FAREWELL HURT
Hai
Lanjut
.
.
.
Langit Seoul banyak bertabur bintang malam ini, tepatnya di sungai Han yang sangat indah malam ini
Saat Chanyeol dan putri sama sama menikmati waktu mereka malam ini dibawah taburan bintang
Cupp
Chanyeol mengecup punggung tangan putri yang duduk di sampingnya dan menoleh untuk melihat wajah kekasihnya yang setelah ini akan sangat dia rindukan
"Chaannn.."
"Hmm.."
Chanyeol menjawab sambil terus menatap wajah putri tanpa henti. Membuat pipi gadis itu memanas karena menahan malu
"Jangan lihatin aku terus kayak gitu, aku maluuu"
Chanyeol mendekatkan lagi wajahnya hingga hembusan nafas lelaki itu bisa dirasakan oleh putri dan membuat bulu kuduknya meremang
"Kalau gini?"
"Chanyeeeeooollllll..."
"Terus aku harus lihat kamu dengan cara apa? Biar kamu gak mau dan mau aku tatap terus begitu"
"Ya biasa aja sayang, jangan sampai gak kedip begitu. Kan aku merasa nya jadi gimana gitu"
"Ini juga udah biasa sayang, cuma.. karena aku kan lihatnya kamu.. perempuan cantik yang udah ambil hati aku. Jadi ya aku pasti natap kamu dengan cara begini. Penuh cinta"
"Halahh.. gombalin aja aku terus Chan,lama lama aku terbang ke Pluto gimana coba?"
"Pluto? Jauh banget? Jangan donk, kamu amsih di bumi aja kalau kita jauh aku nya tersiksa. Apa kabar kalau kamu nya sampai Pluto? Nanti aku gimana caranya bisa ketemu kamu? Masa aku harus naik roket nya Amerika atau jadi astronot dulu biar bisa kesana?"
"Hahahaha.. kamu lucu banget sih, ya gak usah lah.. lagian kalau aku di Pluto.. mungkin aku udah mati duluan kali disana"
Chanyeol menutup mulut putri dengan tangannya dan menatap mata gadisnya itu lekat
"Jangan bilang itu.."
"Apa?"
"Jangan bilang kalau kamu bisa mati.. aku gak mau kamu bilang gitu lagi."
"Chanyeol.."
"Jangan buat aku tambah gila karena aku tahu kamu luka atau bahkan mati sayang.. kamu jauh dari aku aja aku udah tersiksa, walaupun aku tahu kamu hidup dan baik baik aja. Tapi.. kalau kamu gak ada dalam jangkauan aku itu juga bakal buat aku sakit sayang..."
"Hmm.. aku gak akan bilang gitu lagi kok.."
Chanyeol kini merengkuh tubuh gadis itu dalam pelukan hangatnya dan memasukkan tubuh gadisnya ke dalam jaket besar miliknya agar tetap hangat
"Janji sama aku.."
"Apa?"
"Janji.. kalau kamu harus tetap sehat dan gak boleh terluka atau sakit.. kamu harus makan teratur dan minum obat kamu, jangan capek, jangan tidur malam, jangan stress.. dan nurut apa yang fariz bilang sama kamu.."
"Iya.. aku janji.. kamu juga harus gitu, kamumjuga harus janji buat jaga kesehatan kamu. Aku bisa lihat kamu nanti lewat banyak fansite dan fanbase kamu ataupun EXO yang update terus berita terbaru kamu. Jadi.. jangan pernah lupa makan atau biarin diri kamu dalam bahaya"
"Aku janji sayang.. aku janji.."
Putri mengeratkan pelukan nya di pinggang Chanyeol, menenggelamkan wajahnya pada dada bidang chanyeol dan membiarkan dirinya sendiri tenggelam dalam pelukan hangat kekasihnya.
Air mata Chanyeol sendiri sudah tak bisa di bendung lagi. Ini adalah malam terakhir nya bisa mendekap erat tubuh gadisnya, bisa merasakan hangat tubuh putri, mencium aroma tubuh nya yang begitu memabukkan, juga mendengar suara gadis itu bahkan mendengar deru nafasnya.
Segala hal yang harus selalu Chanyeol ingat untuk beberapa waktu ke depan. Yang tak akan bisa dia dapatkan beberapa waktu ke depan yang entah sampai kapan itu bisa terjadi.
"Chaaannn.."
"Ya sayang.."
"Jangan lepas pelukan nya"
"Iya sayang, aku gak akan lepas pelukan nya.. aku gak akan lepasin kamu.."
.
.
