PRINCESS AND ME 3
Hai
Ayo lanjut lagi
.
.
.
"Ah.. oppa.. enak gak makanan nya?"
Putri sekarang sedang membereskan piring dan akan membawanya ke wastafel untuk mencuci piring bekas makan mereka.
"Aku aja.."
"Jangan, oppa udah masak. Urusan ini biar aku yang selesaikan."
Dan putri memutar keran air nya yang dengan tiba tiba air nya menyembur keluar dengan tidak teratur. Membuat tubuh dan wajahnya basah.
"Ahahahahah... Kamu lucu banget sih"
Chanyeol mendekat dan mematikan keran air nya. Dia lalu mengambil sapu tangan dari saku celananya dan menyeka wajah putri yang sudah basah terkena cipratan air tadi. Selain itu, chanyeol juga menyeka wajah putri dengan tangan nya sendiri.
"Aku udah bilang kan, biar aku bantuin"
"Kan cuma cuci piring oppa"
"Iya sih, tapi kok air nya bisa begitu ya"
"Gak tahu juga.."
Putri memanggil pelayan dan menanyakan kenapa air keran nya bisa seperti itu. Kata pelayan itu terjadi karena keran nya memang baru di ganti jadi kadang terjadi seperti ini. Walaupun tidak sering
Putri mengangguk mengerti dan akhirnya pelayan itu mengambil alih tugas mencuci piring yang akan dilakukan oleh putri sebelumnya.
"Kamu ganti baju dulu deh, baju kamu basah semua. Nanti kamu masuk angin"
Ucap Chanyeol yang di angguki oleh putri.
Grepp
"Ada apa oppa?"
"Sebentar"
Chanyeol menyambar jaket nya atau tepatnya Hoodie hitam yang biasa dia pakai yang ada di kursi pantry. Dan memakaikan nya pada putri
"Keliatan tuh, nanti kalau ada pelayan cowok yang lihat kan bahaya"
Blush
Seketika putri langsung bersemu merah dan degup jantung nya berdetak sangat kencang. Sementara dia mematung tak bergerak sedikitpun, chanyeol justru terkekeh dan mengusap rambutnya
"Isshhh oppaaaaa!!!!"
"Hahahaha... Bercanda putri..."
Teriak Chanyeol karena putri sudah berlari menuju ke lantai dua dan masuk ke kamar nya yang langsung menutup pintu kamarnya dengan kencang.
.
.
.
--skiipp--
Putri masih mendiamkan chanyeol yang sekarang sedang menonton film di ruang tengah bersebelahan dengan nya. Dia memberikan jarak antara dirinya dan chanyeol sambil sibuk dengan ponselnya sendiri.
"Putri..."
"..."
"Putri... Masih ngambek ya"
Sejujurnya, chanyeol justru merasa putri sangat menggemaskan saat ini. Bagaimana tidak? Dia benar benar marah hanya karena bercandaan ya walaupun memang chanyeol akui tadi memang agak keterlaluan. Tapi, tingkah putri dan reaksi nya itu membuat Chanyeol terus tak bisa menahan senyumnya.
"Putri.. aku pulang nih ya."
Chanyeol bangkit dan..
Grepp
"Curang!! Mainnya ngancem gitu"
"Yang lagi ngancem kamu siapa?"
"Itu tadi bilang mau pulang"
"Ya kan udah waktunya juga aku pulang kan ini udah hampir jam 8 malam"
"Oppaaaaa.. ih"
Chanyeol mendekat
"Tadi aku disini dari tadi di cuekin, sekarang aku mau pulang gak boleh. Gimana sih?"
"Habisnya.. oppa nyebelin sih tadi. Aku kan malu banget oppa, kalau oppa sampai lihat-"
"Lihat apa?"
"Ya lihat itu.. tadi... Oppa.."
"Apa? Coba bilang"
"Mck, gak tahu ah.. oppa mah nyebelin!"
"Hehehe.. iya deh iya, maaf ya cantik. Tadi emang baju kamu jadi nempel banget dan menentukan badan kamu jadinya. Tapi gak keliatan kok bagian dalamnya. Tenang aja"
"Oppa kan, malah di perjelas"
"Lah, salah lagi aku"
Putri mempoutkan bibirnya dan melipat tangan di depan dadanya.
"Jangan manyun gitu, kamu justru lucu kalau ngambek begini."
