sixth pov : Yang Jungwon
꧁✰TADIKA ENHYPEN✰꧂
│◘│
│◘│
│◘│
▅ ▆ ▇ █ YANG JUNGWON █ ▇ ▆ ▅
│◘│
│◘│
│◘│
Di pagi yang cerah ini, terlihat seorang ibu berjalan menuju kamar anak bungsunya. Hari ini ia harus menyiapkan keperluan sekolah anak lelakinya yang sebentar lagi masuk ke taman kanak-kanak.
Kurang beberapa menit lagi dan hal itu terjadi.
TOKK TOKK TOKK
"Yang Jungwon, ayo bangun," ucap sang ibu.
"..."
TOKK TOKK TOKK
"Jungwon-ah!"
"..."
CEKLEK
"Aishh masih tidur ternyata...," ucap wanita itu ketika melihat gundukan tertutup selimut di atas kasur.
Beliau menatap jam dinding dan ternyata masih ada sekitar sejam lagi sebelum upacara penerimaan siswa baru dimulai.
"Ya masih sejam lagi sih... Lagipula sekolahnya juga deket sini. Ya udah 10 menit lagi dibangunin," gumam sang ibu lalu keluar kamar.
Saat beliau hendak menuju kamarnya, terdengar suara—
KLONTAAANGGG
"Siapa itu?"
Ibu Jungwon langsung pergi ke tempat asal suara. Langkah kakinya terlihat tergesa-gesa dan ketika sampai dapur, beliau segera menyalakan lampu.
KLAK
ZZZZTTT
"Hehehehe... Selamat pagi, buna...,"
Ketika lampu sudah menyala, terlihat seorang anak laki-laki berumur 4 tahun dalam keadaan piyama tidur serta wajah penuh yoghurt yang belepotan di sana-sini. Jangan lupakan posisi tubuhnya yang berada di atas kursi, hendak mengambil cup yoghurt yang kelima di lemari atas.
Belum lagi cup yoghurt yang sudah terbuka tercecer di atas meja makan serta ada bekas-bekas yoghurt yang tentu saja membuat meja lengket.
Sang buna mengepalkan kedua tangannya dan anak kecil bernama Yang Jungwon itu menatap takut-takut ibunya.
"YANG JUNGWOOOONNNN!!!"
"YA AMPUN BUNA MASIH PAGI INI!! LIA JADI KEBANGUN GARA-GARA TERIAKAN BUNA!!" teriak Lia, kakak perempuan Jungwon.
│◘│
│◘│
│◘│
Setelah adegan yoghurt, kepala keluarga Yang serta anak perempuan mereka terpaksa bangun karena mendengar teriakan.
Jungwon, si pelaku penyebab ibunya teriak itu masih belum muncul karena masih mandi.
"Adek mana, bun?" tanya sang ayah.
"Mandi," jawab sang ibu dengan singkat. Mungkin masih kesal.
"Ga dibantuin mandi?"
"Nggak,"
"Lhah nanti kalau adek nyemplung ke bak mandi gimana?"
"..."
"Bun—"
"GRRRR DARIPADA TANYA TERUS, MENDING SAMPERIN SENDIRI SANA!" potong Ibu Jungwon.
Sang kepala keluarga terdiam lalu tersenyum kaku. Ahh mood istrinya benar-benar tidak baik rupanya.
Setelah menyiapkan sarapan, Ibu Jungwon pergi ke kamar mandi.
"Mau kemana, bun?" tanya Ayah Jungwon.
"Mau ngasih Jungwon ke buaya kebun binatang," jawab sang istri ketus lalu pergi begitu saja.
"LHO LHO JANGAN, BUN!! ITU ANAK KITAAAA!!"
│◘│
│◘│
│◘│
CEKLEK
"Ya ampun masih belum mandi juga kamu, nak...,"
Yap selama 15 menit di kamar mandi ternyata si kecil Jungwon masih bermain shampo dan belum memakai sabun.
"Halo, buna! Liat deh kepala Jungwon ada gelembungnya!" ujar Jungwon seraya menunjuk atas kepalanya.
"Itu busa, sayang... Hiiiihh gemesnya sampai-sampai buna pingin jual kamu," koreksi sang ibu.
"Buna, Jungwon pingin mandi di bathtub! Tadi Jungwon mau naik, tapi nggak tau ngisi airnya gimana," ucap Jungwon.
"Iya, sayang,"
Sang ibu mengisi bathtub dengan air lalu setelah dirasa cukup, beliau mengangkat Jungwon dan meletakkannya di dalam bathtub. Beliau memandikan anak laki-lakinya dengan telaten dan hati-hati.
Sementara Jungwon sendiri asyik bermain bebek karet yang diambilkan ibunya supaya tidak bergerak mondar-mandir. Sungguh anak ini benar-benar hiperaktif!
"Buna buna!"
"Apa lagi?"
"Buna tau nama air yang wusshh wusshh di pantai kemarin? Airnya besar, buna! Wusshh wusshh!!" tanya Jungwon.
"Itu namanya ombak, sayang... Itu air laut bergerak ke pantai. Kamu suka sama ombak?" tanya sang ibu.
"SUKAAAA BANGET!! Airnya bisa gulung-gulung wusshh wusshh gitu! Kapan-kapan lagi main ke sana ya, buna? Pweaseee...," pinta Jungwon.
