8
Happy Reading guys 😊
🌻🌻🌻🌻🌻🌻🌻🌻🌻🌻
"Di-Di.. Dia." Rigel terlihat gugup saat Sang Mama sudah berada dibelakangnya.
Sedang Seara menatap Rigel dengan tatapan tajamnya.
"Dia Pacar Rigel Ma," Sahut Rigel tanpa mengalihkan pandangannya pada Seara.
"Namanya Seara Arleta," Lanjut Rigel.
Mata Seara tiba-tiba melotot kearah Rigel karena pengakuan Rigel yang Seara anggap berbohong karena mereka sudah putus jadi dia kini adalah Mantan kekasihnya, bukan kekasihnya lagi.
"Maksud kamu apa Gel, Mama gak ngerti apa yang kamu bilang, barusan Mama denger gadis ini kekasih kamu, itu berarti Bayi yang Dia kandung itu Anak kamu hah."
Plakk
Tangan Jasmin pun melayang ke pipi Rigel, membuat Rigel terkejut ibu yang dia sayangi berani menamparnya padahal selama ini Jasmin tidak pernah seujung kuku pun melukai Rigel bahkan wanita itu sangat menyayangi Rigel.
"Ma."
"Nikahi dia, pertanggung jawabkan perbuatanmu, Pak, bi Elis kita pulang," Ucap Jasmin dengan raut wajah datarnya karena kecewa, sedang Rigel hanya bisa menundukkan Kepalanya karena merasa bersalah telah membuat Sang Mama kecewa.
"Dan kamu, kita bicarakan ini dirumah, kabari keluarganya suruh mereka datang kesini untuk menemaninya," Lanjut Jasmin lalu pergi meninggalkan ruangan itu bersama asisten juga supirnya.
Sebenarnya Jasmin sangat senang saat tahu gadis yang menyelamatkan hidupnya adalah kekasih putra kesayangannya, tapi dia kecewa saat menyadari bahwa Sang gadis sudah berbadan dua, dia teringat akan masa lalunya yang juga hamil diluar nikah dan Sang kekasih tidak mau bertanggung jawab, akhirnya dia terjerumus ke jalan yang salah, dan menjadi pengganggu rumah tangga orang lain dan dengan cara licik memaksa masuk dan menjadi orang ketiga dalam rumah tangga kedua insan yang saling mencintai.
"Rigel harus bertanggung jawab, dia harus menikahi gadis itu secepatnya, jangan sampai kejadian yang aku alami terulang, juga sampai gadis itu jadi korban keegoisan seperti ku, tidak itu tidak boleh terjadi karena itu sangat menyakitkan," Gumam Jasmin dalem perjalan pulang ke rumahnya dengan air mata Ysdh mengalir dipipinya, membuat Elis khawatir dengan keadaan Sang Nyonya namun dia tidak mau bertanya karena itu diluar pekerjaannya.
Sementara itu di ruangan tempat Seara dirawat, kini Seara menatap Rigel dengan mata berkaca-kaca, saat mendengar apa yang tadi ibu Rigel katakan.
"A-apa be-benar yang Mama Kak Rei Katakan kalau aku hamil?," Tanya Seara berharap apa yang tadi dia dengar itu salah.
"Aku tidak tahu apa itu benar atau tidak, tapi aku akan bertanya pada dokter yang menanganimu, kalau iya kamu hamil, aku akan bertanggung jawab," Ucap Rigel dengan mantap.
"Tidak aku harap itu tidak benar, aku tidak mau menikah dengan Kak Rei, karena aku tahu Kak Rei tidak pernah mencintaiku," Ucap Seara dengan menitikan air mata.
Dan itu berhasil membungkam Rigel, Seara benar dia tidak pernah mencintainya, gadis yang Rigel cintai adalah Tania, bukan Seara, tapi Seara kini sedang mengandung anaknya, dia percaya Seara tidak mungkin berbuat itu dengan pria lain, karena saat mereka melakukannya Seara masih Virgin jadi Rigel percaya kalau Anak yang Seara kandung adalah anaknya, karena saat itu mereka melakukan nya tanpa pengaman.
