Chapter 18
Taeyong, Ten, dan Lisa yang baru saja keluar dari ruangan Ten, dikejutkan oleh Y/n yang tiba-tiba datang.
"Loh? Y/n?" Taeyong menunjuk bingung ke arah Y/n.
Y/n mengulas senyum canggung, lalu membungkukkan badannya.
"Halo semuanya. Halo Pak Ten."
"Iya halo. Kamu mau kemana?" Tanya Ten.
"Mau ke ruang kepala sekolah, tadi dipanggil."
Ten mengangguk. Sementara Lisa tetap diam dan terus memandang ke wajah Y/n. Sesekali melirik Y/n dari bawah hingga ke atas.
"Em... Saya tinggal ya pak. Permisi," Sambung Y/n.
Sebelum benar-benar pergi, ia menatap ke Taeyong dan Lisa sambil berkata, "Ayo Taeyong, Lisa. Duluan ya."
Taeyong merespon dengan senyuman. Sedangkan Lisa masih saja diam. Seperti ada yang dipikirkan.
"Itu...." Lisa menunjuk punggung Y/n yang sudah jauh.
"Iya, itu Y/n Han, gebetannya Taejun." Jawab Taeyong.
Lisa menoleh menatap Taeyong dengan mata yang membulat, "Y/n Han?? Han??"
"Iya, kenapa sih? Reaksi lo berlebihan."
"Em....." Pandangan Lisa beralih ke lorong tadi. Namun ia tak menemukan Y/n. Mungkin Y/n sudah masuk ke ruang kepala sekolah.
"Enggak deh, gak jadi." Lanjut Lisa. Wajahnya masih menunjukkan kebingungan.
Ten menepuk pundak Lisa, buat Lisa mengalihkan pandangan ke arahnya.
"Lo kenapa?"
Lisa menggeleng, "Enggak, gue gak kenapa-napa."
"Dih aneh lu!" Cibir Taeyong sambil mendorong kening Lisa pakai telunjuk.
Tadinya Lisa ingin membalas Taeyong, namun tidak berhasil karena Ten langsung memisahkan mereka berdua.
"Udah udah, mending kalian ke kantin, bentar lagi bel masuk bunyi tuh."
-----
Di kantin, Taeyong dan Lisa sudah mendapat makanan dan minuman yang mereka inginkan. Saatnya mencari tempat duduk.
Ada satu meja kosong. Lisa segera menduduki kursi itu karena ia yang jalan di depan.
Ketika duduk, ia melihat seseorang yang sengaja menjulurkan kakinya keluar. Belum sempat Lisa menolong Taeyong, tapi Taeyong sudah lebih dulu tersandung kaki orang itu dan berakhir oleng, membuat makanan dan minuman yang dibawanya jadi jatuh ke beberapa orang dihadapannya yang sedang asik makan.
Prang!
Byur!
Taeyong tersungkur. Lisa membulatkan matanya kaget. Dan kejadian itu menarik perhatian orang-orang.
Lisa segera beranjak dari duduknya untuk membantu Taeyong berdiri.
Setelah Taeyong bisa berdiri, Lisa menatap dan bertanya, "Lo gakpapa, Yong?"
Taeyong menggeleng kecil dengan ekspresi wajah yang seperti memberi kode. Lisa meringis kecil dan berbisik pelan, "Sorry, gue lupa."
Brak!
"WOY!!"
Gebrakan meja ditambah teriakan seseorang membuat Taeyong maupun Lisa terkejut. Dia adalah Kim Jungwoo.
Jungwoo menghampiri Taeyong dengan kedua tangan yang mengepal. "MAKSUD LO APA!? LO SENGAJA NUMPAHIN MAKANAN KE KEPALA GUE!?"
"Maaf, gak sengaja. Tadi kesandung." Jawab Taeyong.
"HALAH! BILANG AJA LO MAU BALAS DENDAM KE GUE! IYA KAN?! KURANG AJAR BANGET LO! DASAR SAMPAH!"
Kepalan Jungwoo sudah melayang. Tapi sebelum tangan itu mengenai wajah Taeyong, Lisa dengan sigap menahannya.
"Lo mau apa? Dia udah minta maaf!" Kesal Lisa.
"Lo yang mau apa! Minggir!" Jungwoo mendorong Lisa sampai Lisa tersungkur dan menabrak salah satu meja dibelakangnya.
Brak!
Sekarang, punggung Lisa terasa sakit. Come on! Semua meja di kantin ini tuh terbuat dari besi. Wajar jika Lisa kesakitan.
"Shit!" Umpatnya pelan.
Habis itu, Jungwoo menarik kerah Taeyong, "Lo nyari mati hah?! Masih belum puas gue hajar kemarin?!"
Sebelum terjadi apa-apa pada Taeyong, Lisa memaksakan diri untuk bangkit. Ia menghampiri mereka dan dengan cepat memisahkan Taeyong dari lelaki itu.
"EH! LO GAK USAH IKUT CAMPUR KALAU LO GAK MAU GUE BIKIN WAJAH LO CACAT! PAHAM!?" Bentak Jungwoo.
