fourth pov : Park Sunghoon
꧁✰TADIKA ENHYPEN✰꧂
│◘│
│◘│
│◘│
▅ ▆ ▇ █ PARK SUNGHOON █ ▇ ▆ ▅
│◘│
│◘│
│◘│
Malam sebelum hari pertama sekolah, Sunghoon beserta orangtuanya mengunjungi salah satu mall dekat rumah mereka guna membeli keperluan sekolah Sunghoon.
"Sunghoon mau beli tas yang mana? Yang ini atau yang ini?" Mama Park menenteng 2 tas yang beliau pilihkan.
Sunghoon tak menyukai keduanya. Ia menggelengkan kepalanya lalu melihat sekeliling untuk mendapatkan barang yang menarik perhatiannya.
Pandangannya jatuh pada sebuah tas berwarna putih bergambar penguin yang memakai sepatu ice skating, terlihat menggemaskan sekali.
"Mama! Mama! Sunghoonie mau yang itu!" ucap Sunghoon seraya menunjuk tas tersebut.
Mama Park menggeleng, "Sunghoon-ah, yang itu jelek! Pilih beruang putih ini atau panda ini aja ya? Gambarnya lebih bagus! Lagipula kamu lebih lucu kalau pakai tas gambar ini,"
Sunghoon merengut lucu, "Tapi penguinnya nggak pakai sepatu ice skating...,"
"Tapi mama suka yang ini, Sunghoon-ah... Kamu pilih yang ini atau ini aja ya? Kalau putih itu cepet kotor, nyucinya susah,"
Inilah yang tidak disukai Sunghoon dari ibunya. Ibunya memang sangat baik, tetapi terlalu menuntut.
"Oki doki Sunghoonie pilih yang panda. Papa, panda ini bagus kan?" Sunghoon menunjuk tas yang ada di tangan kanan mamanya.
Mama Park merengut kecil, "Tapi Sunghoon, beruang putihnya kan lebih lucu... Liat! Ini ada gambar ice cubenya. Lucu kan? Yang ini aja ya?"
Sunghoon menatap ayahnya untuk meminta pembelaan. Namun sang ayah justru berkata, "Turutin aja mama kamu... Sunghoonie ga mau jadi anak nakal kan?"
Sunghoon tidak suka dengan jawaban ayahnya. Ia akhirnya mendengus lalu mengangguk. Sang ibu tersenyum senang lalu menepuk sayang kepala anaknya.
"Anak pintar! Tunggu bentar ya? Mama mau bayar dulu." Sunghoon hanya memutar mata malas. Ia pun mengangguk lalu berjalan menuju rak alat tulis.
Saat sampai sana, mata Sunghoon berbinar cerah melihat semua barang. "Mama, Sunghoon mau itu!"
"ITU!!"
"ITU!!"
"ITU!!"
"Terus itu! Itu! Sama yang itu juga ya!" Tangan kecil Sunghoon langsung menunjuk ke segala arah.
"Baby, kamu cuma butuh pensil, penghapus, penggaris, sama tempat pensil aja. Nggak perlu beli pen, stipo, apalagi brushpen...," ucap Papa Park seraya menggendong Yeji, adik perempuan Sunghoon.
"Umm okay Sunghoonie mau pensil yang baaanyaaak pokoknya!!" Sunghoon berjalan mengitari rak pensil dan mengambil beberapa pensil lalu memasukkannya ke dalam keranjang.
Orangtua Sunghoon hanya mengikuti anaknya dari belakang. Mereka juga berbincang dan tak menyadari apa saja barang yang dimasukkan anaknya.
"Sudaaahhh!!" Sunghoon mengangkat keranjang kecil yang di dalamnya sudah terdapat belasan macam pensil, 10 penghapus berkarakter, dan 3 macam penggaris.
"Aigo...." Mama dan Papa Park serentak menggeleng. Jika sudah begini, Sunghoon takkan mau mengembalikan barang-barang yang sudah diambil kembali ke tempatnya.
"Tau gini aku beli sendiri waktu pulang kerja tadi," gumam Papa Park pasrah.
│◘│
│◘│
│◘│
Pagi hari di kediaman Keluarga Park, Mama Park menggendong Sunghoon yang masih mengantuk. Mama Park membawa putranya menuju kamar mandi lalu mulai membuka piyama Sunghoon.
"Mama, apa hari ini Sunghoon beneran pergi sekolah?" tanya Sunghoon.
"Ne. Hari ini hari pertama kamu di sekolah. Seneng nggak?" tanya Mama Park sembari menyalakan kran air.
"Hngg dingin, Ma! Brrrr!" pekik Sunghoon seraya tertawa.
Mama Park tertawa lalu mencubit gemas hidung putranya.
"Sunghoon seneeeennnggg banget! Kira-kira nanti temen Sunghoon gimana ya, ma? Apa kayak temen-temen ice skating?"
Mama Park mengangguk singkat lalu mulai memandikan Sunghoon. "Yang jelas kamu harus punya temen yang baik biar kamu nggak kesusahan kedepannya. Jangan sembarangan pilih temen ya!"
"Siap!!"
