HURT CONFESS (FARIZ SECRET)

Hai

Ayo lanjut, sesuai janji aku sebelumnya untuk perbedaan story ini dari part 1... Ada sisi baru dari Fariz yang belum muncul dan rahasia dari Fariz yang belum aku tulis di part 1 story ini

.

.

.

Cklek

Pintu ruangan itu terbuka dan dengan langkah pelan Chanyeol masuk ke dalam ruangan dimana putri terbaring di sana. Air mata tak henti mengalir dari kedua manik mata Chanyeol saat menatap ke arah putri tergeletak di ranjang rumah sakit. Dia menutup mulutnya sambil menangis terisak, Chanyeol tak percaya ini akan terjadi meskipun dia sudah merasakan firasat itu sebelumnya.

"Puu..."

Panggil Chanyeol lirih dalam tangis nya saat mendekat ke arah putri.

"Puu.. sayang.."

Ucapan Chanyeol tertahan karena isakan nya yang tak bisa berhenti, hatinya terasa begitu sakit seolah di hujan ribuan pisau saat menatap nanar tubuh gadis di hadapan nya yang hanya diam tak merespon apapun lagi...

"Ya Tuhan... Putri.."

"Putri bangun.. banguuunnn.. aku mohon bangun sayang bangun..."

"Bangun putri.. jangan tinggalin aku.. bangun sayang.. aku mohon.."

Rintih Chanyeol sambil menggenggam erat tangan putri, suara tangis nya pecah tanpa bisa di tahan lagi. Segala kekuatan Chanyeol runtuh saat itu.

"Aku cinta kamu.. aku cinta kamu sayang.. bangun.. bangun putri.. banguuunnn"

"Jangan tinggalin aku.. aku mohon, jangan.. pergi.."

"Kasih aku kesempatan buat bahagiain kamu puu.. aku.. aku bahkan belum sempat menyatakan perasaan ku padamu dengan benar, aku bahkan belum sempat mengatakan kalau aku mencintai kamu secara langsung.. aku mohon bangun sayang.. bangun..."

Dia kembali menyentuh tubuh putri dan merasakan bahwa tubuh gadis itu begitu dingin.. sangat dingin hingga Chanyeol terhenyak...

"Dingin sayang?"

"Kamu kedinginan?"

Dengan segera Chanyeol melepaskan jas yang dia pakai dan menyelimutkan jas itu ke tubuh putri. Memeluk putri yang hanya diam dan meletakkan kepalanya di atas dada putri...

"Aku disini sayang.. aku peluk kamu.. kamu gak sendirian lagi sekarang puu.. jangan takut.."

Ucap Chanyeol masih memeluk erat putri sekarang

"Banguuunnn... Sayang, banguuunn"

.

.

--skiipp--

Sudah hampir pagi saat Chanyeol masih setia menemani putri. Tanpa tidur sedikitpun dan dia hanya duduk di tepi ranjang putri sambil terus menggenggam erat tangan putri.

Fariz masuk ke kamar inap putri, dan menghampiri Chanyeol yang masih duduk diam tanpa mengucapkan sepatah kata apapun.

"Yeol.. kamu gak pulang? Manager kamu ada di luar menunggu kamu semalaman.. bersama Suho"

"Biar mereka pulang duluan, aku masih disini Hyung.. tolong ijinkan aku untuk tetap disini"

"Ini bukan salah kamu Yeol"

"Tapi ini semua karena alasan yang sama Hyung, alasan yang sama dengan kejadian satu tahun yang lalu"

Ucap Chanyeol yang mengejutkan Fariz, dia tak menyangka kalau Chanyeol sudah mengetahui itu semua entah sejak kapan...

"Aku selalu mencari dia Hyung, mencari gadis yang menyelamatkan nyawaku dan nyawa semua member EXO satu tahun yang lalu.."

"Kamu.. tahu?"

"Aku tahu itu semua, aku selalu mencari tahu dan mencari sosok gadis yang sudah menyelamatkan nyawaku Hyung.. dari dulu.. dari awal kejadian itu terjadi"

"Sejak kapan kamu tahu kalau itu putri.."

"Dari waktu aku bertemu dengan nya secara tak sengaja di Jepang beberapa bulan yang lalu, aku memang belum tahu wajahnya dan siapa namanya.. tapi, aku tahu persis kalau itu adalah dia. Pakaian nya, penampilan nya.. dan juga ukuran tubuhnya.. aku hafal semua itu, karena aku selalu memutar video rekaman dimana dia ditabrak malam itu ratusan kali atau bahkan mungkin ribuan kali.. aku selalu berharap dan berdoa agar Tuhan bisa mempertemukan aku dengan dia.. hanya untuk mengucapkan terima kasih ku padanya.."

"..."

"Tapi.. semua itu berubah, saat aku menyadari bahwa gadis itu bahkan tidak mengingat diriku atau bahkan kejadian mengerikan malam itu.. dia seolah melupakan segalanya.. dan muncul di hadapan ku dengan senyuman cerah tanpa beban.. sampai aku mengenalnya dan akhirnya.. aku jatuh cinta pada gadis itu.. pada putri.."

