Part 2


🌻🌻🌻🌻🌻🌻🌻🌻🌻🌻

"Ka-kak Rei, Ta-Tania, ka-kalian?"

Seara dengan reflek menutup mulutnya saking syoknya dengan apa yang dilihatnya dan itu tepat didepan kedua matanya.

"Se-Sea, Kakak bisa jelasin, ini gak seperti yang kamu pikirkan," Ucap Rei yang kini menghampiri Seara dan meninggalkan Tania yang masih mematung karena syok pada akhirnya mereka berdua kepergok oleh Seara dan ketahuan sebelum waktunya.

"Jelasin? Hahaha, Mau jelasin apa kak? Sejak kapan kalian seperti ini. Sejak kapan kalian menjalin hubungan dibelakangku hah?! Sejak kapan?!" Bentak Seara yang tidak bisa menahan emosinya lagi.

"hebat ya kalian bisa menutupi hubungan kalian dengan sangat rapi di depanku. Hahaha atau aku yang terlalu bodoh karena dengan begitu mudahnya dibohongi dan sialnya aku tetap percaya pada kalian berdua," Lanjutnya dengan tawa miris, lalu tiba-tiba Seara bertepuk tangan didepan Rigel dan suara tepukan itu menggema diruangan apartemen Rigel. Membuat Rigel semakin gelagapan.

"Sea biar kak Rei jelaskan dulu semuanya," Ucap Rigel. Sambil memegang tangan Seara namun langsung ditepis oleh Seara dan sedikit menjauh dari Rigel.

Sementara Tania, dia hanya diam dia tidak menyangka bahwa perselingkuhannya dengan kekasih sahabatnya itu akan terbongkar dengan cepat bahkan dihari jadi Seara dan Rigel yang ke dua.

"MAU JELASIN APA RIGELALDO DAMAIAN BAGASKARA? AKU MELIHAT SENDIRI APA YANG KALIAN LAKUKAN DENGAN MATA KEPALAKU SENDIRI, JADI APA LAGI YANG MAU DIJELASIN, APA HAH!!" Ucap Seara dengan penuh penekanan disetiap kata-katanya.

"Aku kira dihari Special kita yaitu aniversary kita yang kedua, kita akan merayakan dengan penuh kebahagiaan dan penuh Cinta, tapi apa ternyata semuanya hanya anganku saja tapi tidak untuk Kak Rei, karena nyatanya ini lah yang terjadi, aku dapatkan sebuah kado yang ku dapat adalah sebuah penghianatan dari Sahabat dan juga kekasihku sendiri, pantas saja kak Rei tidak bisa dihubungi, dan aku tebak pasti kak Rei lupa kan?, kalau hari ini hari jadi kita Aniversary kita yang kedua, buktinya Kak Rei malah sibuk bermesraan dengan dia," Tunjuk Seara pada Tania dengan tatapan tajamnya.

"Miris banget ya hidup aku, karena mempunyai kekasih brengsek dan sahabat jalang sepeti kalian berdua," Lanjutnya dengan suara meninggi.

"Sea jaga ucapanmu! tidak pantas gadis berpendidikan sepertimu bicara kasar seperti itu," Sentak Reigek yang tersulut emosi saat mendengar ucapan Seara.

"Oh yah, begitu ya, lalu apakah pantas seorang sahabat berhubungan dengan pria yang dia tahu kalau pria itu adalah kekasih sahabatnya sendiri, dan kau Tania sahabat macam apa yang tega menghianati sahabatnya sendiri, kalau kamu memang menginginkan Kak Rei, kenapa tidak bilang padaku? Mungkin kalau kamu bilang aku bisa mempertimbangkan untuk memberikannya padamu, dan andai saja kak Rei bilang kalau kak Rei sudah tidak ada rasa lagi padaku dan menyukai sahabatku mungkin aku akan mundur secara teratur meski itu akan sangat sulit bagiku, bukan dengan cara menjijikkan seperti ini, berselingkuh dibelakangku seharusnya aku mulai curiga dengan pria yang kau tulis diponsel mu dengan nama 'MySecret Lover', dan seharusnya aku mulai mencurigaimu saat kau tidak mau memberi tahu nama pria itu, Sekarang aku tanya pada kalian sudah berapa lama kalian menjalin hubungan dibelakangku?," Tanya Seara. Namun tidak ada jawaban dari Rei atau pun Tania mereka hanya bungkam tanpa berniat berkata sepatah kata pun. Membuat Seara tersulut emosi.

