Part 4

Happy Reading, semoga suka ya sama ceritanya.

Awas typo masih bertebaran mohon dimaklumi yah guys 😉😘

🌻🌻🌻🌻🌻🌻🌻🌻🌻🌻

Seara tengah termenung ditaman belakang kampus, sesekali tangannya menghapus jejak air mata yang tidak mau berhenti mengalir dipipinya.

Dalam isakan tangisnya dia mengingat momen termanis yang pernah dia lalui bersama Rigel senyumnya pun terbit diiringi dengan air mata yang setia mengalir dipipi mulusnya. Namun, saat teringat pengkhianatan yang Rigel lakukan membuat senyum Seara meredup, dan dengan menutupi wajahnya sesekali Seara terisak karena hatinya teramat sakit atas perselingkuhan yang dilakukan kekasih dan sahabat terbaiknya itu.

Tapi disela isakan tangisnya, tiba-tiba ada seseorang yang menyodorkan sapu tangan padanya, dan membuat Seara mendongakkan kepalanya, untuk melihat siapa yang memberi kan sapi tangan. Seara tertegun saat melihat pria yang kini tersenyum padanya.

"Re-Revan," Cicit Seara. yang masih ling lung karena tiba-tiba ada Revano yang kini berdiri dihadapannya, memberikan sebuah sapu tangan miliknya untuk menghapus air matanya yang masih setia mengalir dipipinya.

"Hapus air mata lo yang berharga itu, Ra. Air mata lo terlalu berharga hanya untuk menangisi kedua pengkhianat seperti mereka," Ucap Revan yang kini duduk dikursi dekat Seara.

Seara dengan Ragu Seara mengambil sapu tangan itu, lalu menghapus air matanya, yang sudah mulai mereda.

"Lo pasti senengkan lihat gue kayak gini," Ucap Seara yang kini menatap Revano yang kini tengah duduk disampingnya.

"Mungkin kalau lo gak dalam masalah kayak gini, gue dengan senang hati ngetawain lo karena untuk pertama kalinya gue bisa lihat lo nangis kayak gini, tapi kali ini gue gak bisa ketawa, saat teman berantem masa kecil gue terlihat rapuh dan sangat menyedihkan, gue akan bantu lo ngasih pelajaran sama orang yang udah bikin lo kayak gini, gue akan bikin mereka berdua menyesal karena udah bikin lo menderita kayak gini. Ra," Ucap Revano yang merasa iba pada teman masa kecilnya itu.

"Gak usah Van, gue udah gak mau berurusan dengan mereka lagi, dan gue minta lo juga gak usah berhubungan sama mereka gak akan ada untungnya juga kan buat lo, biarin mereka bahagia diatas penderitaan gue, mungkin ini udah takdir hidup gue," Sahut Seara yang kini sudah berhenti menangis.

"Tapi makasih ya udah nemenin gue yang lagi cengeng, nanti gue balikin ini sama loe tapi gue cuci dulu ya," Lanjut Seara sambil tersenyum, Seara bersyukur karena dalam keadaan terpuruk dan Rapuh masih ada Revano yang mau menemaninya meski sebenarnya mereka lebih sering beradu mulut dan yang Teman-teman satu kelasnya tahu Revano dan Seara adalah musuh bebuyutan tanpa mereka tahu kebenaran yang sesungguhnya.

"Gak usah sungkan Ara, kayak sama siapa aja lo. Oh ya Mamih sama Papih nanyain lo mulu tuh katanya kenapa gak main kerumah lagi? Kangen kali mereka sama putri bawelnya, udah lama juga lo gak main kesana," Ucap Revano sambil terkekeh karena gimana bawelnya saat Seara bersama orang tuanya dan selalu membuatnya kesal.

"Hehe maaf Van, Mami Reina, Papi Rafa apakabarnya?

"Dia baik cuma akhir-akhir ini Mama sering ngeluh sakit mungkin karena kelelahan dengan jadwal sebagai dokter kandungan, sebaiknya lo sempetin nengok dua orang tua itu. Siapa tahu abis ketemu lo mereka sehat lagi, udah dua bulan kan lo gak nengokin mereka," Ucap Revano yang kini bangkit dari duduknya.

