ALMOST FAREWELL 💔

Hai

LANJUT

.

.

.

"Apa gak ada jalan lain Hyung? Aku udah bodoh banget kemarin biarin dia sendirian mempertaruhkan nyawanya untuk melindungi aku sampai dia kayak gini. Aku gak mungkin biarin dia lakuin hal yang sama sekarang Hyung.. aku sayang banget sama dia Hyung."

"Cuma sementara Yeol, sampai semua kondisinya tenang.. ini gak hanya tentang Choi sajangnim karena aku yakin ada orang lain juga yang masih berusaha melakukan hal yang sama sama putri Yeol"

"Hyung sama aja mau bunuh aku pelan pelan kalau Hyung minta aku menjauh dari putri dengan cara begini..."

"Aku harus melindungi kamu juga Chanyeol"

"Gimana bisa? Aku di lindungi dan aman tapi di sisi lain, aku justru tahu kalau orang yang aku cintai sekarang justru lagi lagi hampir celaka kayak sekarang ini?! Gimana caranya Hyung"

"Tolong lakukan ini demi putri Yeol.. adikku juga gak akan mau membahayakan nyawa kamu. Dia pasti juga akan mati matian untuk melindungi kamu. Kamu tahu persis kan resiko yang harus dihadapi sama kamu kalau kalian berkencan... Dengan posisi nya putri saat ini dan juga kamu sendiri.."

"Aku harus tahu dia ada dimana dan gimana kondisinya setiap hari..."

Fariz menatap.lekat pada Chanyeol

"Aku gak janji, tapi aku akan usahakan untuk melakukan itu buat kamu dan putri..."

Akhirnya, dengan sangat berat hati dan hampir tak rela.. Chanyeol menyetujui saran Fariz karena memang dia tak melihat ada cara lain yang mungkin sekarang. Atau mungkin belum.. belum ada..

"Gimana kita kasih tahu putri Hyung?"

"Aku yakin kamu punya cara yang lebih baik dari aku untuk menyampaikan semuanya. Aku gak sejahat itu untuk langsung memisahkan kalian kok yeol,"

Chanyeol pun hanya mengangguk lesu.

.

.

Chanyeol kini mulai mendekat ke arah putri dan mulai menatap wajah putri yang terlihat begitu damai dan tenang. Air matanya mengalir saat harus mengingat apa yang mungkin terjadi esok hari. Saat dirinya harus berpisah dari putri..

Astaga.. membayangkan bagaimana dirinya yang tak bisa lagi menatap wajah ini secara langsung, mendengar suaranya atau bahkan menyentuh kulit nya saja sudah membuat Chanyeol sangat sakit dan rasanya hampir mati. Bagaimana dia akan menjalani hidupnya nanti saat semuanya sudah benar benar terjadi? Apa dia akan kuat? Kalau hanya menjaga kesetiaan nya maka itu akan mudah, tapi.. menjaga rasa rindunya yang begitu besar yang akan jadi masalah utama disini.

Chanyeol perlahan mulai naik ke atas ranjang putri dan perlahan dia memeluk tubuh kekasih nya yang masih terlelap tanpa menyadari kehadiran dirinya sedari tadi. Masih lekat di benak Chanyeol tadi sore, putri menelepon dirinya dan merengek ingin bertemu karena rindu nya pada Chanyeol, hingga membuat lelaki itu tanpa pikir panjang langsung menuju ke rumah sakit tepat setelah selesai perform dengan EXO malam itu. Dia mengabaikan semua rasa lelah dan ngantuk ya karena satu hal...

"Chaaann... Aku kangen banget sama kamu, aku pengen banget peluk kamu"

Hanya 2 kalimat.. hanya 2 kalimat yang bisa membuat Chanyeol membuang jauh segala lelahnya dan berlari menuju gadis nya saat itu juga

"Aku peluk kamu sayang.. aku peluk kamu..."

Ucap Chanyeol lirih dengan berlinang air mata..

.

.

--skiipp--

Pagi menjelang dan sinar matahari menelisik masuk ke dalam ruang inap milik putri hingga membuat gadis itu sedikit terganggu dan bergerak kecil dengan masih memejamkan matanya.

"Hmmhh.."

Gerakan putri terhenti saat dia merasakan ada tangan besar yang memeluk nya erat dan hembusan nafas halus yang menerpa wajahnya. Kepala putri mendongak dan menatap langsung ke wajah Chanyeol yang masih terpejam

"Pagi sayang.. udah bangun?"

