Chapter 32

Besoknya..

"Yomi,"

Yomi melirik Yuno, lalu mendelik tajam. Lanjut membaca buku tanpa mempedulikan Yuno yang tengah duduk disampingnya.

"Em.... Yomi masih marah ya sama Yuno?"

Yomi masih diam, tidak mau menghiraukan Yuno sedikitpun.

"Apa Yuno udah keterlaluan waktu bilang cowok itu gak ganteng? Yuno salah ya? Em.... Kalau iya, Yuno minta maaf. Yuno gak mau musuhan lama-lama sama Yomi. Kita baikan aja gimana?"

Ucapan Yuno berhasil membuat Yomi berpikir. Ia mengakui bahwa Yuno tidak sepenuhnya salah. Dan apa memangnya Yuno keterlaluan dengan bilang Taeyong tidak tampan? Lagipula, ucapan Yuno waktu itu memang benar bahwa ia lebih tampan dari Taeyong. Ah tidak-tidak, maksudnya tak kalah tampan dari Taeyong.

Yomi menoleh ke Yuno. Yang di tatap, malah nyengir canggung namun tetap terlihat manis.

"Maafin Yuno ya?" Tangan Yuno terulur.

Yomi juga tidak bisa jika harus musuhan lama-lama dengan Yuno. Bagaimanapun, Yuno ini adalah sahabat terbaiknya sejak Sekolah Dasar. Jadi mana mungkin ia akan rela musuhan hanya karena hal sepele?

Helaan napas terdengar. Ia menerima uluran Yuno, lalu berkata,

"Maafin Yomi juga."

Yuno mengangguk lucu, "Gakpapa. Yuno udah maafin Yomi kok. Jadi sekarang kita baikan ya?"

Sekarang giliran Yomi yang mengangguk. Bibirnya tersenyum lebar seperti biasa. Kemudian memeluk leher Yuno yang langsung Yuno balas dengan pelukan di pinggang.

"Sayang Yunoooo~"

"Sayang Yomi jugaaaa~"





-+-+-





Sepulang sekolah..

"Apeni? Cerah bener mukanya." Kata Taeyong ketika Y/n baru saja keluar dari gerbang sekolah.

Yomi tersenyum gummy. "Iya dong. Tadi udah baikan sama Yuno."

"Hm... Pantesan."

Melihat Taeyong yang tampak memperhatikan seseorang dibalik tubuhnya, membuat Yomi menoleh ke belakang.

Ada Yuno disana dengan tas yang tergantung di pundak kanan.

"Yuno sini." Cepat-cepat Yomi menarik Yuno mendekat.

"Yuno, ini Taeyong, orang yang aku tunjukin fotonya waktu itu. Dan Taeyong, ini Yuno, besprennya Yomi yang paling gemesin." Yomi memperkenalkan, senyum tak meluntur.

Taeyong mengulas senyum, "Hai, gue Taeyong." Tangannya terulur.

Sebenarnya Yuno malas untuk berjabat tangan dengan Taeyong, tapi apa boleh buat. Kalau menolak, ia bisa bertengkar lagi dengan Yomi.

Makanya Yuno menerima uluran itu. Tersenyum tipis dan berkata, "Gue Yuno."

Jabatan terlepas setelahnya.

"Yeaayy! Akhirnya kalian bisa saling kenal." Ujar Yomi, sangat gembira.

Taeyong terkikik, mencubit gemas pipi Yomi, lalu berucap, "Lucu banget sii~"

Diam-diam Yuno merotasikan matanya. Tangan sudah gatal ingin menjambak rambut lelaki itu dengan keras.

Tahan, Yuno. Gak boleh gegabah. Nanti berantem lagi sama Yomi. Yuno harus sabar. Batin Yuno, kemudian membuang napas panjang.

"Yaudah, Yuno, Yomi pamit ya mau jalan-jalan sama Taeyong." Kata Yomi yang Yuno angguki saja.

Yomi naik ke atas motor dan duduk di belakang Taeyong. Mereka pergi setelah mendapat lambaian tangan dari Yuno.

Senyum Yuno luntur ketika mereka mulai tak terlihat. Kakinya menendang batu kerikil seraya memaki,

"Cakep lu, hah?! Anjrit! Muka lu tuh anjrit! Cakepan gue kemana-mana! Gausah belagu! Dasar anak setan!"





-+-+-





Jam 7 malem..

Seharian ini, Taeyong mengajak Yomi jalan-jalan. Lebih tepatnya ke wahana permainan seperti Dunia Fintisi / Incil.

Semua wahana mereka coba, termasuk ke rumah hantu yang berakhir dengan suara Yomi hampir habis karena sering teriak-teriak ketika hantunya tiba-tiba datang untuk mengagetkan.

