DECISION

Hai

Lanjut

.

.

.

"Hmmhh.."

Putri mulai bangun dan sadar dari pingsan nya. Dia juga sekarang mulai merasakan rasa hangat yang menjalar di sekujur tubuhnya. Dan sebuah tangan besar yang melingkar di pinggang kecilnya

Perlahan.. putri membalikkan tubuhnya dan menatap ke arah seseorang yang tengah terlelap memejamkan mata tepat di hadapannya..

"Chanyeol..."

Lirih putri dengab air mata yang kembali mengalir deras, dia tak bisa lagi menahan segala perasaan nya dan hampir tak percaya dengan apa yang ada dia lihat sekarang. Benarkah Chanyeol benar ada di sini memeluknya atau hanya halusinasi dan bayangan putri saja, karena terlalu merindukan lelaki itu.

"Gimana perasaan kamu sayang? Masih sakit atau udah lebih baik?"

Tanya Chanyeol masih dengan mata yang terpejam namun senyum sudah terukir di wajahnya.

"Ini.. kamu?"

"Iya.. ini aku, Chanyeol.. orang yang mencintai kamu dan selalu menunggu kepulangan kamu"

Srrtt

Putri tak bisa menjawab lagi dan segera menelusupkan tangannya di tubuh Chanyeol lalu memeluk erat lagi lelaki yang sangat dicintai dan di rindukan nya selama berbulan-bulan.

Satu isakan kecil keluar dari bibir putri dan air mata nya mulai membasahi kaos yang di pakai Chanyeol. Sementara, lelaki itu kembali mengeratkan juga pelukan nya dan mengecup puncak kepala gadisnya itu beberapa kali.

"Aku kangen kamu Chan.. aku kangen banget sama kamu"

"Aku juga sayang, aku juga kangen banget sama kamu. Jangan nangis lagi ya sayang.. aku udah disini sama kamu"

"Hiks.. maafin aku.. maaf karena aku gak bisa langsung pergi nemuin kamu walaupun aku udah disini. Aku minta maaf.."

Chanyeol menggeleng kecil

"Aku ngerti sayang, kamu gak perlu minta maaf.. aku percaya sama kamu, aku percaya apapun yang kamu lakukan. Aku yakin, kalau kamu akan kembali sama aku"

"Aku gak akan pergi lagi Chan.. aku gak mau pergi jauh dari kamu.. aku takut Chan..."

"Iya sayang, iya... Gak ada lagi yang bisa pisahin kita setelah ini. Aku janji, apapun yang terjadi.. aku akan tetap disamping kamu selamanya."

Chabyeoo meregangkan pelukannya dan menatap wajah putri yang dipenuhi bulir air mata, matanya yang memerah dan hidung juga yang sedikit memerah membuat Chanyeol gemas dan ikut sedih di waktu yang sama... Lelaki itu mengusap lembut air mata putri dengan ibu jarinya dan menatap lekat manik mata putri.

"Jangan nangis lagi sayang.."

Cupp

Sebuah kecupan lembut mendarat di bibir putri, putri sendiri hanya menutup matanya dan menikmati setiap sentuhan yang Chanyeol berikan untuknya. Sentuhan dan yang begitu dia rindukan dari kekasihnya. Bibir Chanyeol mulai bergerak perlahan dan sangat lembut menyesap bibir atas dan bawah putri di setiap inci nya tanpa terlewat.

Dia ikut memejamkan matanya dengan satu tangan yang menekan tengkuk putri lembut untuk memperdalam ciuman mereka berdua.. dannsatuntangannya lagi mengeratkan pelukan di pinggang kecil putri agar tubuh mereka tak terpisah jauh... suara decapan dari bibir keduanya juga terdengar di ruangan itu.

"Hahh.. aku cinta kamu.."

Ucap Chanyeol begitu dia melepas ciumannya dengan nafas terengah. Namun sedetik kemudian, dia kembali melumat bibir putri dan larut lagu dalam ciuman hangat.

.

.

--meanwhile--

"Ada apa faa?"

Yoon sekarang berada di samping Fariz yang terlihat begitu tegang dengan kertas yang di pegang di tangan kanannya. Membuat Yoon yang tadinya ingin segera kembali ke rumah sakit jadi mengurungkan niatnya dan menghampiri sahabatnya.

