Chapter 19
Sedari tadi, Lisa hanya melamun sembari memainkan pulpennya. Padahal ada guru yang sedang menerangkan materi. Tapi... Yah, pikirannya sedang berkecamuk.
Lagipula, hampir 60% murid di kelas ini juga tidak memperhatikan. Ada yang santai-santai, tidur, bahkan main game. Tidak perlu dijelaskan siapa saja mereka. Sudah pasti gengnya Jaehyun.
"Rencana selanjutnya apa ya? Gue harus gimana biar dendamnya Taeyong bisa terbalaskan?" Gumamnya pelan.
Kemudian, pandangannya beralih ke Taeyong yang tengah fokus memperhatikan. Padahal, dilihat dari jauh seperti ini pun orang yang mengenal Taeyong pasti sudah tau bahwa itu Taeyong bukan Taejun. Bukankah terlihat jelas dari sorot matanya?
Sedang diam saja, sorot mata Taeyong memancar dengan tajam. Mau dibuat sepolos apapun, takkan bisa menyamai sorot mata Taejun yang lembut dan hangat.
Jika tidak kenal, maka kalian akan melihat mereka itu sama persis. Hanya berbeda di penampilan dan cara bicaranya. Padahal, mereka memiliki banyak perbedaan.
Seperti bentuk mata, sorot mata, cara bersikap, cara bicara, suara, cara berpakaian, kepintaran, sifat, gaya hidup, pola pikir, emosi, warna kulit, serta hobi.
Mereka layaknya angel dan devil. Walau sebenarnya Taeyong tidak jahat —hanya nakal dan brutal saja— tapi tampaknya memang Taejun yang lebih seperti angel.
Lalu, Lisa mengalihkan lagi pandangannya ke seseorang yang duduk di depan Taeyong, Y/n Han.
"Y/n Han. Y/n, ..... Han." Ucap Lisa pelan dengan kening yang agak mengerut.
Dan secara tiba-tiba, memori ingatannya memutar kembali kejadian di depan ruangan Ten.
"Ayo Taeyong, Lisa. Duluan ya."
Lisa ingat dengan jelas apa yang Y/n katakan sebelum pergi ke ruang kepala sekolah.
"Ayo Taeyong, Lisa. Duluan ya."
"Ayo Taeyong, Lisa. Duluan ya."
"Ayo Taeyong, Lisa."
"Ayo Taeyong, ....."
"Taeyong, Lisa." Mata Lisa membulat kaget. Ia baru sadar bahwa yang Y/n ucapkan adalah nama Taeyong bukan Taejun.
"Yaampun!" Pekiknya.
Semua murid, termasuk guru di depan sana, menoleh ke Lisa. Tampaknya Lisa berhasil mengalihkan atensi mereka dan membuatnya jadi pusat perhatian seisi kelas.
"Ya? Kamu kenapa?" Tanya sang guru.
"E-Eh, enggak pak." Jawab Lisa, sedikit salting.
"Kamu yakin?"
"Iya. Em... Boleh izin ke toilet gak pak? Sebentar aja kok."
Guru itu mengangguk, "Boleh, jangan lama ya."
"Iya pak, siap."
Lisa bergegas keluar dari kelas menuju toilet.
-----
Di toilet.
"Sumpah! Dia tau itu Taeyong?!" Lisa memekik tak percaya.
Omong-omong, disini tidak ada siapa-siapa, jadi Lisa bisa bebas berekspresi.
"What the fuck?! Gila gila gila!! Tau dari mana?!"
Ceklek
Pintu kamar mandi terbuka, menampakkan Y/n yang mengulas senyum tipis dan membungkuk kecil sebelum masuk ke salah satu bilik kamar mandi.
Lisa menatap heran, kemudian beralih ke cermin besar di hadapannya.
"Ada yang gak beres. Gue harus tanyain!" Gumamnya pelan.
Tak berselang lama, Y/n keluar dari bilik tersebut. Keningnya agak mengerut lihat Lisa yang masih ada disini.
"Eh, kamu masih disini? Kirain udah balik ke kelas." Katanya.
Lisa tersenyum kaku. Sementara Y/n sudah berdiri di samping Lisa untuk mencuci tangannya.