"JAWAB BRENGSEK KALIAN PUNYA MULUT KAN? JANGAN DIAM SAJA SEPERTI ORANG BISU!" Seara kembali berteriak dengan penuh emosi.

"Sa-satu tahun Yang lalu," Jawab Tania dengan takut-takut karena melihat Seara yang terlihat sudah sangat marah Dan itu terlihat mengerikan bagi Tania karena baru kali ini dia melihat tatapan mata Seara yang begitu tajam seakan dirinya bisa tertusuk dengan hanya mendapat tatapan Seara.

Plakk

Satu tamparan pun kini mendarat dipipi Tania, sontak Tania langsung memegangi pipinya, dan Rigel terperangah melihat Seara yang lembut kini berubah v menjadi kasar.

"Se-"

❤️❤️❤️❤️

"Kenapa hah, kau tidak Terima kekasihmu aku tampar seperti itu," Sela Seara saat ingin berbicara padanya, melihat emosi Seara yang kini sudah mulai meledak-ledak, Rigel saeakan tidak percaya kalau dihadapannya kini adalah Seara yang manja dan kekanakan, lalu tiba-tiba Seara pun tertawa, dia menertawai kebodohannya sendiri karena selama satu tahun dia dibodohi oleh dua orang yang kini ada dihadapannya, orang yang sangat dia sayangin dan sangat dia percaya begitu tega menghianatinya.

"Hahaha satu tahun ya bagus sekali kalian benar-benar hebat ya, berakting dengan tidak saling kenal dihadapanku, sekarang aku baru mengerti kenapa akhir-akhir ini kalian sangat sibuk, dan pantas saja kau selalu banyak alasan jika aku ajak pergi untuk hang'out, dan Kak Rei juga selalu beralasan ada latihan basket padahal aku tahu tidak ada latihan apapun karena aku tahu jadwal latihan Basket kak Rei, kalian selalu menghindar saat aku butuh kalian berdua dan bodohnya aku tidak curiga apapun pada Kalian padahal kalian selalu sibuk dihari yang sama, haduh Seara kamu tuh memang bodoh banget dan mungkin karena aku begitu percaya pada kalian yah jadi aku bisa dibodohi dengan gampangnya oleh kalian Berdua, ternyata benar ya kata Ayah dan Bunda, jangan terlalu percaya pada orang yang belum tentu bisa memegang kepercayaan yang sudah kita berikan pada mereka, tapi berlaku lah sewajarnya jangan terlalu mempercayai orang lain karena saat kepercayaan kita dihianati kita akan merasakan kekecewakan yang begitu dalam dan akan terasa sangat meyakitkan, kenapa Kak Rei kenapa?, kenapa kak Rei tega lakuin ini sama Sea?, apa salah Sea?, apa kekurangan sea bahkan semua Sea telah berikan untuk Kak Rei, apa lagi yang kurang dariku Kak sehingga Kakak dengan tega menghianatiku dan berselingkuh dan itu dengan sahabatku sendiri." Tanpa menunggu jawaban dari Rigel, Seara pun mengambil kunci mobil yang ada diatas meja diruang TV dia sudah tidak sanggup lagi satu ruangan dengan kedua manusia penghianat seperti mereka, namun saat Seara akan keluar dari apartemen Rigel, Tiba-tiba langkahnya terhenti saat mengdengar Ucapan seseorang.

"Karena Kak Rigel muak padamu, dia muak dengan sikap manjamu, dia muak dengan tingkah kekanak-kanakanmu, dan dia muak dengan sikap posesifmu yang selalu mengatur ini dan itu, yang dia butuhkan itu sesorang yang bersikap dewasa, yang bisa memberikan kasih sayang dan apa yang dia inginkan, seperti apa yang kami lakukan baru saja dan mungkn kami bisa melalukakan lebih andai saja kalau kamu tidak ada disini, dan kau tidak pernah memberi kepuasan selama pada Kak Rei selama kalian pacaran dua tahun, dan bagi Kak Rigel kau itu sangat membosankan kalau bukan karena kasihan dan ingin semakin terkenal karena berpacaran dengan Miss Beutiful dikampus, dia pasti sudah memutuskan mu sejak dulu, dan dia pasti lebih memilih diriku yang bisa memenuhi semua keinginannya tidak seperti kau yang bahkan hanya bisa memberikan ciuman dipipi saja, selama dua tahun berpacaran siapa yang akan sanggup Seara, lelaki mana yang akan sanggup hanya pacaran dengan gandengan tangan saja, kau harusnya tau diri dan peka dengan keinginan kak Rigel yang membutuhkan pelampiasan untuk hasratnya." Ya Tania lah yang mengatakan itu tanpa tahu malu dengan penuh cibiran dan ejekan pada Seara.

