FINAL DESTINATION
Hai
Lanjutkan
.
.
.
Malam ini putri akan pergi keluar dengan Chanyeol untuk sekedar kencan. Setelah malam sebelumnya dia membuat keputusan penting untuk perusahaan nya dan sekretaris Ahn yang merupakan sekretaris pribadinya itu.
--flashback on--
"Daniel.. apa semua persiapan sudah selesai?"
"Iya sajangnim, semuanya sudah sesuai dengan rincian dan rencana awal yang telah anda minta. Sekretaris Ahn sendirian sepertinya sudah mulai menyadari tentang kematian direktur moon dan juga Presdir Choi. Sekarang tinggal Presdir Kim dan sekretaris Ahn yang tersisa dari orang orang yang harus kita singkirkan"
"Oke.. aku mengerti, bersiap aja sewaktu-waktu aku menghubungi kamu. Aku akan mengurus sekretaris Ahn dengan tanganku sendiri"
"Tapi sajangnim, apa tidak terlalu berbahaya jika anda mengurus sekretaris Ahn sendiri? Saya kahwatir kalau dia akan melakukan hal hal yang tidak diinginkan pada anda"
"Tak apa, itu sebabnya aku minta kamu tetap waspada dan berjaga kalau sewaktu waktu aku membutuhkan bantuan mu"
"Baik sajangnim"
.
.
--skiipp--
"Selamat pagi sajangnim"
"Pagi ahjussi.. nanti langsung ke ruangan ku"
"Baik sajangnim"
Sekretaris Ahn cukup bingung meskipun dia tahu kalau putri akan membicarakan tentang hal apa sampai dia harus bertemu secara pribadi dengan dirinya pagi ini di ruangannya.
"Iya sajangnim"
"Ahjussi.. tolong bicara dengan bahasa santai saja denganku sekarang. Aku ingin ahjussi ngobrol denganku seperti.layaknya seorang paman dengan keponakannya"
"Baik putri.."
"Duduk dulu ahjussi"
Sekretaris Ahn Dudu dan menatap lekat ke arah putri.
"Aku yakin ahjussi sudah tahu apa yang akan aku katakan pada ahjussi sekarang. Aku yakin ahjussi tahu soal itu semua.."
"Ini mengenai direktur moon dan Presdir Choi.."
"Kenapa ahjussi berpikiran kalau aku akan membicarakan masalah mereka berdua?"
"Mereka dilaporkan hilang tanpa jejak dan sekarang tak ditemukan di manapun sajangnim, bahkan keluarga mereka sendiri menerima kenyataan kalau mereka tak kembali ke rumah dalam waktu berminggu-minggu... Jadi pasti itu, karena perbuatan kamu putri"
"Aku? Maksud ahjussi, akulah yang membuat mereka menghilang?"
"Hanya kamu yang bisa melakukan hal semacam itu. Kamu punya kekuatan dan kekuasaan rahasia yang bisa melakukan hal semacam ini"
"Hahahhahahaha..."
"..."
"Kalau aku memang punya kekuatan untuk melakukan hal semacam itu, kenapa aku tidak menghancurkan ahjussi juga dan membuat ahjussi menghilang bersamaan dengan shaabta sahabat ahjussi itu?"
"Apa maksudmu?"
"Ahjussi.. aku mohon jujur sama aku sekarang ahjussi.. udah cukup ahjussi menutupi semuanya, udah cukup ahjussi selama bertahun-tahun memakai topeng di hadapanku. Udah cukup ahjussi..."
Sekretaris Ahn tersenyum kecil
"Jadi kamu sudah tahu? Sejauh apa kamu tahu?"
"Semuanya.. bahkan saat ahjussi berusaha membunuh keluargaku dengan mengirimkan penembak jitu dan merekayasa kecelakaan besar 25 tahun yang lalu"
"Oh.. benarkah? Artinya kamu sudah tahu maksud dan tujuan ku melakukan hal ini? Kamu tahu putri.. seharusnya kamu dan saudara kembarnya itu tidak pernah terlahir di dunia ini dan ikut meninggal dunia saat kecelakaan itu terjadi."
"Kenapa ahjussi lakukan itu? Kenapa ahjussi harus mengkhianati keluargaku"
"Tak ada alasan apapun yang spesifik putri.. semua itu berasal dari sini, dari hatiku sendiri. Kamu tahu kan kalau sifat manusia itu tidak akan pernah puas untuk mencapai apapun yang dia inginkan. Begitu juga denganku, bertahun-tahun berada disampingnya penguasa seperti almarhum kakek dan nenek kamu. Membuat aku ingin juga berada di tempat yang sama dan menginginkan untuk memiliki kekuasaan yang sama."