"Iya nanti weekend gue sempetin ke rumah lo, Oh ya Van, gimana kabar motor lo. udah selesai diperbaiki kan?" Tanya Seara yang kini ikut berdiri disamping Revano.

"Udah selesai nanti sore gue udah bisa ambil, thanks ya udah bayarin administrasinya, ya udah gue mau kekantin lihat loe nangis laper gue, mau bareng gak?" Tanya Revano.

"Gak makasih gue lagi males kekantin, gue disini dulu aja deh buat nenangin diri, nanti pas bel gue baru balik kekelas," Sahut Seara dengan senyumannya.

"Oke, jangan kebanyakan ngelamun dan nangis, gak guna mikirin orang yang gak peduli sama lo, mening lo mikirin skripsi yang tinggal beberapa bulan lagi, gue pergi dulu ya, kalau butuh sesuatu telepon aja gue," Ucap Revano yang di jawab anggukan oleh Seara Revano pun tersenyum tipis saat melihat Seara kembai lagi tersenyum.

Sementara Seara kembali duduk dikursi taman, kini dia berjanji dalam hatinya tidak akan lagi percaya dengan adanya cinta sejati, semuanya hanya bullshit, hanya cinta ayah dah Opa nya lah yang dia percaya, cinta yang ia miliki pada Rigel pun akan dia kubur sdikit demi sedikit kali ini dia hanya akan fokus pada kebahagiaan keluarganya dan hanya fokus pada kuliahnya agar segera selesai dan secepatnya membantu sang ayah mengelola perusahaannya, lagi pula kini dia mempunyai sabahat terbaiknya yaitu Revano.

***********

Revano kini duduk dibelakang Seara, mereka pun asyik bercanda kebetulan bel masuk masih 15 menit lagi, Revano asyik bercanda dengan Seara tentu saja Riska pun ikut serta, hingga akhirnya candaan mereka pun terhenti saat terdengar suara sesorang dengan manjanya berkata pada Rigel seolah sengaja.

"Honey besok makan dicafe itu lagi yah, aku suka makanannya sangat lezat," Ucap Tania.

"Pasti honey, apapun yang
Kau suka pasti akan aku turuti," Jawab Rigel namun ekor matanya melirik kearah Seara yang tengah asik bercanda dengan Revano, namun hanya sebentar setelah itu dia kembali mesra, dengan mengelus rambut Tania persis dengan yang dia lakukan pada Seara dulu saat mereka masih bersama.

sebenarnya hati Seara kembali hancur karena dengan teganya Tania dan Rigel sengaja memperlihatkan hubungan yang mereka bangun diatas penderitaannya, Revano yang melihat perubahan air muka Seara pun terlihat emosi, dia mengepalkan kedua tangannya dibawah meja.

"Heran yah gue, udah tahu hubungan terjalin karena berawal dari perselingkuhan, tapi dengan bangganya memamerkan kemesraan didepan umum apa gak kejam tuh, ck... ck..., kasihan gue sama orang tuanya, pasti dia sedih kalau tahu anak yang mereka banggakan berulah layaknya jalang dan brengsek," Ucap Revano karena geram dengan tingkah Rigel dan Tania.

"Heh. Jaga mulut lo ya!" Sentak Rigel.

"Tania gak semurahan itu, justru temen lo tuh, yang kekanak-kanakan pasti dia ngadu kan sama lo, ngejelekin kita berdua," lanjut Rigel dengan ketus.

"Eh lo bego atau gimana sih? Katanya calon Dokter tapi begonya melebihi gue, gak bisa bedain mana perempuan baik dan mana perempuan yang penuh kepalsuan," Ucap Revano. Yang tahu tentang sifat asli Tania, yang sering menggosipkan Seara karena dikira sok baik.

