HURT CONFESS (TRAGEDY) II
Hai
Ayo lanjutkan
.
.
.
"Enggak, jangan oppa!!!!"
"Uhuk"
Putri berlari dan langsung memeluk gadis yang membawa pisau itu tanpa berpikir panjang, membuat pisau itu menancap di perutnya. Gadis itu tersenyum tipis dan menancapkan pisau itu jauh lebih dalam lagi ke dalam perut putri dan memutar pisau itu hingga darah mengalir deras dari perut dan bibir putri sekarang
Brukk
Putri limbung, dia jatuh bersimpuh dengan lututnya sambil memegangi pisau yang ada di perutnya, dia melihat ke arah Chanyeol dengan nafas tersengal sengal.. senyum kecil mengukir di wajah nya yang sudah penuh darah dan peluh disana.
"Putri enggak!!!"
"Sajangnim!!"
"Pergi!!!"
"Selamatkan mereka, bawa mereka jauh dari sini..pergi!!!!!"
Putri berteriak, perintah mutlak keluar dari bibirnya yang bergetar menahan sakit yang luar biasa dari pisau yang menancap di perutnya.
Gaun putih berenda putri sudah penuh cipratan darah yang sangat banyak.
"Uhuk!"
Darah sudah keluar dari mulut putri lagi sekarang, di ujung sana.. Chanyeol sudah meronta tinta sambil berteriak memanggil nama putri terus menerus.
"PUTRIII..!!!! Lepas!!! Aku mau sama putri, lepas!!!!"
Air mata Chanyeol deras mengalir dari pelupuk matanya, tubuhnya di tahan oleh pengawal dan manager EXO, Suho juga langsung menarik tubuh Chanyeol dengan paksa masuk ke dalam Van.
"Hyung!! PUTRIII ..!!!!"
"Bawa mobilnya pergi dari sini, cepat!!!"
BLAMM
Pintu ditutup dan Chanyeol terus meronta. Dia memukul mukul pintu dan jendela mobil yang sudah di kunci, Chanyeol berteriak memanggil terus nama putri sementara dia melihat putri sudah mulai jatuh tersungkur di tanah.
Brukk
Tubuh putri sudah tersungkur di tanah, tangannya mengulur ke arah Chanyeol dengan senyum yang terus mengukir di wajah putri,air matanya mengalir melihat Chanyeol yang meronta memanggil namanya.
"Chan...Yeol..."
"Chaannn..Yeol..."
Lirih putri tak terdengar.. bibirnya memanggil nama Chanyeol dengan tangan terulur seolah dirinya ingin meraih tangan Chanyeol.
"Putri!!! Buka!!! Buka pintunya buka!!!! Enggak, jangan!!! Putri!!!"
"Yeol, udah.."
"Brengsek!!! Buka pintunya!!!"
Mata putri terus menatap ke arah mobil yang mulai pergi menjauh, hingga pandangan nya lama kelamaan redup dan mulai gelap...
.
.
--skiipp--
"Bawa sajangnim ke rumah sakit sekarang"
Mobil ambulans langsung membawa putri ke rumah sakit untuk di berikan pertolongan pertama. Fariz memeluk tubuh adiknya dengan berurai air mata, ini yang dia rasakan.. ini artinya.. adiknya akan terluka seperti ini.. dan alasannya adalah hal yang sama.. untuk melindungi satu orang yang sama dengan kejadian satu tahun yang lalu...
Chanyeol..
Putri begitu mencintai Chanyeol, hingga tanpa pikir panjang dia rela menjadikan tubuhnya sebagai tameng hidup untuk Chanyeol. Sekalipun putri kehilangan ingatannya tentang kejadian satu tahun yang lalu saat dia menyelamatkan Chanyeol.. tapi, hatinya tetap mengingat bahwa Chanyeol adalah orang yang paling berharga yang akan putri lindungi tanpa ragu sedikitpun.
"Adeeeekkk.. bangun, adekk.. bangun.."
"Adekk.. mas mohon adek.. jangan tinggalin mas dek.."
Fariz menekan luka menganga yang ada di perut putri untuk mengurangi pendarahan yang terjadi sekarang.
.
.
--meanwhile--
--van EXO--
Baekhyun, kyungsoo dan Sehun yang satu mobil dengan suho dan Chanyeol berusaha terus menenangkan Chanyeol yang masih memukul mukul pintu, Chanyeol meremas rambutnya dan berteriak terus memanggil putri.
Hingga..
Brukk...
Tubuhnya melorot ke bawah dan memegang kaki Suho..
"Hyung... Aku mohon..."
