Chapter 30

Update lageehh..



-----




Flashback on

Tepat saat Lisa bergumam memekik, sebuah mobil datang memasuki halaman rumah.

Seseorang keluar dari mobil itu.

Han Seungwoo.

Tepat sekali dia datang.

"Hai—"

"Seungwoo Seungwoo!! Kita harus pergi sekarang!"

Baru saja Seungwoo ingin menyapa, tapi Lisa lebih dulu memotong ucapannya yang pastinya membuat Seungwoo bingung.

"Hah? Pergi? Kemana?"

"Ke sekolah. Sekolahan Y/n." Lisa menjawab, sepenuhnya panik.

"Ng-Ngapain? Terus... Y/n mana? Di dalem?"

"Justru itu. Y/n di jebak. Gue takut dia di apa-apain. Ayo cepetan! Adik lu dalam bahaya!"

"T-Tapi..."

"Cepetan! Jangan banyak bacot!"

Lisa menarik tangan Seungwoo dan Ten untuk masuk ke dalam mobil Ten. Dengan tergesa, Ten melajukan mobilnya. Ia ikut panik gara-gara Lisa.

Di jalan, tanpa pikir panjang Lisa menghubungi Taeyong. Menyuruh lelaki itu untuk datang juga ke sekolah.

Itulah mengapa Ten, Lisa, Seungwoo, dan Taeyong bisa datang bersamaan.

Sementara Jaehyun, ia diberitau oleh Irene yang tak sengaja memergoki Yeeun dan Ryujin menggotong Y/n masuk ke salah satu ruangan kelas.

Ia merasa tidak ada yang beres, makanya ia memberitahu Jaehyun. Sebab ia sendiri tidak bisa menolong. Bukannya selamat, nanti yang ada ia akan ikut dikerjai.

Flashback off




-----




"HEH ANJIR! APE NI??!!"

Ten memekik kesal ketika melihat video dari ponsel Ryujin.

Omong-omong, ia sedang duduk di kursi kantin bersama Taeyong. Dan omong-omong juga, ponsel Ryujin yang Ten pegang, tidak pernah Ten biarkan sampai mati. Sebab ia tidak tau apa password ponsel gadis itu.

"Apa?" Tanya Taeyong, lalu ikut melihat ke video yang Ten tonton.

Taeyong menggeram, "Semua orang disini tuh kenapa sih anjir?! Segininya banget bully Y/n! Apa mereka gak punya hati?! Perasaan, gue aja yang nakal gak pernah tuh sampe bully bully anak orang! Sinting! Sekolah ini emang gak waras!"

Ten menghela napas. Menyimpan ponsel itu di saku, kemudian menatap Taeyong.

"Yong, sekarang gue mau tau apa yang sebenernya lo tau dari hasil hack yang Hendery lakuin. Waktu kita teleponan tadi, obrolan sempet terputus gara-gara batre gue low. Mumpung lo ada di depan gue sekarang, mending lo cerita." Ujarnya.

Taeyong diam sejenak sebelum kembali bersuara.

"Jadi gini, Jaehyun sama Y/n itu 'kan sodaraan. Nah, kenapa bisa? Gini, dulu, mereka itu temenan, besprenan gitu lah. Terus, entah gimana caranya, bokapnya Jaehyun itu selingkuh sama nyokapnya Y/n.

Itu yang bikin hidup dua keluarga jadi berubah.

Perselingkuhan itu akhirnya ketahuan. Nyokapnya Jaehyun kecewa dan sakit hati, makanya dia memutuskan buat cerai sama suaminya itu. Dan, dia pergi entah kemana. Ninggalin Jaehyun.

Sampe sekarang, gak ada yang tau kemana perginya nyokap Jaehyun. Keluarganya pun gak tau. Jadi, Jaehyun harus terpaksa tinggal sama bokapnya dan nyokap tirinya itu, yang tak lain adalah nyokapnya Y/n.

Mereka nikah pas Jaehyun kelas 3 SMP.

Sementara itu, bokapnya Y/n cerai sama istrinya sehari sebelum bokap sama nyokap Jaehyun cerai. Jadi dia udah tau duluan.

Y/n sama kakak-kakaknya milih tinggal sama ayah mereka dibanding ikut sama nyokap yang tinggal bareng selingkuhannya itu.

Ya kalau gue di posisi Y/n juga gue gak mau lah tinggal sama si pelakor atau pebinor. Najes."

Ten mengangguk-anggukkan kepalanya, pertanda paham.

"Jadi gitu, Ten. Cukup rumit sih menurut gue."

Ten mengangguk lagi. Ia membatin, Jadi itu ya alesan kenapa Y/n sama Jaehyun bisa sodaraan? Hmm...

"Oh iya, ada satu lagi yang belum gue ngerti." Kata Taeyong tiba-tiba, buat Ten agak kaget.

"Apaan?"

"Dulu itu, Jaehyun namanya bukan Jung Jaehyun. Tapi Jung Yuno."

"Oh ya?"

"Iya, seriusan. Terus semenjak pernikahan itu terjadi, dia ganti nama jadi Jung Jaehyun. Gatau alesannya apa. Mungkinkah karena dia sakit hati? Atau mau hidup sebagai orang yang berbeda?

Soalnya, dulu Jaehyun terkenal sebagai anak yang polos. Banyak disanjung orang. Pokoknya anak baik-baik, gak suka ngerusuh kek sekarang."

Mendengar itu, Ten bergumam pelan sambil mengusap-usap dagu, "Hm... Menarik."