Seara pun membalikkan tubuhnya menjadi berhadapan dengan Tania dan Rigel lalu dia kembali tertawa meski dalam hatinya sudah hancur bohong kalau Seara tidak sakit dengan apa yang dia lihat dan apa yang dia dengar, apalagi Cintanya pada Rigel begitu besar tapi dia tidak akan membuat dirinya terlihat menyedihkan didepan orang yang membuat hatinya hancur berkeping-keping.

"Wow bagus sekali jadi Kak Rei memanfaatkanku bagus, kalian berdua memang pasangan yang yang sangat serasi, yang satu brengsek dan yang satu Seperti jalang, aku ucapkan selamat kalau gitu semoga kalian bahagia,"Ucap Seara dengan terkekeh.

"Jaga Ucapanmu Se--"

"DIAM." Seara memotong ucapan Rigel dengan bentakan.

"Kau ingin mengakhiri hubungan kita bukan?, baik aku akan kabulakan keinginanmu tepat di hari aniversary yang ke dua ini, aku dan kak Rei sudah tidak ada hubungan lagi, kita putus kak Rei, dengar itu kita putus sampai disini saja hubungan kita, mulai sekarang jangan pernah temui aku lagi anggap saja kita tidak saling kenal, Terima kasih atas kasih sayang dan cinta yang pernah kak Rei berikan, meski itu semua hanya palsu belaka, tapi setidaknya aku pernah merasakan dicintai meski itu hanya kepura-puraan saja, dan terima kasih atas luka yang kau berikan dihari tepat dua tahun hubungan kita terima kasih." Seara menghalau air matanya yang sedikit lagi akan tumpah dengan sedikit menengadahkan kepalanya tidak dia tidak akan menangis dihadapan mereka karena itu sama saja dia terlihat lemah dan mereka pasti akan senang melihatku lemah dan menderita.

"Baiklah itu lebih bagus, jadi aku tidak harus menunggu selama tiga bulan, karena benar kata Tania kalau saja kau tidak populer, mana mungkin aku mau jadi pacarmu meski kau sangat cantik dan pintar, dan rencanaku memutuskanmu dihari ulang tahunmu aku batalkan, karena sekarang itu tidak berlaku lagi, karena kau sendiri yang meminta memutuskan hubungan kita," Ucap Rigel tanpa melihat Seara yang kini menatap tajam ke arah Rigel dan Tania dengan hati yang semakin hancur tak berbentuk lagi.

"Kalian memang tidak punya perasaan, tapi ya sudahlah semoga karma tidak menghampiri kalian, dan sekali lagi aku do'akan semoga kalian selalu bahagia dengan apa yang kalian lakukan padaku hari ini, dan kau Tania suatu saat kau juga akan merasakan apa yang aku rasakan sekarang," Ucap Seara dan kali ini dia Benar-benar pergi meninggalkan apartemen Rigel meski ucapan kasar masih terlontar dari mulut Tania.

Setelah sampai diparkiran Seara pun memasuki mobil dan segera melajukan mobilnya dengan kecepatan diatas rata-rata karena pikirannya sedang kacau, dan air mata yang dia tahan dari tadi kini mengalir deras dipipi mulusnya.

"Kenapa Tuhan Kenapa harus Tania, aku tidak masalah kalau perempuan lain yang menjadi selingkuhan Kak Rei, tapi kenapa harus Tania, orang yang sudah aku anggap seprti saudaraku sendiri, dan ini lebih menyakitkan dari apapun Tuhan, arrrggghhh.... aku benci kalian berdua," Teriak Seara sambil sesekali memukul stir mobilnya.

Namun tiba-tiba Mobil yang dikendarai oleh Seara tanpa sengaja menabrak motor yang sedang terparkir di pinggir jalan karena memang dia tidak Fokus pada jalanan didepanya, untung saja mobilnya tidak terlalu kencang karena tidak tahan ingin menangis dan saat itu dia ingin memarkirkan mobilnya di pinggir jalan dan salahnya dia tidak terlalu fokus melihat kodepan dan akhirnya dia menabrak motor yang ada didepannya.

