Part 3


Hayo siapa yang lagi nunggu cerita ini? 😁🤭

Happy Reading guys 😘, maaf kalau masih banyak typo bertebaran.

🌻🌻🌻🌻🌻🌻🌻🌻

DiApartemen Rigel.

Rigel dan Tania masih berdiri didekat pintu dari semenjak kepergian Seara, mereka seperti patung tidak bergeser sedikitpun dari tempat mereka berdiri tadi.

"Kak bagaimana sekarang? Seara sudah tahu tentang hubungan kita, meski Kakak berencana mengakhiri hubungan kalian tapi, aku tidak menyangka Seara akan mengetahuinya secepat ini," Ucap Tania yang kini mulai merasa tidak tenang.

"Entahlah aku juga sangat terkejut. Aku kira Sea tidak akan datang ke apartemenku, ini semua salahku kenapa aku sampai lupa untuk mengecek ponselku. Tapi, ya sudah lah semua sudah terjadi, sebaiknya aku antar kamu pulang, karena pikiranku sedang kacau saat ini," Ujar Rigel. Tania pun mengangguk setuju dia pun perlu menenangkan diri karena terlalu terkejut dengan kehadiran Seara diapartemen Rigel dan membuat hubungan Rahasianya dengan Rigel terbongkar, lalu mereka pun keluar dari aparteman tempat tinggal Rigel untuk mengantarkan gadis itu ke apartemennya.

Sepulang dari mengantar Tania. Dengan pikiran yang masih kacau Rigel memasuki apartemennya kembali, Rigel pikir setelah terbebas dari Seara hidupnya akan baik-baik saja. Tapi ternyata semua salah, kini perasaannya terasa sangat kacau dan seperti ada yang menghilang dari hidupnya, dia pun memasuki dapur untuk mengambil air minum karena tenggorokannya terasa sangat kering. Namun, tiba-tiba dia kembali mematung saat melihat kearah meja makan yang tidak jauh dari tempat kulkas berada.

Rigel menghampiri meja makan disana sudah ada dua piring nasi yang dibentuk seperti hati, ada puding coklat berbentuk hati juga, lalu semangkuk Ayam Rendang kesukaannya, ada sayur Capcay, ada juga potongan buah semangka dan Apel kesukaannya, dan ada juga Kue tart coklat berbentuk hati dengan lilin angka dua diatasnya, dengan tulisan Happy Anniversary yang ke 2 my moodbooster.

Lalu Rigel mengambil sebuah kartu berwarna pink, dia pun membuka kartu itu, dan membaca isi dari kartu itu.

To my moodbooster

Hay kesayangan Sea, selamat hari jadi kita yang ke 2 Tahun ya, gak nyangka ya hubungan kita nyampe 2 tahun dan bisa ngerayain aniversary kita yang ke 2  Congratulations kak Rei dan buatku juga.

Kak Rei makasih ya udah jadi penyemangat hidupku, maaf kalau aku selalu kekanakan dan selalu manja juga posesif, kak Rei tahu aku seperti itu karena aku takut kehilangan kak Rei, aku tuh cinta banget sama kakak. Jadi aku mohon jangan tinggalin aku ya kak, mari kita menuju kearah hubungan yang lebih serius, semoga kakak mengerti apa yang aku maksud, sekali lagi makasih ya kesayangan Sea, karena kak Rei sudah menjadi moodbooster dalam hidupku dan terimakasih sudah mau masuk dalam duniaku Aku Sayang... banget sama Kak Rei.

I Love You Rigelaldo Damian Bagaskara.

             Dari yang selalu Menyayangi dan mencintaimu dengan tulus.

          Seara Arleta.

