DATE (CHANPUU III)
Hai
Lanjut
.
.
.
Cupp
Chanyeol memojokkan tubuh putri untuk merapat di mobil, sambil terus menggendong putri dan menahan tubuh putri dia terus menyesap dan melumat bibir mungil gadis itu.
Mata Chanyeol yang terpejam mulai terbuka saat dia melepaskan ciuman nya dan menatap lekat pada putri yang masih memejamkan matanya dengan nafas yang terengah engah, ada satu hal yang membuat Chanyeol terus menatap gadisnya saat ini..
Putri..
Sedikitpun dia tak berani menatap mata Chanyeol dan terus menunduk dengan air mata yang membasahi pelupuk mata nya dan meleleh di pipinya...
"Sayang... Kamu nangis?"
Putri menggelengkan kepalanya
"Kamu marah sama aku, karena aku cium kamu?"
"Enggak.."
"Terus kenapa kamu nangis sayang.."
"Aku takut..."
"Takut apa?"
"Aku takut harus jauh dari kamu Chan.. aku gak mau.."
Chanyeol tak bisa lagi mengatakan apapun saat ini, dia juga merasakan hal semacam ini.. tapi, dia tak mungkin menunjukkan perasaan nya yang sebenarnya karena hal itu akan membuat putri jauh lebih sulit lagi nanti nya.. dan bisa membuat gadis nya itu jauh lebih sakit lagi.
Tuit tuit
Chanyeol membuka mobil nya dan menempatkan putri di dalam kursi mobilnya sekarang sebelum akhirnya dia sendiri juga masuk ke dalam mobil nya untuk bicara dengan putri
Grepp
Chanyeol langsung menarik tubuh putri ke dalam pelukan nya. Membuat tangis gadis itu semakin pecah sekarang.
"Coba bilang sama aku.. apa yang kamu takutkan sekarang.. luapkan semua yang ada di hati kamu dan pikiran kamu untuk saat ini. Aku bakal dengerin kamu baik baik"
"Kamu.. nanti marah, sama aku.."
"Gak akan pernah aku marah sama kamu sayang.."
Dengan setengah terisak, akhirnya putri menghapus kasar air matanya dan mulai bicara pada Chanyeol
"Aku gak mau pisah sama kamu Chan, aku takut.. aku takut kamu bakal lupain aku, aku takut kalau kamu bakal tinggalin aku, aku kan gak tahu kapan aku bisa pulang dan bisa ketemu kamu lagi.. kamu juga gak mungkin buat tungguin aku terus menerus sampai waktu yang gak bisa di tentukan Chan.. kalau nanti, suatu saat di waktu kita terpisah ternyata kamu ketemu sama perempuan lain atau ada keadaan dimana akhirnya kita gak bisa bareng lagi kayak sekarang.. aku harus apa Chan? Aku harus gimana? Aku takut.. aku gak mau kehilangan kamu, aku gak mau.. aku sayang banget sama kamu Chan.. sumpah.. aku sayang banget sama kamu.."
Semua yang putri ucapkan persis seperti apa yang ada di dalam hati Chanyeol sekarang ini. Hal ini yang dari kemarin bahkan sudah menjadi pertanyaan bagi Chanyeol. Jika nanti putri bertemu dengan orang lain saat dia tak ada di samping putri, bagaimana jika putri tak juga kembali.. apa yang harus dia lakukan jika itu sampai terjadi?
"Aku boleh kan jujur sama kamu sekarang? Disini?"
"Iya.. jujur aja"
"Kalau kamu punya perasaan dan pemikiran kayak gitu, itu juga yang aku rasain sekarang sama kamu.. sama hubungan kita sekarang ini, sayang.. "
"..."
"Aku juga takut kalau kamu jauh dari aku dan nantinya kamu ketemu sama laki laki lain di luar sana yang mungkin aja bisa mengisi kekosongan hati kamu selama aku gak ada di samping kamu.. atau gimana kalau nantinya kamu gak bisa kembali lagi ke sisi aku karena satu alasan yang aku sendiri juga gak tahu itu apa. Apa aku bisa bertahan dan sejauh apa aku bisa bertahan buat nungguin kamu buat kembali lagi ke sisi aku.. aku sendiri juga gak tahu soal itu"
"Terus?"
