second pov : Jay Park

꧁✰TADIKA ENHYPEN✰꧂

│◘│
│◘│
│◘│

▅ ▆ ▇ █ JAY PARK █ ▇ ▆ ▅

│◘│
│◘│
│◘│

Pada suatu pagi yang cerah, terlihat seorang bocah laki-laki berbaring di kasur dengan posisi tengkurap. Bocah itu tak bergerak sama sekali dan kelihatannya ia masih tertidur.

CEKLEK

"YAAAAA PARK JONGSEONG BA—" ucapan ibu dari bocah itu terpotong karena melihat anak semata wayangnya menatapnya.

"Eoh udah bangun? Sayang, cepetan mandi terus mandi. Jangan lupa tekan belnya biar para maid bantuin kamu pasang baju, 'kay?" tanya wanita itu.

"..."

"Oke eomma anggap kamu paham. Oh ya selamat pagi, putraku tersayang~ Harus tetep semangat ya! Hari ini sekolah pertamamu dimulai!!" ujar wanita tersebut lalu keluar kamar tanpa ada niatan menyentuh tubuh putranya.

Mungkin ibu dari Jay ini melupakan sebuah fakta jika anaknya itu memiliki keunikan, dimana ia tertidur dengan mata terbuka dan apabila tubuhnya tidak disentuh, mungkin mereka takkan tahu kalau Jay ternyata tertidur.

│◘│
│◘│
│◘│

"Eomma, Jay mana? Udah jam segini lho," tanya Appa Jay.

"Tadi udah aku bangunin kok. Udah bangun anaknya. Mungkin lagi ditangani sama kepala maid," balas Eomma Jay yang sibuk memasak sarapan.

"Beneran udah bangun? Apa cuma melek aja?" tanya Appa Jay lagi.

Sang istri menyuguhkan sarapan berupa nasi goreng kimchi dan meletakkan 3 piring nasi goreng hangat itu. Ia menatap bingung suaminya yang menanyakan hal tidak penting baginya.

"Ya bangun dong... Kalau bangun kan matanya pasti melek, appa...," balas Eomma Jay.

Sang ayah menepuk dahinya dan sang ibu menatap suaminya bingung.

"Eomma...," panggil Appa Jay.

"Mwo?" respon sang istri.

"Jay kan kebiasaan tidur matanya melek... Kalau ga digoyang-goyangin badannya, mana tau kita kalau dia tidur apa nggak," ucap Appa Jay.

DDAENG

"Tadi eomma udah goyang-goyangin badannya Jay, belum?" tanya Appa Jay sekali lagi dan dijawab gelengan oleh Eomma Jay.

Appa Jay itu terkekeh. "Pantes daritadi ga turun-turun... Jay pasti belum bangun itu,"

"Ya udah biar aku suruh maid aja yang bangunin," ucap Eomma Jay.

"Eittsss no no no... Kan bangunin anak sama suamimu itu tugasmu, sayang...," cegah Appa Jay.

Eomma Jay tersenyum kecut lalu bangkit dan berjalan menuju kamar anaknya lagi. Wanita itu sudah siap dengan berbagai omelan dan ketika membuka pintu—

VOILA!!

Apa yang dikatakan suaminya itu benar. Sang anak masih dengan posisi yang sama dan jangan lupakan kedua matanya yang terbuka.

Wanita itu menarik napas dalam-dalam dan—

"PARK JONGSEONG BANGUUUUNNNN!!! KAMU MAU TELAT SEKOLAH DI HARI PERTAMA, HAH?!" teriak sang ibu.

"..."

Tak ada perubahan berarti dari anaknya.

"PARK JONGSEONG!!"

Wanita itu akhirnya menggoyang-goyangkan tubuh sang anak hingga Jay terjatuh dan barulah ia terbangun.

"EOMMAAAA!!"

Wanita itu hendak memarahinya, namun ketika mendengar suara khas bangun tidur sang anak, entah kenapa niat untuk memarahi anak semata wayangnya menguap.

"AAAAAA ANAK EOMMA LUCU BANGEEEETTTT!!!" teriak sang ibu seraya langsung menghambur memeluk erat anaknya.

"OHOKH!! Eomma sesaaaakkkk!!"

"Diem ya, anak nakal... Eomma masih mau meluk kamu!"

Akhirnya terjadi aksi peluk dan dorongan antara keduanya.

Poor Jay.

"HUEEEEE APPAAAA BANTUIN JAY LEPAS DARI EOMMAAAA!!!"

│◘│
│◘│
│◘│

"AAAAAA ANAK EOMMA LUCU BANGEEEETTTT!!!"

Sang kepala keluarga Park itu menggelengkan kepala mendengar teriakan istrinya.

"Astagaaa teriakan yang awal sama yang sekarang kenapa beda banget? Mana masih pagi teriak-teriak lagi," gumamnya. Ia menghela napas berat lalu makan sarapannya sendirian.

Sudah ia duga kalau pada akhirnya ia sarapan sendirian karena sang istri sibuk mengurus anaknya dan jangan lupakan bocah kecil kesayangannya itu sebentar lagi akan teriak.

"HUEEEEE APPAAAA BANTUIN JAY LEPAS DARI EOMMAAAA!!!"