Setelah membaca isi kartu ucapan dari Sea, hati Rigel terasa sakit, penyesalan pun mulai menyeruak. hidupnya kini terasa hampa, mulai sekarng tidak akan ada lagi gadis manis yang merecoki kehidupannya, tidak akan ada lagi gadis yang membawakan sarapan untuknya karena khawatir kalau ia belum sarapan. Tidak akan ada lagi gadis yang bermanja-manja padanya, dan tidak akan ada lagi gadis yang perhatian padanya dan itu membuat hati Rigel tiba-tiba merasa hampa.

"Sekarang pasti kamu sangat membenciku Sea,"ucap Rigel lalu duduk dan memakan apa yang telah disajikan oleh Seara.

"Ini pasti masakan kamu kan? Karena kamu pernah bilang akan memasak makanan kesukaanku dan menyajikan semua makanan yang aku suka, saat kita merayakan aniversary kita yang ke 2, ini sangat enak aku menyesal karena tidak pernah mau saat kamu ingin memasak untukku, masakanmu selalu terasa lezat dan mungkin ini makanan terakhir darimu untuk aku nikmati Sea," Lanjut Rigel. Yang kini memakan makanan yang Seara sajikan dengan lahap.

Setelah selesai makan, Rigel pergi keruang TV tentu saja setelah membereskan bekas makan dan memasukan sisa makanan kedalam kulkas untuk ia makan lagi nanti.

Saat Rigel duduk disofa, tidak sengaja dia melihat paperbag yang entah apa isinya.

"Apa ini, ah mungkin barang Sea yang ketinggalan," Ucap Rigel tapi karena penasaran, Rigel pun akhirnya melihat isi paperbag itu. "Sweater Couple," Ucap Rigel. Lalu mengambil sweater itu dari dalam paperbag, dan pluk satu kartu berwana pink yang sama dengan yang tadi dimeja makan jatuh dari sweater itu, Rigel pun membukanya.

Baju kencan Kita.

minggu besok mau ya pakai sweater ini, aku ingin mengajak kak Rei kencan, semoga kak Rei suka dengan sweater 'Couple' kita yang pertama.

Rigel tersenyum melihat sweater yang cukup manis, selera Fashion Sea memang tidak pernah buruk.

"Sayang sekali tidak akan ada hari kencan untuk kita lagi, Sea. Hufh, ya sudahlah bukan kah ini yang aku inginkan, So mulai hari ini aku tidak perlu lagi sembunyi-sembunyi kalau ingin berduaan dengan Tania,"ucap Rigel bermonolog. Lalu dia pun memasukkan sweater itu kembali kedalam paper bagnya lagi dan menaruhnya kelemari baju yang ada dikamarnya, Setelah itu Rigel mengambil ponselnya untuk menelepon Tania.

**********

Seara kini terduduk disofa dikamarnya, setelah mengunci pintunya dia pun mulai terisak, air matanya kembali menetes, setelah dia tahan selama mengobrol dengan orang tuanya dan juga Nenek juga Oma dan Opanya.

"Kenapa rasanya sakit banget? Hiks... hiks..., dadaku rasanya sangat sesak ya Tuhan. kenapa kalian tega banget menghianati kepercayaan yang sudah aku berikan? Hiks... hiks.... " Akhirnya tangis Seara pun pecah. Untunglah kamarnya kedap suara jadi tidak akan ada yang mendengar tangisan Seara.

"Sudah Sea sudah, untuk apa kamu menangisi pengkhianat seperti mereka. Aku pasti bisa meski sekarang tanpa mereka, aku akan baik-baik saja mulai detik ini dan seterusnya tidak akan ada lagi cinta, bagiku Cinta itu bullshit! Mulai sekarang tidak ada yang namanya cinta sejati dalam kamus hidupku, mungkin memang tidak akan ada pria setia seperti Opa dan Ayah, aku sudah tidak percaya lagi dengan yang namanya cinta, bagiku cintaku hanya keluargaku," Ucap Seara bermonolog, lalu setelah itu dia berbaring di ranjangnya, untuk istirahat karena malam sudah semakin larut dan esok seperti biasa dia ada kelas pagi.

