9:Selalu Dipertemukan
Semenjak tempo hari Papanya Mya bertemu dengan Ziyad, Papanya semakin gencar menggoda Mya. Seperti kemarin ketika menceritakan Ziyad kepada kakak nya Rais. Papanya heboh sendiri bahwa Mya sangat cocok dengan Ziyad.
Tapi yang bikin Mya heran, kenapa juga setiap kali Papa menggodanya dia malah blushing dan salah tingkah. Memang tubuh manusia tidak bisa berbohong, apalagi hati dan perasaan. Semakin mencoba untuk tidak menampakkan nya malah semakin jelas kelihatannya.
Pagi tadi juga Mya mendapat godaan dari Rais, kakaknya. Ketika sarapan pagi berlangsung kakaknya itu langsung meneriaki nama Ziyad seolah-olah Ziyad datang menemuinya. Reflek saja Mya langsung bertanya 'mana kak ziyadnya?'. Ketika ia sadar yang Mya dapati kakaknya tertawa terpingkal-pingkal serta sang papa menahan tawa dengan wajah memerah.
"Hufffhhh." helaan nafas berat Mya terdengar oleh Dinda yang disampingnya, Dinda menoleh kearah Mya
Sekarang Mya sedang berada dikampusnya, menunggu makul pertama dan menunggu dosen yang kiranya sudah terlambat 3 menit tidak seperti biasanya.
"Kenapa My?."
"Enggak kenapa-kenapa sih. Tadi dirumah cuman dikerjain sama kak Rais." ungkap Mya. Dinda sedikit terkekeh.
"Kebiasaan deh mah kak Rais sukak gitu. Tapi btw emang kali ini ngerjainnya gimana?." tanya Dinda kepo.
"Ya gitu, dia godain aku katanya aku suka sama kak Ziyad."
"Kenyataanya emang kamu suka kan?."
"Enggak."
"Iya."
"Enggak."
"Iya."
"ENGGAK DINDA."
Kini, semua mata yang berada dalam ruangan tertuju pada Mya. Semuanya mengerutkan keningnya dan keheranan kenapa Mya teriak gak jelas begitu. Yamg ditatap justru menenggelamkan wajahnya pada kedua telapak tangannya.
"Assalamualaikum. selamat pagi semua."
Deg
Jantung Mya berdetak tak karuan. Suara... suara itu seperti familiar. Sedikit demi sedikit Mya menurunkan kedua tangganya yang menutupi wajahnya.cBola matanya membulat seketika.
Allahu Akbar..
Sosok lelaki yang berdiri di pintu ruangan yg baru saja mengucapkan salam, membuat Mya kehilangan sedikit kendali. Baru saja dibicarakan orangnya udah nongol duluan.
"Khemm." suara deheman Ziyad diikuti langkah kakinya menuju meja pengajar. Ya itu Ziyad. Lelaki yang baru saja mengucapkan salam didepan pintu kelasnya.
"Memang jodoh, mau dibawa kemana pun tetap dipertemukan." bisik Dinda kearah Mya dan dihadiahi pelototan oleh Mya.
Suara desas desis mahasiswi mulai terdengar di Indra pendengaran Mya.
Ganteng banget sih!!
Sumpah demi apa kita punya dosen seganteng ini.
Manusia atau malaikat kali ya.
Hidungnya subhanallah mancung banget.
Ya Allah.. sungguh tampan ciptaanmu yang ini.
Kalimat pujian beretetan itu terus mengalir, bak air sungai.
"Maaf sebelumnya." Ziyad membuka suara. "Semuanya tolong diam,ini kita sedang dalam ruangan." lanjut Ziyad dengan tampang sedikit datar, dalam hatinya iya ingin sekali tertawa mendengar pujian dari mahasiswi yang berada dihadapannya.
Mata Ziyad daritadi mencuri pandang kepada seorang gadis berhijab mocca, ya siapa lagi kalau bukan Mya.
Dalam hatinya bersorak kegirangan kala dirinya mendapati sosok akhwat yang dia idam-idamkan.