"Serakah"
"Benar.. aku memang serakah putri. Aku pikir, aku bisa menjadikan kamu boneka ku yang bisa aku kendalikan sesuka hatiku. Aku cukup menikmati berada di sisimu beberapa waktu yang lalu sampai Fariz kembali memasukkan pengaruhnya padamu dan membentuk tim rahasia yang bahkan aku sendiri tak bisa mengaksesnya. Terlebih lagi, begitu lelaki idol itu datang.. kamu sangat berubah dan sulit untuk aku kendalikan. Banyak keputusan mu yang tak sesuai dengan keinginan ku dan aku benci itu"
"Itu sebabnya ahjussi mau membunuhku saat pesta malam itu? Dia bukan Sasaeng fans kan? Dia orang yang ahjussi bayar untuk membunuhku itu sebabnya dia bisa dengan mudah masuk ke rumah dan melewati puluhan penjaga"
"Hahahahahaha... Seharusnya dia membunuh kekasihmu bukan dirimu. Tapi rasa cintamu sudah membutakan mataku hingga kamu langsung melindungi kekasihmu tanpa berpikir dua kali dan membuatku harus berpikir lagi bagaimana cara untuk melenyapkan dia dan segala pengaruhnya terhadap dirimu.. aku benci saat aku tak bisa mengendalikanmu lagi"
Putri menunduk dan menahan keras air matanya agar tidak jatuh. Dia meremas dadanya yang terasa sesak
"Ahjussi cukup membunuhku Daan tak perlu menyentuh dia lagi"
"Lalu membiarkan saudara kembarnya berkuasa dan membuatku kehilangan kendali atas kekuasaan yang aku miliki atas dirimu? Aku tak sebodoh itu untuk melakukan hal semacam itu putri."
"Aku akan membalas apa yang ahjussi sudah lakukan padaku dan keluargaku juga pada Chanyeol. Aku gak akan biarkan ahjussi atau siapapun menyakiti dia dan orang orang yang berada di sekitarku lagi. Aku bukan lagi boneka ahjussi yang bisa ahjussi kendalikan sesuka hati ahjussi..."
"Dengan cara apa? Melenyapkan aku seperti kamu melenyapkan direktur moon dan Presdir Choi? Atau memenjarakan aku? Ini sudah 25 tahun putri sayang, kasus itu bahkan sudah di tutup sebagai sebuah kasus kecelakaan"
Putri menekan sebuah tombol di balik saku bajunya yang langsung terhubung dengan Daniel. Memberi tanda bahwa Daniel harus membereskan sekretaris Ahn tepat saat lelaki itu keluar dari ruangannya nanti.
"Aku pastikan untuk membalas perlakuan ahjussi. Untuk saat ini, aku akan memberhentikan ahjussi dengan tidak hormat dari posisi ahjussi dan ahjussi boleh pulang sekarang"
Tegas putri yang mendapat reaksi cukup mengejutkan dari sekretaris Ahn. Dia pikir putri akan menyerangnya setelah semua kenyataan ini dan tak membiarkan dirinya untuk pergi begitu saja.
Tapi semua rencana putri tidak berjalan mulus, karena sekretaris Ahn berhasil melarikan diri saat Daniel dan anak buahnya sedang berusaha untuk menghabisinya.
--flashback off--
'tuutt tuutt'
"Halo sayang.."
"Halo Chan.. kita jadi pergi kan sekarang?"
"Hehe.. iya sayang, jadi kok. Aku lagi dijalan nih sebentar lagi sampai ke rumah kamu"
"Ya udah, nanti tunggu di depan aja ya. Aku keluar kalau kamu udah sampai biar kita cepat pergi"
"Iya sayang, tunggu sebentar ya.."
Bip
Putri kembali mematut dirinya di cermin dan memeriksa penampilan nya sebelum dia pergi berkencan dengan Chanyeol.
Sampai...
Tiinn tiinn
Suara klakson mobil Chanyeol terdengar membuat putri mengukirkan senyuman manis nya dan segara berlari keluar untuk menemui chanyeol.
"Mau kemana dek?"
"Kencan!!!"
Putri langsung berlari tanpa mengindahkan Fariz yang kebetulan baru saja sampai ke rumah dengan Yoon di sampingnya.
.
.
"Sayaaang!!"
Putri melambaikan tangan nya ke arah Chanyeol yang sudah menunggu dan akan turun dari mobil saat...
DORR!!! DORR!!!!
dua buah tembakan langsung melesak ke tubuh putri dan menembus bagian dada dan kakinya.
"Putri!!!"
Para pengawal langsung berhamburan mencari sumber suara dan menemukan putri yang sudah tergeletak bersimbah darah di tanah.
"Sayang.. ya Tuhan, jangan lagi.. aku mohon.."
"Sajangnim! Cepat panggil ambulans"
"Sekretaris Ahn.."
Ucap Chanyeol pada pengawal itu
"Cepat kejar sekretaris Ahn, dia yang menembak putri!!!"
Yoon dan Fariz yang tahu hal ini juga cukup terkejut tapi dengan cepat Yoon juga Daniel mengejar sekretaris Ahn sementara Fariz dan chanyeol mengurus putri dan membawa gadis itu ke rumah sakit segera.
.
.
.
LANJUT?
VOMMENT JUSEYO
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top