*****

Keesokan Paginya.

Seara pun bersiap untuk pergi ke kampusnya dan sebelum berangkat seperti biasa Seara akan bergabung bersama keluarganya untuk sarapan bersama ayah, bunda dan neneknya.

"Pagi Bun," Sapa Seara. Lalu mengecup pipi sang Bunda yang sedang menyiapkan sarapan untuk Keluarganya itu.

"Pagi sayang, tumben baru bangun udah jam 07.00 loh ini? Emang kamu ada kelas jam berapa?" Tanya sang bunda lalu mengambilkan nasi goreng untuk putrinya.

"Jam 09.00 Bun," Sahut Seara. Dengan memasang wajah seceria mungkin.

"Oh, ya udah pelan-pelan kalau gitu sarapannya, Ayah juga belum turun kok," Ucap Kaira.

"Selamat pagi, sayang-sayangku," Sapa Arka. Lalu mengecup puncak kepala istri dan putrinya secara bergantian, lalu bergabung untuk sarapan bersama mereka seperti biasanya.

"Pagi Yah," Sahut Seara dan Kaira secara bersamaan.

"Yah, Sea numpang sampai kampus boleh ya? Kan searah sama arah jalan ke kantor Ayah," Ucap Seara. Sambil menikmati sarapannya, meski hatinya sedang kacau tapi Seara tidak ingin keluarganya tahu masalahnya dan membuat mereka sedih.

"Boleh dong sayang, tapi kan kamu kan ada mobil, emang mobil Sea kenapa?" Tanya sang Ayah yang kini tersenyum pada Istrinya yang sedang menuangkan nasi goreng ke piringnya.

"Lagi males bawa mobil. Yah," Sahut Seara lalu tersenyum lebar menunjukkan deretan giginya putih dan rapih miliknya.

"Terus nanti pulangnya naik apa sayang, kalau gak bawa mobil, Nak?" Tanya sang Bunda.

"Ojol kan Bisa Bun, oh ya nenek mana?" Tanya Seara. Yang sengaja mengalihkan pembicaraan.

"Dikamar, paling bentar lagi juga kesini," Sahut Kaira. Ya memang nenek Ras punya jadwal tersendiri untuk sarapannya yaitu jam 07.00.

"Pagi," Sapa nenek Ras. Yang sudah terlihat segar dan kini duduk disamping Seara.

"Pagi Nenekku yang selalu tampil cantik," Sahut Seara, lalu Cup Seara mengecup pipi sang nenek beberapa kali.

"Kamu lebih cantik sayang, apalagi hari ini tampilan Cucu nenek ini lebih cantik dan terlihat lebih dewasa," Ucap nenek Ras sambil menjawil pipi Cucu kesayangannya itu.

"Ah nenek, pandai banget kalau soal memuji," Ucap Seara. Nenek Ras, Kaira dan Arka pun terkekeh mendengar ucapan Seara.

"Sekarang udah besar, Nek. Jadi Sea udah gak mempan dipuji-puji, dikasih tambahan uang jajan baru deh mingkem gak bakalan ngomong apa-apa," Ucap Arka. Membuat Kaira dan nenek Ras kembali tertawa karena ucapan Arka.

"Aisshh... Ayah. iihhh..., kalau ngomong suka bener deh hahaha."

Dan akhirnya tawa mereka pun kembali pecah diruang makan itu. Meski dalam keadaan sedih dan hatinya hancur, namun keluarganya mampu memberi kebahagiaan untuk Seara untuk melupakan kesedihannya meski hanya sebentar.

"Udah siang, Sea ayo kita berangkat sekarang," Ajak sang Ayah karena memang jam sudah menunjukan pukul 08.00 pagi, Seara pun mengangguk lalu berpamitan pada nenek dan bundanya untuk pergi menuntut ilmu dan mengejar cita-citanya.

