DATE?
Hai
Lanjutkan
.
.
.
Chanyeol menghempaskan tubuhnya di ranjang di dalam kamar hotelnya. Dia tak merasakan lelah sekalipun dari tadi kakinya terus berjalan jauh dan kadang berlari kecil untuk mengunjungi berbagai macam tempat dan bermain disana. Masih terbayang dengan jelas bagaimana senyum mengembang di wajah putri. Tingkah nya yang seperti anak kecil yang begitu lucu dan menggemaskan.
Senyum pun terukir di wajah Chanyeol
--flashback on--
"Oppa.. ayo naik itu oppa.. ayo!"
Chanyeol dan putri mendapat informasi kalau ada sebuah taman hiburan di dekat tempat mereka berjalan jalan di Paris siang ini. Dan tanpa berpikir panjang, putri dengan sangat bersemangat langsung meminta Chanyeol untuk pergi kesana bersama dengan dirinya.
Chanyeol tentu saja tak akan bisa menolak, apalagi yang meminta nya adalah gadis yang sudah menempati relung hatinya seperti putri. Apapun, akan Chanyeol lakukan dan berikan asalkan gadis itu bahagia dan bisa terus tersenyum.
Termasuk.. saat putri meminta dirinya naik ke sebuah wahana yang cukup mengerikan, kira kira yang berbentuk kapal raksasa.
"Kamu yakin gak apa apa? Maksudnya, apa kamu gak takut?"
Ya.. itulah yang di khawatir kan oleh chanyeol, kalau putri ketakutan atau terjadi apa apa saat naik wahana itu. Putri terlihat sedikit berpikir dan ekspresi wajahnya yang terlihat sedikit khawatir dan cemas saat melihat kapal itu naik begitu tinggi hingga semua yang naik di atasnya berteriak dengan kencang. Chanyeol menahan tawanya melihat mimik wajah putri yang menggemaskan, dia menggembungkan pipinya lucu sambil menatap lekat ke arah wahana itu, dan nampak berpikir keras.
"Oppa.. udah pernah naik ini belum?"
Tanya putri menatap ke arah Chanyeol dengan mata yang terlihat begitu polos, nampak kecemasan terlihat di sorot matanya yang bulat.
"Udah pernah sih, dulu tapi"
"Rasanya... Gimana?"
"Kamu emang belum pernah naik itu?"
"Belum.."
Putri menggeleng kecil, bagaimana mungkin dia mau naik wahana itu kalau Fariz saja tak pernah mengijinkan dirinya untuk mendekati wahana wahana yang mengerikan semacam itu.
"Ehmm aku sudah jelasin nya.. tapi, aku yakin itu akan jadi hal yang menyenangkan"
"Beneran???"
"Iya puu"
"Kalau gitu ayo naik!! Ayo!! Ayo!!"
Putri mulai menarik narik jaket Chanyeol dengan semangat mirip anak kecil dan kakinya menghentak hentak juga terkadang sedikit melompat kecil untuk memohon Chanyeol mau naik wahana itu sekarang.
"Tapi kalau kamu takut gimana?"
"Gak, aku gak akan takut.. aku bakal pegangin tangan oppa terus kalau aku takut, boleh kan? Lagian kan ada oppa di samping aku.. ya oppa?? Boleh ya???!"
Ya Tuhan, mata kamu.. gimana aku mau nolak kalau kamu menatap aku dengan cara seperti itu
Chanyeol mencubit pipi putri dengan gemas dan menangkup wajah putri dan menggoyang goyangkan kepala putri ke kanan dan ke kiri.
"Iyaaa cantik.. ayo kita naik kira kira nya. Sini, pegang tangan aku.. jangan di lepas ya.. biar kamu gak takut. Kamu boleh peluk juga kalau kamu memang gak berani"
"Yeuu!! Masa aku sampai harus peluk oppa sih?"
"Lihat aja nanti, sini deh tangan kamu"
Chanyeol meraih tangan putri dan mengaitkan jari mereka lalu menggenggam erat tangan putri hingga putri merasa tangan nya menjadi hangat dan membuat wajahnya bahkan bersemu merah.
Chanyeol segera menarik tangan putri dan mengantri untuk masuk ke wahana itu.
.
.
.
Tangan chanyeol tak lepas dari tangan putri sekalipun mereka sudah duduk di kursi di atas wahana itu.
"Oppaaaaa"
"Gak apa apa puu, aku disini"
Wahana nya mulai bergerak halus dan perlahan di awal, sangat menyenangkan pada awalnya hingga kecepatan dari wahana itu semakin tinggi. Dan perahu itu naik dengan ketinggian yang yang membuat putri merasa dia akan jatuh ke bawah karena melayang di udara.
"Woooaaaahhh...."
"Aaaaaaaa"
"Oppaaaaa!!!!"
Putri tanpa sadar langsung memeluk lengan Chanyeol dan menyembunyikan wajahnya di lengan kekar Chanyeol sambil menjerit tertahan.
