#8. Berubah

jangan lupa vote dan komen!
ramaikan part 8🐍🐍🐍
.
.
.
.
.
.

Suara bising terdengar menggema di dalam kamar. Suhu ruangan di atur menjadi cukup hangat. Bulan sabit tampil percaya diri di iringi ribuan bintang di langit. Menciptakan keindahan sempurna di mata para manusia.

Zui mendongak, menatapi wajah rupawan yang serupa dengan wajah suaminya. Bisa di katakan kembar. Tidak ada kecacatan dalam mencoba memadukan wajah keduanya. Tiba-tiba dia teringat Ling Taehyung, apakah suaminya menangisi dia di dunia masa lalu? Apakah pria itu kehilangan dirinya?

Di sela memikirkan mengenai kondisi suaminya. Tubuh mungilnya di bekap semakin erat, suhu tubuh Taehyung mendadak sedingin balok es. Wajah tampannya ikut berubah warna, menjadi pucat. Tidak ada warna hangat di raut mukanya.

Pada posisi ini, Zui mudah melakukan tindakan apapun. Sehingga dia mengangkat ekor berbulu hangat miliknya, membelai kulit wajah dingin Taehyung bertahap. Berharap subuh tubuh pemuda tersebut bisa sedikit menghangat. Mungkinkah ada masalah mengenai tubuhnya?

Kondisi lemah terhadap dingin?

Andai dia bisa berbicara. Maka Zui bisa memberikan bisikan lembut menenangkan, membantu Taehyung merasa lebih baik mengenai tubuhnya.

Suara hujan semakin menggebu keras di luar. Aroma harum tanah dan rerumputan basah mampu menenangkan tubuh Taehyung yang semula menggigil tak kentara.

Usapan ekor Zui berhasil mengembalikan sedikit warna kehidupan di wajah Taehyung. Ia bernafas lega.

Tatapannya jatuh pada bibir tebal berwarna pucat. Bahkan ukuran bibir sangat terstruktur dan indah, Tuhan pasti sedang berada di kondisi hati baik ketika menciptakan Ling Taehyung dan pemuda yang memeluknya ini— dia belum tahu siapa namanya. Dia hanya tahu bahwa pemuda ini bukan orang sepele mengingat banyak pelayan memanggilnya, “Tuan Muda”.

Zui berdiri di lengan kanan kiri Taehyung, memanjat hati-hati. Takut sedikit gerakan darinya bisa memicu kewaspadaan Taehyung.

Dia bukannya belum pernah berciuman dengan Ling Taehyung di kehidupan lalu. Mereka sudah pernah melakukannya, tapi itu ciuman tidak sengaja dan mereka saat itu belum menikah.

Menurut aturan di masyarakat. Zui kehilangan kesucian dan Kim Taehyung harus bertanggung jawab menikahinya. Mungkin juga ini bisa menjadi salah satu alasan Ling Taehyung menikahi Zui Yu.

Entah mengapa, hatinya merasa sakit, ekornya terkulai lemas. Tidak memiliki semangat atau energi. Sedetik kemudian dia mengangkat kepala kecilnya, memberanikan diri mencium permukaan bibir Kim Taehyung.

Ling Taehyung dan Kim Taehyung bisa saja memiliki fitur wajah sama. Tetapi sifat mereka berdua jelas berbeda, pemuda di masa depan ini memiliki kelembutan dan ketulusan murni. Sedikit menjorok ke tampang mudah bodohi.

Zui tidak bermaksud berkata buruk. Ini sekedar opini.

Rasa bibir dan aroma mereka berdua juga beda. Ling Taehyung memiliki aroma segar maskulinitas kuat yang sangat dominan dengan sedikit aroma samar dupa wewangian.

Sedangkan Kim Taehyung memiliki aroma halus perpaduan dari tiga sampai empat jenis buah-buahan segar, ini manis dan menyenangkan. Sayang sekali Zui tidak bisa menebak campuran buah apa saja di pemuda ini.

Mungkin ini wewangian dari dunia masa depan?

Petir menggelegar. Suaranya begitu keras, memecah langit, membangkitkan kilat mengerikan. Menghantam tanah dan pepohonan.

Kim Taehyung terlonjak, dia tidak suka petir begitu pula suaranya. Tubuhnya kaku, dia tidak bisa bergerak, nafasnya tercekat setelah dia membuka kelopak mata.

Rasa panas membakar wajahnya. Dia sekarang bahkan sudah lupa rasa takutnya mendengar petir di luar. Hingga dia mulai merasakan sesuatu hangat bertekstur lembut menembus celah bibirnya, akalnya di tarik kembali ke permukaan.

Dia bingung harus berbuat apa...

Apa dia harus berteriak saat ini? Tidak, itu bisa memancing semua orang di rumah, mereka bisa saja berusaha menerobos masuk ke dalam kamarnya.

Menendangnya? Dia rasa, itu cukup kasar.

Kehilangan cara untuk menangani masalah yang saat ini tengah dia hadapi. Keningnya mengerut, lapisan kulit pucatnya bercucuran keringat dingin.

Gigitan ringan di lidahnya sungguh menyentak jiwa Kim Taehyung. Dia secara tidak terduga bangun dari posisi tidur, mendorong paksa tubuh di atasnya jatuh ke samping.

"Kau—!" Matanya melotot ketakutan seolah-olah baru saja melihat hantu bangkit dari tanah kubur. Di tambah suara hujan, suasana malam, petir menyambar. Dia ketakutan setengah mati!

Zui terlentang di atas ranjang. Karena kesal, ekor rubahnya terangkat tinggi. Dia bangkit dan mengambil posisi duduk. Dua telinga rubahnya mencuat naik. Mata birunya berkaca-kaca, memang tidak sakit di lempar seperti tadi, tapi dia sedih kehilangan rasa manis beraroma ringan dari lidah Kim Taehyung.