Tidak butuh waktu lama, Seara pun sudah sampai dikampusnya. Tentu saja bersama sang ayah yang mengantarkannya sampai depan gerbang kampus.

"Belajar yang rajin ya, Nak. Biar Cepet lulus terus bantuin Ayah dikantor," Ucap Arka lalu mrngecup kening sang putri.

"Siap Pak Bos hehe, Ayah hati-hati bawa mobilnya ya, ingat gak boleh Ngebut-ngebut, ngerti!" Peringat Seara sambil tersenyum manis pada sang ayah.

"Sip, ya udah kamu masuk gih, Ayah berangkat kerja ya," Ucap Arka.

"Iya Yah," Jawab Seara lalu mengecup punggung tangan Arka, setelah itu Seara pun keluar dari mobil dan sang ayah pun melajukan mobilnya untuk menuju kantornya.

"Neng Seara tumben dianterin, emang gak bawa mobil?" Tanya salah satu satpam kampus, penjaga gerbang yang memang lumayan deket dengan Seara karena satpam itulah yang kadang selalu membantu memarkirkan mobilnya.

"Nggak pak, lagi males hehe duluan ya pak Anto," Ucap Seara lalu tersenyum.

Setelah melewati pos satpam mimik wajah Seara jadi berubah dingin apalagi saat melihat seorang pria dan wanita tak jauh dari tempat parkir tengah berjalan saling bergandengan tangan seakan mengejek Seara. Dengan menunjukan kemesraan mereka tanpa peduli pada sekitarnya, Seara pun dengan tampang dinginnya berjalan menuju Kelasnya.

Beberapa teman kampus yang berpapasan dengan Seara merasa aneh dengan sikap Seara yang dingin dan tanpa senyum, karena biasanya gadis itu akan berjalan dengan ceria dan menyapa siapa saja yang berpapasan dengannya, tidak lupa dengan senyuman manisnya yang selalu dia tampilkan pada siapapun, karena itu lah saat melihat Seara terlihat dingin dengan wajah tanpa senyum, membuat teman-temannya merasa aneh dan curiga kalau Seara sedang mengalami masalah yang besar.

"Pagi Seara, tambah cantik aja nih," Ucap seorang pria yang kini ikut berjalan disamping Seara.

Namun tidak ada respon sedikit pun dari Seara. Karena memang dia sedang dalam mood buruk, dia terus berjalan tanpa menoleh sedikit pun. Seara terus berjalan untuk menuju ke kelasnya.

"Anjir. Gue dicuekin, malu euy serasa ditolak sebelum berjuang ini mah," Ucap seorang cowok yang sok-sokan menyapa, dan sok kenal dengan Seara si Primadona kampus. Padahal Seara kenal juga nggak, dan itu membuat kedua temannya menertawakannya.

Tidak Jauh dari Seara, Seorang cowok dan cewek berjalan sambil bergandengan tangan, tanpa tahu malunya.

"Eh, itu bukannya kak Rei yang mahasiswa kedokteran itu ya. Most wanted kampus kita yang aqiunya diatas Rata-rata itu kan? Asli ganteng banget? Tapi bentar. Bukannya dia Pacar Seara Primadona kampus kita ini ya, kok malah jalan sama Tania sih mesra banget lagi," Ucap salah satu teman yang tahu bahwa Rigel adalah kekasih Seara. karena memang dulu Rigel sering mengantar jemput Seara kekelasnya dulu.

"Iya benar. Kok bisa sama Tania sih! Padahalkan yang gue tahu kan Tania itu sahabatnya Seara," Sahut teman yang lainnya.

Namun Seara pura-pura tidak mendengar, apa yang teman-teman kampusnya bicarakan, meski dalam hati sangat hancur, karena dengan tega Tania yang dia anggap sahabat dan sudah seperti Saudaranya. Malah menghianatinya. Dan dengan teganya berselingkuh dengan kekasihnya, padahal Tania tahu kalau Seara sangat mencintai Kekasihnya itu.