"Sial kenapa aku sangat bodoh sampai lupa memakai pengaman saat itu, sedang dengan Tania aku selalu memakainya dan tidak lupa mengingatkan nya untuk meminum pil pencegah kehamilan, bahkan sekarang dia suntik kb, arrrggghhh.. Kenapa aku sampai melupakannya," Teriak Rigel dalam hatinya
Sedang Seara masih saja menangis dia teringat dengan orang tuanya, bagaimana kalau mereka tahu, pasti mereka akan sangat kecewa, saat keduanya tengah sibuk dengan pikiran masing-masing, dokter pun masuk untuk melihat kondisi Seara.
"Selamat malam, wah sudah siuman ternyata, kok gak panggil dokter," Ucap sang Dokter mencairkan suasana.
Seara pun berhenti menangis sedang Rigel kini berdiri di samping sang dokter yang mulai memeriksa Seara.
"Bagus kondisinya mulai membaik, tapi jangan terlalu banyak pikiran yah, kasihan janinnya nanti ikut stres kalau ibunya stres," Ucap Sang dokter yang sedikit menyelipkan candaan.
"Jadi benar dia sedang hamil dok?," Tanya Rigel dengan tidak sabar menunggu jawaban dari dokter.
"Iya, dia sedang hamil saat tadi dokter kandungan memeriksa, usia kandungnya sudah 6 minggu, jadi mungkin kedepannya jangan kaget kalau sering merasakan mual saat pagi itu yang dinamakan morning sickness, jadi Anda harus sabar menghadapi istri anda," Ucap Dokter yang tidak tahu bahwa mereka hanya mantan kekasih.
"Oh ya ini vitamin untuk mual dan penguat kandungan, diminum yang teratur yah," Lanjut Sang dokter setelah memberikan vitamin untuk Seara dokter dan suster pun pamit keluar karena tidak ada yang perlu dikhawatirkan, Seara hanya butuh istirahat, dan setelah menghabiskan insfus dua labu, Seara pun diizinkan pulang.
Setelah dokter dan suster keluar tangis Seara pun pecah, sedang Rigel dilanda kegelisahan setelah mendengar penjelasan dokter yang merawat Seara dan usia kandungannya pun sama persis dengan berapa lama setelah mereka melakuannya 6 minggu yang lalu disaat ulang tahun Rigel yang ke 23, tapi saat melihat Seara menangis Rigel langsung menghampirinya dan memeluknya dengan erat untuk memenangkannya dia sangat tidak tega saat pertama kalinya melihat Seara menangis dia terlihat begitu Rapuh dan itu semua karena dirinya.
"Kak Rei jahat, Kak Rei bohong kata kakak aku gak akan hamil, tapi buktinya aku-aku hamil Kak hamil, ya Tuhan bagaimana nasibku sekarang masa depanku hancur sudah." Tangis Seara pun semakin menjadi dia sesekali memukul dada Rigel meski dengan pukulan yang lemahnya.
"Aku akan bertanggung jawab," Ucap Rigel meski sedikit ragu.
"Hah." Seara pun menghentikan tangisnya dan menatap Rigel dengan air mata yang masih menggenang dipelupuk matanya.
"Kau tenanglah aku akan bertanggung jawab dengan perbuatanku, aku akan bicarakan ini dengan orang tuaku, dan nanti aku akan bicara dengan kedua orang tuamu," Ucap Rigel dengan menatap mata Seara seolah meyakinkan.
"Lalu bagaimana dengan Tania, dan orang tuaku pasti akan kecewa padaku," Sahut Seara dengan wajah sedih dia sangat menyesal karena dengan mudahnya menyerahkan kehormatan pada Rigel saat itu.