Melihat tatapan melotot pemuda di depannya saat ini. Zui bingung di buatnya. Iris birunya merunduk, rasa panas menjalar secepat kilat menutupi kulit wajah putihnya. Dia menarik selimut sebagai satu-satunya kain penutup. Melilit tubuh telanjangnya.

Sialan! Feng Jiu! Perempuan licik ini tidak bilang apapun mengenai apakah dia bisa berubah ke tubuh manusia lagi setelah menjadi rubah dan hidup di dunia masa depan!

"Rubah kecil, kau... kau... "

"Aku... " Zui bingung harus merespon apa. Dia ketahuan mencium pemuda itu tanpa meminta ijin. Belum lagi tubuh telanjangnya terbuka, kepalanya merunduk. Tubuh ini mirip dengan tubuhnya di dunia masa lalu.

Memiliki tinggi sekitar 1,7 meter, lengan kurus berkulit secerah porselen murni, pinggang kecil, sepasang dada lembut berukuran sedang.

Kim Taehyung menutupi mulutnya, beringsut mundur lagi sampai tubuhnya jatuh dari kasur.

Bugh!

Zui mengedipkan matanya tiga kali sebelum sadar dari lamunannya. Dia segera berdiri dan melompat turun, melupakan selimut yang melorot tertinggal.

Kim Taehyung melotot kian horor. Dia belum pernah melihat tubuh telanjang perempuan manapun selama hidup di dunia! Dia, dia, dia tidak tahu harus berbuat apa! Tolong dia!

Zui berjongkok, ingin mendekat berniat membantu Taehyung berdiri. Namun pemuda itu beringsut mundur lagi, mengulurkan tangan menghalau siapapun yang ingin maju.

Siapa sangka, telapak tangan dinginnya justru menyentuh sesuatu yang seharusnya tidak dia sentuh.

Wajah cantik Zui memerah lagi, dia mencekal pergelangan tangan bersuhu dingin yang sempat menyentuh dada kirinya. Rambut panjangnya menutupi tubuh bagian depan, setidaknya, Kim Taehyung belum bisa di katakan menyentuh dadanya langsung.

Wajah Taehyung berubah warna dari hijau lalu merah. Dia sekarang nampak bagaikan zombie.

"Diam, aku tidak akan melukaimu. Jangan takut padaku."

"Ambil selimut! Tutupi tubuhmu dulu! Itu bisa membuat aku pingsan sampai sekarat!"

"Baik, baik. Aku minta maaf." Zui menggapai ujung kain selimut, menutupi tubuhnya sendiri sebaik mungkin. Dia menatap ke depan lagi, "Sudah, jadi jangan menjauh dariku lagi."

Taehyung megap-megap. Tubuhnya basah seakan baru saja di celupkan ke dalam kolam renang. "Kamu, duduk di sini dan aku akan mengambilkan bajuku untukmu!"

Zui menurut, menyesuaikan sikap patuh seperti hewan peliharaan lainnya. Duduk di tepi ranjang, ekornya menyembul di belakang dari balik selimut, telinga rubahnya masih setia berdiri tegak. Iris biru lautnya berkilauan memantulkan sinar lampu.

Taehyung selesai memilihkan baju. Itu hanya terdiri dari kaos lengan panjang dan satu sweater rajut berwarna biru tua. Dia tidak lupa membawa satu celana longgar yang biasa dia gunakan ketika lari pagi di halaman rumah.

"Pakai ini." Perintah Taehyung. Mengulurkan tangan berisi pakaian, "Masuk ke kamar mandi yang ada di sana."

Zui menurut lagi. Membawa semua pakaian pemberian Taehyung. Masuk ke kamar mandi, di dalam rungan itu, aroma yang sama dengan aroma tubuh Taehyung tercium semakin kuat.

Dia merasa nyaman.

"Ini aku?" Monolognya pada diri sendiri. Berhenti di depan cermin kaca putih— jenis kaca berbeda dari miliknya di Paviliun. "Aku baru tahu jika aku ternyata terlihat secantik itu," tidak buruk memuji diri sendiri bukan?

Kaca yang dia miliki tidak bisa memperlihatkan pantulan bayangan dengan sempurna. Karena warnanya emas.

Dia bingung bagaimana memakai baju. Berhubung dia berotak cerdas, dia berhasil menemukan cara memakai baju yang sering di gunakan masyarakat dunia masa depan. Tetapi begitu sampai pada bagian celana, dia baru sadar ekor rubahnya belum mau hilang dari pinggulnya. Jadi dia memilih keluar.

"Hei kau... "

Taehyung terlonjak kaget lagi. Menatap Zui horor, "A-apa? Pakai celana itu! Perempuan tidak boleh sembarangan menunjukan tubuh mereka ke laki-laki asing!"

"Bukan begitu," keluhnya jengah, Zui merutuk dalam hati. Kenapa anak ini sangat ketakutan, dia berbalik. Memperlihatkan ekor orange yang menyembul dari kain baju Taehyung. "Aku tidak bisa memakai ini, ekorku terjepit. Itu rasanya sangat sakit!"

"Lalu?! Kau mau telanjang kaki di hadapanku?"

Merenung sejenak, Zui menjawab sungguh-sungguh, "Ya, karena kau suamiku. Suami istri boleh melihat tubuh satu sama lain, bukankah begitu?"

Taehyung ingin pingsan dan langsung pergi ke surga mendengar kalimatnya!



.
.
.
.
.
.

-selesai-
salam singa dan rubah imut🦁🦊

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top