"Pak Faisal mana Pak?." Tanya salah seorang mahasiswi dengan latar belakang pertanyaan modus.
"Giliran nggak ada pak Faisal malah nanya, kalo ada malah dianggurin."
kali ini sang ketua kelas, Irfan yang menjawab.
"Lagian kan cuma nanyak, terserah gue dong." sinisnya.
"Untuk beberapa pertemuan kedepan saya yang akan menggantikan pak Faisal, dikarenakan pak Faisal ada urusan diluar negri untuk melanjutkan risetnya." Jelas Ziyad pada semuanya, matanya menelusuri Seantero ruangan guna untuk bisa melihat gadis yang membuat jantungnya olahraga tiap waktu.
"Jadi saya harap kalian dapat bekerja sama dengan saya." Aura ketegasan Ziyad memancar.
"So pasti dong pak. Kami akan siap siaga bekerja sama dengan bapak." kali ini Dinda yang menjawab. Mya yang berada disampingnya langsung menoleh kearah Dinda.
"Oke baik semuanya, hari ini saya akan memulai mata kuliahnya." intruksi dari Ziyad malah membuat semua mahasiswa dalam ruangan menghela napas gusar.
"Yahh pak, kok mulai aja sih pak. Belum juga kenalan pak masak udah ngegas aja."
"Iya nih si bapak nggak asik deh ah."
"Pak kata pepatah berbunyi tak kenal maka tak sayang, tak sayang maka tak cinta."
"Tapi gue belum kenalan kenapa udah cinta banget ya?."
Pertanyaan mahasiswi satu ini membuat semuanya tertawa meledek kearahnya. Ziyad sedikit melebarkan bibirnya untuk tersenyum. Dari tadi memasang wajah datar dan tegas ternyata susah banget dalam pemikiran Ziyad.
Dari tadi juga Mya hanya diam dan tidak bersuara. Seketika terlintas suatu ide untuk membuat Mya bersuara.
"Tanya saja sama Mya siapa nama saya?."
Wow. kini semua manik mata mahasiswi tertuju pada Mya. Semua mata menyirat seakan bertanya.
Mya gelagapan, nafasnya berburu, dalam hati kecilnya bersuara 'ngapain juga jadi gugup gini sih'.
Langkah yang Mya ambil adalah tersenyum lebar, guna untuk menghilangkan kegugupannya.
"K..kok saya ka,,pak?"
"Ya kan kamu tau nama saya?." Ziyad menyeringai sambil tersenyum lebar.
"Ahh Mya nggak asik deh ah, masak kenalan duluan sama Lee min hoe." salah satu mahasiswi menimpali.
"Ehh." gimana mau jawabnya ini,Mya membatin.
Mata Ziyad tak lepas dari setiap kegugupan dan kesalah tingkahnya Mya. Ingin sekali dia tertawa melihat tingkah gadis imut itu.
"Oke baikahlah." Ziyad menghela napas. "Nama saya Ziyad Dhiaurrahman. Saya juga alumni universitas ini,tepatnya setahun yang lalu saya lulus dari universitas ini dan fakultas MIPA juga sama seperti kalian."
"Wihhh keren dong pak, baru lulus udah jadi dosen aja." Celetuk Dinda antusias.
Ziyad hanya tersenyum menanggapi.
"Hari ini saya mulai pelajarannya, semuanya harap fokus." intruksi Ziyad dan membuat para mahasiswa menghela napas berat.
Hening.
Semua pasang mata tertuju pada Ziyad yang sedang menjelaskan mata kuliah Biologi.
Ya. Mya adalah mahasiswa semester dua fakultas MIPA dengan jurusan Biologi. Mya sangat menyukai yang berhubungan dengan alam, hewan,dan tumbuhan. Makanya dia sangat menyukai biologi.
Hari ini tidak seperti hari biasanya, jika biasa ada mahasiswa yang tertidur maka hari ini melihat para mahasiswi mengantuk pun tidak ada.
