkan pandangan nya dari layar laptop nya. Dia membenarkan kaca mata minus yang bertengger di ujung hidungnya.
"Data terbaru tentang orang yang mengalihkan dana perusahaan sajangnim. Ada beberapa orang dan mereka merupakan orang-orang yang memiliki peran penting di perusahaan"
Putri melihat laporan itu, matanya membelalak saat membaca setiap nama yang tercantum dalam kertas itu.
"Kamu yakin mereka orangnya?"
"Yakin sajangnim. Bukti bukti nya mengarah pada mereka semua"
"Kemana mereka mengalihkan semua uang dan aset perusahaan yang mereka ambil?"
"Indikasi awalnya adalah untuk pembelian properti di luar negeri dan beberapa rekening yang juga di tempatkan di luar Korea. Ada harta bergerak juga yang di indikasi berasal dari dana perusahaan. Beberapa aset perusahaan juga, juga sudah di atas namakan pribadi mereka sajangnim"
"Cari bukti yang lebih kuat lagi. Jangan biarkan mereka lolos begitu saja"
"Baik sajangnim. Tentu saja "
Putri memejamkan matanya. Dia benar benar merasakan gejolak besar dalam dirinya sekarang.
.
.
.
--skiipp--
"Selamat datang sajangnim"
Saat ini putri sudah berada di proyek yang harus dia kunjungi. Suasana hatinya yang buruk membuat sikap dan raut wajahnya terlihat tak menyenangkan dan begitu muram. Dia hanya memperhatikan penjelasan dari manager dan kepala staff penanggung jawab proyek disana tanpa banyak bertanya seperti biasanya.
"Sajangnim.. apa anda baik baik saja? Anda seperti nya kurang sehat sajangnim"
"Ah.. tidak, bukan apa apa ahjussi.."
"Anda memikirkan tentang laporan yang saya berikan tadi sajangnim?"
"Ya.. sajangnim, dan banyak hal lainnya yang aku pikirkan ahjussi"
Sekretaris Ahn pun terdiam.
"Ahjussi sudah makan?"
"Saya bisa makan setelah ini sajangnim"
Putri tersenyum tipis mendengar ucapan sekretaris Ahn. Bisa bisa nya mereka semua mengikuti putri yang memang belum menyentuh makanan dari tadi.
Putri mendial sebuah nomor telepon dan setelah nya dia berjalan menuju mini market yang ada di dekat lokasi proyek itu. Putri membeli beberapa kotak susu coklat dan juga roti sosis yang di jual di minimarket.
Putri mendekati pengawalnya satu per satu sambil membawa kantong belanjaan yang penuh dengan susu kotak itu
"Ini.. duduk dulu"
Putri memberikan 1 buah susu kotak dan roti ke pengawalnya yang berdiri di dekat mobilnya. Begitu juga dengan pengawal lain yang berada di dekatnya.
"Untuk saya sajangnim?"
"Iya, untuk kamu... Jangan sampai sakit atau kelaparan kalau lagi sama saya. Maka duluan juga gak masalah, jangan mengikuti cara maka saya yang seenaknya"
Putri hanya tersenyum tipis dan berlalu dari hadapan para pengawalnya yang masih terdiam dan cukup terkejut dengan perlakuan sajangnim nya. Sementara sekretaris Ahn tersenyum dari jauh melihat sikap putri.
.
.
Putri masuk ke sebuah ruangan di sana dan dia langsung terduduk lemas saat itu juga. Sebuah email yang di kirimkan dari secret team membuat tubuhnya lemas seketika. Laporan dan bukti bukti kuat atas pengkhianatan itu sudah di temukan dan siap untuk di ungkapkan segera. Putri meremas bagian dada nya dan menangis sambil terduduk di lantai. Sudah berapa kali putri juga tak tahu, dia terus saja menghadapi pengkhianatan yang menyakitkan untuk dirinya seperti saat ini. Orang-orang yang dia percaya dan dia anggap bisa di andalkan. Tapi, orang itu justru yang menghancurkan dirinya sekarang.
'tuutt tuutt'
"Halo?"
"Mas Adit..."
"Ya dek"
"Lagi mas.. ada lagi.."
Aditya terdengar menghela nafas lagi. Dia tahu di balik sikap keras yang di tunjukkan putri. Tapi itu hanyalah topeng untuk menutupi kelemahan adik sepupu nya ini. Putri bukan lah orang yang bisa seenaknya kasar atau bicara dengan nada keras pada orang lain.
"Adek..."
"Apa aku harus keras dan kasar begini terus mas sama mereka? Aku udah coba bicara baik baik tapi kenapa mereka lagi lagi melakukan hal yang sama ke aku? Apa sebegitu bencinya mereka sama aku makanya mereka semakin menjadi jadi buat khianati kepercayaan yang aku kasih ke mereka? Atau karena mereka gak percaya sama aku kalau aku bisa jadi pemimpin yang baik untuk mereka mas? Aku capek mas"
"Kamu harus kuat, jangan nangis dan jangan lemah di hadapan siapapun. Ini ujian buat kamu karena kamu lagi mengemban tanggung jawab besar di pundak kamu"
"Mereka benci sama aku, aku salah apa mas?"
"Setiap orang yang berada di atas akan banyak di benci orang lain juga ada banyak orang yang akan berusaha menghancurkan kamu dek.. kamu harus kuat. Aku tahu kamu bisa lalui semuanya."
Putri kembali menangis dalam diam, rasa sakit di hatinya saat tahu begitu banyak orang yang gak percaya padanya dan juga membenci dirinya karena posisi nya saat ini. Hingga mereka melakukan pengkhiatan semacam ini membuat air mata putri terus mengalir deras.
.
.
Sementara itu, di tempat lain.. chanyeol juga menyentuh dadanya yang dari tadi terus berdebar. Dia merasakan tak nyaman dan mood nya cukup turun hari ini.
"Kenapa hatiku rasanya sakit..."
Gumam putri dan chanyeol di waktu yang sama tapi dalam tempat yang berbeda sambil sama sama menyentuh dada nya.
.
.
.
LANJUT?
VOMMENT JUSEYO
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top