Fariz memejamkan mata nya.. dia menghembuskan nafas panjang dan menyerap perlahan setiap ucapan Chanyeol.

"Kamu.. mencintai adikku? Atau kamu kasihan pada adikku?"

Chanyeol menatap kearah Fariz yang sudah dengan tajam melihat mata Chanyeol sekarang

"Aku mencintai dia.. mencintai putri.. sangat mencintai putri.. dengan seluruh hatiku.."

Jujur.. fariz bisa melihat kejujuran dan ketulusan hati Chanyeol saat mengucapkan itu semua. Cara Chanyeol menatap tajam dan langsung ke mata Fariz.. menunjukkan bahwa apa yang dia katakan adalah benar..

Tapi, sebagai kakak.. naluri nya untuk melindungi adiknya jauh lebih besar dari apapun juga.. hingga, hatinya masih bisa menyangkal segala apa yang dikatakan Chanyeol sekarang. Dia masih belum yakin sepenuhnya kalau lelaki yang ada di hadapan nya sekarang ini memang benar benar mencintai adik kembarnya.

"Aku tahu.. Hyung belum sepenuhnya yakin dan percaya sama aku.. tapi, aku akan buktikan kalau apa yang aku katakan adalah benar.. aku akan buktikan sama Hyung kalau aku benar benar mencintai putri.."

"Adikku.. dia mencintai kamu juga, iya kan..."

"Aku.. belum tahu.."

"Aku tidak sedang bertanya, tapi aku sedang memberitahukan padamu.. bahwa adikku mencintai kamu Chanyeol.. bahkan jauh sebelum kamu tahu bahwa adikku hidup di dunia ini.."

"..."

"Dia.. bahkan mengulang tindakan nekatnya hanya karena satu hal yang sama.. untuk menyelamatkan nyawa mu Yeol.."

Brukk

Chanyeol kini berlutut di hadapan Fariz dan putri yang masih koma.. dia bersimpuh dan sambil menangis, Chanyeol memohon pada Fariz..

"Aku mohon.. percaya padaku Hyung.. ijinkan aku untuk tetap disini menjaga putri.. aku gak mau dan gak bisa kalau harus jauh dari putri lagi Hyung.. aku cinta sama putri Hyung.. aku sangat mencintai putri Hyung.. sungguh.. aku sangat mencintai dia.."

Hati Fariz terenyuh melihat bagaimana Chanyeol memohon restu padanya, tapi sekali lagi.. Fariz masih belum sepenuhnya yakin pada Chanyeol.

Egois?

Memang..

Tapi itulah yang dirasakan Fariz dalam hati nya sekarang.

"Buktikan ucapan mu.. aku akan melihatnya dari jauh"

Ucap Fariz datar.. dia ingin merengkuh Chanyeol dalam pelukan nya, tapi Fariz sedang gak bisa melawan perasaan nya sendiri sekarang

"Pulang Yeol.. pulang lah, paling tidak.. jangan buat dirimu tersiksa di hadapan adikku jika kamu memang mencintai dia. Jangan buat dia lebih terluka, karena harus melihatmu lebih hancur seperti sekarang. Dia tak akan mau melihat kamu seperti ini"

Hati Chanyeol remuk, dia bahkan mendapat penolakan dari Fariz saat ini. Walaupun dia juga menyadari benar bahwa apa yang Fariz lakukan adalah hal yang wajar sebagai bentuk perlindungan seorang kakak pada adik kandungnya, terutama adik kembarnya.. tapi ini semua mesih menyakitkan untuk Chanyeol

"Apa aku.. akan di jauhkan lagi dari putri Hyung? Sama seperti satu tahun yang lalu?"

Tanya Chanyeol dengan masih bersimpuh dan menunduk lesu

"Aku rasa, aku tidak akan sekejam itu. Terlebih lagi, aku tahu persis bagaimana perasaan putri padamu dan perasaan kamu untuk adikku.. mungkin.."

"..."

"Bangun Chanyeol.."

Fariz meminta Chanyeol bangun dan menopang tubuh Chanyeol sekarang

"Kamu cinta putri?"

"Iya.. Hyung.."

"Kamu harus jadi lebih kuat lagi, aku gak akan restui adikku dengan mu jika kamu selemah ini.. aku harap kamu paham apa yang aku maksud"

"Ya Hyung.. terima kasih"

Chanyeol menatap putri dan menyentuh lagi tangan gadis itu..

"Aku pergi dulu ya puu.. nanti aku bakal langsung kesini lagi, aku janji.. aku gak akan jauh jauh lagi dari kamu.. tunggu aku ya.."

Chanyeol mengecup kedua tangan putri dengan menahan air matanya lalu segera melangkah keluar ruangan inap putri untuk pulang. Sementara, Fariz masih tetap disana dan menatap nanar ke arah adik nya yang koma..

"Maafin mas dek.. mas cuma mau jagain kamu.. mas, minta maaf.."

.

.

.

Baru lihat kan? Sisi baru dari Fariz.. dia yang selalu menuruti keinginan adiknya, sekarang dengan egois.. dan terang terangan menolak Chanyeol saat pertama kali menyatakan perasaannya untuk putri.. adik kembarnya..

.

.

LANJUT?

VOMMENT JUSEYO

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top