"Bagus... Sekarang, Sunghoon udah hafal urutan mandi?" tanya Mama Park.
Sunghoon mengangguk lalu berdiri di dalam bathtub. "Meori!"
"Eokkae,"
"Mureup, bal, mureup, bal!!!"
Sunghoon menyanyikan iklan kesayangannya. Kedua tangannya bergerak dari kepala, pundak, lutut dan terakhir berada di kaki. Mama Park hanya tertawa gemas melihat anaknya.
"Ne ne. Hari ini waktunya Sunghoon pakai seragam sekolah baru!" ujar Mama Park.
│◘│
│◘│
│◘│
"Papa, coba liat! Sunghoon udah keren kan?" Sunghoon memutar tubuh kecilnya di hadapan sang ayah.
Papa Park tersenyum melihat anaknya yang sangat menggemaskan karena dibalut seragam TK barunya. "Ganteng banget anak papa ini, hm? Aishh like father, like son!"
"No no no! Yang keren itu Sunghoonie, bukan kamu. Kamu kan udah tua, ya kan sayang?" Mama Park melirik ke arah Baby Sunghoon dan anaknya tertawa kecil.
"Ooo ga bisa... Sunghoonie ganteng juga karena gen-ku. Kalau dia good looking, itu juga sama kayak papanya," jawab Papa Park.
"Aniya~ Papa jelek hihihi...," Sunghoon menutup mulutnya menahan tawa setelah melihat sang ayah merengut.
"Like mother, like son!" ujar Mama Park seraya ber-tos ria dengan Sunghoon.
"Emm apa Sunghoon boleh bawa sepatu ice skating?" ujar Sunghoon polos.
"Buat apa, nak? Kamu kan mau sekolah, bukan main. Sekolah ice skating beda sama sekolah yang ini," jawab Mama Park.
"Beda? Oooo gituuu... Oke Sunghoonie nggak jadi bawa sepatu ice skating,"
Sunghoon segera berlari keluar rumah untuk memakai sepatu. Sunghoon membeli sepatu yang ada talinya. Saat ditanya alasan mengapa memilih sepatu tali daripada sepatu yang biasanya digunakan anak TK pada umumnya, Sunghoon menjawab,
"Sepatunya lucu!! Ada 2 cacing di tengah-tengah!!"
"Itu tali, bukan cacing TT"
│◘│
│◘│
│◘│
Saat ini Mama Park dan Sunghoon sudah berada di depan sekolah. Papa Park dan Yeji menunggu di dalam mobil. Mama Park menggandeng Sunghoon masuk ke dalam. Tangan Sunghoon yang satunya membawa botol minum. Ternyata di sana sudah lumayan ramai karena terlihat banyak anak baru sudah berkumpul.
Sunghoon mengeratkan gandengan tangannya pada tangan sang ibu. "Mama, Sunghoon boleh pulang lagi ke rumah? Aku takut... Aku nggak mau sekolah,"
"Lhoh Sunghoon harus sekolah, sayang. Sunghoon mau jadi anak nakal? Mama nggak mau punya anak nakal. Kalau kamu nggak mau jadi anak nakal, kamu harus sekolah biar pintar trus jangan buat mama papa sedih, arasseo?" Mama Park berjongkok lalu mengusap lambut halus Sunghoon.
Beliau mengambil botol minum Sunghoon lalu memeluknya singkat. Sang anak akhirnya hanya bisa mengangguk pasrah.
"Liat! Itu di depan ada kelas barunya Sunghoon... Ayo segera masuk dan cari temen baru!" Mama Park kembali menggandeng tangan kecil Sunghoon mendekati kelas.
"Mama, Sunghoon masuk dulu ya?" pamit Sunghoon.
"Iya, baby... Belajar yang rajin ya? Jangan kecapekan soalnya nanti ada sekolah ice skating!"
"Aku boleh nggak masuk sekolah ice skating 1 hari aja, ma? Sunghoon takut nanti capek," tanya Sunghoon.
"Aniya! Papa sama mama udah susah-susah daftarin kamu ke sana dan jangan sampai bolos kalau nggak sakit, oke? Pokoknya nanti harus masuk biar Jung-ssaem daftarin kamu ke lomba musim dingin nanti," tolak Mama Park.
Mungkin Mama Park memang ingin anaknya ikut dalam perlombaan, namun entah kenapa kalimat yang beliau gunakan terlihat sangat menuntut Sunghoon kecil.
"Ne, mama." Sunghoon tersenyum kecil lalu masuk ke dalam kelas.
Mama Park balas tersenyum dan ketika berbalik untuk pulang, Mama Park menyadari sesuatu.
"SUNGHOON-AH BOTOL MINUMNYA KETINGGALAN!!"
Aneh juga ibu yang satu ini.... Padahal beliau masih di depan pintu kelas dan untuk apa berteriak?
Sunghoon's intro done!
Park Yeji as Sunghoon's younger sister
Karena menjaga privasi, jadi ga ada ya visualisasi dari adik kandungnya Sunghoon^^
Profile update :
Heeseung 🔓
Jay 🔓
Jake 🔓
Sunghoon 🔓
Sunoo 🔐
Jungwon 🔐
Niki 🔐
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top