"Mau ke kelas bareng?" Tanya Y/n sambil melirik Lisa dengan senyum ramah.
Lisa mengangguk samar, "Boleh. Tapi.... ada yang mau gue tanyain."
"Soal apa?"
Sebelum membuka suara lagi, Lisa berdeham sebentar. Tenggorokannya jadi terasa kering.
"Sebenernya lo siapa?"
Kening Y/n mengerut bingung, "Maksudnya?"
"Em... Tadi waktu di depan ruangan Pak Ten, lo pamit pergi 'kan ke ruang kepsek?"
Y/n mengangguk. Mematikan keran, lalu menghadap Lisa sepenuhnya.
"Terus lo bilang "Ayo, Taeyong, Lisa. Duluan ya." Maksudnya apa? Kok Taeyong?"
"Oh ya? Perasaan aku gak ada ngomong gitu."
"Ada. Gue denger dengan jelas kalau lo nyebut nama Taeyong, bukan Taejun. Gue cuma.... baru nyadar aja."
Y/n diam. Kedua alisnya dinaikkan tanpa menunjukkan ekspresi apapun.
"Dan gue ngerasa gak asing sama nama lo. Y/n Han. Y/n, .... Han. Sebenernya lo ini siapa? Kenapa lo bilangnya Taeyong, bukan Taejun?"
Lisa tidak bermaksud untuk menekan Y/n. Ia hanya ingin tau saja. Dan ia terlalu gemas untuk tau tentang hal itu.
Gadis bermarga Han itu menjawab, "Diliat dari pertanyaan kamu, aku bener ya? Cowok itu.... bukan Taejun, tapi Taeyong."
Lisa membulatkan matanya kaget. Sedangkan Y/n mengulas senyum yang tampak misterius, seperti menyimpan sebuah rahasia.
-----
Sesampainya di kelas, Lisa dan Y/n langsung duduk ke tempat duduk masing-masing setelah membungkuk kecil ke sang guru.
Tampaknya, kedatangan mereka membuat seisi kelas sedikit bingung dan curiga.
Lisa juga mendengar bisikan Rose ke Jaehyun yang bertanya,
"Kok gue curiga ya sama mereka?"
Jaehyun balik bertanya, "Curiga gimana?"
"Ya curiga aja gitu. Mereka kayak yang nyembunyiin sesuatu."
"Ngaco. Cewek udik kayak gitu mana punya rahasia?"
"Bisa aja. Soalnya mereka lama banget di toilet."
"Hm... Nanti kita gertak deh pas pulang sekolah. Kita cari tau apa yang terjadi."
"Betul itu, mantap. Nanti gue ikut."
"Siap."
Lisa merotasikan matanya sebal, lalu bergumam pelan, "Apasi anjir. Kepo banget sama urusan orang. Dajjal emang."
Di sisi lain, Taeyong yang juga mendengar pembicaraan antara Rose dan Jaehyun, jadi ikut kepo. Makanya ia mencolek bahu Y/n untuk bertanya.
Y/n menoleh ke belakang, "Kenapa?"
"Em... Kamu sama Lisa ngapain aja di toilet? Kok lama?" Tanya Taeyong.
"Kira-kira kalau perempuan di toilet lama itu ngapain?"
Taeyong diam. Ia sedikitnya paham maksud perkataan Y/n. Karena memang fakta bahwa jika perempuan masuk ke toilet itu pasti lama.
"Kamu gak nyembunyiin sesuatu 'kan?" Taeyong bertanya lagi.
"Maksudnya?"
"Ya kali aja gitu kamu punya rahasia yang gak aku tau."
"Kamu aneh deh. Sejak kapan aku nyembunyiin sesuatu dari kamu? Dan rahasia mana yang gak kamu tau?"
Taeyong diam lagi. Kali ini, ia benaran tidak tau apa-apa tentang Y/n. Sebab, dia bukan Taejun 'kan?
Sebelum membalikkan badan, Y/n mengedipkan sebelah matanya sambil tersenyum yang berhasil membuat Taeyong sedikit terkejut.
I-Itu tadi maksudnya apa ya? Kedipan sambil senyum? Batin Taeyong.
TBC
Kira-kira... apa ya yang Y/n sembunyiin?
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top