Chapter 10
Di ruang kepala sekolah, ada Ten dan pak kepsek yang tengah berdiri. Sedangkan Jaehyun, Lucas, dan Johnny, duduk bersama di sofa panjang.
Ten berdiri dengan tangan yang terlipat di depan dada. Menatap tajam anak-anak di hadapannya.
"Apa maksud kalian bikin rusuh?! Mau jadi sok jagoan?!" Tanya Ten galak.
Jaehyun mendecak sebal, "Pak, bapak ini guru baru ya! Gak usah belagu deh pak. Gak usah ikut campur!"
"Emang bener-bener ya kamu ini gak sopan!! Kamu gak tau sedang berhadapan dengan siapa?!" - Ten
"Tau kok. Kalau bapak guru, terus kenapa? Gue gak takut. Dan bapak juga paling cuma beda dikit umurnya sama gue. Terus buat apa gue takut?" - Jaehyun
"Heh!! Saya gak suka cara kamu ngomong sama saya!! Kamu di ajarkan sopan santun gak sama orang tua kamu?! Atau kamu itu sebenernya broken home?!" - Ten
"Heh! Jaga omongan lo, bangsat!" Bentak Jaehyun sambil berdiri.
"Gue bisa aja nyuruh pak kepsek buat pecat lo sekarang juga!! Karena gue..—"
"Anak dari penyumbang dana terbesar di sekolah ini. Benar?" Potong Ten.
"Ha?" - Jaehyun
"Ternyata dugaan saya benar. Memang kamulah dalangnya, Jung Jaehyun." - Ten
"Dengarkan ini ya. Kamu bukan apa-apa dibanding saya. Bahkan kamu cuma setitik debu." - Ten
Jaehyun menggeram kesal dengan tangan yang terkepal kuat.
"Cuma penyumbang dana saja bangga? Memangnya yang keluar duit itu kamu atau orang tua kamu?" - Ten
Melihat Jaehyun yang semakin kesal, Ten mengulas senyum miring. Berjalan mendekat tanpa mengubah posisi tangan.
"Memangnya.... kekayaan keluarga kamu itu berapa sih sampai-sampai kamu berani gini? Membully di sekolah, melawan saya, membentak saya, bicara tidak sopan. Em..... apa kamu mau adu kekayaan dengan saya? Dan.... apa memangnya kamu bisa menang lawan saya?" - Ten
"Lo gak usah sombong!! Gue...—" - Jaehyun
"Loh? Bukannya kamu duluan yang sombong? Saya 'kan cuma mengklarifikasi kalau kamu itu bukan apa-apa untuk saya. Dimana salah saya?" - Ten
"BRENGSEK!!" - Jaehyun
Plak
Ten menampar pipi Jaehyun. Membuat yang ada disana membulatkan mata akibat terkejut.
"BERANI BERKATA BEGITU LAGI SAYA BUAT RAHANG KAMU PATAH!!" Bentak Ten.
"Lo berani nampar gue?" - Jaehyun
"Kenapa harus takut? Memangnya kamu siapa?" - Ten
"Gue bilangin ke..—" - Jaehyun
"Mau ngadu? Iya? NGADU AJA SANA SAMA BOKAP NYOKAP LO!! SEKALIAN BAWA KESINI!! AJAK MEREKA UNTUK BERHADAPAN LANGSUNG DENGAN SAYA!! Berani kah?" - Ten
Jaehyun diam. Ia bukan tidak mau mengajak orang tuanya kesini. Tapi... entahlah, lidahnya terasa kelu.
"Ck, duit masih minta bokap nyokap aja bangga. Kalau kamu udah bisa menghasilkan duit sendiri, boleh kamu tinggi hati. Tapi kalau sekiranya masih minta, jangan berulah." - Ten
"Em... Ah iya, yang seharusnya takut itu kalian, bukan saya. Yang seharusnya tunduk itu kalian ke saya, bukan saya ke kalian. Dengar ya, kalau kalian berulah lagi, kalian bakal kena akibatnya. Dan... kalau kalian gak tau siapa saya, kalian bisa cari informasi tentang saya di internet. Setelahnya bebas untuk kalian memilih mundur atau tetap mau menantang saya." - Ten
"Saya permisi," Pamit Ten yang berlalu pergi.
-----
Flashback on
"Tapi pak, saya takut." - Pak kepsek
"Bapak gak perlu takut. Disini, saya yang lebih punya pengaruh besar untuk sekolah ini. Bapak mau saya beli sekolah ini lalu saya rubuhkan?" - Ten
"Ah, baiklah. Tapi saya mohon perlindungan." - Pak kepsek
"Akan saya lindungi selama bapak berkata jujur." - Ten
"Sebenarnya... Orang tua Jung Jaehyun adalah penyumbang dana terbesar sekolah ini. Jadi itu sebabnya Jaehyun selalu bertindak semaunya di sekolah ini." - Pak kepsek
"Hanya karena itu?" - Ten
"Iya. Tapi pak, keluarganya Jaehyun juga melarang saya untuk ikut campur dengan apapun yang Jaehyun lakukan. Kalau saya tidak nurut, mereka akan membuat saya di pecat. Entahlah, saya juga tidak paham. Yang pasti, mereka juga bilang kalau saya tidak akan di terima bekerja dimana pun." - Pak kepsek
"....." - Ten
"Maafkan saya, pak. Saya sebenernya juga gak tega lihat anak-anak yang terkena bully di sekolah ini, terutama Taejun dan Y/n yang paling sering kena bully. Tapi saya gak bisa apa-apa. Kalau saya menentang, anak dan istri saya mau di kasih makan apa? Maaf pak, tolong jangan adukan ini ke kepolisian atau dinas perlindungan anak. Saya bisa di penjara. Dan hidup saya takkan bisa tenang." - Pak kepsek
"Lalu... siapa lagi orang yang punya kuasa disini selain Jaehyun?" - Ten
"Jennie. Orang tuanya adalah publik figur. Mereka bisa aja bikin sekolah ini jadi hancur reputasinya. Saya tidak bisa membiarkan hal itu. Sekolah ini adalah milik keluarga saya. Di wariskan secara turun-temurun." - Pak kepsek
"Jennie?" - Ten
"Jennie Kim." - Pak kepsek
"Oke. Terus siapa lagi?" - Ten
"Em..." - Pak kepsek
"Jujur pak." - Ten
"...... Kim Jungwoo. Orang tuanya menteri pendidikan nasional." - Pak kepsek
"Menteri pendidikan nasional?" - Ten
"Iya." - Pak kepsek
"Tapi Jungwoo juga pelaku pembully?" - Ten
"Benar, pak." - Pak kepsek
"Astaga~ Sekolah ini beneran gila." - Ten
"Pak, tolong jangan kasih tau siapapun kalau saya yang membocorkan hal ini." - Pak kepsek
Ten mengangguk. "Sekarang mending bapak ikut saya. Bapak harus liat gimana ganasnya mereka saat membully."
Flashback off
TBC
Tuh yang minta double up udah aku turutin. Kurang baik apa coba aku :')
Semoga gak mengecewakan ya..
Makasih vomennya 😘😘😘
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top