LOOKING OF YOU

Hai

Ayo lanjut lagi

.

.

.

Putri sekarang di sibukkan oleh banyak pekerjaan yang begitu menyita waktunya, lagi dan lagi ada laporan yang dia terima tentang penggelapan dana dan semacamnya. Hal ini, tentu saja membuat putri semakin pusing dan semakin marah.

Dia kembali mengarahkan seluruh divisi audit perusahaan untuk bekerja dengan penuh tanggung jawab di bawah pengawasan nya secara langsung untuk mendapatkan bukti mengenai laporan laporan ini. Dia tak mau melakukan kesalahan meski hanya sedikit saja.

Sehari semalam di habiskan putri di depan laptop nya untuk bekerja dan mengabaikan segala panggilan juga pesan yang masuk ke ponsel nya. Termasuk, pesan dari chanyeol.

.

.

"Hari ini kita ada acara dengan DHANOEWINOTO CORP. Dimana kita akan di perkenalkan secara resmi sebagai brand ambassador dari perusahaan itu."

Manager EXO memberi arahan sebelum mereka berangkat ke tempat acara berlangsung

Senyum chanyeol merekah saat melihat dan membaca setlist dimana ada sesi pidato dari putri sajangnim dan juga sesi tanya jawab antara EXO dan juga putri sajangnim. Dia sudah bisa membayangkan, bagaimana dia bisa mengobati rasa rindunya setelah beberapa hari tak bisa bertemu dengan gadis yang dia kagumi itu. Dan bahkan beberapa hari ini mereka tidak berkomunikasi sama sekali.

.

.

--skiipp--

Putri baru saja sampai ke lokasi acara dan dia merasakan kepalanya sedikit pusing dan sakit. Dia tidak tidur semalaman dan bekerja sampai subuh menjelang, dia juga langsung mandi tanpa sempat sarapan karena harus menghadiri rapat sebelum akhirnya datang ke acara ini.

Sekretaris Ahn mendekati putri untuk melihat kondisi sajangnim nya itu.

"Sajangnim.. apa anda baik baik saja?"

"Ya.. aku hanya kelelahan dan mengantuk"

"Anda bisa berisitirahat terlebih dahulu begitu tiba di ruang tunggu. Acara akan berlangsung 2 jam lagi, masih ada waktu untuk anda bisa tidur sebentar"

Putri mengangguk kecil dan mengikuti arahan untuk menuju ke ruang tunggu nya di lokasi itu. Sekilas dia melihat keluar gedung, dimana banyak sekali EXO-L yang sudah berkumpul dan menunggu member EXO untuk datang ke lokasi.

.

.

Triingg

Chanyeol :

Putri.. dimana?

Putri :

Di ruang tunggu, oppa dimana?

Chanyeol :

Ah, kamu sudah sampai?

Putri :

Iya oppa, aku baru sampai.. aku menunggu disini sendiri. Disini masih sangat sepi

Chanyeol :

Tunggu sebentar ya.. aku sebentar lagi sampai

Putri :

Iya oppa.. aku tunggu di sini

.

.

Setelah mengirim pesan pada Chanyeol, putri kembali merasakan kepalanya sangat sakit hingga dia meraih tas kecilnya dan mengambil wadah kecil yang berisi obat obatan milik nya.

Dia merobek bungkus obat berwarna pink itu dengan giginya dan langsung meminum obat yang merupakan obat penghilang rasa sakit yang biasa di berikan oleh ibunya yang seorang dokter itu.

Putri berusaha memejamkan matanya dan menetralisir rasa sakit yang menghujam di kepalanya.

Sampai...

Cklek

"Hai.."

"Oppa?"

Chanyeol masuk ke ruang tunggu putri dengan dua gelas kopi panas di tangan nya. Entah kapan dia membeli itu tapi wangi kopi itu langsung menyeruak di seluruh ruangan.

"Lama ya nunggu nya?"

"Enggak kok oppa. Aku tadi juga lagi tidur"

Chanyeol tersenyum dan melihat wajah putri yang sedikit pucat, karena memang putri belum melakukan make up dan lagi kondisi tubuhnya yang tak karuan membuat penampilan nya seperti sekarang.

"Kamu sakit?"

"Enggak kok oppa"

"Kok pucat gitu wajahnya?"

"Yakin?"

"Iya.. oppa bawa apa?"

