MISTAKE (FARIZ SECRET)

Hai

Lanjut

.

.

.

Setelah hampir 1 bulan.. putri mengalami koma, malam itu.. malam dimana Chanyeol merasakan lelah yang begitu besar pada fisiknya. Dia baru saja selesai tour konser dan langsung datang ke acara di sebuah stasiun televisi hingga larut malam, waktu istirahat nya sama sekali tak ada tapi dia sekali lagi, tetap berangkat menuju ke rumah sakit setelah semuanya selesai.

Apalagi? Kalau bukan untuk menjenguk gadis cantik yang begitu di sayangi nya? Yang begitu dia rindukan dan menjadi kesayangan nya. Rasanya sangat sesak saat beberapa waktu belakangan ini dia tak bisa melihat langsung gadisnya. Rasanya, Chanyeol begitu merindukan putri dan ingin segera menemui gadisnya.

"Kamu.. kok disini?"

Fariz terlihat cukup terkejut melihat Chanyeol yang masih menggunakan jas nya dan make up yang menempel di wajahnya sekarang berada di hadapan nya di dalam ruang inap putri..

"Aku rindu putri, Hyung"

Fariz mengulum senyum nya, dengan perasaan yang hangat dia mendekat ke arah Chanyeol yang masih lesu dan terlihat begitu lelah.

Grepp

Fariz memeluk Chanyeol dengan erat dan memberikan usapan punggung dan tepukan pelan di punggung lelaki itu sekarang. Membuat Chanyeol sangat sangat terkejut dan hanya terdiam di tempatnya. Dia masih mencoba mencerna atas apa yang dilakukan oleh Fariz pada dirinya sekarang

"Maafin aku ya Chanyeol"

"..."

"Aku minta maaf.. maaf banget sama kamu"

"K-kenapa Hyung?"

"Aku sudah meragukan kamu bahkan berniat untuk memisahkan kamu dan putri hanya untuk menguji perasaan kalian berdua masing masing. Terutama, perasaan kamu ke putri. Aku minta maaf, karena aku sempat berpikir untuk melakukan hal semacam ini sebelumnya"

Kini Chanyeol mengerti mengapa Fariz sampai memeluknya erat seperti ini.

"Hyung.. mau.. memisahkan kami?"

Fariz melepaskan pelukan nya dan ternyata, dia sudah menangis sekarang. Sekali lagi, chanyeol terkejut dengan apa yang dia lihat. Fariz terisak dengan cukup keras sekarang.

"Hyung... Kenapa menangis?"

Chanyeol menuntun Fariz untuk duduk di kursi di ruang inap putri dan mencoba menenangkan Fariz sekarang.

"Aku minta maaf.. aku tahu aku salah, aku egois.. aku.. aku cuma pengen melindungi adik aku.. aku takut banget kalau kamu nyakitin putri, kalau kamu cuma kasihan sama putri karena kejadian satu tahun yang lalu dan yang sekarang ini.. banyak hal, yang akhirnya membuat aku menolak untuk bisa percaya sama kamu.. sampai hari ini.."

Chanyeol menunduk, dia bisa memahami perasaan Fariz sepenuhnya.. mempunya saudara perempuan. Satu satunya, terlebih lagi itu adalah saudara kembarnya sendiri.. Chanyeol pun memiliki seorang Noona.. dia mungkin akan bersikap yang sama, saat ada laki laki yang mendekati kakaknya.

"Maafin aku.."

"Hyung.. aku gak marah kok kalau Hyung melakukan hal semacam ini. Aku paham perasaan Hyung selama ini, aku punya saudara perempuan jadi aku tahu persis apa yang Hyung rasain. Aku gak marah, makasih juga karena Hyung mau jujur sama aku tentang ini."

"Tapi, mulai sekarang.. aku akan mencoba untuk percaya sama kamu. Aku melihat kamu tulus sama adikku dan.. melihat kamu langsung datang kesini, saat seperti sekarang padahal aku tahu kamu pasti sangat lelah.. tapi kamu tetap kesini, hanya untik bisa ketemu sama adikku.."