"Tania, dia pasti akan mengerti dia perempuan yang dewasa dan pengertian, dan soal ayah dan ibumu, aku akan Terima apapun syarat agar aku bisa menikahimu, jadi kau jangan khawatir, sekarang yang harus kamu pikirkan adalah kesehatan mu dan calon bayimu, istirahat lah, aku akan mengabari orang tuamu, kau hapal no ponselnyakan?, beri tahu kan padaku, agar aku bisa mengabari orang tuamu," Ucap Rigel lalu setelah memberi tahukan no ponsel Bundanya Seara pun berbaring di brankar dsb Rigel pun menyelimuti Seara dan menyuruhnya istirahat.
Setelah itu Rigel langsung menelpon Ibu dari Seara dan memberi tahukan Bahwa Seara mengalami kecelakaan dan saat ini sedang dirawat, Kaira pun terkejut juga panik dan khawatir tapi saat mendengar penjelasan Rigel kalau Seara sudah dalam keadaan baik, Kaira pun sedikit tenang dan akan segera datang untuk menemui putrinya dirumah sakit, tentu saja bersama suaminya, namun tidak memberi tahu Bu Ras dan kedua orang tua Arka, karena kondisinya dengan menitipkan Bu Ras pada Bi Ika, Arka dan Kaira pun pergi ke rumah sakit namun sebelumnya mereka berpesan agar tidak memberi tahu Sang Bunda yaitu Ibu Ras, karena takut panik dan khawatir sehingga membuat kesehatannya menurun karena kabar buruk dari Cucu kesayangannya yang mengalami kecelakaan untung lah Bi Ras berencana pulang kampung bersama Sandra dan Arya untuk berlibur disana, jadi Kaira bisa dengan mudah merahasiakannya dari Bunda Ras.
"Kamu tidur lah, aku akan menemanimu disini, Ayah dan Bundamu sedang di perjalanan kesini, tapi jangan mengatakan apapun dulu pada mereka, biar aku nanti yang menjelaskan pada orang tuamu," Ucap Rigel yang kini duduk di hadapannya dengan sebelah tangannya menggenggam erat tangan Seara, dan sebelah lagi sibuk dengan ponselnya.
"Harusnya aku marah dan membencinya sekarang, tapi kenapa aku tidak bisa membencinya, bahkan aku tidak peduli dia mencintaiku atau tidak, yang terpenting adalah dia mau bertanggung jawab atas janin ini, semoga dengan hadirnya janin ini, bisa meluluhkan hatinya dan akhirnya dia mencintaiku seperti aku mencintainya, bantu Mama untuk membuat Papamu jatuh cinta ya sayang," Ucap batin Seara sambil mengelus perutnya yang masih Rata, dengan tangan yang terbebas dari genggaman tangan Rigel, senyumnya pun terbit meski sangat tipis.
Ditengah senyumannya tiba-tiba ponsel Rigel pun berbunyi, dengan sigap Rigel mengangkat tlpn nya, dan melepaskan genggamnya dan tanpa memperdulikan Seara Rigel pun berjalan keluar untuk berbicara lewat ponselnya, dan itu membuat senyum Seara luntur, dia berpikir pasti yang tlpn barusan adalah Tania, Seara kini tersenyum miris karena kebahagianya pasti akan sulit dia dapatkan, akan kah Takdir Cintanya membawa Rigel padanya dengan penuh kebahagiaan atau sebaliknya, tapi dia memantapkan diri untuk tidak percaya lagi dengan cinta, kalau pun dia harua menikah dengan Rigel itu semua dia lakukan hanya untuk status bayi yang dia kandung, Seara pun menghapus air matanya yang akan tumpah saat mendengar suara pintu ruang rawat nya dibuka, dan disana Ayah dan Bundanya berdiri lalu memasuki ruang rawatnya, dengan mata berkaca-kaca Sang Bunda pun menghampiri Seara dan langsung memeluk putri kesayangannya itu, sementara Sang Ayah hanya melihat kedua perempuan yang sangat berharga dalam hidupnya saling berpelukan dan menangis.
Tbc
Bagi yang penasaran sama lanjutannya ceritanya, bisa di cek ebooknya di Playstore ya, di Bioku juga ada Linknya buat yang minat aja ya 😁🤭 👇
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top