Tanya putri pada chanyeol mengalihkan perhatian chanyeol agar tak kembali menanyakan keadaan nya. Meskipun putri sudah tahu apa yang di bawa chanyeol sedari tadi.

"Kopi.. aku gak tahu kamu suka americano atau enggak, jadi aku pesan yang vanilla latte buat kamu"

"Wuaahh.."

Chanyeol baru saja akan mengangsurkan gelas kopi itu ke tangan putri jika saja ekor matanya tak menangkap bungkusan merah muda yang dia tahu sebagai bungkus obat ada di dekat meja yang berada di dekat putri sekarang.

'MEFINAL 500mg'

Mata Chanyeol memicing dan seketika itu juga, dia menarik kembali gelas kopi itu dari tangan putri.

"Kenapa oppa?"

"Kamu baru minum obat ya?"

Degg

Putri sontak terkejut, dia tak sadar dari mana chanyeol mengetahui hal itu sampai akhirnya Chanyeol mengambil bungkus bekas obat itu dan memperlihatkan nya pada putri.

"Kamu sakit kan? Kamu baru minum obat?"

Putri tersenyum tipis

"Itu cuma obat anti sakit oppa, aku pusing dan kepalaku sedikit sakit. Jadi, aku minum itu.. obat itu di resepkan langsung oleh ibuku oppa. Sungguh"

Mata Chanyeol seketika itu juga langsung meredup, mendengar putri sakit dan harus minum obat. Hati chanyeol tiba tiba terasa begitu nyeri.

"Udah lama?"

"Dari semalam"

Ucap putri sambil terus tersenyum

"Mungkin karena aku kurang istirahat oppa. Jadi aku sampai begini. Makanya, aku tadi sempatin buat tidur sebentar setelah minum obat itu"

Putri menjelaskan lalu dia meraih kembali gelas kopi dari tangan chanyeol hingga chanyeol berteriak.

"No. Kamu gak boleh minum kopi dulu"

"Kenapa?"

"Kamu baru minum obat, inget? Jangan luka in badan kamu lebih lagi karena kamu pengen minum kopi kayak gini. Padahal kamu baru minum obat dan kepala kamu masih sakit"

Hati putri menghangat mendengar ucapan chanyeol yang tulus, dia tahu jika dirinya mungkin hanya terlalu perasaan atau apa. Tapi, sikap chanyeol selama ini seolah dia sedang melindung putri dari berbagai hal.

"Iya oppa.."

"Kamu tunggu sebentar disini ya"

Chanyeol keluar dan entah pergi kemana, sementara putri hanya terdiam terpaku sambil melihat punggung chanyeol yang mulai menghilang dari balik pintu.

.

.

--beberapa saat kemudian--

"Putri.."

"Ya oppa, dari mana?"

"Nih, aku beliin teh hangat buat kamu. Minum dulu, pasti sakit kepala kamu mulai hilang dan mendingan nanti"

"Oppa.. beli ini buat aku?"

"Iya.. nih minum dulu"

Putri tersenyum lembut dan mulai meminum teh hangat yang di berikan Chanyeol padanya perlahan. Mereka tak henti mengobrol dan bercanda. Hingga tiba tiba..

"Duh.."

Seperti ada benda yang jatuh mengenai meta putri hingga kelilipan dan sedikit berair. Chanyeol yang melihat putri mulai mengusap matanya langsung mendekat dan meniup mata putri pelan pelan

"Ssttt.. sini sini.. sebentar"

Wajah keduanya kini begitu dekat, hembusan nafas Chanyeol begitu terasa di wajah putri sekarang. Terlebih dia sedang meniupi mata putri yang berair.

Jarak tubuh mereka yang sangat dekat juga membuat putri dan Chanyeol sama sama bisa mencium aroma tubuh masing-masing. Hingga, tanpa sadar Chanyeol mengecup kening putri dengan lembut, perlahan dan cukup lama. Mata Chanyeol terpejam sambil mencium lembut kening putri.

Putri juga hanya diam saja, sekalipun dia sangat terkejut tapi putri sama sekali tak bergerak dan hanya diam memejamkan matanya.

Putri mendengar detak jantung chanyeol yang berdetak begitu kencang sekarang seperti detak jantungnya sendiri.

.

.

LANJUT?

VOMMENT JUSEYO

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top