"Terus terus, keadaan keluarganya malah jadi makin hancur, gak harmonis lagi. Dia keliatan benci banget sama nyokapnya yang sekarang, ke bokapnya juga gitu.

Hal lain yang gak gue ngerti, kenapa dia jadi ikut kasar ke Y/n? Apa karena nyokapnya Y/n yang udah jadi pelakor? Tapi 'kan yang salah nyokapnya, bukan Y/n. Kenapa Y/n jadi ikut kena getahnya? Bingung banget gue, sumpah." Taeyong kembali berujar antusias sekaligus bingung.

"Yong, lo tau siapa itu Y/n? Atau masa lalunya?" Tanya Ten, dijawab gelengan oleh Taeyong.

"Kan Hendery belum dapet datanya itu cewek, jadi belum di hack."

"Terus lo mau tau?"

"Boleh, emangnya dia siapa?"

"Ayo, lo mending ikut gue sekarang. Lo bakal tau jawabannya."

"Kemana?"

"Ke tempat dimana Y/n berada."





-----





Saat Ten dan Taeyong akan memasuki ruang UKS, mereka melihat Seungwoo yang seperti habis menelepon seseorang.

"Seungwoo," Panggil Ten.

"Oh kalian. Abis dari mana?" Tanya Seungwoo.

"Dari kantin. Lo sendiri abis ngapain? Nelepon siapa?"

"Biasa, bokap nanyain keadaan Y/n. Gue bilang Y/n baik-baik aja. Tolong rahasiain ini dari bokap ya, gue gamau bikin dia khawatir."

"Iya, siap. Terus sekarang lo mau kemana? Kita mau masuk, mau ikut?"

Seungwoo mengangguk saja, lalu mereka pun masuk ke dalam ruangan itu.

Di dalam ada Lisa, Y/n, dan Jaehyun yang sedang duduk di sofa. Tampak habis mengobrol.

"Kalian abis dari mana sih? Lama amat." Protes Lisa.

Ten menyahut, "Abis dari kantin. Ngapa lu? Kangen?"

"Anjir najis banget gue kangen sama lo. Mending gue kangenin Seungwoo yang udah jelas-jelas daddy sugar, gak kek lu banci Thailand."

"Heh! Mentang-mentang ada Seungwoo, ngatain gue sembarangan. Ngajak berantem?"

"Eh udah jangan berantem. Ini permen susu mahal." Timpal Seungwoo.

Hahahnjir..

Dahlah..

"Ten, apa yang mau lo tunjukin? Katanya ada disini jawabannya." Taeyong menyeka rambutnya ke atas, sedikit gerah.

Ten melirik Taeyong sebentar sebelum beralih ke Y/n. "Y/n, sekarang udah waktunya lo jujur. Mumpung ada Taeyong."

"Jujur?"

"Iya jujur. Emangnya lo gak kangen sama dia?"

Jaehyun berdiri dari duduknya, menatap semua dengan kening yang mengerut bingung.

"Jujur? Apaan yang harus Y/n jujur? Terus apa tadi? Taeyong? Maksud lo dia Taeyong?" Tanya Jaehyun sambil menunjuk Taeyong.

Semua diam. Membuat kerutan di kening Jaehyun semakin terlihat jelas.

"Ini ada apa sih?! Jelasin. Gue gak ngerti, gue gak ngerti tau gak lo? Gue gak pahaaaamm." Lanjut Jaehyun.

"Lo diem dulu deh, biarin Y/n ngomong." Ucap Ten seraya mendorong bahu Jaehyun sampai lelaki itu kembali duduk.

Tangannya beralih ke Y/n. Menggenggam lengan gadis itu dan di tarik untuk menghadap Taeyong.

Berdiri di belakang Y/n dengan kedua tangan yang memegang pundak Y/n. Ia menatap Taeyong yang tampak kebingungan.

"Yong, lo liat cewek ini baik-baik. Apa lo gak kenal dia?" Tanyanya.

Taeyong menatap Y/n. Memperhatikan dari atas sampai bawah, lalu menggeleng.

"Gue cuma tau kalau dia Han Y/n." Jawab Taeyong.

Kemudian batinnya bergumam, Eh tunggu, kok Ten sebut nama asli gue? Y/n udah tau kalau gue bukan Taejun? Hah? Ini gimana sih anjir? Kok gue gak ngerti?

Terus.... kulit dia gak sehitam biasanya. Kali ini kulit dia putih bersih, gak dekil. Anjir kepala gue makin pusing. Otak gue kenapa jadi macet? Batin Taeyong kembali bermonolog.

"Intinya aja deh. Gue gak ngerti lagi, sumpah. Han Y/n, orang yang Taejun suka, sodara tirinya Jaehyun. Terus apa?" Tanya Taeyong.

Ten menghela napas. Sedangkan Lisa dan Jaehyun berdiri dari duduk mereka. Memperhatikan drama yang sedang terjadi.

Di sisi lain, Y/n menatap Taeyong, tepat ke dalam retina. Menahan diri untuk tidak menangis.

Lelaki keturunan Thailand itu berdiri di samping Y/n. Mengambil tangan Y/n dan tangan Taeyong. Disatukan, hingga kedua tangan itu saling menggenggam.

"Apa lo masih gak kenal? Lo gak inget kah kalau dia ini..... pacar lo, Lee Taeyong?"












TBC

Satu pertanyaan dari aku buat kalian :
Apa kalian gak pernah kepikiran tentang alasan kenapa Taeyong sama Taejun bisa sekolah disekolahan yang beda???

Soalnya seinget aku, aku gak pernah ngasih detail jelas tentang alasan kenapa Taeyong sekolah diluar negeri. Atau pernah ya???

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top