Sang ibu tersenyum lalu mengangguk. "Emang Jungwon kenapa kok suka ombak? Padahal anak-anak lain takut lho sama ombak. Misalnya kayak saudara kamu gitu," tanya sang ibu.
"Soalnya bisa gerak-gerak kayak gini...,"
SPLASSHHH
SPLASSHHH
"AHAHAHAHA BUNA JADI BASAH!" ejek Jungwon dan turun dari bathtub kemudian keluar kamar mandi setelah mengambil handuk.
Rambutnya masih dipenuhi shampo dan belum lagi tubuhnya masih licin karena sabun.
"YANG JUNGWOOOONNNN!!! BALIK SINI KAMU, ANAK ORAAAANNNGGGG!!!"
Kasihan sekali Ibu Jungwon... Biasanya orangtua melakukan prank pada anaknya, tapi justru wanita hebat ini mengalami hal sebaliknya.
Ya, memang hanya Jungwon seorang yang berani melakukan prank pada orangtuanya sejak usia dini.
│◘│
│◘│
│◘│
"Naik-naik ke puncak gunung. Tinggi... tinggi sekaliii!! Naik-naik ke puncak gunung. Tinggi... tinggi sekaliii!!" nyanyi Jungwon sejak 2 menit yang lalu.
Buna sampai bosan karena sedari tadi Jungwon menyanyikan bait tersebut berulang-ulang. Belum lagi ia harus fokus menyetir sepeda motor. Anaknya itu menggoyang-goyangkan tubuhnya ke kanan dan ke kiri sambil menyanyikan lagu tadi.
"Buna buna!!"
"Apa?"
"Apa sekolahnya bagus?"
"Pasti dong! Kalau nggak bagus, buna nggak bakal sekolahin kamu di sana,"
"Terus terus kenapa buna yang antar Jungwon ke sekolah baru? Kenapa bukan ayah?"
"Ayah kamu hari ini masuk pagi. Kalau nganter kamu malah telat masuk,"
"Telat itu apa, buna?"
"Telat itu sama kayak terlambat, Jungwon-ah... Kamu tau kalau terlambat bakal diapain?" tanya Ibu Jungwon.
Jungwon mengingat-ngingat apa yang terjadi beberapa hari lalu dimana buna-nya marah besar karena ayahnya terlambat pulang kerja.
"Kalau terlambat nanti buna marah kayak T-Rex!!" jawab Jungwon.
Sang ibu hanya tersenyum kecut mendengar jawaban anaknya.
"Nah itu yang Jungwon dapet kalau sampai telat! Nanti gurunya marah-marah ke Jungwon terus Jungwon mau dimarahin?" tanya sang ibu lagi.
"Nggak mau!! Nanti guru Jungwon berubah jadi T-Rex kayak buna! Terus di dunia nanti ada 2 T-Rex ROAAARRRR!!" jawab Jungwon dan kembali menggoyang-goyangkan badan ibunya.
Ibunya jadi oleng kesana-kemari karena ulah Jungwon.
"YANG JUNGWOOOONNNN!!"
│◘│
│◘│
│◘│
"Ingat apa kata buna tadi pagi?" tanya Ibu Jungwon.
Jungwon menganggukkan kepala lalu tersenyum manis sampai-sampai kedua dimple kecilnya terlihat.
"Buna ngomong apa tadi pagi? Coba sebutin,"
"Nomor 1 undang-undang Jungwon sama buna! Jungwon nggak boleh makan yoghurt pagi-pagi,"
"Terus kedua?"
"Nomor 2 undang-undang Jungwon sama buna! Jungwon harus punya buaanyaaakk temen,"
"Ketiga?"
"Nomor 3 undang-undang Jungwon sama buna! Jungwon nggak boleh nakal di sekolah,"
"Terus?"
"Nomor 4 undang-undang Jungwon sama buna! Jungwon nggak boleh nyusahin guru dan dilarang ngompol!"
"Yang terakhir?"
"Nomor 5 undang-undang Jungwon sama buna dan paaaaling penting! Jungwon nggak boleh bikin guru Jungwon berubah jadi T-Rex kayak buna!"
Sang ibu menyentil dahi anaknya karena undang-undang no. 5 tidak sesuai dengan perjanjian tadi pagi.
"Sakiittt!!" rintih Jungwon seraya mengusap dahinya.
"Apa undang-undang nomor 5?"
"Nomor 5 undang-undang Jungwon sama buna dan paaaaling penting! Jungwon nggak boleh bikin guru Jungwon berubah jadi T-Rex!" ulang Jungwon.
"Pinter anak buna... Sana masuk! Bye bye!!"
"Bye bye!!" Jungwon ikut guru cantiknya dan berbaris di dalam kelas.
Jungwon menatap gurunya dengan tatapan kagum. Gurunya cantik sekali! Jungwon membandingkan wajah ibunya dengan wajah gurunya.
'Kalau seonsaengnim cantik pasti nggak bakal jadi T-Rex!! Seonsaengnim cantik pasti nggak garang kayak buna!'
Dasar anak laknat kau Yang Jungwon:)
Jungwon's intro done
Choi Jisu [Lia] (Itzy) as Jungwon's older sister
Profile update :
Heeseung 🔓
Jay 🔓
Jake 🔓
Sunghoon 🔓
Sunoo 🔓
Jungwon 🔓
Niki 🔐
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top