"Woi keluar loe, enak aja motor gue loe tabrak emang loe gak punya mata apa motor segitu gedenya loe tabrak," Teriak sesorang dari luar mobil sambil mengetuk pintu mobil karena kacanya yang hitam jika dilihat dari luar dan akan terlihat bening jika dilihat dari dalam.

"Shit, Sial," Umpat Seara karena Lagi-lagi dia mengalami kesialan dengan tanpa sengaja menabrak motor yang ntah milik siapa.

Seara pun mematikan mesin mobilnya dan membuka kunci pintu mobilnya dia, pun keluar untuk meminta maaf dengan sedikit ketakutan, perlahan Seara menghampiri pria yang kini sedang membangunkan sepeda motornya yang Dia tabrak tadi.

"Ma-maaf, apa motornya rusak parah?," Tanya Seara ragu-ragu karena ketakutan, takut sang pemilik motor melaporkannya pada polisi karena sudah menabrak motornya.

"Maaf, Maaf makannya kalau bawa mobil itu jangan sambil ti-, Seara," Seru pria itu terkejut karena yang menabrak sepeda motornya ternyata adalah Seara Arleta si Primadona kampus.

"Re-Revano, jadi ini motor loe," Ujar Seara terkejut karena pria pemilik motor itu adalah Revano musuh bebuyutannya dikampus.

"Gue kira siapa pantes aja bisa nabrak motor gue, ternyata yang bawa mobil cewek ceroboh kayak loe sih," Ejek pria yang ternyata adalah Revano.

"Udah sih, gak usah banyak omong, gue benerin motor loe yang rusak, bentar gue panggil montir bengkel langganan gue, biar dia ambil motor loe kesini," Ucap Seara yang kini berubah dingin dan jutek dan tampak Malas kalau harus membalas perdebatannya dengan Revano disaat Moodnya sedang hancur.

"Enak aja, loe gak mikir ini jam berapa, terus gue pulang naik apa," Ucap Revano sedikit memancing keributin pada Seara.

"Gue anter sampai rumah loe, motornya udah mau diambil tunggu bentar lagi, lagian loe ngapain malem-malem gini nongkrong di pinggir jalan sendirian lagi, dasar jomblo," Ucap Seara mencibir namun dengan wajah datarnya.

"Tadi lagi ngangkat tlpn dari Mami gue, Eh bentar ngapain gue jelasin sama loe, loe sendiri ngapain cewek malem-malem bawa mobil ugal-ugalan sendirian kalau tadi orang lain bisa bahaya nanti," Ucap Revano sedikit khawatir karena melihat kondisi Seara juga sangat brantakan mata sembab dan rambut sedikit brantakan.

Seara menatap Revano sebentar lalu kembali melihat kearah lain, karena tidak ingin Revano melihat dirinya yang agak brantakan.

"Bukan urusan loe," Sahut Seara dengan wajah datar dan tatapan dingin.

Tidak ingin membuat Seara semakin kesal, Revano pun melihat-lihat jalan untuk memastikan apa Montirnya sudah datang. Dan benar saja, terlihat mobil seperti pengangkut motor.

"Itu kayaknya yang dari bengkel langganan loe datang deh," Ucap Revano sambil memperhatikan mobil yang semakin mendekat, Seara pun mengangguk mengiyakan ucapan Revan. Akhirnya mobil pun berhenti tepat didepan mobil Seara, dua montir itu pun turun menghampiri Seara.

"Non Seara Motornya yang Ini?," Tanya seorang montir, yang memang sudah mengenal Seara.

"Iya Bang, tolong perbaiki sebaik mungkin, itu motor teman saya, nanti kalau udah beres tlpn aja dia, soal pembayaran biar saya yang bayar, udah sono kasih no ponsel loe," Ucap Seara pada Revano agar memberikan no ponselnya pada sang montir.

"Iya sini bang ponselnya, biar saya catetin no ponsel saya," Ucap Revano, sang montir pun montir pun memberikan ponselnya, dan teman montir itu pun memeriksa keadaan motor milik Revano.

"Sepertinya yang rusak hanya body motornya, sedang mesinnya tidak apa-apa, jadi mungkin besok sore juga sudah bisa diambil," Ucap Teman montir yang kini sedang ngobrol dengan Seara.