Jujur, air mata Suho sendiri sudah tak bisa dibendung lagi sekarang. Dia meraih tangan Chanyeol yang sudah sangat dingin dan gemetaran, bibir Chanyeol juga bergetar saat bicara dengan Suho sekarang.
"Hyung... Aku mau putri.. Hyung, tolong bawa aku ke tempat putri Hyung.. aku mohon hyung..."
Suara Chanyeol bergetar dan terbata dengan air mata yang mengalir deras.. tangannya gemetaran dan memegang kaki Suho memohon dengan sangat pada Suho
"Yeol, aku mohon.. tenangkan diri kamu.. ini yang terbaik sekarang. Putri mau menyelamatkan kamu, jangan sia sia kan pengorbanan dia dengan membahayakan nyawa kamu sendiri Yeol"
"Gimana aku bisa tenang, kalau putri kayak gitu Hyung!!!"
"Dia.. dia mempertaruhkan nyawanya untuk aku!!! Untuk kita disini!!! Hyung tahu ini sudah kedua kalinya Hyung... Aku mohon.. aku cuma mau putri.. Hyung"
Seketika Sehun dan Baekhyun tercengang, dua kali?
"Buka pintunya.."
Chanyeol sudah tak tahan lagi.. Suho masih tak merespon dirinya dan Chanyeol dengan paksa akan membuka pintu mobil
PLAAKK!!!
Satu tamparan keras mendarat di pipi Chanyeol dari kyungsoo..
"Suho Hyung.."
Kyungsoo menatap tajam ke arah Suho sekarang..
"Putar balik mobilnya.. bawa ke rumah sakit dimana putri di rawat sekarang juga.. aku yang bertanggung jawab penuh atas keputusan ini"
Seketika tubuh Chanyeol melemas dan dia menangis terus sambil memanggil nama putri... Di pikiran Chanyeol hanya ada putri dan putri..
.
.
.
--skiipp--
"Bagaimana kondisi adik saya dokter?"
"Maafkan saya, kami sudah berusaha semaksimal mungkin..tapi pendarahan yang di alami putri sangat parah sekarang. Dia kehilangan banyak darah dan kondisi nya sekarang menjadi kritis.. kami akan segera bawa dia ke ruang ICU dan melakukan observasi.. malam ini adalah masa kritis untuk putri"
Tubuh Fariz melemas, lutut dan kedua kakinya tak lagi mampu lagi menopang tubuh Fariz hingga lelaki itu berjongkok dan menangis kencang.
"Adeeeekkkk... Ya Tuhan adek.."
.
.
Tubuh putri sekarang terbaring di atas ranjang dingin di sebuah ruangan yang dingin dan di dominasi warna putih, selang infus dan transfusi darah menempel di tangan kanan dan kirinya, selang oksigen juga terpasang di hidung putri, sementara ada sebuah selang lagi yang masuk lewat luka operasi di perutnya.. selang untuk mengeluarkan darah yang belum berhenti keluar.
Semua alat medis terpasang di tubuh kecilnya, hanya ada suara alat pendeteksi detak jantung yang terdengar disana.
Mata gadis itu kini masih terus tertutup rapat..
Hingga..
Cklek
Mata Chanyeol langsung menangkap sosok gadis nya yang terbaring di sana...
Perlahan Chanyeol melangkah mendekati putri..
"Putri... Sayang..."
Panggil Chanyeol sambil menggenggam tangan putri yang sangat dingin.
"Sayaaangg.. bangun.."
Chanyeol meraih tangan putri dan menelusupkan wajahnya di tangan putri sambil menangis terisak.. hatinya sakit dan begitu sesak.
"Putri.. sayang... Ini aku, bangun..."
Lirih Chanyeol dengan nafas tersengal.
"Sayang.. putri.. jangan tinggalin aku sayang.."
"Jangan tinggalin aku putri.."
Tangis Chanyeol pecah hingga terisak keras, dia tak mampu lagi menahan segala rasa bersalah dalam dirinya. Kondisi putri mengguncang dirinya terlalu besar..
Aku baik baik aja kok oppa..
Oppa tenang aja, aku yang akan pastikan oppa selamat
Oppa tenang aja, aku pasti baik baik aja..
Ada kakakku dan penjaga disini..
Kata kata itu terus terngiang di kepala Chanyeol.. ucapan yang di katakan putri sedari tadi sebelum tragedi ini...
Enggak!!! Oppa jangan!!!!
Chaann..Yeol.. oppa..
"Aaarrgghhhh... PUTRIII... Bangun sayang, bangun... Aku mohon ya Tuhan... Putri.."
"Aku cinta kamu.. aku cinta kamu sayang, bangun... Sayang bangun.."
.
.
.
LANJUT?
VOMMENT JUSEYO
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top