Sang ketua kelas_irfan, yang biasanya diam dan pura-pura menatap layar in-fokus didepan saat dengan pak Faisal. Hari ini dia sangat antusias memperhatikan tiap penjelasan dari Ziyad, bahkan sudah lima soal yang diajukannya. 'Luar biasa' satu kata yang Mya deskripsikan dalam hatinya.
🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁
"Sumpah lancar banget mata kuliah hari ini, nggak ada kantuk yang menyerang." Suara Dinda yang sedang memakan baksonya.
Sekarag mereka, Mya dan Dinda sedang berada dikantin. Setelah tiga jam lamanya mata kuliahnya dengan Ziyad, dan berjalan mulus serta plus tidak mendapatkan hukuman seperti biasa, Dinda sangat bersyukur dan antusias luar biasa.
"Kalo tiap hari gini, gue mah mau kuliah full time. Dosennya ganteng, baik, ramah, uuuhh." Dinda greget sendiri mendeskripsikan fisik Ziyad dan sifat ziyad menurutnya.
"Itu sih maunya kamu." Mya menimpali seadanya karena sedang menikmati semangkuk baksonya.
Suasana kantin begitu ramai oleh para mahasiswa. Suasana hati Mya pun saat ini sedang ramai, rasa jantung yang masih tidak normal mengingat Ziyad tadi yang sedang menjelaskan mata kuliah selalu menatap dirinya.
Bahkan,vmata kuliah hari ini tidak Mya catat sedikitpun sangking gugup, entahlah Mya juga tidak tau dengan isi hatinya. Biasanya dia yang melontarkan pertanyaan tiap kali diberi QnA oleh pak faisal, hari ini malah dirinya diam seribu bahasa. Melihat wajah Ziyad saja hatinya seperti sedang mendemo.
"Tadi selama jam kita berlangsung pak Ziyad selalu merhatiin kamu My." cerocos Dinda tiba-tiba. "Aku rasa kak Ziyad, eh pak ziyad. Aku manggil apa ya My, buat pak Ziyad biar keliatan akrab,bkan secara dia gebetan kamu." yang dibuatnya hanya menyengir lepas.
"Apaan sih nggak jelas banget deh ah," Mya mengerucutkan mulutnya kesal. "Lagian topiknya dari A lari ke Z, emang fix ini mah, tadi pagi habis kejedot dimana sih?." lanjut Mya
"Kejedot hatinya pak Ziyad, ahahahha." untung kantin ramai suaranya pun sedikit bising. Kalo enggak mahasiswa lain akan mengira Dinda gila ketawa sebesar itu.
"Istighfar Din, ketawanya jangan besar gitu. Ya Allah,vketawa sebesar itu ketawanya setan Dinda, inget loh kata Bunda." peringat Mya.
"Iya deh iya, Maaf." raut wajah menyesal Dinda sangat lucu.
"Ekhemm." Deheman seseorang mengalihkan pandangan mereka ke pemilik suara. "Boleh gabung nggak?semua mejanya pada penuh semua?," tanya orang tersebut.
Dengan cepat Dinda mengangguk. "Silahkan Pak. Malah kami seneng,vduduk aja pak nggak usah malu-malu." kali ini Mya sangat kesal terhadap jawaban Dinda.
Ziyad segera duduk tepat dihadapan Mya, Apa kabar dengan hati Mya?. So pasti akan segera minta kerumah sakit spesialis jantung untuk memeriksa detakan jantungnya yang sangat cepat.
''kita selalu dipertemukan ya Mya. Memang Allah telah menentukan arah takdir jodoh hambanya."
"Kalo jodoh mah nggak kemana, kekanan ketemu, kekiri ketemu, kedepan ketemu, kebelakang ketemu, kemana aja pasti ketemu, semoga takdir kita bisa bersama."
Bhummm bhummm.
Itu suara detakan jantung Mya, Kalimat santai bahkan sangat tenang yang dikeluarkan Ziyad mampu meluluhkan hati Mya.
°
°
°
°
°
Jazaakumullah ya khair ❤
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top