AN HOUR
Hai
Udah lama ya gak update yang ini
.
.
.
"Sajangnim..."
"Hai oppa"
Chanyeol langsung mendekat begitu dia mendengar putri memanggilnya dengan panggilan oppa. Dia memberi isyarat untuk tidak memanggilnya dengan sebutan seperti itu sekarang
"Kenapa oppa?"
"Maaf sajangnim, tapi aneh saja kalau di panggil dengan sebutan begitu di tempat ini. Nanti kalau ada yang dengar kan jadi aneh"
"Ahh.. Oppa gak mau dapat gosip kalau ada sesuatu di antara kita berdua?"
"B-bukan.. Bukan begitu maksudnya sajangnim. Sungguh"
Justru aku yang khawatir kalau aku akan membebani kamu, kalau sampai ada sesuatu. Walaupun aku ingin ada sesuatu di antara kita berdua. - bathin chanyeol
"Baiklah kalau begitu.. Chanyeol-ssi, maafkan aku ya.. Aku tidak tahu kalau ini membuat kamu tidak nyaman. Oh ya, selamat makan siang dan semoga kamu suka makan siang nya. Aku permisi dulu"
Putri berjalan melewati chanyeol yang masih salah tingkah dan bingung apa yang harus dia lakukan sekarang. Tidak.. Bukan ini yang dia harapkan selama ini, bukan hal seperti ini. Bukan...
"Sa-sajangnim tunggu sebentar"
"Ya?"
"Saya... Minta maaf sajangnim, saya tidak bermaksud untuk itu"
"Hmm.. Tak apa, aku permisi dulu ya"
Putri akhirnya keluar dan bertemu dengan beberapa staff sementara chanyeol menggeram kecil karena merasa sebal pada dirinya sendiri yang bertingkah dan bicara seenaknya sampai membuat putri jadi salah paham sekarang.
.
.
.
--skiipp--
"Selamat datang nona"
Putri memasuki rumahnya dan segera berjalan ke dalam kamarnya, hari ini begitu melelahkan untuk dirinya karena jadwal padat yang harus dia jalani. Dia bahkan baru turun dari pesawat yang membawanya dari pulau Jeju sekitar 45 menit yang lalu. Putri, dia sengaja tidak mau menginap di pulau Jeju meskipun sudah di jadwalkan. Ada hal yang harus dia lakukan besok pagi pagi sekali.
"Apa ada tamu?"
Tanya putri pada pelayan yang mengantarkan teh hangat ke kamarnya.
"Tidak nona, tuan muda fariz juga katanya besok pagi baru pulang karena beliau ada jadwal piket di rumah sakit malam ini"
"Hmm.. Makasih"
Putri segera manfi dan merebahkan tubuhnya di ranjang, juga mencharger ponsel nya yang sudah mati dari beberapa menit yang lalu. Dia membiarkan ponsel nya dalam keadaan mati sekarang.
.
.
"Duh, gimana ya.. Dia pasti marah sekarang"
Chanyeol meraih ponsel nya dan mendial nomor putri untuk menelepon gadis itu, dia merasa tak enak hati jika sampai melukai hati gadis itu tadi. Tapi, sudah berulang kali dia menghubungi putri tak ada satupun tanda tanda jika telpon nya masuk. Dia hanya masuk ke voice mail terus menerus.
Chanyeol :
Putri-aa.. Aku minta maaf ya, aku sangat menyesal atas kejadian tadi siang
Sebuah pesan di kirim oleh chanyeol dan dia kembali mencoba menelepon putri yang hasilnya kembali nihil. Gadis itu tak bisa dihubungi lagi, untuk ke sekian kalinya.
"Putri.. Ini aku chanyeol, aku kinta maaf, aku ingin menjelaskan semuanya bisa kah kita bicara? Sebentar saja.. Aku mohon"
Ucap chanyeol dalam pesan suara nya saat itu. Dia meremas rambut nya dan melemparkan dirinya ke ranjang sebelum memaksakan matanya untuk terpejam sekarang
.
.
.
--skiipp--
--03.30 A.M.--
putri sudah bangun dan langsung menuju ke dapur rumahnya setelah dia mencuci muka dan menggosok giginya.
"Nona.. Anda sudah bangun?"
"Hmm.. Seperti biasanya, bahan bahan nya sudah siap kan?"