Sangat kejam bukan.

#Dikelas.

"Seara tadi gue lihat Kak Rei di Koridor, tapi kok kak Rei malah gandengan sama Tania sih? Mana kelihatanya mesra banget lagi, emang kamu gak marah atau cemburu Kak Rei Kan pacar kamu," Ucap Riska. Teman satu jurusan dengannya, dan satu kelas itu pun tahu bahwa Rigelaldo Damian Bagaskara dari Fakultas kedokteran, adalah kekasih dari Seara Arleta Kusuma sejak dua tahun yang lalu. Dan bukan hanya satu kelas, bahkan satu kampus pun hampir semua tahu tentang hubungan mereka Primadona dan Most Wanted Universitas Pelita Harapan itu. Adalah sepasang kekasih.

"Ris, aku boleh duduk di sebelah kamu gak? Biar Kinan duduk di tempatku," Ucap Seara tanpa menjawab ucapan Riska.

"Boleh dong, banget malah suatu kehormatan bisa duduk dekat dengan Cewek paling cantik dan jadi Primadona dikampus ini," Sahut Riska dengan antusias.

"Kinan, kamu duduk dikursi Seara ya, mau kan?" Tanya Riska.

"Oke, demi Seara. Tapi emang kenapa sih mau duduk disini? Bukannya biasanya duduknya disamping Tania. mereka kan sahaba-"

"Sssttt..., jangan banyak tanya. Udah gih bawa tas kamu, lalu pindah kesana," Ujar Riska. Memotong ucapan Kinan, dan Kinan hanya mengangguk meski dia tidak tahu permasalahan apa yang terjadi antara Seara dan Tania. Padahal yang dia tahu Seara dan Tania sudah bersahabat sejak SMA setidak nya itu lah yang Kinan dengar dari Tania dulu saat pertama mereka berdua memperkenalkan diri.

Tidak lama Tania dan Rigel pun tiba dikelas, dan tanpa tahu malunya Tania sengaja memamerkan kemesraannya dengan Rigel didepan Seara dan teman-teman satu kelasnya.

"Honey. Nanti siang jadi kan kita makan siang di Cafe Ceria, aku bosen makan siang dikantin mulu," Ucap Tania. Dengan manja tanpa memperdulikan orang-orang yang melihatnya merasa ilfil dan kesal karena sudah tega membuat seorang Seara sedih.

"Iya, nanti aku jemput ya, kamu belajar yang bener," Ucap Rigel. Lalu mengacak pelan rambut Tania setelah itu Rigel menoleh sekilas ke arah Seara yang sejak tadi hanya diam tanpa memperdulikan sekitarnya dia lebih fokus pada buku yang dipegangnya, seteleh itu Rigel pun pergi menuju ke fakultas kedokteran.

Sepeninggalnya Rigel, suasana kelas pun jadi ricuh oleh canda tawa anak-anak kelas Ekonomi dan Bisnis. karena begitulah keseharian mereka sebelum kelas dimulai, biasanya Revan dan Seara yang selalu jadi sumber keributan tapi hari ini Seara menjadi  pendiam dan seolah cuek dan tidak peduli dengan sekitarnya.

"Ada ya orang ngakunya sahabat tapi dengan tega nikung cowok sahabatnya sendiri. Ada kata pribahasa mengatakan seperti pagar makan tanaman. Kalian hati-hati ya guys kalau punya sahabat cewek, jangan terlalu dipercaya apalagi sampai dikenalkan pada pacar kalian, takutnya nanti ditikung hahaha." Tawa Revano pecah setelah mengatakan sebuah sindiran itu.

Dan itu membuat Tania tidak terima karena dia merasa tersindir dengan ucapan Revan. Dan Tania kini menatap tajam ke arah Revan.