"Oh, Oke kalau gitu saya hubungi besok kalau sudah selesai, kalau gitu saya permisi Non, Mas," Pamit kedua montir itu setelah mengangkut motor milik Revano.

"Masuk," Ucap Seara dengan datar

"Maksudnya?," Revano malah bertanya.

"Ck.., Masuk kemobil biar gue anter sampai rumah loe," Sahut Seara sedikit kesal karena Revan tidak mengerti apa yang dia maksud.

"Hehe sorry gue ambigu anjir, gue kira masuk kemana," Ucap Revano malah cengengesan, membuat Seara memutar bola matanya dengan malas.

"Dasar otak mesum, cepetan masuk atau gue tinggal," Amcam Seara yang sudah kesal pada kelakuan musuh bebuyutannya itu.

"Habis loe ngajaknya bikin gue mikir yang nggak-nggak sih, tapi makasih ya udah tanggung jawab benerin motor gue, kalau nggak Mami gue bisa ceramahin gue seharian penuh hehe, loe pulang aja deh gue naik Ojol aja, soalnya rumah gue jauh, takut loe kemaleman loe kan cewek, tar kalau kenapa-kenapa, gue yang merasa bersalah," Ucap Revano yang kini mulai mengutak ngatik ponselnya.

"Udah dapet," Seru Revano kegirangan.

"Apaan yang dapet?," Tanya Seara agak penasaran karena Revan begitu kegirangan.

"Ojolnya hehe," Jawab Revano tanpa dosa.

"Ck, gue kira apa, ya udah gue duluan udah malem juga," Ucap Seara tanpa peduli dengan ucapan Revan, Seara langsung masuk kemobil dan tanpa basa basi dia langsung pergi meninggalkan Revano sendirian.

"Anjir gue beneran ditinggal ini, kirain gue tuh si Seara bakalan nemenin gue ampe abang ojolnya dateng, mana ni jalanan sepi banget lagi, etdah jadi merinding nih bulu mata gue, tapi bentar kenapa Seara jadi berubah kayak gitu ya dingin banget auranya kayak es, dan biasanya kalau gue ngomongnya nyolot pasti dia lebih nyolot, tapi kok ini malah diem ya, dan tadi juga matanya sedikit sembab terus rambutnya agak berantakan gitu gak kayak biasanya selalu tampil cantik dan prefect, sebenarnya apa yang terjadi ya sama dia?, lah kenapa gue jadi mikirin tuh cewek kesenengan tuh cewek kalau sampai dia tahu gue kepikiran sama dia."

"Dengan Mas Revano aditama yah?

"Anjir kaget gue,"ujar Revano setengah berteriak saking terkejutnya, saat tiba-tiba ada yang menepuk pundaknya.

"Saya dari tadi manggil nama mas, tapi gak direspon pasti lagi ngelamun ya mas Revanonya, ampe saya dateng gak tahu, saya Ojeg online yang mas Revano Aditama pesan tadi,"Ucap Abang ojol dengan Ramah.

"Hehe maaf bang, saya kira tadi setan,"sahut Revano sambil cengengesan.

"Hadeh Mas, Makannya mas, jangan ngelamun ditempat sepi, ganteng-ganteng kok demen ngelamun, mikirin pacarnya nih pasti," Tebak Abang ojolnya sok tahu.

"Gue jomblo bang, udah deh jangan ngeledekin gue, mendingan sekarang cepet anterin gue ampe tujuan, jangan banyak omong, udah gue bayar kan," Ucap Revano dengan kesal.

"Jiah marah si masnya, ya udah ayo naik, saya antar sampai tujuan dengan selamat tanpa lecet sdikit pun," Ucap abang ojol.

"Brisik Jalan sekarag atau gue begal loe,"omel Revano yang sudah kesal dengan ke sok tahuan si abang Ojol, mendengar ancaman Revano membuat si abang Ojol pun langsung melajukan motornya karena ketakutan.

Tbc

Tatapan Tajam Seara, saat natap Rei dan Tania 🤭🤭, seyem gak memurut menurut Author sih seyem-seyem manis gitu 🤣

Dibawah ini e-booknya, bagi yang minat dan udah penasaran sama lanjutannya, silahkan Monggo mampir Linknya ada di Bioku ya dengan judul Link 'TAKDIR CINTA SEARA'

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top