Lisa mendelik, "Cacat? Yang ada lo yang bakal cacat, dasar bego!"
Tentu saja ucapan Lisa berhasil menyulut emosi Jungwoo. Ia langsung melayangkan tinjunya ke wajah Lisa. Tapi.... Lisa dengan sigap menghindar sebelum membalas Jungwoo.
Ia meninju wajah Jungwoo, lalu menendang perutnya hingga Jungwoo tersungkur ke lantai.
Melihat itu, pastinya kawan-kawan Jungwoo tidak tinggal diam. Terutama Doyoung yang paling semangat dan sudah maju duluan.
Tangannya terangkat, hendak memukul wajah Lisa. Namun seseorang berhasil mencekal lengan Doyoung, padahal sudah hampir kena.
Seseorang itu adalah.....
...... Lucas Wong.
"Banci lu berani mukul cewek!" Ujarnya sambil melepaskan cekalannya dengan kasar.
Taeyong mendecak diam-diam, "Lu juga banci, jancuk!"
Ingat 'kan bagaimana kasarnya Lucas memperlakukan Y/n tempo hari?
"Punya malu gak lo?! Berani banget ngerusuh di kantin!" Sambung Lucas. Kali ini tangannya mendorong bahu Doyoung cukup kasar.
"Dia yang mulai duluan, njing!" Doyoung menunjuk Lisa.
"Eh!" Lucas langsung menepis tangan Doyoung, "Gak usah pake nunjuk-nunjuk! Gue colok mata lo baru tau rasa!"
"Ck! Jangan mentang-mentang lo temenan sama Jaehyun, lo bisa berlaku seenak jidat! Lo pikir gue takut sama lo!?"
"Hah? Lo bilang apa barusan?"
"Budeg lu! Dasar kingkong wakanda!"
"Diem lu ikan cupang!"
Lisa dan Taeyong saling bertatapan. Mereka bingung, kenapa jadi mereka yang bertengkar?
Johnny dan Jaehyun yang baru saja datang, segera menghampiri untuk melerai Lucas dan Doyoung yang tampaknya akan berlanjut ke sesi baku hantam.
Johnny berdiri di tengah-tengah, menahan bahu Lucas.
"Cas Cas Cas, udah. Apaansi." - Johnny
"Dia duluan yang mulai! Dasar cupang!" - Lucas
"Lu yang mulai ya! Gatau diri banget lu Hulk Pasifik!" - Doyoung
Lucas ingin maju untuk menghajar Doyoung, namun Johnny tidak membiarkan. Ia tetap menahan bahu Lucas sampai Lucas tidak bisa maju.
Sementara itu, Doyoung juga ditahan oleh Yuta, semacam dirangkul bahunya tapi dari belakang.
Doyoung berontak, "Lu ngapain sih Yut? Bukannya bantuin hajar malah meluk gue kek gini. Homo lu!"
"Enak aja!"
"Yaudah lepasin!"
"Eh, lo gimana sih? Kalau punya otak tuh dipake!"
"Maksud lo?"
Yuta mendekat untuk berbisik, "Lu gak liat ada Jaehyun? Kalau dia yang turun tangan, mampus lu dikeluarin dari sekolah. Mending kalau cuma dikeluarin. Kalau tiba-tiba lu di incer gimana? Abis lo babak belur di jalan."
Mendengar itu, Doyoung terdiam, lalu menelan ludah.
"I-Iya juga sih. Yaudah, bawa gue pergi dari sini deh. Gue pura-pura berontak aja biar gak keliatan cemen."
"Oke."
Seperti yang ia ucapkan tadi, ia berpura-pura berontak, membuat Lucas makin terpancing emosinya.
"Udah, ikut gue." Yuta segera menarik Doyoung menjauh.
"Liat aja lu nanti!" Ujar Doyoung kesal sebelum benar-benar jauh.
"Apa lu?! Gue gak takut! Maju sini lu duyung amajon!" Balas Lucas yang masih saja berontak ingin menyusul Doyoung.
"Udah woy!" Kesal Johnny.
Setelah Doyoung dan kawan-kawannya pergi, Johnny melepaskan tangannya dari bahu Lucas.
"Apaansi lu sampe berantem gitu sama itu anak?" Bingungnya.
"Dianya aja yang hobi cari gara-gara! Dasar cupang! Gue jadiin tumis bakar juga lama-lama!"
"Aih! Udah udah,"
Lucas merotasikan matanya dengan sebal. Raut wajahnya pun masih terlihat kesal.
"Lo gakpapa, Lis?" Tanya Johnny.
"E-Eh, iya, gue gakpapa kok. Thanks."
"Kok bilang thanks nya ke Johnny sih? Kan gue yang nyelamatin lo." Celetuk Lucas sewot.
"Iya iya, maksudnya buat lo juga. Thanks ya."
Adoh! Keknya si Lucas naksir ama Lisa. Hm... Peluang nih, hehe.. - Taeyong
Ni orang naksir ama gue? Buset! - Lisa
Cas Cas, bego lu emang udah mendarah daging ya? - Johnny
TBC
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top