Sapa Chanyeol dengan mata nya yang masih terpejam.

"Oppa.. kok disini?"

Chanyeol pun membuka matanya dan tersenyum lembut

"Iya.. kenapa?"

"Sejak kapan disini?"

"Sejak tadi malam, aku ingat aku dapat pesan yang bilang kalau ada seseorang yang mau aku peluk semalam. Meskipun orang itu akhirnya udah tidur nyenyak saat aku sampai. Tapi, aku tetap kesini dan penuhi keinginan nya untuk memeluk dia semalaman kan?"

Putri tersenyum senang, dia melingkarkan tangan nya di pinggang Chanyeol dan mengeratkan pelukan nya pada lelaki yang ada di hadapannya.

Cupp

Chanyeol menciumi puncak kepala gadisnya beberapa kali

"Jangan di cium cium ih.."

"Kenapa emang nya?"

"Aku belum cuci rambut aku.. bau tahu"

"Hahahaha.. enggak kok, wangi nih"

"Ihh.. oppa...aku tuh ya pengen banget mandi tapi dokter belum kasih aku ijin buat mandi sekarang. Apalagi cuci rambut, jadi mana mungkin wangi? Pasti bau lah, ini udah berapa hari coba aku gak mandi?"

Chanyeol pun melepaskan pelukan nya dan mulai bangkit dari posisi tidurnya.

"Kamu mau kemana?"

"Kamu mau mandi?"

"Iya... Kenapa?"

"Tunggu sebentar ya"

Ucap Chanyeol lembut, meninggalkan putri yang masih sedikit bingung dengan tingkah kekasihnya itu.

.

.

--skiipp--

Chanyeol masuk ke kamar mandi dan mengisi bath up nya dengan air hangat, benar benar air hangat karena dia yang memastikan nya sendiri beberapa kali bahwa suhu air nya masih bisa dikatakan hangat.

Lalu menyiapkan beberapa pakaian putri yang semalam sempat di siapkan Fariz juga di dekat sana. Ada sabun dan sampo juga peralatan mandi yang lengkap lainnya disana.

Setelah segalanya siap.. Chanyeol pun segera keluar dan mendekat pada putri lagi yang sekarang sedang duduk di atas ranjang rumah sakit nya sambil menyandarkan tubuh nya di kepala ranjang dan menekan nekan remote televisi untuk melihat acara acara yang ada.

"Mandi dulu yuk.."

Ucap Chanyeol mengusap kepala putri lembut, hingga gadis itu terhenyak dan menatap mata Chanyeol lembut.

"Mandi? Sekarang?"

Chanyeol mengangguk lagi..

Dengan gerakan yang cukup sigap dan cepat Chanyeol akhirnya membantu putri untuk berdiri dan memapah tubuh gadis nya itu menuju ke kamar mandi secara perlahan sambil memegangi infus yang menempel di tangan putri saat itu.

.

.

"Nah.. udah nih sekarang, kamu mandi dulu ya.. bisa kan mandi sendiri? Aku udah siapin semua nya dan terus barang barang yang kamu butuhkan di sini. Yang ini, baju ganti kamu.. kalau kamu perlu apa apa.. kamu bisa teriak aja buat panggil aku di luar ya.."

"Aku boleh cuci rambut aku juga?"

Chanyeol melirik ke arah shampoo yang sudah terlihat di sana.

"Untuk urusan cuci rambut kamu dan juga gosok gigi. Aku rasa kamu harus nunggu aku. Itu wajib dan mutlak, aku gak mau kamu lakuin itu sendiri. Untuk yang lain, kamu boleh lakukan sendiri. Oke?"

"Kenapa?"

"Gak apa-apa sayang..."

Chanyeol kembali tersenyum lembut dan membuat putri secara refleks mengangguk kecil.menuruti kemauan nya... Hingga akhirnya Chanyeol keluar dan membiarkan putri untuk menyelesaikan mandinya. Sementara itu, di luar.. Chanyeol mulai merapihkan ranjang milik putri dan menyiapkan beberapa hal..

Seperti...

Body lotion, kuncir rambut, sisir, dan parfum, juga tas kosmetik milik putri disana.

Hingga..

"Sayaaangg... Udaaahh"

Teriakan putri membuat Chanyeol segera menuju ke kamar mandi lagi dan melihat bagaimana gadisnya sekarang.

.

.

.

LANJUT?

VOMMENT JUSEYO

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top