FAR FROM YOU
Hai
Lanjut
.
.
.
Setelah cukup lama mencium kening putri, Chanyeol seperti tersadar dan langsung menjauh dari putri
"Maaf putri.. aku gak maksud kayak gitu.. aku minta maaf"
Putri terdiam lagi dan lagi, dia hanya bisa diam tanpa mengucapkan apapun. Putri menunduk dan diam lagi.
"Apa.. aku menyakiti kamu?"
Tanya Chanyeol perlahan dan memandang putri yang masih terus menundukkan kepalanya
"Enggak oppa.."
"Apa kamu menangis putri? Aku minta maaf"
"Oppa.. tolong, jangan minta maaf.."
"..."
"Apa.. menurut oppa, adalah sebuah eslahan besar kalau oppa mencium kening ku seperti tadi oppa?"
"Bukan putri.. bukan seperti itu. Aku hanya, aku takut kalau kamu marah karena tindakan ku barusan putri.. sungguh, aku hanya tak.mau kamu sampai marah atau malah menjauh dariku setelah ini. Karena... Karena hal ini putri.."
Putri tersenyum tipis
"Ini sebuah kesalahan atau bukan, aku sama sekali gak marah atau berniat menjauh dari oppa..."
Chanyeol meraih tangan putri dan meremas pelan tangan putri
"Terima kasih ya putri"
Putri mengangguk kecil
.
.
--skiipp--
Acara hari itu berlangsung begitu menyenangkan dan sangat ramai. Semua EXO-L berkumpul dan memberikan fanchant yang luar biasa saat EXO tampil dengan beberapa lagu hitz mereka. EXO juga sempat menyapa fans dengan begitu ramah hingga membuat teriakan fans menggema ke seluruh ruangan itu.
Acara itu dilanjutkan dengan perkenalan EXO secara resmi sebagai brand ambassador dari perusahaan DHANOEWINOTO CORP.
Ada sesi tanya jawab dan beberapa sesi games dengan para fans sebelum akhirnya akan masuk ke sesi utama yaitu penyerahan tanda simbolis dari putri selaku sajangnim untuk EXO sebagai brand ambassador resmi perusahaan.
.
.
--meanwhile--
Brukk
"Sajangnim.. anda baik baik saja?"
"Ahjussi, kepalaku sakit"
Sekretaris e terlihat begitu khawatir melihat kondisi putri yang semakin lemah. Ujung ujung jari tangan putri terasa begitu dingin sementara tubuhnya demam tinggi. Dia juga sedikit menggigil kedinginan.
"Kita ke rumah sakit saja sajangnim, kondisi anda tidak memungkinkan lagi sekarang"
"Tidak.. jangan, sebentar lagi.. sebentar lagi akan tiba waktunya aku harus naik dan menyelesaikan tugasku"
"Tapi sajangnim, kondisi anda seperti ini. Bagaimana mungkin anda mau melanjutkan acara ini?"
Putri memaksakan dirinya berdiri dan berjalan ke luar ruang tunggu nya. Dia akan segera naik ke panggung untuk sesi utama nya. Suara teriakan fans begitu terdengar jelas di telinga putri, dan rasanya... Seluruh kepala putri berputar dan tak menentu sekarang.
Putri sudah mulai kehilangan keseimbangan dan kesadaran nya. Pandangan nya mulai gelap dan suara suara teriakan itu semakin menjauh darinya.. hingga...
BRUKKK
"Sajangnim!!!"
Sekretaris Ahn dan beberapa pengawal langsung berlari mendekat ke arah putri yang sudah tergeletak di lantai tak sadarkan diri.
"Cepat panggil ambulans!!!"
Sekretaris Ahn lalu mendial sebuah nomor yang adalah nomor dari Fariz saudara kembar putri.
'tuutt tuutt'
"Halo?"
"Tuan muda, sajangnim.. beliau jatuh pingsan dan tak sadarkan diri, suhu tubuhnya sangat tinggi dan beliau menggigil tuan muda"
"Apa? Ya sudah, bawa dia segera kesini dengan ambulans. Aku tunggu di rumah sakit"
Semua staff langsung berlarian mengurus putri yang tiba tiba saja kehilangan kesadaran nya. Sementara salah satu dari mereka segera menuju panggung untuk membisikkan sesuatu pada pembawa acara, manager dari DHANOEWINOTO CORP, dan Suho untuk memberitahukan tentang kondisi putri saat ini. Yang tentunya membuat semuanya terkejut.
