HURT CONFESS (TRAGEDY)

Hai

Lanjut lagi ya

.

.

.

Selama pesta berlangsung Chanyeol tak melepaskan pandangan matanya dari putri. Entah dimana pun gadis itu berada. Keberadaan Fariz yang selalu berada di sisi putri membuat Chanyeol sedikit merasakan cemburu. Dia sempat salah paham dan mengira kalau Fariz adalah kekasih putri. Tapi, kelegaan langsung merebak di hatinya begitu dia tahu bahwa Fariz adalah kakak kembar putri.

"Kamu Chanyeol ya?"

"Iya.."

"Kalian boleh panggil aku faa"

Ucap Fariz ramah pada member EXO, dia memang memiliki keramahan yang sama dengan adik kembarnya yang sekarang sedang menahan tawa karena melihat kilat kecemburuan di mata Chanyeol sekarang.

"Ah.. iya.."

"Silahkan nikmati pestanya oppa.. aku permisi harus ke sana sebentar bertemu tamu yang lain"

Pamit putri meninggalkan member EXO di mejanya, tangannya sempat menyentuh Chanyeol sebentar membuat Chanyeol tersenyum kecil merasakan tangan putri yang menyentuh tangan nya tadi.

.

.

Malam itu, pesta berlangsung begitu meriah dan hangat.. tak ada jarak antara para tamu sekarang, gurau canda terus menghangatkan situasi pesta hingga menunggu waktu makan malam tiba.

Sementara itu, tanpa di sadari oleh semua tamu.. ada kebocoran informasi mengenai pesta malam itu dan lawan bisnis putri berusaha untuk mengacaukan pesta itu. Targetnya, siapa lagi kalau bukan putri? Entah putri yang terluka atau membuat salah satu orang penting yang ada di pesta itu akan terluka dan membuat image serta nama baik putri tercemar nantinya.

.

"Huufftt.."

Putri sekarang ada di dalam rumahnya dan duduk di kursi dekat taman belakang rumahnya, dia memijat betis nya yang terasa pegal karena banyak berjalan selama pesta berlangsung.

"Sakit ya kakinya?"

Suara parau yang begitu familiar di telinga putri sekarang terdengar jelas. Chanyeol...

"Ohhh.. oppa?"

"Apa kaki kamu sakit?"

"Cuma pegal aja oppa, tadi kan jalan terus.. pakai sepatu high heels begini..."

"Kalau dikantornya bukan nya sama aja ya?"

"Kalau di kantor aku sering nya lepas sepatu atau pakai sandal biar gak capek oppa.."

Ucap putri dengan polosnya hingga membuat chanyeol terkekeh geli. Chanyeol berlutut dan menyentuh kaki putri hingga membuat putri terkejut dan membeku.

"Oppa ngapain?"

"Lepas aja sepatu high heels nya kalau kamu gak nyaman"

"Tapi kan pestanya belum selesai"

"Gak apa apa.. gaun kamu kan panjang, gak akan kelihatan kalau kamu gak pakai sepatu putri.."

Ucap Chanyeol lembut

"Ohhh.. iya juga ya.."

Ya Tuhan, kamu polos banget sih putri.. gemesin banget!

Akhirnya putri memanggil pelayan untuk mengambilkan sepatu yang nyaman, Chanyeol membantu putri berdiri dan menggandeng tangan putri untuk kembali ke tempat pesta. Sebentar lagi acara dinner akan dimulai..

.

.

Seperti yang diharapkan sebelumya bahwa makan malam mereka akan terasa begitu hangat dan begitu menyenangkan. Hingga.. apa yang di khawatir kan oleh putri benar benar terjadi. Selama makan malam berlangsung, ada beberapa wanita muda yang berusaha masuk ke dalam rumah putri dan bertemu dengan EXO. Mereka adalah Sasaeng.. yang lebih gilanya lagi, gadis gadis itu bahkan membuka baju mereka dan benar benar naked di depan pintu rumah putri dan tepat di hadapan penjaga dan pengawal di sana.

.

.

"Ada apa?"

Putri sudah merasakan ada yang tak beres saat beberapa penjaga berlari dan menampakkan raut wajah tak tenang selama makan malam berlangsung.

"Maafkan saya sajangnim"

"Katakan ada apa?"

"Maafkan kami, tapi.. ada Sasaeng fans EXO yang memaksa untuk masuk ke dalam guna bertemu dengan member EXO sajangnim"

"Bagaimana bisa itu terjadi?"

Lee Soo man sajangnim sudah nampak tak tenang dan juga begitu terkejut, dia mendekat dan berusaha menenangkan putri yang terlihat cukup kalut sekarang.

"Ini tanggung jawab saya sebagai tuan rumah disini"

Ucap putri dengan tegas saat Lee Soo man sajangnim membisikkan sesuatu padanya. Jujur, perasaan Fariz jadi makin tak karuan.. dia begitu khawatir sekarang.

Putri merebut walki talki yang di pegang oleh pimpinan penjaga nya.. lalu berteriak kencang saat itu juga.

"Mundur!!!"

"Sajangnim?"

"Berbalik dan mundur perlahan"

Ucap putri tegas

"Tapi sajangnim, kalau kami mundur.. nantinya mereka akan-"

"Apa kalian mau melihat gadis tanpa pakaian disana???!!! Apa kalian mau menyentuh gadis gadis itu???!!!"

Ucap putri, teriakan nya jelas terlihat dia marah dan hampir menangis sekarang.

"Menunduk, berbalik, dan mundur!!! Mereka tetap seorang wanita. Kalian tidak punya hak untuk menatap tubuh mereka sembarangan!!"