"Diem lo! Bacot lo melebihi cewek tau gak, pake rok aja kalau mau nyinyir kayak cewek. lo tau gak justru gue ilfil lihat dia yang sok polos padahal itu semua hanya kedok belaka dan sifat manjanya itu sangat kekanakan dan gue gak Suk-"

"CUKUP! GUE BILANG SUDAH CUKUP!!" Lalu Seara berdiri dia tidak mau mendengar lagi apa yang Rigel Ucapkan entah apa yang Tania bilang pada Rigel, kenapa Rigel jadi bicara sejahat itu padanya.

"Ris, tolong bilang dosen ya, aku gak enak badan jadi gak ikut mata pelajaran selanjutnya, kalau ada tugas kasih tahu gue yah,sebelumnya makasih ya Ris ," Ucap Seara lalu memasukan buku-bukunya dan pergi begitu saja dengan melewati Rigel dan Tania yang masih menatapnya.

"Gue juga bilangin ya, bilang aja mau nganter Seara ke Dokter ya Ris, makasih cantik bye," Ucap Revano saat mendapatkan anggukan dari Riska.

"Ck dasar giliran akur aja kayak prangko gak mau terpisahkan," Ucap Riska. sambil tersenyum melihat kedua temannya yang bagai tom and Jerry kini mulai akur, namun senyumannya hilang saat melihat kedua orang yang masih berdiri didepan kelas tapi Riska tidak peduli.

Sedang Rigel tanpa disadari kedua tangannya mengepal seperti sedang menahan emosi, saat melihat Seara pergi tanpa menatapnya dan malah disusul oleh Revano.

"Baby, kamu kenapa kok diem?" Tanya Tania.

"Gak apa-apa kok, Aku kembali ke kelas ya, kamu belajar yang bener," Ucap Rigel tanpa berkata apa-apa lagi Rigel pergi meninggalkan Tania yang menatapnya dengan sedikit bingung tapi kemudian dia kembali ketempat duduknya setelah Rigel pergi.

"Babi gimana rasanya kencan dengan kekasih sahabat sendiri," Ucap salah satu temannya yang mulai menyindir Tania.

"Kayak permen Nano-Nano deh guys," Lanjut salah satu temannya lagi.

"Huuuu," Seruan teman satu kelasnya saat mendengar teman kelasnya melemparkan sindiran pada Tania.

"DIAM KALIAN SEMUA," Marah Tania karena merasa kesal saat teman satu kelasnya mencemoohnya.

"Ini semua karena lo Seara gue jadi bahan cemoohan teman-temen satu kelas, lihat saja sampai mana lo bertahan, saat laki-laki yang lo cintai selalu bersikap mesra sama gue," Ucap batin Tania yang kini tengah duduk dikursinya dengan tenang, tanpa memperdulikan tatapan dan cemoohan teman-teman satu kelasnya.

Emang dasar muka tembok ya gitu gak tahu malu kan dirinya sendiri yang bikin kekacauan, tapi nyalahin orang bikin Author pusing sama tingkahnya si Tania yang berasa jadi korban hadeh.

Tbc

Gimana masih mau lanjut apa mau berhenti sampai disini aja 🤭, takut nya ceritanya
Mulai ngebosenin 😁

Ayo kalian di tim siapa nih kira-kira.

-SearaRigel

Atau

-SearaRevano

Oh ya nih aku kasih Cast tambahan Tania dan juga Cast Revano semoga suka tapi terserah kalian mau berimajinasi siapa pun, Cast yang author Kasih itu sesuai dengan imajinasi Author sendiri soalnya 🤭🤭 saat ngetik Cerita ini 😆😆.

Ini dia Castnya Si Tania yah 😁

Gimana menggoda gak? 🤣🤣

Nah yang ini Castnya Revano anak Angkatnya Reina dan Rafa 🤭🤭

Dan yang satu ini Special photo Sea dan Rei Saat masih anget2nya hubungan mereka dan bikin Tania iri 😁🤭


Cocok gak? 🤭🤭

Bagi yang penasaran sama lanjutannya, silahkan mampir ke e-booknya yah, Linknya ada di Bioku buat yang minat aja 😊

Dibawah ini penampakan Cover e-booknya ya guys 👇

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top