Tapi, dengan sikap profesionalitas mereka. Acara tetap berlanjut sampai akhir tanpa kehadiran putri. Chanyeol? Tentu saja dia sangat bertanya tanya dimana keberadaan gadis itu sekarang.
Chanyeol seperti anak ayam yang mencari induknya yang terus menerus melihat ke belakang panggung selama acara berlangsung.
.
.
--skiipp--
"Bagaimana kondisi nya sekarang?"
"Beliau dehidrasi, kelelahan, dan juga anemia. Selain itu, kamu sudah mengambil sampel darah milik sajangnim dan hasilnya beliau positif terkena tipus yang sudah positif 4. Beliau harus di rawat secara intensif di rumah sakit beberapa hari dan benar benar bed rest untuk saat ini."
"Baik dokter, terima kasih banyak"
.
"Ahjussi"
"Ya sajangnim"
"Jangan sampai kondisiku di ketahui oleh orang lain, terutama pihak luar dan perusahan lain."
"Baik sajangnim"
"Juga.. jangan sampai ada yang mengetahui tempat dimana aku di rawat. Siapapun itu"
"Baik sajangnim, saya mengerti"
Kepala putri kembali terasa sakit, sangat sakit hingga akhirnya dia memutuskan untuk memejamkan matanya dan tidur.
.
.
"Apa ada yang terjadi sebelum ini sampai putri tak bisa beristirahat sama sekali?"
"Ada audit besar besaran di kantor tuan muda, sajangnim sama sekali tak beristirahat sejak di adakan audit itu. Dan hari ini, beliau harus menghadiri sebuah acara perusahaan yang akhirnya membuat beliau seperti saat ini. Maafkan saya tuan muda"
Fariz diam, dia tahu adiknya tak pernah setengah hati menjalankan pekerjaan nya seperti saat ini.
"Ya sudah, berikan pengawalan ketat disini dan jangan sampai ada yang tahu kondisi dan juga keberadaan nya. Biarkan dia beristirahat dan sementara waktu biar aku yang mengawasi tim audit sementara putri memulihkan kondisi kesehatan nya"
"Baik tuan muda"
Fariz.. dia memang akan selalu dengan cepat mengambil keputusan di saat kritis seperti ini. Di saat adiknya sedang terbaring lemah tak berdaya di rumah sakit. Dia tak akan pernah mengusik putri sedikitpun atau membiarkan orang lain mengganggu waktu pemulihan untuk putri seperti saat ini.
Lebih baik dia yang harus bolak balik kantor dan ke rumah sakit dan mengurus semuanya daripada dia tahu waktu istirahat untuk adiknya itu berkurang.
.
.
Di tempat lain, Chanyeol seperti orang bingung sekarang
"Sajangnim kok gak jadi ke atas panggung Hyung?"
Tanya Chanyeol pada Suho begitu dia turun dari panggung dan berjalan ke backstage.
"Sajangnim dilarikan ke rumah sakit"
"Apa? Kenapa? Kapan?"
"Tadi, katanya beliau pingsan dan langsung di bawa ke rumah sakit. Tapi aku gak tahu gimana kondisi nya sekarang dan aku juga belum tahu dimana dia di rawat saat ini."
Chanyeol segera meraih ponsel nya dan mendial nomor putri. Yang hasilnya, nihil besar...
Nomor putri sudah tak aktif dan itu membuat Chanyeol jadi gusar dan sangat khawatir. Dia terus menerus menelepon putri yang mana hasilnya tetap sama
Kamu dimana putri? Apa kamu baik baik saja? Bolehkah aku melihat mu sekarang? Aku khawatir putri..
Chanyeol mengirim pesan itu dan berharap putri segera membalasnya atau paling tidak. Membaca pesan itu agar dia tahu, jika Chanyeol mencari dirinya sekarang seperti orang gila..
"Ya Tuhan.. kamu dimana putri.."
.
.
.
LANJUT?
VOMMENT JUSEYO
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top