Sekarang, disinilah mereka, Yomi duduk di atas motor Taeyong, sedangkan Taeyong berdiri di samping motor.

Posisinya Taeyong bersandar di pundak Yomi dengan tangan Yomi yang melingkar di belakang leher Taeyong. Mereka kompak memperhatikan pemandangan langit bertabur bintang berkelap-kelip.

"Yomi,"

Yomi menoleh menatap Taeyong, "Iya?"

"Gue tau sih gue gak punya apa-apa. Dan gue juga tau kalau gue itu ganteng banget bak pangeran di film Disney."

Mendengar itu, mata Yomi berotasi malas.

Kirain mau ngomong apaan_-

Taeyong tertawa pelan, "Bener 'kan kalau gue itu ganteng banget? Gantengnya gak nahan, dan gantengnya juga gak ada obat."

"Ya iya," Jawab Yomi sambil menahan gemas, "Terus apa? Inti dari omongan lu tuh apa? Faedahnya apaan anjir?"

"Faedahnya ya buat ngasih tau lo aja sih."

Mata Yomi berotasi lagi.

Tapi tiba-tiba Taeyong menyentuh tangan Yomi untuk digenggam, menautkan jari tangannya disela-sela jari tangan Yomi. Ia berkata,

"Untuk hari ini dan seterusnya, Han Yomi punya Lee Taeyong."

Yomi yang benaran mudeng gara-gara ucapan Taeyong, mengerutkan keningnya bingung.

"Hah? Maksudnya?"

"Maksudnya..... ya lo udah jadi milik gue sekarang. Mine. Just mine."

"Tunggu, ini lo lagi nembak gue apa gimana sih?"

"Bisa jadi."

Yomi diam, masih tidak paham.

"Gue gak akan nanya "Lo mau gak jadi pacar gue?" Atau "Will you be my girlfriend?". Kenapa? Soalnya kedua hal itu adalah sebuah pertanyaan, yang dimana ada jawaban "ya" dan "enggak". Gue gak suka penolakan sih btw. Makanya gue langsung bilang kalau lo udah jadi milik gue.

Mau gak mau, kita pacaran sekarang. Yes baby girl?"





-+-+-





Besoknya...

"Em... Yomi, gue...—"

"Eh eh eh, Yuno! Yuno tau gak sii!?"

Yuno yang tadinya hendak bercerita tentang kesedihannya akan pertengkaran kedua orangtuanya, terdiam saat lihat raut wajah Yomi yang tampak antusias dan bersemangat.

Ia menghela napas, "Tau apa?"

"Gue baru aja jadian sama Taeyong. Huwaaaaaa!~"

Hati Yuno terasa sakit. Siapa yang tidak patah hati mendengar kabar bahwa seseorang yang disukainya malah jadian dengan yang lain?

"Taeyong nembak gue tadi malem. Aaaaa~ Gue baper banget sumpah. Yunoooo~"

Yuno melihat pipi Yomi yang tampak merah bersemu. Ia tidak pernah lihat Y/n sebahagia ini sebelumnya.

Jujur saja, Yuno selalu ikut senang jika Yomi senang. Tapi untuk kali ini, ada sakit yang menyelip di hatinya.

"Dan, Yuno tau gak? Pas pulang sekolah, Taeyong bakal jemput gue lagi. Katanya dia mau ajak gue jalan-jalan. Romantis gak tuh?" Yomi nyengir dengan pipi yang terus memerah.

"Jadi nanti Yuno pulang sendiri aja ya," Lanjut Yomi.

Dengan enggan, Yuno menganggukkan kepalanya.

"Em... Oh iya, tadi Yuno mau apa? Ada yang mau Yuno ceritain?" Tanya Yomi mengingat dirinya yang tadi sempat memotong ucapan Yuno.

Senyum Yuno terulas, "Enggak, gak jadi."

Diam-diam ia membatin, Gue gak boleh hancurin mood Yomi.

"Iihh, Yuno bohong ya? Pasti tadi Yuno mau cerita. Cuma gara-gara kepotong, jadi gak jadi. Iya 'kan?"

Yuno mengangkat tangannya, mengusap sayang pucuk kepala Yomi, lalu berkata, "Enggak kok. Tadi gue cuma mau nyontek pr kemarin. Soalnya gue belum." Setelahnya, Yuno nyengir.

"Oh gitu. Yaudah, nih nyontek aja."

Flashback off















TBC

Kalau ada typo, komen aja yaa biar nanti ngerevisi nya gampang^_^

Terimakaciww vomennya❤️❤️❤️

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top