"Aku cinta putri Hyung.. sangat"

"Aku.. mungkin belum bisa langsung percaya sama kamu, tapi aku akan mencoba untuk pelan pelan percaya sama kamu. Mulai sekarang, aku juga aku gak akan menghalangi kamu untuk apapun yang terjadi nanti nya antara kamu sama putri.."

"Makasih banyak Hyung, terima kasih banyak.."

Fariz kembali memeluk Chanyeol dengan erat dan tersenyum lega saat dia tahu ada sosok lelaki yang mencintai adiknya dengan tulus seperti saat ini.

.

.

--skiipp--

"Pagi princess.."

Sapa Chanyeol pada putri yang masih saja tak bergeming, karena dia masih saja koma. Chanyeol sempat menghela nafas panjang saat menatap putri dengan pandangan mata yang nanar.

"Kamu gak kangen aku puu.."

"Aku kangen banget sama kamu puu.. kita kan janji mau kencan di Seoul kayak waktu kita ke Paris"

"Bangun donk sayang, lagu nya udah jadi.. aku pengen banget bisa nyanyiin lagu aku buat kamu, aku bahkan belum sempat menyatakan perasaan aku ke kamu puu.. bangun ya sayang, ayo bangun.. aku kangen kamu..."

Chanyeol terus bicara sambil mengelap tangan dan kaki putri dengan air sabun dan air hangat, juga wajah putri perlahan. Hal semacam itu, terus dilakukan secara rutin oleh Chanyeol setiap paginya. Membantu putri membersihkan tubuh nya dan mengobrol dengan putri seolah gadis itu bisa mendengarnya

.

.

--skiipp--

"Yeol.. kamu gak pulang dulu malam ini? Kamu udah hampir 2 malam disini dan belum pulang sama sekali. Apa gak di cariin sama yang lain?"

"Mereka tahu kok Hyung kalau aku ada disini sekarang"

"Kenapa kamu terus panggil aku Hyung sih? Aku tuh seumur sama putri. Masa iya dia panggil kamu oppa dan kamu panggil aku Hyung? Harusnya aku yang panggil kamu Hyung kan?"

"Hyung kan kakaknya putri, artinya Hyung juga akan jadi kakak ku.. sekalipun usia Hyung lebih mudah satu tahun dibandingkan aku.. tapi, Hyung sudah aku anggap kakak aku sendiri. Hyung jauh lebih dewasa di banding aku malah"

Fariz tergelak mendengar jawaban Chanyeol. Dia tak menyangka akan mendapatkan jawaban semacam itu dari lelaki besar yang ada di hadapan nya.

"Ya udah lah, suka hati kamu aja.. aku terima kamu mau panggil aku apa aja, cuma kalau aku boleh minta, cukup panggil aku faa aja.. aku gak mau kelihatan lebih tua dari umur ku sendiri"

"Hehehe, iya Hyung.."

Fariz mendengus kecil

"Oh ya, aku keluar dulu ya.. ada pasien, tolong jagain putri kalau kamu memang masih mau disini"

"Iya Hyung gak usah khawatir"

.

.

Malam semakin dingin dan larut, Chanyeol melakukan chat dengan Sehun dan member EXO lainnya. Ada jadwal besok siang dan artinya, besok pagi Chanyeol harus segera pulang ke dorm agar tak terlambat menyiapkan segalanya.

Tangan nya yang satu terus menggenggam erat tangan putri yang masih saja terasa sangat dingin.

"Kamu kedinginan terus ya"

Chanyeol meniupi tangan putri sebelum akhirnya dia sendiri terlelap dalam mimpi indahnya dengan posisi duduk di samping ranjang putri.

Hingga...

"Chan..."

"Chanyeol...oppa.."

"Oppa..."

Suara putri terdengar, gadis itu bangun dan memanggil nama Chanyeol dengan lirih sementara tangannya yang ada dalam genggaman Chanyeol bergerak kecil

"Oppa..."

"Chan..Yeol... Oppa.."

.

.

.

LANJUT?

VOMMENT JUSEYO

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top