HURT (PART II)

Udah inget sama tragedi ini?

ini part terakhir malam ini... author lagi ngevote juga soalnya.. wkwkwkwk

.

.

.

"chan.. yeol.. oppa"

mata putri sayup sayup melihat ke arah mobil chanyeol yang berlalu meninggalkan tubuhnya tergeletak di parkiran basement saat itu.

.

.

--Skiipp--

"kenapa yeol?"

"kayak ada yang manggil aku hyung"

"siapa?"

"aku juga gak tahu, tapi perasaan aku gak enak hyung... aku juga rasanya kayak denger ada orang yang panggil nama aku. tapi siapa ya?"

chanyeol menoleh ke belakang dan tak melihat apapun atau siapapun. perasaan nya sangat tidak nyaman seolah dia meninggalkan sesuatu yang berharga. dia bahkan sampai menelepon staff di gedung itu untuk mengecek ulang apakah ada barangnya yang tertinggal disana.

"ada apa ya? hati aku kok gak enak begini?"

.

.

ckiiitttt

fariz mengerem mobilnya mendadak begitu dia melihat tubuh adik kembarnya tergeletak di tanah. dia keluar dan berlari menghampiri adiknya yang sudah bersimbah darah

"adek.. dek... bangun..."

fariz segera menelepon ambulance dan juga aditya yang berada di rumah saat itu. 

.

.

.

--Skiipp--

chanyeol masuk ke dorm dengan perasaan yang masih tak karuan dan sangat was was. dia terus menerus mengecek ponsel nya dan menelepon anggota keluarganya untuk memastikan bahwa mereka baik baik saja.

"hyung.. gak tidur?"

"belum bisa. perasaan aku masih gak enak"

"tidur aja hyung. mungkin karena hyung kecapekan makanya begitu"

"mungkin..."

.

.

sementara itu, putri segera dilarikan ke rumah sakit dan segera ditangani di gawat darurat dengan bantuan dokter yang juga teman sejawat dari fariz. fariz sendiri dengan aditya berada di luar ruangan dan menunggu dengan perasaan cemas, aditya bahkan menangis karena tak menyangka adik sepupunya akan mengalami hal semacam ini.

"kenapa bisa begini?"

"aku juga gak tahu dit.. aku nemuin dia udah begini"

aditya langsung menelepon orang suruhannya untuk menyelidiki apa yangsebenarnya terjadi dan juga menghubungi polisi tentu saja.

"aku bakal nemuin siapa yang sudah berani melakukan hal semacam ini ke putri"

aditya berlalu dan meninggalkan fariz yang masih menunduk lesu memikirkan nasib adiknya

.

.

"temukan siapa dan apa yang menyebabkan putri seperti ini. segera laporkan padaku apa yang terjadi secepatnya."

"baik tuan"

.

.

"keluarga nona putri?"

"iya.. saya kakaknya"

"dokter fariz? anda kakak dari pasien?"

"iya, dia adik kembar saya"

"oh... begitu.."

"bagaimana keadaan adik saya sekarang dokter?"

"kami sudah berhasil menghentikan pendarahan yang ada di kepala dan juga perutnya. tapi, ada satu hal yang mengganjal dari hasil pemeriksaan nya dokter"

"ada apa?"

"benturan di kepalanya cukup keras atau bisa dikatakan sangat keras dokter. untuk itu, saya khawatir jika itu akan berpengaruh pada ingatannya atau pada kondisi otaknya."

degg

jantung fariz berdegup sangat cepat mendengar penjelasan dokter choi yang ada di hadapannya. 

"lalu..."

"kita harus melakukan observasi lebih lanjut terhadap kondisinya mendatang. semoga saja, apa yang saya khawatirkan tidak terjadi. karena jika ini benar terjadi pasti akan berpengaruh pada kehidupannya ke depan nantinya dokter"

"ya Tuhan.. adek..."

"saya permisi dulu, anda sudah boleh menjenguk nya sekarang"

"terima kasih..."

fariz pun segera masuk ke dalam ruangan tempat putri di rawat

.

.

.

--Skiipp--

--dream on--

"chanyeol... oppa... tolong..."

"kamu... siapa?"

"tolong aku... oppa..."

"hei.. kamu dimana? kamu siapa?"

chanyeol berjalan di sebuah ruangan putih, suara seorang gadis terus menggema di telinganya. dia berusaha untuk mencari gadis itu. namun tak bisa menemukan sosok yang di cari olehnya dimanapun.

"oppa... hiks.. sakit.. oppa... tolong..." 

"hei... dimana kamu??? tolong jawab"

chanyeol terus berlari berusaha mencari sosok gadis itu, tapi nihil. tak ada siapapun disana

--dream off--

.

.

"TIDAKKK!!!!"

chanyeol terbangun dengan berteriak kencang, membuat beberapa member yang masih terbangun segera berlari ke kamarnya.

"hyung! kenapa?"

"ada yang minta tolong hun"

"siapa?"

"aku gak tahu.. aku gak tahu..."

peluh membasahi sekujur tubh chanyeol, dia meremas dadanya yang terasa sesak.

.

.

LANJUT?

VOMMENT JUSEYO

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top