"Baik sajangnim"

Putri memberi isyarat pada pengawal perempuan untuk membawa kain atau selimut besar dan menggantikan posisi para penjaga lelaki yang ada di depan untuk menghalau mereka semua yang ada disana.

"Amankan semua tamu ke dalam rumah, cari jalan evakuasi paling aman dan jangan sampai mereka tersentuh atau terluka sedikitpun. Aman kan semua area dan jangan ada seorang laki laki pun yang berani menatap atau menyentuh tubuh wanita yang ada di depan sana. Jaga sopan santun kalian di hadapan mereka semua"

Perintah putri secara cepat, dia kembali melepas sepatunya dan langsung pergi menuju ke depan untuk melihat keadaan yang ada. Matanya terbelalak saat melihat beberapa gadis sudah bertelanjang bulat di depan rumahnya.

Ya Tuhan.. kenapa begini??!!!

"Sajangnim..."

"Ada apa?"

"Jalur evakuasi yang ada tinggal parkir bawah tanah sajangnim. Apa kita harus membuka tempat itu sekarang?"

"Lakukan, sterilkan tempat itu sebelum kalian membuka nya. Pastikan semuanya sesuai dengan yang seharusnya."

"Baik sajangnim"

.

.

.

Putri kembali ke dalam dan mengumumkan jalur evakuasi para tamu yang akan disiapkan oleh para pengawal.

"Mohon ikuti instruksinya.. kalian tak perlu khawatir karena aku sendiri yang akan menjamin keselamatan kalian sampai kalian kembali ke temlat kalian masing masing"

Ucap putri yang membuat beberapa orang merasa ngeri membayangkan apa yang mungkin terjadi.

"Sajangnim, maaf.."

"Apa lagi?"

"Ada yang membawa senjata sepertinya."

Mata putri terpejam..

"Jangan ada yang terluka, tamu.. atau pun kalian sendiri yang menjaga mereka.. jangan sampai kalian semua terluka, ini perintah"

"Baik sajangnim"

.

.

"Putri.."

Chanyeol mendekat ke arah putri saat menunggu giliran nya untuk di evakuasi.

"Ya oppa"

Putri mengembangkan senyum nya di hadapan Chanyeol dan meremas tangan Chanyeol yang menggenggam erat tangan putri.

"Aku khawatir sama kamu.. kamu ikut aku kan? Kita bisa keluar dari tempat ini sekarang, bersama.. ya?"

"Aku gak bisa oppa.. urusan ku disini belum selesai.. aku akan mengantarkan oppa sampai ke mobil dan memastikan oppa dan yang lainnya aman"

"Tapi putri.. perasaan aku gak enak.. aku gak bisa ninggalin kamu disini selama aku tahu tempat ini gak aman buat kamu"

"Ada pengawal ada kakakku juga.. oppa gak perlu khawatir"

Putri kembali tersenyum, tangannya meraih pipi Chanyeol dan mengusapnya lembut.

"Oppa gak usah khawatir ya.. aku baik baik aja kok.. beneran deh"

Chanyeol tersenyum lembut meskipun hatinya sudah tak karuan.

.

.

Member EXO pun mendapat giliran untuk di evakuasi sekarang, sesuai janji... Putri ikut menemani member EXO saat mereka berjalan menuju fan mereka yang sudah siap di tempat parkir bawah tanah di rumah putri.

Member sudah mulai masuk satu per satu ke dalam Van.. hingga..

"Enggak! Jangan, jangaaann!!"

Putri secara refleks mengatakan hal itu dan berlari saat dia tahu bahwa ada seorang gadis yang mendekat ke arah Chanyeol yang memang masuk paling akhir. Tanpa aba aba, dia memeluk gadis yang membawa pisau itu hingga membuat pisau yang di bawa si gadis langsung menembus perutnya.

"Uhukk!!"

"Sajangnim!!!!"

Gadis itu tersenyum kecil saat tahu bahwa putri sendiri yang sudah terkena tusukan pisaunya. Dia memutar pisau yang sudah menusuk perut putri, hingga membuat putri merasakan sakit yang luar biasa sekarang.

Chanyeol berbalik arah dan melihat putri sudah mengeluarkan darah dari mulutnya. Sementara putri mencengkeram erat pundak si gadis yang berusaha melepaskan diri dan membuat putri terjatuh dalam posisi bersimpuh dengan pisau yang masih menancap di perutnya

Para pengawal tentu saja langsung berlari menuju ke arah putri. Tapi..

"Pergi!!"

Dengan sisa tenaganya..

"Selamatkan mereka dan bawa mereka keluar dari tempat ini sekarang!!! PERGI!!!!!"

perintah mutlak putri saat para penjaga akan mendekat ke arahnya.

"Tapi sajangnim"

"Pergi!!!!"

Sementara putri terus berusaha untuk tersenyum ke arah Chanyeol yang sudah histeris dan berusaha berlari ke arah putri.

Putri memberi isyarat pada penjaga untuk membawa Chanyeol pergi sekarang juga, dalam kondisi selamat

"PUTRI!!!! ENGGAAAAKKK!!! AAARRGGHH LEPAS!!! PUTRI!!!!!"

brukk

Putri sudah tak bisa menopang akhirnya tubuhnya yang sudah banyak mengeluarkan darah. Senyum hyaasih terukir di wajah kecilnya ke arah Chanyeol, seolah mengatakan bahwa dia baik baik saja pada Chanyeol dan meyakinkan Chanyeol untuk pergi dari tempat itu sekarang.

"PUTTRIIIII!!!!!"

.

.

.

LANJUT?

VOMMENT JUSEYO

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top