Tangan Chanyeol secara refleks melepas kan pelukan putri dan tangannya langsung meraih pundak putri dan memeluk tubuh gadis itu agar dia bisa merapatkan tubuhnya ke tubuh putri dan sebelah tangannya lagi menyentuh kepala putri dan mengusap lembut kepala putri yang sudah ketakutan.
Chanyeol menahan senyuman nya melihat putri yang sedikit takut hingga tak berani membuka matanya. Jantung Chanyeol berdebar kencang saat putri memeluk pinggang nya erat dan menelusupkan wajahnya ke pundak chanyeol.
Sampai..
"Puu.. udah selesai.."
"Udah...??"
Putri membuka matanya perlahan dan terlihat dia sedikit menangis karena ketakutan, wajahnya sedikit pucat dan tangannya sangat dingin.
"Astaga puu.. kamu gak apa apa kan?"
Putri mengangguk kecil dan Chanyeol segara menuntun nya turun dari atas wahana itu. Lalu menyuruh putri untuk duduk di sebuah bangku di area taman bermain.
Chanyeol menyisir rambut putri yang terlihat berantakan dan merapikan rambut gadis itu dengan jari tangannya. Dia juga melepaskan menangkup kedua tangan putri yang sangat dingin lalu meniup perlahan tangan putri agar menghangat. Setelah nya chanyeol menggosok gosokkan tangannya dan menangkup lagi tangan putri agar jauh lebih hangat lagi.
"Kamu gak apa apa kan?"
"I-iya.. oppa.."
"Aku beliin minum dulu ya, tunggu sini dulu bentar"
Grepp
Putri menahan tangan Chanyeol yang akan berdiri.
"Jangan pergi oppa, aku takut"
Ucap putri dengan seutas setengah bergetar dari bibir kecilnya. Membuat Chanyeol mengurungkan niatnya dan kembali duduk di samping putri.
"Maaf ya, aku gak tahu kamu bisa se takut ini.."
"Oppaa.."
"Hmm.."
"Aku mual"
Ucap putri, benar.. dia memang menahan rasa mual yang luar biasa setelah menaiki wahana kira kira itu. Wajahnya terlihat memucat menahan muntah yang ingin segera keluar dan mengaduk aduk isi perutnya.
"Hoekk"
Tanpa aba aba putri langsung berlari sambil menutup mulutnya menuju ke toilet, yang tentu saja di ikuti Chanyeol di belakangnya. Tanpa sadar Chanyeol masuk ke dalam toilet perempuan karena saking paniknya. Untungnya toilet cukup sepi dan wanita yang ada di sana mengerti saat melihat putri muntah muntah dan melihat Chanyeol yang mengikuti nya dengan raut wajah khawatir yang jelas.
"Ehmm maaf"
Begitu sadar masuk ke tempat yang salah, Chanyeol segera keluar dan menunggu putri di depan pintu toilet dengan wajah khawatir.
Cklek
"Kamu gak apa apa kan?"
Putri mengangguk kecil
"Sini.. duduk dulu disana ya"
Setelah putri duduk, tanpa bicara lagi Chanyeol berlari ke kedai yang menjual minuman untuk membeli teh hangat atau coklat hangat agar putri membaik.
"Oppa dari mana?"
"Nih.. hhahh.. mi..hhahh..num.. du.lu"
Ucap Chanyeol terbata bata karena nafasnya yang sedikit tersengal. Putri pun segera mengambil gelas itu dan meminumnya tanpa menunggu lagi.
"Ahass..panas.."
Chanyeol pun terkekeh dan duduk di samping putri.
"Sini.."
Chanyeol meniup teh yang memang masih cukup panas hingga teh itu menghangat lalu membantu putri untuk minum.
"Udah enakan perutnya?"
"Iya oppa"
"Jangan naik yang begitu lagi ya, kamu gak kuat"
"Iya.. oppa, maaf ya.."
"Gak apa cantik, kamu tenang aja.. yang penting kamu baik baik aja.."
"Makasih ya oppa"
Putri tersenyum dan tanpa sadar Chanyeol merengkuh putri dan memeluk erat tubuh gadis itu, menenggelamkan tubuh mungil si gadis dalam lengan kekarnya.
"Jangan sakit lagi ya.. aku takut lihat kamu kayak tadi"
Putri hanya bisa diam tanpa merespon apapun dan hanya mengerjapkan matanya perlahan.
Pelan pelan tangan putri naik dan balas memeluk chanyeol, jari jari nya meremas jaket Chanyeol di bagian punggung membuat Chanyeol semakin mengeratkan pelukan nya pada putri.
"Aku sayang banget sama kamu"
Ucap Chanyeol lirih, sangat lirih tanpa sadar. Putri bisa mendengar itu meskipun dia tak percaya dan tak yakin dengan apa yang dia dengar
.
.
.
LANJUT?
VOMMENT JUSEYO
maaf.. kurang kena yaa
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top