Ssrtt

Fariz menyerahkan kertas yang berisi list nama orang orang yang ingin dibunuh oleh adiknya atas konspirasi besar untuk membunuh seluruh anggota keluarga mereka dan mengambil alih perusahaan milik DHANOEWINOTO CORP.

"Ini siapa?"

Tanya Yoon yang masih tak paham dengan apa yang dia lihat, ada nama yang ditulis dengan berbagai warna. Dari biru, merah, dan hitam...

"Biru artinya.. seluruh harta dan aset kekayaan nya akan di ambil alih tanpa disisakan sedikitpun, di turunkan jabatannya tapi nyawanya masih di ampuni"

"..."

"Merah artinya.. seluruh harta dan aset kekayaan nya akan di ambil alih tanpa sisa, di pecat dengan tidak hormat.. dan dia akan kehilangan seseorang yang berharga di hidupnya"

"...."

"Lalu yang hitam artinya.. seluruh harta dan aset kekayaan nya akan di ambil alih tanpa sisa, di pecat dengan tidak hormat dan akan segera di bunuh saat itu juga dengan langsung menembak kepala atau jantungnya"

Ucap Fariz perlahan, air matanya mengalir deras dan dia memegang juga meremas dadanya yang terasa nyeri membayangkan semua yang dia ucapkan tadi.

"Siapa yang akan melakukan hal kejam semacam itu?"

Tanya Yoon yang juga cukup terkejut, namun masih tak mengerti siapa dan apa yang terjadi.

"Adikku... Adik kembarku.."

Seketika itu lutut Fariz bergetar dan lemas hingga dia jatuh terduduk dan menangis kencang di ruang kerjanya.

Yoon menatap nanar daftar nama yang ada disana dan membaca lagi dengan teliti setiap.nama yang ada di sana.. ada tanda silang di beberapa nama yang dia yakini sekarang sudah merasakan hukuman yang tadi di katakan oleh Fariz.

"Gak mungkin.."

"Yoon.. adikku.. kenapa dia harus bersikap kejam seperti ini? Kenapa!!!"

Di hati Fariz yang terdalam menolak keras kenyataan yang ada bahwa adiknya yang dulu begitu lugu dan polos, yang terlihat lemah dan sangat rapuh juga lembut itu justru bisa berpikiran untuk memberikan hukuman yang begitu kejam untuk orang orang itu.. yang telah berkonspirasi membunuh keluarga besarnya 25 tahun yang lalu. Yang membuat ibu dan bibi nya mengalami cedera otak parah dan koma, juga membuat nenek nya meninggal dengan cara yang sangat menyakitkan.

Yoon berlutut dan merengkuh Fariz dalam dekapannya. Dia menepuk pelan punggung Fariz yang bergetar hebat karena tangisnya.

"Aku yakin dia punya alasan dibalik keputusannya yang kejam faa.. aku yakin dia juga gak mau hal semacam ini terjadi. Tapi.. ini kenyataan yang juga sangat menyakitkan, dimana orang yang berusaha membunuh keluarga mu kini justru tepat berada di sampingmu dan berusaha mencari celah untuk menghabisi nyawamu. Putri juga pasti punya alasan kuat dan salah satunya adalah untuk melindungi kamu dan keluarga kalian dari orang orang ini."

Jelas Yoon berusaha memahami situasi gila yang ada di hadapan nya. Ini yang terjadi hingga putri bisa histeris seperti tadi. Sekalipun putri bersikap begitu kejam tapi hati kecilnya menolak untuk melakukan ini, hingga dia sendiri terus menyalahkan diri sendiri dan berusaha menyiksa dirinya sendiri karena rasa bersalah yang mendalam

"Tapi kenapa harus sekejam ini.. kenapa adikku sampai bisa melakukan hal ini? Kenapa Yoon.. dia bukan orang yang kejam seperti ini. Dia adikku yang baik Yoon, dia gak akan sekejam itu.."

Yoon tak bisa lagi mengatakan apapun untuk menenangkan Fariz yang terluka mengetahui keputusan besar yang selama ini di sembunyikan oleh adik kembarnya.

.

.

.

LANJUT

VOMMENT JUSEYO

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top