"Kok bisa isi keluarga kecilku manusia-manusia bermulut toa,"


"APPPAAAAA!!!" teriak Jay lagi.

"IYA BENTAR APPA MAU KE SANA!!!"

│◘│
│◘│
│◘│

Jay kecil menatap dirinya dan berputar-putar meneliti seragam baru yang ia kenakan. Di depan cermin full body itu, ia tersenyum puas melihat dirinya terlihat sangat tampan.

"Aishh anak eomma ganteng banget, hm? Utututu Jay-nya eomma udah besar...," ucap sang ibu yang baru datang.

"Eomma!! Hihihi Jay udah ganteng kan, eomma?" tanya Jay. Sang ibu berdiri dengan lututnya untuk menyamakan diri dengan tinggi sang anak.

"Of course my lovely son always handsome! Nanti waktu di sekolah jangan nangis ya? Jay kan anak hebat, jadi tunjukin ke teman-teman kamu kalau anak kesayangan eomma ini yang paaaalinggg hebat!" jawab sang ibu.

Jay mengangguk dengan mata berbinar. Tangan kanan ibunya mengelus pipinya dan tangan lainnya berada di pundaknya.

"Janji ya jadi anak yang baik?" tanya sang ibu dan Jay langsung mengangguk dengan semangatnya.

"OF COURSE!" jawabnya semangat.

Sang ibu tersenyum manis lalu mencium dahi anaknya. Ia bangkit dan bertepatan dengan itu, sopir pribadinya datang.

"Permisi, Nyonya Park,"

"Eoh? Apa mobilnya udah siap?"

"Sudah, nyonya. Mobil sudah saya periksa dan aman untuk dikendarai,"

Jay menatap bingung ibunya. Bukankah tadi malam ibunya berjanji kalau yang mengantarkannya adalah ayahnya?

"Eomma," panggil Jay.

"Ne?"

"Appa mana? Katanya ikut Jay ke sekolah," tanya Jay.

"Mianhae, Jay-ah... Appa harus ke kantor pagi-pagi... Mungkin besok," jawab sang ibu.

Jay menunduk. Binar di kedua matanya menghilang dan sang ibu tahu jika anak tunggalnya kecewa. Ayahnya baru saja melanggar janji dan tentu saja sebagai seorang ibu ia tahu perasaan anaknya.

"Eomma janji nanti appa yang jemput Jay, oke? Kamu nggak perlu sedih... Masa hari pertama sekolah sedih, hm? Yuk yuk mana senyumnya anak eomma?"

Jay mendongak lalu tersenyum lebar sehingga gigi putih dan rapinya terlihat. Sang ibu tersenyum lalu menggandeng anaknya.

"Yuk! Sebentar lagi sekolahnya masuk. Jay nggak mau di hari pertama telat kan?" tanya sang ibu.

"Memang kalau telat kenapa, eomma?" tanya Jay.

"Karena kalau telat, nanti dihukum sambil berdiri di lapangan! Aaaaa nanti kulitnya berubah terus nggak sehat dan nanti bisa jadi zombie! Jay mau jadi zombie?"

Jay yang membayangkannya merinding sendiri lalu menggeleng kuat.

"Nah bagus! Kajja~"

│◘│
│◘│
│◘│

Jay menatap gedung sekolahnya dengan pandangan takjub hingga mulutnya terbuka dan membentuk huruf 'O'.

"EOMMA EOMMA!!" teriak Jay seraya menarik tangan ibunya.

"Ne?"

"IS THAT MY SCHOOL?! REALLY?! JAY NANTI BELAJAR DI SANA?!" tanya Jay.

"Ahahaha iya, sweetheart... Gimana? Bagus kan? Memang pilihan eomma itu terbaik!"

"Woaaaahhh!! Jay mau punya banyak temen di sana!"

"Harus dong! Tapi Jay jangan nakal ya? Kalau nakal nanti Jay dihukum terus—"

"JAY NGGAK MAU JADI ZOMBIE, EOMMAAAA!!" potong Jay.

"That's my son! Okay c'mon!"

Mereka berdua masuk dan sang ibu menggendong Jay ketika sampai di papan mading pembagian kelas. Beliau mencari-cari nama anaknya lalu tersenyum cerah.

"Oke kelas A-1 Enhypen, Jay is coming!!" ujar sang ibu bersemangat.

Suka bingung ya? Anaknya yang sekolah, tapi ini ibunya yang daritadi semangat.

Setelah upacara penerimaan murid baru, Ibu Jay berpamitan dan mereka berpisah. Para murid berbaris dan saling menyentuh pundak temannya. Saat memasuki kelas, kelas dibagi menjadi 3 kelompok dimana sekelompok berisi 5 anak.

Mereka berbaris rapi di dalam kelas dan guru yang menjadi wali kelas mereka berdiri di hadapan mereka.

"SELAMAT DATANG DI TADIKA ENHYPEN, ANAK-ANAK!!!"

Jay's intro done

Profile update :

Heeseung 🔓
Jay 🔓
Jake 🔐
Sunghoon 🔐
Sunoo 🔐
Jungwon 🔐
Niki 🔐

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top