"Iya nona, semuanya sudah siap. Anda tinggal memasaknya saja. Apa ada hal lain yang anda butuhkan?"
"Tolong bantu aku untuk menata kotak makanan nya ya.. Sambil aku masak lauk pauk nya"
"Baik nona.."
Benar...
Seperti biasanya, putri menyiapkan makanan untuk orang orang tunawisma yang ada di sebuah tempat. Putri akan membagikan makanan dan minuman secara langsung pada mereka setiap pagi sebelum matahari terbit.
.
.
Hawa dingin masih nenusuk ke tulang saat itu. Angin berhembus cukup kuat membuat putri mengeratkan jaket yang melapisi tubuh mungil nya.
"Ini makanan nya ya"
"Terima kasih nona.."
Putri tersenyum dan terus membagikan makanan pada semua orang yang ada di sana.
"Sudah selesai.."
"Mari nona.."
"Hmm ayo pulang"
Dan dengan segera putri kembali ke rumah untuk bersiap ke kantor nya.
.
.
.
Tring..
Putri baru saja mengaktifkan ponsel nya saat beberapa pesan masuk ke ponsel miliknya pagi itu. Mata putri membulat sempurna dan jantung nya berdetak dengan cepat saat dia tahu siapa yang mengirimkan pesan pesan itu padanya. Chanyeol.. Dia bahkan mengirimkan sebuah pesan suara yabg membuat putri mengulum senyum nya sendiri
Putri :
Oppa.. Maaf aku semalam tidur lebih cepat dan baterai ponsel ku habis, jadi aku tidak tahu kalau oppa menghubungi aku.
Dengan cepat chanyeol membalas pesan itu
Chanyeol :
Maafkan aku ya.. Aku kemarin mengyinggung perasaan mu. Aku benar benar tak bermaksud untuk itu. Aku minta maaf
Putri :
Tentang apa oppa? Aku rasa kemarin kita gak punya masalah apapun
Chanyeol :
Waktu kamu panggil aku oppa dan aku bilang jika itu bukan waktu yang tepat untuk memanggilku dengan sebutan itu. Maksudku, bukan karena aku tak mau jika ada gosip denganmu tapi.. Aku khawatir padamu jika sampai ada hal yang buruk atau apa karena ada kesalahpahaman dan..
Oh Tuhan, aku gak tahu aku lagi jelasin apa sama kamu sekarang, apa kita bisa bertemu saja? Aku rasa ini tidak bisa di selesaikan lewat telepon
Putri :
Oppa.. Mau bertemu dengan aku? Dimana?
Chanyeol :
Hari ini.. Tempat nya.. Terserah padamu, waktunya juga.. Hari ini aku free jadi aku bisa kapan saja menemui mu. Maaf..
Putri :
Siang ini, jam makan siang.. Aku punya waktu hanya 1 jam hari ini. Karena harus ke busan.. Apa bisa? Ehm.. Tempatnya di kafe yang ada di dekat kantor, aku langganan disana jadi aku bisa meminta tempat khusus untuk kita bertemu
Chanyeol :
Oke.. Aku akan datang tepat waktu. Sampai jumpa saat makan siang nanti
.
Chanyeol menghela nafas lega, walaupun dia belum menjelaskan apapun pada putri. Tapi dia setidaknya tahu jika gadis itu tak marah padanya, dia langsung bersiap untuk bertemu dengan putri nanti siang. Walaupun hanya punya waktu 1 jam untuk bertemu, paling tidak.. Chanyeol bisa melepaskan rasa rindunya pada gadis itu sekarang.
.
.
Sementara itu, putri langsing melompat kegirangan dan berteriak kencang.
"Yess!!! Ketemu sama oppa... Hihihihi..."
Mood nya pagi ini langsung melonjak naik dan dia yakin hari ini akan menjadi hari terbaik untuk nya. Dia mengganti baju kantor yang sudah di pakainya dengan pakaian kantor yang baru dan lebih bagus, menurut putri... Mematut dirinya di cermin dan memakai parfum vanilla yang biasa dia pakai.
"Huuffttt tenang putri.. Tenang..."
Ucap putri sambil mengusap dadanya, dan tiba tiba
"Huuuawaaah... Jantung akuuuu"
Pekik putri mendadak karena merasa begitu bahagia.
.
.
.
LANJUT?
VOMMENT JUSEYO
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top