"Kalau kamu tanya gimana perasaan aku buat kamu, aku yakinkan sama kamu.. kalau aku benar benar mencintai kamu tulus dari hati aku yang terdalam.. aku sangat mencintai kamu sayang, sangat..."
"..."
"Tapi, di satu sisi ada perasaan yang kayak aku bilang tadi masuk ke hati dan pikiran aku sekarang ini.."
"Jadi.. kamu mau lepasin aku?"
Degg
Pertanyaan telak yang membuat hati Chanyeol mencelos dan terasa sangat sakit sekarang terdengar jelas di telinganya dari putri
"Gak akan pernah, kalau kamu.. tanya hal itu ke aku sekarang.. maka, jawaban aku.. aku gak akan pernah lepasin kamu. Aku berharap kita berdua baik itu aku ataupun kamu bisa mempertahankan dan bertahan dalam hubungan ini sayang.. aku gak mau nyerah sama keadaan gitu aja, yang bikin kamu sama aku jadi terpisah selamanya..."
"Terus kita harus gimana Chan? Aku harus apa?"
"Kita harus bertahan sayang, bertahan dengan hubungan ini dan berusaha kuat buat mempertahankan semua nya sayang, aku harap kita gak pernah lelah ataupun capek sama hubungan ini dan gak pernah menyerah apapun yang terjadi dan sesulit apapun keadaan kita nantinya. Dan lagi, jika suatu saat aku atau kamu pengen menyerah dan melepas hubungan kita.. aku harap, kita harus beritahu ke satu sama lain tentang perasaan kita itu"
Sakit
Hancur
Perih
Itu yang dirasakan putri saat mendengar ucapan Chanyeol tentang hubungan keduanya saat ini. Meskipun apa yang dikatakan Chanyeol adalah hal yang paling realistis dan paling masuk akal untuk hubungan mereka saat ini. Tapi, apapun itu tetap terasa sangat sakit untuk putri mengetahui kenyataan ini
Tangis putri semakin pecah hingga membuat hati Chanyeol jauh lebih hancur dari sebelumnya..
"Maafin aku sayang, maafin aku.."
"Aku gak mau pergi dari kamu... Aku gak mau.."
Untuk saat ini.. putri akan menjadi orang yang sangat egois dan tak ingin melihat semua realita yang ada, dia hanya ingin kekasihnya...
Putri hanya menginginkan Chanyeol di sisinya saat ini.
.
.
"Besok.. masih ada waktu untuk kita berdua kan?"
Putri mengangguk kecil dalam pelukan Chanyeol dengan sedikit terisak.
"Besok.. kita kencan lagi ya, sekarang udah malam.. aku harus antar kamu pulang.."
"Aku gak mau pulang, aku gak mau jauh dari kamu.. gak mau.."
"Tapi sayang..."
"Pokoknya aku gak mau Chan.. aku gak mau jauh dari kamu Chan.. gak mau..."
"Ya udah sebentar"
Chanyeol mendial nomor Fariz dan keluar dari mobil untuk bicara dengan Fariz secara personal.. hanya antara dirinya dan Fariz saat ini.
'tuutt tuutt'
"Halo Hyung, aku boleh minta sesuatu sama Hyung gak?"
"Ada apa?"
"Boleh gak, kalau malam ini putri gak pulang ke rumah sakit lagi? Biar dia di rumah atau gimana? Aku pengen banget maksimalin waktu aku sama dia yang cuma sebentar Hyung... Bisa gak? Aku mohon hyung"
Fariz menghembuskan nafas panjang sebelum akhirnya dia harus menyetujui usulan Chanyeol yang satu ini.. dia tak ingin membuat adiknya lebih tersiksa lagi
"Oke.. boleh, kamu mending bawa dia ke apartemen nya putri aja.. aku bakal chat kamu buat nomor sandi apartemen nya. Biar dia istirahat juga disana.."
"Makasih Hyung"
"Hmm.. jaga dia baik baik dan jangan macem macem ya"
"Siap Hyung"
Chanyeol tersenyum lebar dan langsung masuk ke mobil untuk melajukan mobilnya menuju ke alamat apartemen putri yang di kirimkan oleh Fariz.
.
.
.
LANJUT?
VOMMENT JUSEYO
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top