"Apaan coba"
"Kamu.. kalau marah sama yang lain juga begini? Manyun sambil merengek begini?"
Putri mengerjapkan matanya dan terlihat berpikir sebentar sebelum menjawab
"Enggak.."
Ucap nya sambil menggelengkan kepalanya kecil yang masih terlihat begitu menggemaskan untuk chanyeol.
"Cuma sama oppa dan oppa aku aja."
"Cuma aku sama oppa kamu?"
"Iya, yang lain kayak nya aku gak pernah bisa begini"
"Kenapa gitu?"
"Gak tahu juga oppa"
Chanyeol tersenyum senang, dia merasa dirinya sedikit istimewa sekarang. Karena gadis yang menarik hatinya, ternyata hanya menunjukkan sifat lucu, kekanakan, manja dan menyebalkan semacam ini pada dirinya dan kakak kandung nya.
Artinya, putri punya perasaan nyaman tersendiri terhadap chanyeol saat ini. Hingga dia bisa bersikap seperti ini.
"Oppa kenapa senyum senyum?"
"Enggak, gak apa apa.."
"Oh.."
"Udah gak marah kan?"
"Iya.. tapi, jangan gitu lagi. Aku malu"
Ya Tuhan, polos nya gadis itu. Chanyeol kembali mengusak rambut putri dan mencubit pipi gadis itu.
"Aku kayaknya harus pulang beneran sekarang. Ini udah malem dan aku gak mungkin lebih lama lagi, nanti Suho Hyung nyariin."
"Oh.. ya udah, gak apa pulang aja oppa"
"Tapi, kamu kayaknya sendirian ya. Kakak kamu belum pulang"
"Ah.. Fariz oppa kan piket di rumah sakit. Jadi, dia pulang besok pagi"
"Gak apa apa.. kalau aku tinggal kamu sendiri di rumah?"
"Ada pelayan kok"
"Terus kamu ngapain kalau aku pulang nanti?"
"Ehm.. nonton film atau drama Korea yang aku suka.. maraton drama gitu oppa.. "
"Sendirian?"
"Iya.. biasanya gitu, kebetulan gak ada kerjaan yang mendesak jadi aku kalau punya waktu luang ya begitu."
Chanyeol nampak berpikir sejenak dan menekan sebuah nomor di ponsel nya. Dia menghubungi Suho untuk minta ijin pulang sedikit terlambat.
.
.
"Udah beres"
"Apanya? Oppa telpon siapa?"
"Suho Hyung, aku bakal temenin kamu disini sebentar lagi. Mungkin sampai jam 11 malam jadi kamu gak kesepian sendirian di rumah"
"Gak apa apa?"
"Gak apa, yang lain juga punya kegiatan sendiri. Aku juga udah ijin, jadi gak masalah"
"Yesss!! Makasih oppaa.."
"Hahaha.. seneng banget, jadi.. kita mau ngapain sekarang? Nonton film atau nonton drama?"
"Oppa suka apa?"
"Drama? Gimana?"
"Oke.. ayo"
Putri mengambil laptopnya yang berisi penuh dengan daftar drama favorit nya dan mereka memutar serial drama "moon lovers" dimana Baekhyun bermain disana.
.
.
Malam makin larut saat drama itu sudah menuju ke episode perang, putri dan Chanyeol yang berbagi headset masih setia menonton drama itu, hingga chanyeol merasakan pundaknya terasa berat. Ternyata, putri sudah bersandar disana dengan mata yang merem melek.
"Tidur aja gak apa putri.."
Putri mulai memposisikan tubuhnya untuk menyandar ke pundak Chanyeol sementara tangan chanyeol sudah melingkar di pinggang nya.
Perlahan, putri mulai menutup matanya dan masuk ke alam tidurnya. Sementara chanyeol membiarkan putri terlebih dahulu untuk tidurnya supaya lebih nyenyak. Sebelum dia mulai menggendong gadis itu ke kamar nya yang di tunjukkan oleh pelayan dan menyelimuti tubuh gadis itu. Dia sedikit terkejut saat melihat kamar putri yang penuh dengan foto dirinya
"Selamat tidur princess..."
Sejenak dia melihat sekeliling dan akhirnya keluar kamar lalu pulang kembali ke dorm.
Hatinya membuncah karena bisa berdekatan dengan gadis impian nya seharian penuh ini.
.
.
.
LANJUT?
VOMMENT JUSEYO
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top