DATE FOR LAST FAREWELL

Hai

Lanjut.

.

.

.

Chanyeol segera melajukan mobilnya menuju ke apartemen putri setelah mendapat ijin dari Fariz.

"Kita mau kemana sih sayang?"

"Mau ke hati kamu"

"Ih, beneran tahu"

"Kita mau ke pelaminan"

"Chanyeol! Aku serius!"

"Hehehe.. iya sayang iya. Kita mau ke apartemen kamu, tadi... Aku udah ijin sama faa buat gak pulangin kamu dulu ke rumah sakit karena waktu yang kita punya kan mepet banget sayang. Makanya,aku pengen lebih banyak waktu berdua sama kamu"

"Ohhh.. "

"Kamu gak tanya aku tahu dari mana apartemen kamu?"

"Paling juga dari mas Fariz"

"Pinter!!"

.

.

Setelah menempuh perjalanan selama kurang lebih 30 menit, mereka sampai di apartemen putri atau lebih tepatnya di parkiran basement gedung apartemen elit itu.

"Gimana caranya ya"

"Tuh kan, bingung kan?"

Baik Chanyeol maupun putri sekarang cukup bingung untuk masuk ke dalam apartemen karena mereka tiba saat jam apartemen sedang cukup ramai. Hingga membuat keduanya bingung bagaimana caranya agar mereka bisa masuk tanpa ada yang melihat keberadaan mereka berdua.

Sampai..

Tok tok tok

Kepala pengawal putri kini mengetuk kaca jendela mobil chanyeol.

"Tuan, biar kami mencarikan jalan yang aman untuk anda masuk ke dalam sana sampai ke apartemen"

"Oh oke.. makasih banyak"

Chanyeol memakaikan jaket besarnya pada tubuh putri, juga dengan masker beserta topi dan juga kacamata hitam yang menutupi hampir seluruh wajah kecil gadis itu

"Chan.."

"Bentar, kurang dikit lagi"

"Aduhh..Chan.."

"Sebentar sayang, ini belum masuk semua.. bentar, sedikit lagi.. aku masukin dulu sebentar"

"Chan sakit.."

"Sebentar sebentar.. gak akan sakit kok.. bentar aja, nanti juga gak sakit lagi sayang"

"Tapi Chan.. sakit.. aku gak bisa nafas"

Ucap putri sambil nafasnya sedikit tersengal sengal. Chanyeol menghentikan aktivitasnya dan menatap ke arah putri dengan tatapan penuh tanya

"Mana yang sakit?'

"Ini.. syal aku.. kamu kenceng banget sih masang syal nya di leher aku? Kan sakit aku sampai gak bisa nafas tahu"

"Oh.. bentar bentar aku longgarij dulu ya"

"Kamu tuh aneh aneh aja sih, lagian ngapain juga aku harus pakai baju kayak gini? Aku kayak mau maling rumah tahu gak? Berasa kayak teroris yang lagi di kejar FBI"

"Ihh.. kamu tuh gak tahu apa? Yang namanya Sasaeng itu jauh lebih bahaya ketimbang teroris? Gerakan mereka yang tiba tiba dan amburadul tanpa kontrol itu malah bikin kita bisa jauh lebih bahaya di banding teroris kelas kakap sayang"

"Ya tapi masa iya aku mau turun ke lobby apartemen aku sendiri aja harus pakai baju begini sih? Berat Chan.. badan aku kan kecil gak kayak badan kamu yang gede.. pakai jaket besar kamu aja udah tenggelam badan aku.."

Chanyeol menelisik penampilan putri dan...

"Iya ya.. kamu mirip kepompong tahu gak? Hahahaha. Lucu banget sumpah penampilan kamu sekarang.. imut"

"Ih Chanyeol! Malah di ketawain sih, ini juga kan gara gara kamu"

"Udah gak apa apa pakai begini aja, lucu tahu"

"Ih Chan maluuu"

"Malu apa sih? Orang wajah kamu gak keliatan begitu"

"Iya tapi kan chaaaaannn"

Chanyeol tak menggubris ucapan putri dan langsung keluar dari mobil, setelah nya dia langsung membuka pintu mobil putri dan menggendong gadis itu dengan bridal style hingga membuat pengawal yang ada disana sedikit terkejut.

"Tolong tunjukkan dimana jalan masuknya"

"Baik tuan"

.

.

.
Cklek

BLAMM

Putri dan Chanyeol kini benar benar sudah berada di dalam apartemen milik putri dan vahnyeol mulai melepaskan satu per satu baju yang menempel di tubuh kekasihnya itu

"Huuufftth"

"Hehehehe"

"Ketawa aja, untung aja aku gak mati kehabisan nafas tadi. Kamu tuh ya."

"Kan buat jaga jaga aja sayang.. siapa tahu ada Sasaeng fans atau paparazzi nakal yang tiba tiba ambil foto kita atau malah lebih parah lagi nyerang kamu kayak waktu itu gimana?"

"Ya udah lah terserah kamu aja"

Putri meninggalkan Chanyeol untuk masuk ke dalam apartemen dan menyalakan penyejuk udara juga televisi di ruang tengah

"Kamu ngambek lagi?"

"Enggak.."

"Terus kenapa main masuk aja kayak gitu?"

"Gak apa apa"

"Tuh kan, kamu tuh ngambek sayangmu. Aku tahu"

"Enggak.. emangnya aku tuh ngambek kenapa?"