"Maksud lo apa hah?! Ngomong kayak gitu mau. Lo nyindir gue, sorry ya tapi gak akan mempan!" Ketus Tania. Yang kini masih menatap Revano dengan tatapan menantang.

"Yeee..., siapa yang nyindir lo kurang kerjaan tahu gak. Oh ya ampun gue tau lo ngerasa tersindir ya, bagus deh kalau lo peka, aneh aja gue sahabatan dari SMA tapi tega banget nikung Cowok sahabat sendiri," Ucap Revano lagi dengan ketus.

"Tau apa lo tentang gue? Oh gue tahu, jadi lo lagi belain si Seara cewek manja itu ya? lo suka sama dia? Kalau suka ngomong aja kebetulan kan dia lagi jomblo sekarang." Setelah mengatakan itu, kemudian Tania pun tertawa tanpa rasa malu, padahal karena kelakuannya membuat teman satu kelas jengah, mereka menyayangkan kelakuan Tania yang tega mengkhianati sahabatnya sendiri hanya karena demi seorang pria. Padahal semula mereka kagum dengan persahabatan Seara dan Tania bahkan mereka menjsdi contoh yang lainnya tentang persahabatan yang tulus tapi sayangnya sekarang telah dinodai oleh Tania sendiri.

"Gila ya lo, dasar gak punya ahlak dan gak tahu malu ya lo, kalau gue jadi lo katahuan selingkuh sama cowok sahabat gue sendiri, gue pasti udah gak akan berani bertatap muka lagi sama dia, oh gue tau emang lo kan muka tembok, jadi gak akan punya rasa malu," Ucap Revano. mengolok-olok Tania rasa kagum Revano pada kedewasaan yang sering Tania tunjukan selama ini, kini sudah hilang dan berubah menjadi ilfil karena ulahnya yang jadi penghianat dan dengan teganya malah selingkuh dengan kekasih Sahabatnya sendiri.

"Bodo amat ya gue gak peduli!" Sahut Tania. Dengan santai meski dalam hatinya merasa gondok. Karena kini Revan menyerangnya dengan ucapan yang pedas untuknya.

"Huuu...," Sorakan teman satu kelas itu pun menyoraki Tania karena sikap tidak tahu malunya Tania.

"Dasar pagar makan tanaman," Ucap Riska, lalu kini menatap iba kepada Seara.

"Diam kalian semua, dengar ya bukan salah gue kalau kak Rigel sampe berpaling sama gua, mungkin si Searanya aja ngebosenin gak bisa ngebahagiain Kak Rig-"

BRAKK!

"CUKUP!!!" Sentak Seara setelah menggebrak mejanya yang ada dihadapannya, sampai membuat Tania menghentikan ucapannya.

"Sudah cukup kamu buat aku menderita, belum puaskah kamu nyakitin perasaan aku dan mengecewakan aku Tania? Sekarang aku mohon jangan bahas masalah ini lagi, jika kamu bahagia dengan kak Rei aku terima, tapi aku mohon jangan membuatku semakin membencimu Tania. Sudah cukup jangan bahas ini lagi aku akan coba untuk ikhlas," Ucap Seara. Lalu kembali tenang kali ini dia mengeluarkan bukunya, karena sebentar lagi dosen akan datang untuk memulai kelasnya.

"Pantas saja Seara jadi pendiam dan pindah tempat duduk, ternyata Tania menghianati seara, Tenang saja Seara. Gue tahu cara agar cewek kayak Tania jera dengan kelakuannya, dasar penghianat," Ucap batin Revano sambil menatap Seara yang kini menjadi pendiam dan dingin seperti tak tersentuh.

Bersambung

Bagi yang udah penasaran sama lanjutannya, udah ada e-booknya loh dan kalau males nyari di Playstore, ada Linknya di Bioku ya guys dengan judul Link 'TAKDIR CINTA SEARA'

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top