Malam makin larut dan udara semakin dingin menusuk ke tulang, putri sudah berbalut jaket besar milik Chanyeol sambil meniupi tangannya karena kedinginan.
Kekasihnya sedang pergi entah kemana dan mencari apa untuk dirinya sekarang. Meninggalkan putri sendiri dan sedikit ketakutan.. Sampai...
"DORR!!!"
"Chanyeol! Aku kaget tahu"
"Hahahaha.. maaf ya sayang, kamu tungguin aku lama ya?"
"Iyaa.. dingiiinn"
Grepp
Chanyeol segera memeluk lagi putri
"Masih dingin?"
"Masih.."
Chanyeol mengeratkan lagi pelukan nya
"Masih dingin?"
"Kalau aku bilang masih, kamu gak akan lepasin pelukan nya kan?"
"Tanpa kamu bilang gitu juga aku akan terus peluk kamu. Tapi.. aku mau menunjukkan sesuatu dulu sama kamu sebelum itu"
"Apa?"
Chanyeol melepaskan pelukan nya dan terlihat putri sangat kecewa saat pelukan nya terlepas, Chanyeol terkekeh melihat wajah gadisnya
"Jangan cemberut, setelah ini aku bakal peluk kamu lagi sayang"
"Iyaa.. jadi, kamu mau tunjukkin apa sama aku?"
"Taraaa!!"
Chanyeol mengeluarkan sebuah kotak dan berisi kalung yang sangat indah, tapi.. ada yang berbeda dari kalung itu, bandul kalungnya bukan lah bandul biasa melainkan sebuah cincin yang tak kalah indah
"Ini.. apa?"
"Kalung"
"Aku tahu.. maksud aku, buat apa?"
"Aku siapkan ini buat kamu sayang, aku pesan dan pilih desain nya sendiri. Jadi.. kalung ini tuh hanya ada 1 di dunia dan itu adalah milik kamu.. hanya kamu"
"Serius?"
"Iya sayang, sini aku pasangin dulu.. rambutnya naikin coba"
Putri menarik rambutnya ke atas dan membiarkan lehernya terlihat bebas agar Chanyeol bisa dengan mudah memasangkan kalung itu di leher nya
"Caaa.. cantik"
Putri tersenyum melihat kalung itu dan menyentuh bandulnya.
"Bandulnya.. cincin?"
"Iya.. itu punya ku"
"Maksud kamu?"
"Cincin itu berpasangan sayang, punya aku satu dan punya kamu satu. Yang ada di kalung kamu itu.. cincin punya ku, ukuran yang sesuai hanya dengan jari ku dan ada namaku di pahat disana... Sedangkan aku..."
Chanyeol membuka jaketnya sendiri dan menunjukkan kalung dengan bandul yang sama dengan milik putri disana..
"..."
"Di kalungku.. ada cincin mu.. cincin yang hanya sesuai dengan ukuran jari kamu dan ada nama kamu di pahat di cincin ini.."
"Artinya?"
"Artinya.. entah dimana pun kita berada, mau jauh atau pun dekat.. kamu harus ingat bahwa kamu itu punya aku, putri anisya itu cuma milik park Chanyeol.. karena di hati kamu, hanya ada nama aku dan cinta aku.. begitu juga sama aku. Dibantu aku.. hanya ada nama kamu dan cinta kamu.. gak ada orang lain lagi.."
"Manis.. aku suka artinya, tapi kenapa gak di pasang di jari?"
"Siapa bilang ini gak dipasang di jari kamu?"
"Jadi?"
"Cincin yang ada sama aku, pasti akan aku sematkan di jari kamu saat waktunya tiba, tapi untuk saat ini. Biarin ini di pasang di dekat hati kita berdua.. supaya kita selalu bisa inget kalau di hati kita cuma ada satu nama.. nama yang udah di pahat di cincin itu."
"Kamu janji bakal pasang cincin nya?"
"Pasti.. aku janji sama kamu sayang.."
Putri mengukir senyum indah dan terus menyentuh cincin yang ada di kalung nya itu sambil memandang Chanyeol
"Boleh aku minta satu lagi?"
"Boleh.. apa?"
"Peluuuukkk"
"Hahahaha.. sayang, sayang.. sini. Aku peluk kamu biar kamu gak kedinginan lagi.."
"Yang lama"
"Selamanya.. aku akan peluk kamu selamanya..."
Malam indah yang begitu menyenangkan, membahagiakan tapi juga menyakitkan karena esok harinya putri akan langsung pergi meninggalkan Chanyeol sangat jauh dan dalam waktu yang lama
.
.
.
LANJUT?
VOMMENT JUSEYO
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top