"Gara gara kostum kepompong kamu tadi mungkin?"

"Mungkin?????!!!"

"Hehehehe.. maaf..."

"Iya..."

"Beneran?"

"Iyaa.."

"Serius sayang.."

"Iya Chan, serius"

"Bener udah gak marah lagi kan?"

"Iyaa.."

"Bener-"

"Chan.. kalau kamu tanya terus negitum aku cabut maaf aku buat kamu dan aku batal buat maafin kamu sekarang"

"Ehh!! Jangan donk, iya iya aku gak cerewet lagi.."

Chanyeol merapatkan tubuhnya pada putri dan merangkul gadis itu dari samping sambil mereka menonton televisi bersama

"Sayang.."

"Hmm.."

"Beneran ya, kamu tuh tadi lucu banget"

"Lucu apanya?"

"Itu tadi.. kamu tuh masa kayak apa aja gitu pas pakai baju lapis lapis begitu. Aku berasa lagi gendong kasur tahu gak"

Bugg

"Auuww.. sakit sayang"

Putri memukul dada Chanyeol, terhitung pelan sebenarnya terlebih dengan ukuran tangan putri yang kecil. Seharusnya tak sakit sama sekali, tapi.. reaksi Chanyeol justru seperti dia sangat kesakitan

"Masa gitu aja sakit sih?"

"Aduuhh.. iya beneran sakit tahu.."

Melihat ekspresi Chanyeol yang benar benar menahan rasa sakit nya itu membuat putri akhirnya jadi panik dan khawatir

"Beneran sakit?"

"Iya.."

Ucap Chanyeol lagi sambil sedikit meringis

"Aduhh.. maaf ya, maaf.. aku gak sengaja.. duhh.. gimana donk, maaf ya sayang.. aku gak tahu kalau sakit"

"Sakiitt"

Ucap Chanyeol sambil merengek manja pada putri dan memegangi dadanya sambil mengelus dadanya

"Yang mana yang sakit?"

"Ini.."

Ucap Chanyeol menunjukkan dadanya hingga membuat putri mendekat danemgussp usap dadanya Chanyeol perlahan

"Fyuuhhh.. jangan sakit donk, sembuh ya.. maafin aku.. aku gak sengaja..."

Putri meniupi dad Chanyeol yang terbalut kaos agar rasa sakit nya berkurang. Seperti pada anak kecil yang jarinya terluka.

"Masih sakit gak Chan?"

"Masiihh.. sakiitt sayaaangg.."

Putri melihat dada Chanyeol dengan pandangan khawatir sampai membuat Chanyeol terus menahan rasa geli dan tawanyaenatap ekspresi wajah putri yang begitu menggemaskan.

Sampai..

"Buka deh"

"Apa?"

"Ini.."

Putri mulai menarik narik kaos yang Chanyeol pakai ke atas

"Sayang, kamu mau ngapain sih?"

"Buka dulu kaos nya Chan"

"Jangan sekarang.."

"Buka sekarang Chan.. aku mau lihat"

"Jangan, nanti aja sayang.."

"Ih.. Chanyeol buka gak? Buruaaann"

"Sayang.. aku tahu kita saling cinta satu sama lain, tapi kita gak boleh begini dulu walaupun suasana saat ini sangat mendukung sayang. Aku lagi nahan banget ini biar gak khilaf lho kita berdua"

Ucap Chanyeol cepat sampai putri membulatkan matanya

#pletakk!!

"Aduh! Sayang kok di getok sih kepala aku?"

"Lagian kamu mikir nya kejauhan banget sih"

"Lahh.. maksudnya?"

"Emang nya aku mau ngapain kamu coba? Orang aku tuh mau lihat bekas luka di dada kamu tadi. Kenapa bisa kamu bilang masih sakit, itu tadi sampai lebam atau enggak.. bukan nya mau aneh aneh sama kamu Chan.. ya Tuhan.. pikiran kamu tuh ya"

"Heheheh.. ya habisnya, kamu tiba tiba minta aku buka baju aja"

"Ya jelas aku minta kamu buka baju donk.. gimana cara aku lihat lebam atau enggak kalau kamu nya gak buka baju coba?"

"Iya juga ya.."

Putri menghela nafas panjang dan menatap tajam ke arah Chanyeol

"Makanya, otak kamu tuh di vacuum dulu gitu biar bersih.. jorok banget pikiran nya sumpah"

"Hehehe.. maaf sayang ku, cintaku.."

Ucap Chanyeol sambil mengusakkan wajahnya ke pundak putri dan memeluk erat gadis nya itu

.

.

.

LANJUT?

VOMMENT JUSEYO

NB :

Hai..

Aku author dari story TAKDIR PART 1 & TAKDIR PART 2, SEPPARUH JIWA, CHANPUU COUPLE, ALL FOR YOU, TRUE LOVE DAN PAPQH CHANYEOL

sebelumnya.. aku mau berterima kasih sama kalian semua yang sudah mau baca dan menikmati setiap part dari story yang aku tulis

Semoga, di setiap part nya bisa jadi bahan yang menghibur kalian, mengusir kebosanan kalian atau bahkan mengisnpirasi kalian..

Enjoy the story ya..

Silahkan tinggalkan kritik dan saran kamu, tapi tolong gunakan bahasa yang sopan ya..

With love,
Author
Putri anisya

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top